tag:blogger.com,1999:blog-73665623921870409242024-03-19T10:16:08.282+07:00Bisnis dan Investasi - UKMAgung Prabu Sadjarwohttp://www.blogger.com/profile/10653271213555546405noreply@blogger.comBlogger326125tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-76909583486922882172019-12-05T18:25:00.000+07:002019-12-05T18:25:11.285+07:00Materi Kuliah S1 Akuntansi! Apa Saja Yang Dipelajari?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Pengen tahu apa materi kuliah S1 Akuntansi? Dan apa saja yang dipelajarinya? Hmmn, jika kamu sekarang mau ambil jurusan akuntansi, mungkin pertanyaan tersebut akan membuatmu penasaran.<br />
<br />
Yang dipelajari tentu saja akuntansi, tapi apakah hanya itu? Tidak, akuntansi hanyalah pelajaran pokoknya saja, ada beberapa mata kuliah pendukung.<br />
<br />
Mata kuliah pendukung bisa berupa mata kuliah yang berkaitan dengan akuntansi maupun yang sama sekali tidak berkaitan dengan akuntansi.<br />
<br />
Kenapa yang tidak ada kaitannya dengan akuntansi juga dipelajari? Karena akan mendukung aspek sosial yang berkaitan dengan dunia kerja akuntansi, maupun aspek kehidupan kita sebagai manusia.<br />
<br />
Nah, biar tidak semakin penasaran, berikut ini saya jelaskan apa saja materi dan apa yang dipelajari S1 Akuntansi:<br />
<br />
<b>*Note:</b> Setiap Universitas mungkin memiliki materi yang berbeda, atau penamaan yang berbeda.<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/06/cara-mendapatkan-uang-dari-hobi-jalan-jalan-traveling.html">Cara mendapatkan uang dari hobi jalan-jalan.</a><br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2017/07/rahasia-sukses-orang-jepang.html">Rahasia sukses orang Jepang yang patut kita tiru.</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvTU6LsQnM1JCZ2NrFkAYP1EoVAqHEPP1ab4ehcYnkkgywtjVu_LuG7OHacr4v47o5qbhaG34vt1V_pk-atVPbBnK3S_pqD3k75lWMPyKB1ufSVgBS_5RCJmlvc-b5wNAOQD3B_MdThC7-/s1600/materi-kuliah-s1-akuntansi-apa-saja-yang-dipelajari.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Materi Kuliah S1 Akuntansi! Apa Saja Yang Dipelajari?" border="0" data-original-height="213" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvTU6LsQnM1JCZ2NrFkAYP1EoVAqHEPP1ab4ehcYnkkgywtjVu_LuG7OHacr4v47o5qbhaG34vt1V_pk-atVPbBnK3S_pqD3k75lWMPyKB1ufSVgBS_5RCJmlvc-b5wNAOQD3B_MdThC7-/s1600/materi-kuliah-s1-akuntansi-apa-saja-yang-dipelajari.jpg" title="Materi Kuliah S1 Akuntansi! Apa Saja Yang Dipelajari?" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Materi Kuliah Yang Dipelajari S1 Akuntansi</h2>
Kalau dijaman saya dulu, di prodi saya, ada sekitar 58 materi akuntansi yang wajib diambil oleh calon sarjana. Jumlah itu terdiri dari materi pokok wajib, materi pokok pilihan, dan materi pendukung yang sifatnya wajib.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Materi Akuntansi Wajib</h3>
Karena jurusan akuntansi, tentu saja ada materi akuntansi yang menjadi materi pokok dan wajib diambil. Diantaranya adalah:<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Akuntansi Pengantar</h4>
Materi ini merupakan dasar dari materi akuntansi. Materi ini dibagi menjadi dua mata kuliah, yaitu Akuntansi Pengantar 1 dan Akuntansi Pengantar 2.<br />
<br />
Biasanya diambil di semester 1 dan 2 secara berurutan. Apa yang dipelajari kurang lebih sama seperti akuntansi di SMA.<br />
<br />
Beberapa hal yang dipelajari diantaranya: dasar-dasar debet dan kredit, dasar penjurnalan, pengenalan unsur laporan keuangan, dasar metode akuntansi, dan sebagainya.<br />
<br />
Materi ini cukup ringan bagi kalian yang SMA-nya jurusan IPS. Beda dengan mahasiswa yang SMA-nya jurusan IPA, mungkin akan sedikit bingung dan perlu lebih aktif mempelajari dasar-dasarnya.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Akuntansi Keuangan Menengah</h4>
Sama halnya dengan akuntansi pengantar, akuntansi keuangan menengah(AKM) juga terbagi menjadi dua semester, yaitu AKM 1 dan AKM 2.<br />
<br />
Mata kuliah ini merupakan lanjutan dari akuntansi pengantar, jadi kalau mau ambil matkul AKM harus lulus dulu 2 akuntansi pengantar di atas.<br />
<br />
Materi yang diajarkan sudah mulai komplek dan bikin pusing, mahasiswa akan diajarkan untuk menyusun laporan keuangan, hubungan dan pengaruh antar laporan keuangan, dll.<br />
<br />
Intinya, setelah mahasiswa/i mempelajari AKM, diharapkan mampu dan menguasai akuntansi dalam satu perusahaan.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
c. Akuntansi Keuangan Lanjutan</h4>
Akuntansi keuangan lanjutan (AKL) merupakan lanjutan dari AKM, jadi sebelum mengambil AKL wajib lulus dua AKM di atas.<br />
<br />
Sama juga dengan AKM, AKL juga terbagi menjadi 2 mata kuliah. Matkul ini merupakan matkul terakhir untuk akuntansi keuangan.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Materi yang diajarkan fokus ke perlakuan akuntansi yang melibatkan 2 atau lebih perusahaan, atau 2 atau lebih pemilik perusahaan.<br />
<br />
Misalnya akuntansi pembagian laba/rugi untuk masing-masing pemilik perusahaan firma, akuntansi penambahan/pengurangan anggota firma, dan akuntansi untuk merger 2 atau lebih perusahaan.<br />
<br />
Diharapkan setelah lulus AKL mahasiswa/i dapat memperlakukan aktivitas ekonomi berkaitan dengan keuangan secara baik dan benar.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
d. Akuntansi Biaya</h4>
Dalam mata kuliah akuntansi biaya, mahasiswa/i akan diberikan materi yang berkaitan dengan persediaan dan biaya produksi.<br />
<br />
Beberapa contoh materi yang dipelajari adalah menghitung persediaan menggunakan berbagai metode, menghitung harga pokok produksi (HPP), dan penggolongan jenis-jenis biaya produksi.<br />
<br />
Dengan mempelajari mata kuliah akuntansi biaya ini, diharapkan mahasiswa/i mampu dan menguasai akuntansi perusahaan manufaktur yang mencakup aktivitas produksi.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
e. Akuntansi Manajemen</h4>
Dalam akuntansi manajemen, tidak melibatkan angka dan penghitungan sebanyak akuntansi biaya dan akuntansi keuangan di atas.<br />
<br />
Tapi bukan berarti tidak ada itung-itungan ya, masih ada namun tidak dominan. Bisa dibilang materinya 50% teori dan 50% itung-itungan.<br />
<br />
Itung-itungannya pun tidak sekomplek akuntansi biaya dan akuntansi keuangan. Beberapa contoh materi yang diajarkan meliputi perencanaan laba, penetapan harga, manajemen persediaan, pengukuran kinerja, dan sebagainya.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
f. Akuntansi Sektor Publik</h4>
Akuntansi sektor publik merupakan mata kuliah yang secara khusus mempelajari akuntansi dan keuangan pemerintah.<br />
<br />
Ini meliputi pemerintah pusat, daerah, lembaga dan kementerian, dan badan publik (milik pemerintah) lainnya.<br />
<br />
Diawal-awal kalian akan banyak sekali mempelajari teori, contoh beberapa materi meliputi pengenalan organisasi sektor publik, regulasi dan standar sektor publik, konsep anggaran, dan lain sebagainya.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
g. Akuntansi Lainnya</h4>
Masing-masing Universitas dapat mewajibkan mahasiswa/i nya untuk mengambil jenis akuntansi yang berbeda-beda tergantung visi dan misinya.<br />
<br />
Kalau di Universitas saya dulu, akuntansi di ataslah yang menjadi mata kuliah akuntansi wajib. Namun sebenarnya, akuntansi bukan hanya itu saja.<br />
<br />
Masih ada beberapa jenis akuntansi yang kadang menjadi mata kuliah wajib di Universitas lain, beberapa contohnya adalah:<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Akuntansi Perbankan</li>
<li>Akuntansi Organisasi Nirlaba</li>
<li>Akuntansi Internasional</li>
<li>Akuntansi Aset</li>
<li>Akuntansi Asuransi</li>
<li>Akuntansi Perpajakan</li>
</ul>
<h3 style="text-align: left;">
2. Materi Akuntansi Terkonsentrasi</h3>
Nah, selain mata kuliah akuntansi yang sifatnya wajib diambil di atas, biasanya setiap Universitas juga memiliki mata kuliah konsentrasi yang mungkin berbeda-beda.<br />
<br />
Setiap mahasiswa/i bebas memilih konsentrasi yang sesuai minatnya. Di Universitas saya dulu, ada 3 konsentrasi pilihan, yaitu:<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Akuntansi Sektor Publik</h4>
Sebelumnya memang sudah ada mata kuliah akuntansi sektor publik (ASP), tapi matkul tersebut bisa dibilang ASP 1, dan ini merupakan konsentrasi atau bisa dibilang ASP 2.<br />
<br />
ASP konsentrasi ini dibagi menjadi 4 mata kuliah yaitu:<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Akuntansi Keuangan Daerah</li>
<li>Penganggaran Sektor Publik</li>
<li>Audit Sektor Publik</li>
<li>Sistem Akuntansi Pemerintahan</li>
</ul>
<h4 style="text-align: left;">
b. Akuntansi Syariah</h4>
Bagi kalian yang mau jago tentang pembukuan syariah, mungkin dapat mengambil konsentrasi akuntansi syariah ini.<br />
<br />
Akuntansi syariah memperlakukan transaksi berdasarkan syariat Islam. Beberapa contoh materi yang dipelajari adalah akuntansi transaksi salam, istishna, ijarah, mudharabah, dan lain sebagainya.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
c. Akunpreneurship</h4>
Konsentrasi ini menekankan mahasiswa/i untuk menjadi pengusaha. Jadi dalam proses belajar mengajarnya ada praktik untuk menjalankan bisnis.<br />
<br />
Namun tentu saja prosesnya bertahap, tidak langsung disuruh berbisnis. Ada proses pengajaran bagaimana menilai prospek bisnis, mencari modal, dan memulai bisnis.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Mata Kuliah Yang Berhubungan Dengan Akuntansi</h3>
Nah, selain materi kuliah S1 Akuntansi yang wajib dan konsentrasi di atas, ada juga materi atau mata kuliah yang sangat erat kaitannya dengan akuntansi.<br />
<br />
Matkul-matkul ini sifatnya wajib diambil, diantaranya adalah sebagai berikut:<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Perpajakan dan Pengauditan</h4>
Yang paling erat kaitannya dengan akuntansi adalah mata kuliah pajak dan audit. Mata kuliah ini tidak akan bisa dipisahkan dari akuntansi.<br />
<br />
Pajak terbagi menjadi 2 mata kuliah, yaitu pajak 1 dan pajak 2. Yang dipelajari tentu saja berkaitan dengan pajak, mulai dari peraturan hingga bagaimana menghitungnya.<br />
<br />
Audit juga terbagi menjadi 2 matakuliah, yaitu audit 1 dan audit 2. Materi yang dipelajari adalah materi yang digunakan untuk memastikan transaksi keuangan telah diperlakukan dengan baik, wajar, dan layak.<br />
<br />
Atau bisa dibilang, audit itu matakuliah untuk memastikan kalau transaksi ekonomi/keuangan benar adanya, tidak dibuat-dibuat, dan tidak manipulasi.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Mata Kuliah Manajemen</h4>
Karena manajemen dan akuntansi itu ibarat kakak adik, maka akuntan wajib juga untuk mempelajarinya, setidaknya tahu dasar-dasarnya.<br />
<br />
Ada 3 matakuliah yang mempelajari tentang manajemen, yaitu:<br />
<br />
<b>- Manajemen Pengantar</b><br />
Matkul ini mempelajari dasar-dasar ilmu manajemen, mulai dari konsep dasar, pengertian, jenis-jenis, fungsi, dan lain sebagainya.<br />
<br />
Materi yang diajarkan hampir semuanya teori, karena memang hanya mempelajari dasarnya saja, tidak menganalisis terlalu jauh.<br />
<br />
<b>- Manajemen Keuangan dan Pasar Modal</b><br />
Matakuliah ini khusus untuk sedikit mendalami manajemen keuangan dan mengenal dasar dari pasar modal. Untuk manajemen keuangan, materinya sudah banyak itung-itungannya.<br />
<br />
Contoh materi yang dipelajari di manajemen keuangan adalah menganalisis untuk menerima pesanan atau tidak dilihat dari segi biaya dan pendapatan.<br />
<br />
Sedangkan pasar modal lebih banyak teorinya, kita akan diajarkan tentang macam-macam pasar modal, investasi, bagaimana masuk ke pasar modal, dan semacamnya.<br />
<br />
<b>- Sistem Pengendalian Manajemen</b><br />
Sesuai namanya, matakuliah ini memberikan materi tentang bagaimana mengendalikan manajemen menggunakan sebuah sistem.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Mengendalikan bukan berarti mengendalikan orangnya ya, tapi lebih ke prosedur kerja dan pengelolaan data informasi.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
c. Mata Kuliah Bisnis</h4>
Bisnis juga penting untuk mahasiswa/i akuntansi karena bukan tidak mungkin mereka akan menjadi pebisnis.<br />
<br />
Jadi rasanya memang perlu untuk membekali mahasiswa/i dengan mata kuliah bisnis, walau tidak intense dan cuman dasarnya saja.<br />
<br />
Ada 4 matakuliah yang berhubungan dengan bisnis, yaitu:<br />
<br />
<b>- Bisnis Pengantar</b><br />
Mata kuliah bisnis pengantar bersifat teoritis dan umum, kalian akan banyak mempelajari teori dalam bisnis, misalnya perencanaan bisnis, peluang bisnis, dan manajemen bisnis.<br />
<br />
<b>- Hukum Bisnis Pengantar</b><br />
Sedangkan matkul ini akan mengajarkan mahasiswa/i untuk mengenal hukum yang berkaitan dengan bisnis, walaupun cuman dasarnya saja.<br />
<br />
Beberapa contoh materi adalah pengenalan jenis-jenis hukum bisnis, bagaimana membuat kesepakatan bisnis yang legal, dan bagaimana mengatasi konflik bisnis.<br />
<br />
<b>- Etika Bisnis dan Profesi</b><br />
Albert Einstein pernah mengatakan bahwa ilmu tanpa agama akan buta, dan agama tanpa ilmu akan lumpuh.<br />
<br />
Ini artinya, percuma saja punya ilmu tapi tidak dibarengi dengan keagamaan, karena berkemungkinan menggunakan ilmunya untuk kejahatan.<br />
<br />
Tapi kalau punya agama, tahu ini salah dan ini benar namun tidak punya ilmunya alias tidak bisa bertindak, sama saja dengan lumpuh.<br />
<br />
Begitulah apa yang akan diajarkan dalam matakuliah ini, diharapkan etika mampu memperkuat mahasiswa/i untuk menggunakan ilmunya dengan baik di bidang bisnis maupun profesi.<br />
<br />
<b>- Komunikasi Bisnis</b><br />
Dalam matakuliah komunikasi bisnis, kita akan diajarkan bagaimana melakukan komunikasi yang baik dalam bisnis, tidak hanya asal ngomong saja alias omdo.<br />
<br />
Beberapa contoh materinya adalah komunikasi dalam presentasi bisnis, komunikasi media massa, membuat surat penawaran dan permintaan, surat keluhan, dan lain sebagainya.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
d. Mata Kuliah Matematika</h4>
Matematika juga dipelajari lho dalam akuntansi, namun tidak seperti matematika SMA yang mempelajari unsur dasar matematika, seperti aljabar, akar, dll.<br />
<br />
Tapi mempelajari bagaimana penerapan dasar matematika ke dalam dunia ekonomi dan keuangan. Ada 3 matakuliah matematika, yaitu:<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Matematika Pengantar</li>
<li>Matematika Ekonomi</li>
<li>Matematika Keuangan</li>
</ul>
Seperti biasa, pengantar artinya dasar-dasarnya dulu, itung-itungannya juga masih enak dicerna alias gampang.<br />
<br />
Namun memasuki matematika ekonomi dan matematika keuangan, disinilah mungkin teman-teman sudah akan mulai pusing 7 keliling.<br />
<br />
Bedanya antara matematika ekonomi dan keuangan adalah, kalau ekonomi itu itung-itungan kasus ekonomi secara makro, misal pertumbuhan ekonomi daerah, inflasi daerah, dll.<br />
<br />
Kalau matematika keuangan, itung-itungannya itu terkait dengan kasus keuangan di perusahaan, misalnya menghitung bunga dan angsuran.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
e. Mata Kuliah Lainnya</h4>
Selain semua matakuliah di atas, masih ada lagi materi kuliah S1 Akuntansi yang sangat kuat hubungannya yang tidak bisa saya jelaskan satu persatu.<br />
<br />
Diantaranya adalah sebagai berikut:<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Pengantar Ilmu Ekonomi</li>
<li>Kewirausahaan Dasar</li>
<li>Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi</li>
<li>Bank dan Lembaga Keuangan Syariah</li>
<li>Analisis Laporan Keuangan</li>
<li>Teori Akuntansi</li>
<li>Kuliah Kerja Nyata</li>
<li>Seminar Akuntansi</li>
<li>Skripsi</li>
</ul>
<h3 style="text-align: left;">
4. Materi Kuliah Pendukung Lainnya</h3>
Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, ada materi kuliah akuntansi pokok, yang berhubungan, dan yang tidak berhubungan namun akan mendukung kehidupan dan sosialnya.<br />
<br />
Nah, berikut ini macam-macam materi pendukung yang dipelajari dalam S1 Akuntansi:<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Aplikasi Komputer Pengantar</li>
<li>Bahasa Inggris</li>
<li>Bahasa Inggris Profesional</li>
<li>Bahasa Indonesia</li>
<li>Pendidikan Kewarganegaraan</li>
<li>Studi Islam</li>
<li>Ilmu Kealaman Dasar</li>
<li>Statistik</li>
<li>Sertifikasi</li>
<li>Metodologi Penelitian</li>
<li>Pengolahan Data Elektronik</li>
</ul>
<h2 style="text-align: left;">
Materi Praktikum S1 Akuntansi</h2>
Ada 3 praktikum yang wajib diikuti oleh mahasiswa/i akuntansi, yaitu praktikum akuntansi, praktikum pajak, dan praktikum audit.<br />
<br />
Namun akan menjadi 4 praktikum jika seorang mahasiswa/i mengambil konsentrasi akunpreneur seperti yang saya jelaskan sebelumnya.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Praktikum Akuntansi</h3>
Praktikum akuntansi terbagi menjadi 2 matakuliah, yaitu matakuliah praktikum akuntansi manual (PAM) dan praktikum akuntansi komputerisasi (PAK).<br />
<br />
Dalam PAM, kalian akan real praktik secara manual bagaimana memperlakukan transaksi dari awal hingga terciptanya laporan keuangan.<br />
<br />
Dengan manual disini maksudnya tanpa bantuan aplikasi akuntansi ya, seperti MYOB, ACCURATE, dan lain-lain, tapi real dengan form-form manual.<br />
<br />
Sedangkan PAK, lebih enak lagi karena praktiknya menggunakan aplikasi komputer. Karena dengan aplikasi, sekali input transaksi maka laporannya akan otomatis selesai secara bertahap.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Praktikum Pengauditan dan Perpajakan</h3>
Praktikum pengauditan dan praktikum perpajakan semuanya dilakukan secara manual, artinya kalian akan disuguhi sebuah kasus dan diperintahkan untuk menyelesaikannya.<br />
<br />
Biasanya dosen sudah menyediakan form yang bisa dipakai untuk menyelesaikan kasus per kasus. Kasus audit lebih banyak kasus untuk memeriksa dan menanggulangi kesalahan di suatu perusahaan.<br />
<br />
Sedangkan pajak tentu kasus-kasus perhitungan pajak yang biasanya terjadi disuatu perusahaan, mulai dari menghitung pajak dari awal hingga pelaporan dan pembayaran pajak.<br />
<br />
Perlu diketahui, biasanya kasus-kasus yang disediakan merupakan kasus nyata yang pernah terjadi di suatu perusahaan, jadi kalian akan merasakan sensasinya dalam mengerjakan kasus tersebut.<br />
<br />
Selanjutnya:<br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2017/04/10-sekolah-bisnis-terbaik-di-indonesia.html">10 sekolah bisnis terbaik di Indonesia.</a><br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2016/11/alasan-kenapa-bisnis-orang-tionghoa-selalu-sukses.html">Alasan kenapa bisnis orang China/Tionghoa selalu sukses.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/02/cara-mendapatkan-uang-dengan-bermain-game.html">Cara mendapatkan uang dengan bermain game online.</a><br />
----<br />
Oke ya teman-teman semuanya, itulah materi kuliah S1 Akuntansi dan apa saja yang dipelajarinya. Semoga informasi di atas bermanfaat. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-143949272512956182019-11-29T17:35:00.000+07:002019-11-29T17:35:35.906+07:00Cara Promosi Makanan & Minuman (Kuliner) Secara Online dan Offline Biar Laris<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Cara promosi makanan dan minuman secara online dan offline sama-sama efektif, namun sesuai jamannya promosi online memungkinkan untuk menjangkau lebih banyak konsumen.<br />
<br />
Ada banyak cara untuk melakukan promosi makanan secara online, bisa lewat media sosial atau bahkan pasang iklan di platform terkenal seperti Google, Youtube, Instagram, dan Facebook.<br />
<br />
Atau bahkan jika kalian ingin yang gratisan, bisa banget! Ada banyak cara yang bisa kalian lakukan untuk mempromosikan makanan dan bisnis kuliner.<br />
<br />
Mau lebih tahu apa saja cara-caranya, baik promosi makanan/minuman secara online dan offline, simak ulasannya berikut ini:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/04/tips-agar-papan-nama-toko-lebih-menarik-perhatian-konsumen.html">Tips agar papan nama toko lebih menarik perhatian konsumen.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/07/apa-yang-perlu-dilakukan-setelah-membuka-bisnis-kuliner.html">Apa yang perlu dilakukan setelah membuka bisnis kuliner?</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmvCl_0bEu-dp09X5DYKGdnUsB-LQcX-cHKqYSiy2TOkuVHKnE_g9bj9VYSvJz9yjDaY6EiDOkFo3KCBSUpGRlbVBWCp3oEpUXpffrnmQK4oPq3hOYMlQaCD5XyD_j0n-QAacBt3LYrYR-/s1600/cara-promosi-memasarkan-makanan-minuman-kuliner-secara-online-offline.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cara Promosi Makanan & Minuman (Kuliner) Secara Online dan Offline Biar Laris" border="0" data-original-height="177" data-original-width="285" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmvCl_0bEu-dp09X5DYKGdnUsB-LQcX-cHKqYSiy2TOkuVHKnE_g9bj9VYSvJz9yjDaY6EiDOkFo3KCBSUpGRlbVBWCp3oEpUXpffrnmQK4oPq3hOYMlQaCD5XyD_j0n-QAacBt3LYrYR-/s1600/cara-promosi-memasarkan-makanan-minuman-kuliner-secara-online-offline.png" title="Cara Promosi Makanan & Minuman (Kuliner) Secara Online dan Offline Biar Laris" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Cara Promosi Makanan Secara Online</h2>
Cara promosi makanan dan minuman secara online ada banyak sekali, namun dari jumlah yang sekian banyak itu tidak semuanya efektif.<br />
<br />
Jika kamu masih bingung mana cara promosi online yang efektif, saya ada rekomendasi berikut ini:<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Promosi Makanan di Media Sosial</h3>
Media sosial juga ada banyak, semuanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun ada beberapa media sosial yang amat populer di Indonesia.<br />
<br />
Setidaknya ada 3 yang paling populer, yaitu Facebook, Youtube, dan Instagram. Untuk menghemat tenaga, sebaiknya kalian fokus kepada 3 media sosial terpopuler tersebut.<br />
<br />
Untuk mempromosikan produk kuliner di media sosial juga sangat mudah, bisa dilakukan secara gratisan dan berbayar.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Promosi Secara Gratisan</h4>
Cara mempromosikan makanan dan minuman secara gratis di media sosial amat tergantung dengan kejelian kalian dalam melihat peluang.<br />
<br />
Jika kamu jeli, sangat mungkin untuk menjangkau banyak konsumen. Misalnya pemilihan tag/hashtag dalam postingan, dan juga kualitas media yang dipakai.<br />
<br />
Baik di Facebook, Youtube, maupun Instagram mendukung tag dan hashtag sehingga penggunaan yang tepat akan menjangkau konsumen yang kalian targetkan.<br />
<br />
Misalnya produk kalian adalah minuman coklat, kalian perlu memikirkan tag yang berhubungan dengan minuman coklat tersebut, contoh #minumancoklat #minumankekinian #minumanenak #minumanjamannow.<br />
<br />
Untuk lebih memudahkan dalam menentukan tag, kamu juga bisa menggunakan aplikasi pihak ketiga, silahkan cari saja di Google, ada banyak banget.<br />
<br />
Sedangkan media yang dipakai, baik gambar maupun video akan berpengaruh kepada perhatian konsumen. Saran dari saya, buat media yang mencolok.<br />
<br />
Bukan hanya mencolok warnanya, namun juga kontennya (jika video), artinya tidak perlu basa basi, langsung ke topik utamanya saja.<br />
<br />
Misalkan produk kalian adalah bebek bakar, langsung saja memfokuskan ke proses akhir pembakaran dan penyajian, itu bisa memancing rasa lapar konsumen.<br />
<br />
Satu lagi kunci sukses promosi gratis di media sosial, yaitu viral. Usahakan buat media yang terlalu unik hingga memancing orang untuk membagikannya.<br />
<br />
Contohnya baru-baru ini ada chef bar-bar dimana cara masaknya teramat unik sampai lempar-lempar wajan, panci, dan sebagainya.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Endorse dan Iklan Resmi</h4>
Jika ingin lebih powerful, kamu memang perlu mengeluarkan sejumlah uang untuk promosi di media sosial.<br />
<br />
Bagi yang sudah mencoba promosi gratisan namun merasa kurang efektif, mungkin saatnya mencoba iklan, baik iklan secara resmi atau endorse ke beberapa akun tertentu.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
Di Facebook dan Instagram, kamu hanya perlu dana minimal Rp. 10.000 perhari saja, cobalah selama sebulan maka hanya perlu Rp. 300.000 saja. Begitu juga di Youtube yang tidak beda jauh harga minimalnya.<br />
<br />
Apakah iklan resmi efektif? Tentu saja, selama kamu menentukan target konsumennya tepat, iklan dan promosi akan berjalan sesuai harapan.<br />
<br />
Baca: <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2018/11/cara-pasang-iklan-di-instagram.html">Cara pasang iklan di Instagram.</a><br />
<br />
Bagaimana dengan iklan endorse, apakah juga efektif? Ya, selama kamu memilih iklan endorse dari akun yang tepat, maksudnya sesuai dengan produk makanan atau minuman atau kuliner.<br />
<br />
Saat ini baik di Facebook, Instagram, dan Youtube ada banyak akun kulineran, jadi saya rasa akan tepat jika kamu endorse ke akun-akun tersebut.<br />
<br />
Hanya saja, harga iklan endorse terbilang mahal, sekali posting mungkin jutaan, apalagi jika video panjang di Youtube yang kemungkinan harganya bisa puluhan juta.<br />
<br />
Pilih iklan resmi atau endorse? Hmmn, ini pilihan sulit karena menurutku sama- sama efektif. Tapi kalau harus memilih, saya tetap akan memilih iklan resmi.<br />
<br />
Selain karena minimal harganya lebih murah, juga iklan resmi ada laporannya sehingga kamu bisa mempelajari siapa saya target yang terjangkau, waktu jangkauan terbaik, dan lain sebagainya.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
c. Bahasa Marketing Yang Baik</h4>
Marketing atau promosi juga sangat dipengaruhi oleh bahasa marketing itu sendiri, baik online maupun offline.<br />
<br />
Seperti halnya mengajak seseorang untuk melakukan sesuatu, tinggal bagaimana kalian bisa merayu mereka dengan sesuatu untuk melakukan sesuatu.<br />
<br />
Kalau dalam bisnis kuliner, contoh kalimat promosi atau kata yang menggiurkan adalah bahan fresh, murah, gratis minum, pedas abis (bagi pecinta pedas), bebas makan, dan sebagainya.<br />
<br />
Perpaduan antara bahasa marketing dan media yang baik pasti akan mampu menarik perhatian calon konsumen.<br />
<br />
Baca: <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2016/11/bahasa-marketing-terbukti-efektif-ampuh.html">Bahasa marketing yang terbukti efektif dan ampuh.</a><br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Daftarkan Lokasi Bisnis Kuliner di Gmaps</h3>
Cara promosi dan memasarkan kuliner secara online yang masih jarang dilakukan adalah dengan mendaftarkan ke Google Maps.<br />
<br />
Jangan menunggu untuk otomatis muncul di Gmaps, terlalu lama, sebaiknya kalian inisiatif untuk mendaftarkan agar bisnis kuliner kalian lebih cepat dan mudah ditemukan.<br />
<br />
Kenapa harus di daftarkan ke Gmaps? Karena Gmaps sangat membantu konsumen untuk menemukan makanan dan minuman yang sedang dicari.<br />
<br />
Kalian pernah mencari sesuatu di Google Search ‘kan? Coba ketikkan “Mie Ayam terdekat”, pasti akan muncul warung Mie Ayam yang ada disekitar kalian.<br />
<br />
Bagaimana cara mendaftarkan bisnis makanan dan minuman di Gmaps? Caranya mudah banget kok, di Google Search sudah banyak yang memberikan tutorial, silahkan dicari dengan kata kunci “Cara mendaftarkan/menambahkan alamat bisnis di Google Maps”.<br />
<br />
Apakah kuliner pinggir jalan yang tidak punya bangunan bisa mendaftarkannya juga? Sebenarnya bisa saja, namun yang perlu dikuatirkan adalah ketika verifikasi pin.<br />
<br />
Ketika kamu mendaftarkan alamat bisnis di Google Maps, ada verifikasi pin yang dikirim lewat POS. Nah, gimana jadinya kalau POS datang sedangkan kalian sedang tutup?<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Daftarkan Bisnis Kuliner di Go-Food</h3>
Selain Gmaps, acapkali konsumen juga mencari kuliner di aplikasi pemesanan seperti Go-Food. Nah, aplikasi semacam ini merupakan media promosi kuliner secara online yang tidak boleh dilewatkan.<br />
<br />
Kalian wajib mendaftarkannya! Karena tren saat ini, banyak restauran atau rumah makan yang dikenal karena adanya aplikasi pemesanan seperti Go-Food.<br />
<br />
Contohnya saya sendiri, saya sering banget baru “ngeh” kalau di daerah sekitar saya ada kulineran yang menarik berkat searching di aplikasi pemesanan.<br />
<br />
Kalau konsumen sudah tahu, tentu mereka akan memesan atau bahkan datang langsung dilain waktu jika sedang lapar.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
4. Iklan SMS & Banner Operator</h3>
Kalian pernah mendapat SMS berupa penawaran yang berasal dari operator kalian? Atau sedang pakai internet dan mendapati banner iklan dari operator?<br />
<br />
Mungkin ada yang belum tahu, tapi itulah salah satu cara promosi online yang sedang naik daun beberapa tahun belakangan ini.<br />
<br />
Operator saat ini tidak mau kalah dengan platform periklanan, setidaknya ada beberapa operator yang membuka jasa iklan, sebut saja XL dan Telkomsel.<br />
<br />
Saya pribadi lebih sering mendapat iklan operator berupa SMS. Misalnya toko A pasang iklan di operator, dan ketika saya berada di dekat toko A, maka saya akan mendapat iklan SMS dari toko A tersebut.<br />
<br />
Iklan SMS bisa berupa penawaran barang baru, menu baru, diskon, dan sebagainya. Saya kira untuk pemilik bisnis ini merupakan cara promosi yang cukup efektif.<br />
<br />
Pasalnya saya pribadi dan teman-teman saya sering tertarik, misal penawaran dari Dunkin Donuts yang sering memberikan diskon beli 6 gratis 6.<br />
<br />
Nah, cara promosi makanan secara online seperti ini patut banget kalian coba, khususnya iklan SMS yang menargetkan orang-orang yang berada di sekitar rumah makan kalian.<br />
<br />
Tapi sayang, saya belum bisa memberikan informasi lebih jauh tentang iklan operator ini, pasalnya saya pribadi belum pernah mencobanya. Jika kalian tertarik, bisa cari infonya sendiri ya!<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
5. Promosi Di Kolom Komentar?</h3>
Di media sosial, blog, atau media online lainnya, kalian pasti pernah melihat komentar yang berupa promosi. Apakah cara promosi online seperti itu efektif?<br />
<br />
Saya pribadi menilai cara semacam itu kurang efektif, justru sangat riskan untuk keberlangsungan bisnismu karena mempertaruhkan kredibilitas.<br />
<br />
Kebanyakan orang menganggam promosi di kolom komentar sebagai spam, serta bisa jadi pemilik akun juga memblokir dan melaporkan akun kalian.<br />
<br />
Jadi saran saya, walaupun terlihat mudah dilakukan, namun sebaiknya jangan dilakukan. Manfaatnya tidak sebanding dengan risikonya!<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Cara Promosi Makanan Secara Offline</h2>
Cara promosi makanan secara offline memang potensi jangkauannya cenderung kalah dengan cara online, namun semuanya ada keunggulannya masing-masing.<br />
<br />
Pemasaran offline memiliki keunggulan dalam hal respon, maksudnya pemasaran dapat dirasakan efeknya secara langsung.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
Misal, kamu dapat membagi produk secara langsung kepada konsumen sebagai bentuk promosi. Dari situ konsumen tidak hanya tahu tentang keberadaan bisnis makananmu, namun juga tahu kualitasnya.<br />
<br />
Beda dengan promosi online yang hanya sebatas memperkenalkan eksistensi bisnis, dan cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk memancing konsumen untuk mencobanya.<br />
<br />
Nah, beberapa cara memasarkan makanan secara offline yang paling mudah kalian lakukan diantaranya adalah:<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Keliling Langsung Menghampiri Calon Konsumen</h3>
Ini tadi yang saya maksud dengan memberikan kesempatan kepada konsumen untuk mencobanya secara langsung. Ini bisa kalian lakukan jika rumah makan atau lokasi bisnis dekat dengan pusat keramaian.<br />
<br />
Misalnya dekat kampus, sekolah, terminal, stasiun, bandara, atau tempat nongkrong anak-anak muda. Cara ini menurutku benar-benar efektif lho untuk memperkenalkan makanan dan minuman.<br />
<br />
Memang cara ini terkesan melelahkan dan mungkin akan memberikan beban biaya ekstra, tapi inilah promosi, semuanya butuh pengorbanan.<br />
<br />
Jika kalian yakin dengan kualitas makanan atau minuman, kenapa tidak dicoba untuk memperkenalkannya langsung? Istilahnya jemput bola, tidak hanya menunggu saja.<br />
<br />
Masalah berapa banyak dan berapa lama menjalankan promosi ini, semuanya tergantung keputusan kalian, silahkan dianalisis berapa kebutuhan biaya dan potensi timbal baliknya.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Undang Komunitas</h3>
Pernah melihat rumah makan baru buka tapi kok sudah ramai banget? Kira-kira apa ya penyebabnya? Salah satunya adalah karena mengundang komunitas atau kelompok tertentu.<br />
<br />
Cara promosi rumah makan ini terbilang cukup efektif, misalnya rumah makan ikan laut, kamu bisa mengundang komunitas pecinta ikan laut yang ada.<br />
<br />
Atau bisa juga mengirim undangan terbuka di group, fansclub, atau akun media lain yang terkait dengan kuliner seafood.<br />
<br />
Kamu bisa menawarkan sesuatu di undangan tersebut, misalnya diskon 50% atau bahkan gratis. Selain undangan ke komunitas, kamu juga boleh mengundang teman, rombongan kalian, atau tetangga juga bisa.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Kerjasama Dengan Agen Travel</h3>
Kadang kala, kamu mungkin juga melihat rumah makan yang didatengi bus-bus wisata dan mobil-mobil rombongan wisata, apa mungkin itu murni pilihan konsumen untuk makan disitu?<br />
<br />
Ada kemungkinan memang iya, tapi ada banyak kasus juga lho yang disebabkan karena ulah travel agen, artinya konsumen “diarahkan” untuk makan di rumah makan tertentu.<br />
<br />
Jika lokasi usaha kalian berada di kota destinasi wisata, maka cara promosi kuliner semacam ini cocok banget.<br />
<br />
Apalagi kalau kuliner kalian merupakan kuliner khas atau unik, pasti banyak travel agen yang mau bekerjasama.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
4. Sebar Brosur di Tempat Yang Pas</h3>
Ini adalah cara promosi kuliner yang amat tradisional, mungkin kurang begitu efektif, namun sebagai tambahan maka patut dilakukan.<br />
<br />
Tapi jangan asal sebar di pinggir jalan ya, selain kotor juga terlalu tidak efektif. Lebih baik sebar di tempat-tempat yang memang banyak dijangkau target.<br />
<br />
Misalnya di kampus dan tempat ramai lainnya. Atau bisa juga kalian pasang iklan reklame di pinggir jalan dekat dengan lokasi rumah makan.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Tips Sukses Bisnis Kuliner (Makanan dan Minuman)</h2>
Dari pengalaman saya berkecimpung di dunia bisnis kuliner, kunci untuk sukses terletak pada rasa dan pelayanan.<br />
<br />
Jika kamu mampu menciptakan rasa lezat dan mantap disertai dengan pelayanan yang baik, kesuksesan hanya menunggu waktu saja.<br />
<br />
Sering-seringlah ujicoba menu baru, eksperimen, dan berkreasi untuk memantapkan cita rasa dan menciptakan menu rasa baru.<br />
<br />
Untuk pelayanan, selalu sediakan kotak saran dan kritik, ini sangat membantu kalian memahami apa yang sebenarnya dirasakan oleh konsumen.<br />
<br />
Dan satu lagi, bisnis kuliner rentan terhadap berita miring atau hoax, misalnya “wah warung itu pakai daging babi, sayur busuk, dan lain-lain”.<br />
<br />
So, pastikan kamu memahami hal ini, selalu ciptakan kredibilitas yang tinggi, kalau perlu adakan dapur terbuka sehingga konsumen dapat menilai sendiri kualitas bahan baku yang dipakai.<br />
<br />
Selanjutnya:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/08/prosedur-pelayanan-restoran-yang-baik.html">Prosedur pelayanan restoran/rumah makan yang baik.</a><br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2016/11/tips-ikut-pameran-bisnis-untuk-mempromosikan-usaha.html">Tips ikut pameran bisnis untuk mempromosikan usaha.</a><br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.com/2014/12/cara-mendapatkan-modal-usaha.html">Cara mendapatkan modal usaha.</a><br />
-----<br />
Oke ya teman-teman semuanya, itulah beberapa cara promosi makanan dan minuman, baik secara online maupun offline.<br />
<br />
Semoga cara-cara di atas bermanfaat dan membantu mempromosikan kuliner kalian. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-89622323151090313122019-11-04T23:33:00.000+07:002019-11-04T23:33:28.282+07:00Pilih Investasi Saham Atau Reksadana? Mana Yang Lebih Menguntungkan?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Kamu pilih investasi saham atau reksadana? Menurutmu mana yang lebih menguntungkan di antara kedua investasi tersebut?<br />
<br />
Jawaban dari dua pertanyaan di atas tidak bisa dijawab begitu saja, butuh analisis karena baik investasi saham maupun reksa dana memiliki keunggulannya masing-masing.<br />
<br />
Selain itu, ada faktor kecocokan juga untuk menentukan mana yang lebih menguntungkan. Semuanya bergantung pada profil investor itu sendiri.<br />
<br />
Nah, biar tidak bingung mau pilih investasi saham atau reksa dana dan untuk mengetahui mana yang lebih menguntungkan, kamu perlu membandingkan dan memahami karakteristiknya.<br />
<br />
Berikut ini beberapa perbandingan saham dan reksadana yang perlu kamu ketahui:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.com/2015/08/pilih-emas-kuning-emas-putih-atau-platinum-untuk-investasi.html">Pilih emas kuning, emas putih, atau platinum untuk investasi?</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/10/perbandingan-pilih-investasi-rumah-atau-tanah.html">Perbandingan pilih investasi rumah atau tanah? Mana yang lebih untung?</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfDZn-I6L4pMRU_w92NYLZYlvFkZj-d40sTjowbL9zsLhaIX54m2hHQ-zBj1MdPVVL21RM9JuemnCNVhU6lOPh_G4T-8p0k7n3Yvr4KwqAGz3b0_5O8oE7j38LaKxELmz_zpJ6-KzD-9VU/s1600/perbandingan-pilih-investasi-saham-atau-reksadana-mana-yang-lebih-menguntungkan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pilih Investasi Saham Atau Reksadana? Mana Yang Lebih Menguntungkan?" border="0" data-original-height="213" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfDZn-I6L4pMRU_w92NYLZYlvFkZj-d40sTjowbL9zsLhaIX54m2hHQ-zBj1MdPVVL21RM9JuemnCNVhU6lOPh_G4T-8p0k7n3Yvr4KwqAGz3b0_5O8oE7j38LaKxELmz_zpJ6-KzD-9VU/s1600/perbandingan-pilih-investasi-saham-atau-reksadana-mana-yang-lebih-menguntungkan.jpg" title="Pilih Investasi Saham Atau Reksadana? Mana Yang Lebih Menguntungkan?" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Pilih Investasi Saham Atau Reksadana</h2>
Baik investasi saham maupun reksadana pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sebaik apapun investasi pasti juga memiliki risiko.<br />
<br />
Dalam memilih jenis investasi, yang perlu kalian perhatikan adalah kecocokan dengan profil investasimu, tidak melulu dilihat dari seberapa besar potensi keuntungannya.<br />
<br />
Jika suatu investasi cocok untukmu, maka itulah investasi terbaik. Terkait dengan mau pilih investasi saham atau reksadana, ada cukup banyak yang perlu dipertimbangkan.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Investasi Saham</h3>
Investasi saham merupakan salah satu jenis investasi favorit bagi para investor, khususnya untuk pemodal besar dan sudah cukup berpengalaman di pasar modal.<br />
<br />
Sebelum kalian berinvestasi saham, pahami terlebih dahulu beberapa karakteristik saham yang menjadi kelebihan dan kekurangannya berikut ini:<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Kelebihan Investasi Saham</h4>
Ada alasan kenapa investor banyak yang memilih saham ketimbang investasi lain, termasuk reksadana. Setidaknya ada 3 kelebihan besar saham jika dibandingkan dengan reksadana atau investasi lain, yaitu:<br />
<br />
<b><u>- Potensi Keuntungan Lebih Besar</u></b><br />
Yang pertama, investasi saham dikenal memiliki potensi keuntungan yang jauh lebih besar ketimbang investasi lain.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Saya setuju ini karena kenyataannya memang seperti itu, jika dibandingkan dengan reksadana, saham lebih unggul dari sisi potensi keuntungan.<br />
<br />
Ditambah lagi potensi keuntungan tersebut dapat diperoleh dalam waktu yang singkat, bahkan tak jarang hanya dalam hitungan hari saja.<br />
<br />
Ini memungkinkan karena sumber keuntungan dari saham ada dua, yaitu dividen yang diterima dari perusahaan dan capital gain (selisih harga beli dengan harga jual).<br />
<br />
Karena perubahan harga saham dapat berubah sewaktu-waktu, maka sangat mungkin saham yang baru dibeli kemarin akan dijual di hari berikutnya karena ada kenaikan harga yang cukup signifikan.<br />
<br />
<b><u>- Menjadi Pemilik Perusahaan</u></b><br />
Berinvestasi pada saham sama artinya dengan membeli perusahaan itu sendiri, ini berarti pemegang saham akan menjadi pemilik perusahaan.<br />
<br />
Karena menjadi pemilik, tentu saja seorang investor saham berhak ikut terlibat dalam pengambilan keputusan melalui RUPS (Rapat umum pemegang saham).<br />
<br />
Selain itu, pemegang saham juga berhak memperoleh dividen jika manajemen perusahaan melakukan pembayaran dividen.<br />
<br />
<b><u>- Bebas Memilih Sesuai Keinginan</u></b><br />
Ketika seseorang akan membeli saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), orang tersebut sangat dibebaskan untuk memilih saham mana saja, sesuai dengan keinginannya.<br />
<br />
Dalam hal ini, berinvestasi saham umumnya dilakukan secara mandiri, alias menganalisis sendiri dan mengambil keputusan sendiri.<br />
<br />
Ini beda jauh dengan reksadana, di reksadana keputusan investasi ada di tangan manajer investasi. Seorang investor hanya perlu menyetor modal saja.<br />
<br />
Pilihanmu ketika berinvestasi di reksadana adalah memilih jenis reksadana pada salah satu manajer investasi, tapi kamu tidak bisa memilih perusahaan (portofolio investasi).<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Kekurangan Investasi Saham</h4>
Kelebihan saham di atas memang cukup menggiurkan, namun saham juga memiliki kekurangan atau kelemahan yang perlu kamu pertimbangkan.<br />
<br />
<b><u>- Risiko Sangat Besar</u></b><br />
Sesuai dengan teori investasi, semakin besar potensi keuntungan maka semakin besar pula risikonya. Ini terjadi pada saham.<br />
<br />
Dengan potensi keuntungan besar yang bahkan bisa didapatkan hanya dalam beberapa hari saja, bukan tidak mungkin justru mengalami kerugian besar dalam waktu sesingkat itu pula.<br />
<br />
Karena harga saham itu sangat fluktuatif, kenaikan dan penurunan harga saham sudah lumrah terjadi. So, kalian perlu paham risiko ini, alangkah baiknya untuk menghindari capital gain.<br />
<br />
<b><u>- Perlu Analisis Mendalam</u></b><br />
Alasan kenapa jumlah investor saham relatif sedikit peminatnya adalah karena diperlukan analisis yang mendalam untuk memilih saham terbaik.<br />
<br />
Dalam melakukannya dibutuhkan insting analis yang baik, wawasan pasar modal yang luas, dan pengetahuan tentang perekonomian yang cukup.<br />
<br />
Tidak semua orang bisa melakukan ini, apalagi untuk pemula. Namun siapa saja tetap diizinkan untuk berinvestasi saham, walau tidak memiliki kemampuan analisis.<br />
<br />
Jika kamu juga tertarik, ada baiknya memilih saham yang masuk pada salah satu indeks BEI, saham-saham ini sudah dikelompokkan berdasarkan saham terbaik di masing-masing kategori.<br />
<br />
Baca: <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/08/jenis-jenis-indeks-saham-bei.html">Jenis-jenis indeks saham BEI.</a><br />
<br />
<b><u>- Modal Awal Yang Tidak Menentu</u></b><br />
Sebenarnya tidak semua investasi saham itu butuh modal yang besar, ini karena harga saham berbeda-beda tergantung kinerja perusahaan.<br />
<br />
Ada yang murah banget, namun banyak pula yang harga per lembarnya selangit. Ada perusahaan yang sahamnya cuman Rp. 100, Rp. 4.000, dan ada yang lebih mahal lagi.<br />
<br />
Saat ini, minimal pembelian saham 1 lot (100 lembar), jadi kalian bisa mengalikan sendiri berapa modal awal yang dibutuhkan.<br />
<br />
Jika kamu menginginkan saham dari perusahaan ternama (saham blue chips), jangan harap mendapatkan harga murah, pasti mahal.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Investasi Reksadana</h3>
Hampir seperti kebalikannya investasi saham, apa yang menjadi kelebihan saham merupakan kelemahan reksadana, dan apa yang menjadi kelemahan saham merupakan kelebihan reksadana.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Kelebihan Investasi Reksadana</h4>
Berikut ini beberapa kelebihan reksadana yang menjadikannya primadona bagi investor pemula dan menengah:<br />
<br />
<b><u>- Risiko Relatif Kecil</u></b><br />
Dibandingkan saham, risiko reksadana jauh lebih kecil. Ini disebabkan karena reksadana memecah beberapa dana untuk diinvestasikan ke instrumen yang berbeda-beda.<br />
<br />
Artinya dana tidak diinvestasikan pada 1 instrumen saja, namun beberapa. Sehingga jika 1 instrumen investasi tidak baik, maka instrumen lain masih bisa mengcovernya.<br />
<br />
Misalnya, manajer investasi bisa saja menginvestasikan 50% dana pada saham, 20% pada obligasi, 20% pada pasar uang, dan 10% pada sukuk.<br />
<br />
Fleksibilitas reksadana ini beda banget dengan saham, walau saham memang bisa menginvestasikan pada perusahaan berbeda, namun tetap saja dapat terpengaruhi faktor eksternal yang tidak terduga.<br />
<br />
<b><u>- Minimal Modal Cukup Rp. 10.000</u></b><br />
Seperti yang sudah saya katakan di atas, saham sebenarnya ada yang murah, bahkan ada kok saham yang harganya cuman Rp. 100 per lembar atau Rp. 10.000 per slot.<br />
<br />
Namun, saham murah seperti itu tidak mungkin mendapatkan saham unggulan, biasanya saham dari perusahaan yang sedang bermasalah atau baru aja IPO di BEI.<br />
<br />
Namun dengan reksadana, kamu bisa berinvestasi saham di perusahaan unggulan hanya dengan modal Rp. 10.000 lho, cukup beli reksadana saham aja.<br />
<br />
Ini sangat memungkinkan karena sistem reksadana memang dirancang untuk pemula atau investor dengan modal kecil.<br />
<br />
<b><u>- Dibantu Oleh Manajer Investasi</u></b><br />
Kenapa reksadana ini cocok dan disarankan untuk pemula? Jawabnya karena tidak memerlukan analisis mendalam seperti saham.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Di reksadana, investor cukup memilih jenis reksadana yang diinginkan dari salah satu atau beberapa manajer investasi.<br />
<br />
Kamu tidak perlu kuatir tentang penyaluran dana investasi kalian, peran manajer investasi di sini adalah untuk menggunakan danamu pada instrumen investasi terbaik.<br />
<br />
Manajer investasi adalah pihak yang berpengalaman dan memiliki wawasan serta analisis yang baik, mereka dapat memilih investasi terbaik untuk semua investor reksadana.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Kekurangan Investasi Reksadana</h4>
Menurutmu apakah reksadana menjanjikan? Melihat kelebihan reksadana di atas dibandingkan dengan saham, apakah reksadana lebih baik dari saham?<br />
<br />
Tunggu dulu! Sebelumnya kamu perlu juga untuk memperhatikan apa saja kelemahan atau kekurangan reksadana!<br />
<br />
<b><u>- Terbatasnya Pilihan</u></b><br />
Walaupun ada ratusan pilihan reksa dana dari puluhan manajer investasi yang bebas kalian pilih, namun untuk pilihan instrumen atau portofolio investasi tidak ada yang bisa dilakukan.<br />
<br />
Hal ini seperti yang saya katakan di atas, manajer investasi bertugas untuk menentukan kemana dana akan disalurkan, jika kamu tidak suka ya mau tak mau harus suka.<br />
<br />
Oleh karena itu, sebelum membeli dan berinvestasi reksadana, kamu wajib melihat prospektus reksadana terlebih dahulu untuk melihat portofolio investasinya.<br />
<br />
Apa itu prospektus reksa dana? Baca di sini: <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/06/apa-itu-prospektus-reksa-dana-isi-manfaat.html">Apa itu prospektus reksa dana? Apa saja isinya?</a><br />
<br />
<b><u>- Potensi Keuntungan Tidak Sebesar Saham</u></b><br />
Sesuai dengan risikonya yang rendah, sudah sewajarnya jika reksadana juga memiliki potensi keuntungan yang rendah pula.<br />
<br />
Jika dibandingkan dengan saham tentu jauh berbeda, dalam hal ini saham lebih unggul. Pertanyaannya, kenapa reksa dana potensi keuntungannya bisa rendah?<br />
<br />
Ini disebabkan karena pemecahan instrumen investasi seperti penjelasan di atas, tujuannya memang untuk menurunkan risiko namun itu juga menyebabkan penurunan potensi keuntungan.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Mana Yang Lebih Menguntungkan?</h2>
Sudah paham dengan perbandingan investasi saham dan reksadana? So, kamu pilih saham atau reksadana? Dan menurutmu mana yang lebih menguntungkan?<br />
<br />
Kalau menurut saya pribadi, investasi reksa dana lebih cocok dipilih bagi investor pemula atau sedang belajar investasi.<br />
<br />
Dengan banyaknya pilihan jenis reksadana, seorang investor bisa memilih sesuai dengan karakteristiknya. Misal investor yang konservatif, maka bisa memilih reksadana pasar uang atau pendapatan tetap.<br />
<br />
Atau jika ingin lebih berani, bisa mencoba reksadana saham atau campuran. Semuanya bisa dilakukan bertahap sembari belajar.<br />
<br />
Sedangkan untuk saham, menurut saya lebih cocok untuk investor kelas menengah, sudah paham pasar modal walau sedikit, dan sudah familiar dengan rasio keuntungan dan risiko.<br />
<br />
Walaupun pemula juga dipersilahkan untuk berinvestasi saham, namun perlu ekstra hati-hati dalam mengambil keputusan.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Stop Capital Gain</h2>
Seperti yang kamu tahu, saham sangat cocok untuk meraup untung dari capital gain. Itulah kenapa banyak investor yang lebih tertarik dengan saham ketimbang instrumen investasi lainnya.<br />
<br />
Namun, saya pribadi tidak menyukai capital gain, alasannya karena tidak menjamin keuntungan dan risiko yang terlalu besar.<br />
<br />
Siapa yang bisa menjamin kalau harga saham akan naik? Walau dianalisis dengan berbagai macam datapun tetap tidak ada jaminan, kasarnya seperti judi saja.<br />
<br />
Oleh karena itu, jika kalian minat dengan saham maka berinvestasilah dengan tujuan untuk memiliki perusahaan tersebut dan mengandalkan dividen sebagai keuntungannya.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Tempat Beli Reksadana Online Terbaik</h2>
Nah, bagi kalian yang mau dan berminat dengan reksa dana, kamu bisa membelinya secara online juga lho, ada banyak tempat yang menjualnya.<br />
<br />
Namun, kamu perlu berhati-hati, pastikan bahwa tempat beli reksa dana online tersebut mengantongi izin dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menghindari hal-hal negatif.<br />
<br />
Baca:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/10/tempat-beli-reksa-dana-online-terbaik.html">Tempat beli reksa dana online terbaik murah meriah di Indonesia.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/08/ciri-investasi-bodong-penipuan.html">Ciri-ciri investasi bodong (penipuan berkedok investas).</a><br />
-----<br />
Oke ya semuanya, itulah perbandingan mau pilih investasi saham atau reksadana. Semoga perbandingan di atas bermanfaat dan membantu menentukan mana yang lebih menguntungkan untuk pribadi kalian. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-61015360889955271032019-10-22T01:45:00.000+07:002019-10-22T01:45:09.916+07:00Pengertian Anggaran dan Jenis-jenisnya Menurut Para Ahli<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Pengertian anggaran dapat kalian temukan dengan berbagai macam versi, banyak para ahli yang telah mengemukakan pendapatnya untuk mendefinisikan anggaran.<br />
<br />
Namun dari sekian banyak pengertian anggaran menurut para ahli, kesemuanya memiliki inti yang sama, yaitu rencana kegiatan dalam unit moneter.<br />
<br />
Atau bisa dibilang kalau anggaran itu semacam rencana keuangan. Ya, rencana keuangan berkaitan dengan apa yang akan dilakukan kedepannya.<br />
<br />
Sedangkan jenis-jenis anggaran sendiri juga cukup bervariasi. Nah, biar tidak kelamaan, langsung simak selengkapnya pengertian anggaran dan jenis-jenisnya menurut para ahli berikut ini:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/10/asumsi-dasar-akuntansi-menurut-para.html">Asumsi dasar akuntansi menurut para ahli.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/10/apa-saja-sumber-pendapatan-negara.html">Apa saja sumber pendapatan Negara? Mana yang terbesar?</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-aG0TjykBWWPldBZ9r5nB0PjtsFxNNn9pIld82DBbYqwIUp8m_jLHBjrUz5fDdIHrtcaT0NhujrbxNm35eDbJvbsSYHT62tboPdP0sfUDZe8nWCcq4EzuNV7K1_yoZedwvdL7gYWLv53k/s1600/pengertian-anggaran-dan-jenis-jenisnya-menurut-para-ahli-fungsi-manfaat-tujuan-metode-penyusunan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pengertian Anggaran dan Jenis-jenisnya Menurut Para Ahli" border="0" data-original-height="213" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-aG0TjykBWWPldBZ9r5nB0PjtsFxNNn9pIld82DBbYqwIUp8m_jLHBjrUz5fDdIHrtcaT0NhujrbxNm35eDbJvbsSYHT62tboPdP0sfUDZe8nWCcq4EzuNV7K1_yoZedwvdL7gYWLv53k/s1600/pengertian-anggaran-dan-jenis-jenisnya-menurut-para-ahli-fungsi-manfaat-tujuan-metode-penyusunan.jpg" title="Pengertian Anggaran dan Jenis-jenisnya Menurut Para Ahli" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Pengertian Anggaran Menurut Para Ahli</h2>
Berikut ini beberapa pengertian anggaran menurut para ahli di bidangnya, ada 9 pendapat ahli yang saya kutip dari berbagai sumber.<br />
<br />
Tidak semuanya memang, tapi saya rasa 9 pendapat ahli sudah cukup untuk referensi dan dijadikan sebagai pedoman kita.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Anggaran Menurut Ellen Cristina</h3>
Menurut Ellen Cristina, anggaran adalah suatu rencana yang penyusunannya dilakukan secara sistematis dalam bentuk angka dan disajikan dalam satuan unit moneter.<br />
<br />
Rencana tersebut mencakup keseluruhan kegiatan perusahaan dalam masa (periode/jangka waktu) tertentu di waktu yang akan datang.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Anggaran Menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri</h3>
Menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri, anggaran adalah suatu pendekatan formal dan sistematis dari pelaksanaan tanggungjawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Anggaran Menurut M. Nafarin</h3>
Menurut M. Nafarin, anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang penyusunannya didasari pada program yang telah disahkan untuk dijalankan.<br />
<br />
Lebih lanjut, Nafarin juga mengemukakan bahwa anggaran merupakan rencana kegiatan organisasi yang ditulis dan dinyatakan secara kuantitatif.<br />
<br />
Secara kuantitatif artinya dinyatakan dalam satuan uang namun bisa juga dalam bentuk barang atau jasa untuk periode waktu tertentu.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
4. Anggaran Menurut Munandar</h3>
Sedangkan menurut Munandar, anggaran adalah rencana sistematis yang mencakup seluruh kegiatan dan aktivitas dari suatu perusahaan.<br />
<br />
Rencana tersebut disajikan dalam satuan unit moneter dan berlaku untuk periode (jangka waktu) tertentu.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<h3 style="text-align: left;">
5. Anggaran Menurut Sofyan</h3>
Pengertian anggaran menurut Sofyan adalah suatu pendekatan formal dan sistematis yang memiliki tujuan guna membantu tercapainya pelaksanaan fungsi perencanaan.<br />
<br />
Fungsi perencanaan tersebut merupakan alat bantu pelaksanaan tanggungjawab dari manajemen di dalam suatu organisasi.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
6. Anggaran Menurut Supriyono</h3>
Pengertian anggaran menurut Supriyono adalah suatu perencanaan keuangan perusahaan yang berfungsi sebagai dasar pengawasan keuangan dalam periode waktu yang akan datang.<br />
<br />
Lebih lanjut Supriyono mengungkapkan bahwa anggaran merupakan rencana sistematis yang memiliki jangka pendek, namun disusun berdasarkan rencana jangka panjang yang sebelumnya telah ditetapkan.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
7. Anggaran Menurut Mulyadi</h3>
Definisi anggaran menurut Mulyadi adalah suatu rencana kerja yang disajikan secara kuantitatif dan dinilai serta diukur dalam satuan unit moneter standar.<br />
<br />
Selain diukur dalam satuan moneter standar, anggaran juga dapat diukur menggunakan ukuran waktu, yaitu dalam satu tahun.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
8. Anggaran Menurut Welsch</h3>
Apa yang dimaksud anggaran menurut Welsch adalah suatu perencanaan untuk pengendalian laba menyeluruh.<br />
<br />
Dimana secara luas sebagai suatu anggaran yang sistematis dan formal untuk perencanaan, koordinasi, dan pengendalian tanggungjawab dari manajemen.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
9. Anggaran Menurut Gomes</h3>
Terakhir yaitu pengertian anggaran menurut Gomes, adalah suatu dokumen yang berfungsi untuk menyelaraskan prioritas program dengan sumber pendapatan yang ingin dicapai.<br />
<br />
Lebih lanjut, anggaran merupakan penggabungan antara aktivitas atau tujuan organisasi yang direncanakan dengan informasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai aktivitas atau tujuan tersebut.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Pengertian Anggaran Secara Umum</h2>
Dari beberapa pengertian anggaran menurut para ahli di atas, dapat kita simpulkan bahwa anggaran merupakan rencana kerja yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan organisasi.<br />
<br />
Rencana kerja tersebut dapat dinyatakan dan diukur dengan satuan unit moneter, serta memiliki periode waktu tertentu di masa yang akan datang.<br />
<br />
Selain itu, anggaran juga merupakan alat bantu yang digunakan organisasi untuk melakukan tanggungjawabnya berupa perencanaan, koordinasi, dan pengendalian.<br />
<br />
Oleh karena itu, suatu organisasi dapat dengan mudah memproyeksikan program yang akan dilakukan dengan membandingkan antara pencapaian program dan kebutuhan dana untuk mencapainya.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Jenis-Jenis Anggaran</h2>
Apa saja jenis-jenis anggaran yang ada? Jawabannya ada cukup banyak. Anggaran dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sesuai dengan tujuan dan manfaatnya.<br />
<br />
Apapun yang bisa direncanakan, dapat diukur dengan satuan moneter, dan memenuhi definisi anggaran seperti di atas, maka bisa disebut sebagai anggaran.<br />
<br />
Antara jenis anggaran satu dengan jenis anggaran lainnya, memiliki keterikatan dan sukar dipisahkan. Pada dasarnya, setiap jenis anggaran tersebut jika digabung akan membentuk anggaran perusahaan secara menyeluruh.<br />
<br />
Nah, umumnya suatu organisasi khususnya perusahaan akan menggunakan jenis-jenis anggaran berikut ini untuk mencapai tujuannya:<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Anggaran Penjualan</h3>
Anggaran penjualan adalah anggaran yang memuat informasi terkait pencapaian penjualan yang ingin dicapai oleh perusahaan selama periode waktu tertentu.<br />
<br />
Jenis anggaran ini mencakup informasi jenis barang atau jasa yang ditargetkan, jumlah atau kuantitas, harga, waktu, dan bahkan tempat penjualan.<br />
<br />
Bisa dibilang, anggaran penjualan merupakan anggaran inti karena akan digunakan sebagai acuan untuk menyusun jenis anggaran lainnya.<br />
<br />
Jika prediksi pemasukan alias penjualan suatu perusahaan sudah dapat diperkirakan, maka biaya dan pengeluaran juga dapat diperkirakan menyesuaikan pemasukan tersebut.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Anggaran Produksi</h3>
Terkait dengan anggaran penjualan di atas, diketahui berapa unit yang perlu dijual oleh perusahaan. Maka anggaran produksi digunakan untuk merencanakan unit produksi tersebut.<br />
<br />
Artinya, anggaran produksi merupakan rencana produksi yang memuat berapa unit dan berapa biaya yang dibutuhkan selama periode tertentu.<br />
<br />
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran produksi, yaitu target penjualan dan persediaan yang ada.<br />
<br />
Ini artinya target penjualan perlu disesuaikan terlebih dahulu dengan persediaan tersedia sebelum anggaran produksi disusun.<br />
<br />
Dalam prakteknya, proses produksi sendiri memunculkan beberapa kelompok biaya. Nah, kelompok biaya tersebut juga dapat disusun anggaran tersendiri untuk membantu penyusunan anggaran produksi secara menyeluruh.<br />
<br />
Beberapa anggaran biaya diantaranya:<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Anggaran Biaya Bahan Baku</h4>
Jenis anggaran ini memuat rencana biaya yang perlu dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang akan digunakan selama proses produksi dalam periode tertentu.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung</h4>
Selain bahan baku, dalam proses produksi biaya yang paling dibutuhkan juga biaya tenaga kerja. Oleh karena itu anggaran ini perlu disusun.<br />
<br />
Ini artinya anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan rencana penggunaan dana untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja langsung dalam proses produksi selama waktu tertentu.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
c. Anggaran Biaya Overhead Pabrik</h4>
Jenis anggaran ini memuat rencana penggunaan dana untuk memenuhi kebutuhan biaya overhead atau kelebihan biaya selama masa produksi.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Anggaran Persediaan</h3>
Di perusahaan dagang atau manufaktur, sangat diperlukan manajemen persediaan yang baik. Dengan anggaran persediaan, perusahaan akan sangat terbantu.<br />
<br />
Anggaran persediaan adalah rencana yang memuat informasi terperinci tentang nilai persediaan pada periode waktu tertentu.<br />
<br />
Dalam penyusunannya, anggaran persediaan mengacu pada target penjualan dan sisa persediaan pada periode sebelumnya.<br />
<br />
Yang perlu diperhatikan dalam proses penyusunannya, nilai persediaan juga memuat perkiraan persediaan yang rusak, tidak bisa dipakai, dan lain sebagainya.<br />
<br />
Dalam perusahaan manufaktur, anggaran persediaan akan lebih komplek karena memuat 3 jenis persediaan, yaitu persediaan mentah, persediaan setengah jadi, dan persediaan barang jadi.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
4. Anggaran Biaya Produksi</h3>
Selain adanya anggaran produksi di atas, perusahaan juga membutuhkan anggaran untuk merencanakan pengeluaran lain selain biaya terkait proses produksi.<br />
<br />
Anggaran biaya produksi merupakan rencana penggunaan dana untuk pengeluaran yang dibutuhkan dalam pemasaran, administrasi, dan biaya umum lainnya selama periode tertentu.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
5. Anggaran Program</h3>
Anggaran program merupakan rencana pelaksanaan program utama suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu.<br />
<br />
Dalam anggaran ini program yang direncanakan adalah program utama yang ingin dicapai perusahaan yang dapat melibatkan semua pihak di dalamnya.<br />
<br />
Jenis anggaran ini memuat baik penggunaan dana maupun pemasukan dana jika memang ada dan memungkinkan.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
6. Anggaran Pertanggungjawaban</h3>
Jenis anggaran ini merupakan rencana kerja dari masing-masing pusat pertanggungjawaban yang ada di dalam perusahaan.<br />
<br />
Pusat pertanggungjawaban artinya per divisi atau departemen. Artinya anggaran ini memuat rencana penggunaan dana atau pemasukan dari seluruh aktivitas per divisi/departemen/bagian perusahaan.<br />
<br />
Bisa dikatakan kalau anggaran ini merupakan anggaran terperinci dari anggara program di atas. Program utama perusahaan layaknya diaplikasikan pada program kerja setiap divisi perusahaan.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
7. Anggaran Pengeluaran Modal</h3>
Jenis anggaran ini memuat informasi tentang modal yang digunakan dalam perencanaan perubahan aktiva tetap perusahaan.<br />
<br />
Dasar dari penyusunan anggaran ini adalah anggaran penjualan, jika target penjualan membutuhkan penggunaan aktiva tambahan, maka perubahan aktiva tersebut akan termuat dalam anggaran ini.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
8. Anggaran Kas</h3>
Semua pemasukan dan pengeluaran yang menggunakan kas akan masuk pada jenis anggaran ini. Anggaran kas adalah rencana yang memuat informasi sumber dan penggunaan kas dalam periode tertentu.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Bisa dikatakan kalau hampir semua jenis anggaran berkaitan dengan anggaran kas, jadi keberadaan anggaran kas memang sangat krusial bagi perusahaan karena mempengaruhi atau dipengaruhi anggaran lain.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
9. Anggaran Laporan Keuangan</h3>
Sebenarnya tidak ada sumber yang menyatakan adanya anggaran laporan keuangan, namun saya pribadi menggolongkannya sendiri.<br />
<br />
Alasannya karena ada beberapa anggaran yang sangat terkait dengan laporan keuangan, diantaranya:<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Anggaran Laba-Rugi</h4>
Anggaran laba rugi merupakan perkiraan laba atau rugi yang ingin dicapai perusahaan dalam periode tertentu.<br />
<br />
Penyusunannya dapat mengambil berdasarkan anggaran lain, misalnya penjualan dari anggaran penjualan, hpp dari anggaran produksi, dan sebagainya.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Anggaran Neraca</h4>
Anggaran neraca merupakan rencana atau proyeksi dari posisi keuangan berupa aktiva, kewajiban, dan modal dalam periode anggaran, baik awal maupun akhir periode.<br />
<br />
Seperti halnya anggaran laba rugi, anggaran neraca juga didasari oleh anggaran lain dalam proses penyusunannya, misalkan anggaran kas, persediaan, dan anggaran laba rugi itu sendiri.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
c. Anggaran Perubahan Posisi Keuangan</h4>
Masih berkaitan dengan anggaran neraca di atas, jenis anggaran ini memuat proyeksi dari perubahan posisi keuangan itu sendiri selama periode yang ditentukan.<br />
<br />
Perubahan tersebut mencakup semua aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan. Dan untuk penyusunannya juga berdasarkan anggaran neraca.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Fungsi dan Manfaat Anggaran</h2>
Apa saja fungsi anggaran dan apa manfaat anggaran tersebut? Ada cukup banyak, berikut ini beberapa diantaranya:<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Fungsi Anggaran</h3>
Ada 4 fungsi utama dari anggaran yang akan berdampak signifikan bagi perusahaan jika disusun dengan baik. 4 fungsi anggaran tersebut yaitu:<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Fungsi Perencanaan</h4>
Segala sesuatu berkemungkinan untuk berjalan dengan lebih baik jika direncanakan secara mendetail. Dengan perencanaan pula, arah yang dituju oleh perusahaan tidak akan melenceng.<br />
<br />
Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan yang sangat baik, apa yang dialokasikan harus dijalankan sesuai dengan anggaran.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian</h4>
Berkaitan dengan perencanaan, anggaran dapat berfungsi sebagai alat pengawasan dan pengendalian bagi perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya.<br />
<br />
Dengan begitu, pengeluaran yang berlebihan dapat ditekan, dan apa yang perlu didahulukan dan yang bisa ditunda dapat dilaksanakan dengan baik.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
c. Fungsi Koordinasi</h4>
Koordinasi berkaitan dengan menyelaraskan apa keinginan dan tujuan perusahaan, dan apa yang perlu dilakukan untuk mencapainya.<br />
<br />
Dengan anggaran, semua pihak dapat terpahamkan akan tujuan tersebut, sehingga diharapkan dapat bekerja bersama-sama sesuai metode, cara, dan sumber daya yang tersedia.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
d. Fungsi Komunikasi dan Informasi</h4>
Pada dasarnya anggaran memuat semua informasi terkait dengan capaian yang ingin diraih oleh organisasi.<br />
<br />
Anggaran juga merupakan alat komunikasi karena berisi tujuan perusahaan dan langkah yang perlu diambil oleh pihak-pihak terkait.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Manfaat Anggaran</h3>
Manfaat anggaran berkaitan dengan fungsi anggaran di atas, jika fungsi anggaran dapat dilaksanakan dengan baik maka secara otomatis manfaatnya dapat dirasakan.<br />
<br />
Artinya, manfaat anggaran merupakan dampak positif dari semua fungsi-fungsi anggaran yang ada. Semakin baik fungsi tersebut berjalan, semakin baik pula manfaatnya untuk organisasi.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Metode dan Prosedur Penyusunan Anggaran</h2>
Bagaimana cara menyusun anggaran? Apa saja metode dan prosedur yang digunakan? Secara umum, ada dua metode yang biasa dipakai, yaitu metode top-down dan bottom-up.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Metode Top-down</h3>
Penyusunan anggaran dengan metode top-down atau dari atas ke bawah merupakan metode penyusunan anggaran yang dimulai dari manajemen tertinggi.<br />
<br />
Lalu dilanjutkan dengan penyusunan anggaran ke manajemen yang lebih rendah, dan begitu seterusnya hingga ke tingkat manajemen terendah.<br />
<br />
Ini artinya, penentuan anggaran pada manajemen tertinggi sangat krusial karena dijadikan acuan untuk anggaran di bawahnya.<br />
<br />
Manajemen tertinggi harus bisa menyusun anggaran yang dapat mencakup seluruh kebutuhan anggaran di bawahnya.<br />
<br />
Sedangkan manajemen di bawahnya hanya mengikuti alokasi maksimal dari anggaran manajemen tertinggi.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Metode Bottom-up</h3>
Berkebalikan dengan metode top-down di atas, metode penyusunan anggaran bottom-up dimulai dari manajemen terendah hingga ke manajemen tertinggi.<br />
<br />
Namun bukan berarti anggaran manajemen bawah menjadi acuan manajemen di atasnya. Hanya saja, setiap level manajemen diberikan wewenang untuk menentukan anggarannya masing-masing.<br />
<br />
Dengan begini semua kebutuhan dapat dianggarkan dengan baik, kemudian manajemen atas dapat mengakumulasi setiap anggaran dari manajemen di bawahnya.<br />
<br />
Selanjutnya:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/09/pengertian-dividend-yield-rumus-cara-menghitung.html">Pengertian dividend yield, rumus, dan cara menghitungnya.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/09/pengertian-saham-treasury-contoh-jurnal.html">Pengertian saham treasury dan contoh jurnal transaksinya.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/05/negara-tidak-memiliki-bursa-efek-pasar-saham-modal.html">Daftar negara yang tidak memiliki bursa efek/pasar saham.</a><br />
-----<br />
Oke ya semuanya, itulah beberapa pengertian anggaran dan jenis-jenisnya menurut para ahli, disertai dengan penjelasan fungsi, manfaat, dan metode penyusunan anggaran juga.<br />
<br />
Semoga penjelasan di atas bermanfaat dan menambah referensi serta wawasan kalian. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-2123602373551131962019-10-19T01:38:00.000+07:002019-10-19T01:38:39.813+07:00Pengalaman Bekerja di Waroeng Spesial Sambal SS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Pengalaman bekerja di waroeng spesial sambal SS ini saya dapat pada tahun 2017 hingga 2018. Secara total, saya bekerja di waroeng SS selama 1 tahun 10 bulan.<br />
<br />
Walaupun belum terlalu lama, tapi waktu 22 bulan saya rasa sudah cukup layak untuk menilai lingkungan kerja suatu perusahaan.<br />
<br />
Saya bekerja di waroeng spesial sambal SS sebagai staf akuntansi di kantor pusat, jadi pengalaman yang akan saya share ini tidak mencakup lingkungan waroeng, namun sebatas di level manajemen.<br />
<br />
Nah, pengen tahu bagaimana rasanya bekerja di waroeng spesial sambal SS? Berikut ini pengalaman saya:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.co.id/2017/11/kriteria-pelamar-yang-paling-banyak-dicari-perusahaan.html">Kriteria pelamar yang paling banyak dicari perusahaan besar.</a><br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2016/01/cara-negosiasi-gaji-untuk-fresh-graduates.html">Tips negosiasi gaji untuk fresh graduate.</a><br />
<br />
<b>*Disclaimer:</b> Tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman pribadi saya. Tulisan dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi dan referensi bagi yang membutuhkan.<br />
<br />
<b>*Disclaimer:</b> Tulisan ini dibuat apa adanya sesuai pengalaman, tidak dilebih-lebihkan dan tidak dikurang-kurangkan, tidak pula untuk mengunggulkan atau menjelekkan. Note: Pengalaman orang lain mungkin berbeda.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3T7L6HEBkIANfff65BPLT6Cy1x1H_Loy946joyHDSUakk0q8o8e82WngSwgC4qu6cmoCNmTYmQ2KJb5WFJ3ofID7lnz1hquLUr2DXQBp6bcIO0k7Tgd8DoC7pWbu6Tg2ZxDbFTsW3yTpO/s1600/pengalaman-bekerja-di-waroeng-spesial-sambal-ss-berapa-gaji-lingkungan-kerja.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pengalaman Bekerja di Waroeng Spesial Sambal SS" border="0" data-original-height="240" data-original-width="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3T7L6HEBkIANfff65BPLT6Cy1x1H_Loy946joyHDSUakk0q8o8e82WngSwgC4qu6cmoCNmTYmQ2KJb5WFJ3ofID7lnz1hquLUr2DXQBp6bcIO0k7Tgd8DoC7pWbu6Tg2ZxDbFTsW3yTpO/s1600/pengalaman-bekerja-di-waroeng-spesial-sambal-ss-berapa-gaji-lingkungan-kerja.jpg" title="Pengalaman Bekerja di Waroeng Spesial Sambal SS" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Pengalaman Bekerja di Waroeng Spesial Sambal SS</h2>
Ada banyak hal yang bisa saya ceritakan dari pengalaman saya selama bekerja di waroeng spesial sambal SS. Dari sekian banyak cerita tersebut saya kelompokkan menjadi beberapa bagian berikut ini:<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Gaji dan Tunjangan di Waroeng Spesial Sambal SS</h3>
Berapa gaji di waroeng SS? Ada tunjangan apa saja? Hmmn, hal ini mungkin yang paling membuat penasaran calon karyawan.<br />
<br />
Kalau dibandingkan dengan perusahaan lain, bahkan dengan perusahaan besar di Indonesia, gaji dan tunjangan di waroeng SS lebih menarik.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Gaji dan Tunjangan Bulanan</h4>
Karena saya tinggal di Jogja, maka besarnya gaji dan tunjangan akan saya bandingkan dengan ukuran di Jogja pula.<br />
<br />
Di Jogja, rata-rata gaji dan tunjangan untuk staf akuntansi adalah sekitar Rp. 2 juta. Sedangkan di waroeng SS, karyawan yang baru masuk saja sudah mendapat gaji dan tunjangan sekitar Rp. 2.2 juta.<br />
<br />
Jumlah tersebut untuk yang belum menikah dan punya anak ya, jika sudah menikah dan memiliki anak tentu akan lebih besar lagi, ada tunjangan khusus untuk itu.<br />
<br />
Oh iya, sebenarnya gaji pokok di waroeng SS itu kecil banget lho, hanya saja tunjangannya ada banyak. Di SS gaji pokok yang saya terima hanya sekitar Rp. 350.000, sedangkan tunjangannya:<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Tunjangan jabatan, Rp. 150.000</li>
<li>Tunjangan operasional, Rp. 390.000</li>
<li>Tunjangan pendidikan, Rp. 300.000</li>
<li>Tunjangan keahlian, Rp. 75.000</li>
<li>Tunjangan masa kerja, Rp. 25.000</li>
<li>Tunjangan makan, Rp. 390.000</li>
<li>Tunjangan transport, Rp. 221.000</li>
<li>Tunjangan mess, Rp. 400.000</li>
<li>Tunjangan kerajinan, Rp. 78.000</li>
<li>Subsidi kepedulian perusahaan, Rp. 68.366</li>
</ul>
Kalau gaji dan tunjangan di atas digabung, jumlah yang diterima tidak terlalu buruk. Ini angka di jogja ya, kalau di kota lain tentu berbeda disesuaikan dengan perekonomiannya.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Benefit Lainnya</h4>
Selain gaji dan tunjangan seperti di atas, karyawan waroeng SS juga mendapat benefit yang bisa dirasakan secara langsung maupun tidak langsung.<br />
<br />
Beberapa benefit diantaranya:<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>BPJS</li>
<li>Beasiswa</li>
<li>Biaya keluarga</li>
<li>Biaya kesehatan</li>
<li>Seragam dan atribut kerja</li>
</ul>
Tidak semua karyawan mendapat semua benefit di atas, saya sendiri selama bekerja di waroeng SS hanya mendapat benefit BPJS saja.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
c. Bonus 6 Bulanan</h4>
Walaupun tiap bulannya tidak ada target penjualan, namun waroeng SS berani memberikan bonus 6 bulanan untuk karyawan kantornya.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Besaran bonusnya tergantung kondisi financial, jika labanya bagus maka bonusnya semakin menarik. Tapi sayang banget, selama saya bekerja di sana bonus 6 bulanan tidak pernah tepat waktu dibagikan.<br />
<br />
Parahnya lagi, ternyata bonus tersebut tidak menjadi kewajiban, artinya bisa dibagi tapi bisa pula tidak. Alhasil, selama 1 tahun 10 bulan bekerja, saya baru 2 kali dapat bonus.<br />
<br />
1x bonus dibayar secara penuh, dan 1x bonus sebagian karena masih karyawan baru. Ini dulu ya, kalau sekarang saya tidak tahu, semoga saja bonus bisa dibagikan secara rutin.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
d. Tunjangan Hari Raya (THR)</h4>
Seperti perusahaan lainnya, sudah sewajarnya waroeng SS juga memberikan THR. Berapa besaran THR nya?<br />
<br />
Untuk level staf, dulu saya mendapat THR perbulannya (hitungannya perbulan) sebesar Rp. 184.167, karena saya sudah full 1 tahun bekerja di waroeng SS, maka total mendapat THR Rp. 2.210.000.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Lingkungan Kerja di Waroeng Spesial Sambal SS</h3>
Hal kedua yang paling menarik diperhatikan bagi calon karyawan adalah bagaimana lingkungan kerja di waroeng SS?<br />
<br />
Lingkungan kerja menjadi krusial karena berkaitan dengan kenyamanan. Menurut saya, waroeng SS memiliki lingkungan kerja yang tidak terlalu baik.<br />
<br />
Ini bukan berarti semuanya tidak baik ya, tapi karena sisi tidak baiknya lebih banyak ketimbang sisi baiknya.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Musuh Tapi Teman, Teman Tapi Musuh</h4>
Yang pertama, sebenarnya pihak manajemen SS berusaha membangun kekeluargaan di lingkungan kerja. Namun karena beberapa individu yang mungkin kurang dewasa, upaya tersebut jadi tidak maksimal.<br />
<br />
Contohnya saja di bagian keuangan tempat saya bekerja, di bagian keuangan seolah-olah terbagi menjadi dua kubu yang saling memangsa.<br />
<br />
Bukan berarti ada konflik dan bermusuhan, tapi seperti ada perang dingin. Kedua kubu saling komunikasi dengan baik, makan bareng, kadang main bareng, bercanda tawa bersama.<br />
<br />
Namun, di belakang kedua kubu juga saling membicarakan (gosip), saling mendengki, saling sindir, saling emosi, dan sebagainya.<br />
<br />
Perang dingin tersebut sangat kentara, entah apa sebabnya. Yang pasti, sejak saya bekerja di waroeng SS sudah begitu adanya.<br />
<br />
Entah juga di bagian lain apakah ada 2 kubu seperti itu. Tapi yang jelas, ada semacam perang dingin juga antara bagian keuangan dengan bagian SDM.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Beban Kerja</h4>
Bekerja di waroeng SS sangat berat dan melelahkan, bahkan pemiliknya sendiri pernah berkata kalau bekerja di SS itu semakin berat tiap tahunnya.<br />
<br />
Di keuangan sendiri, khususnya General Accounting, beban kerja sangat berat karena jumlah personel yang tidak mencukupi dan minimnya karyawan yang dapat diandalkan.<br />
<br />
Dulu, bagi saya lembur itu adalah hal yang lumrah. Jam kerja normal adalah pukul 08:00 – 17:00, dalam prakteknya pulang jam 19:00 itu sudah menjadi kegiatan rutin.<br />
<br />
Parahnya lagi, tidak ada insentif untuk lembur lho. Kata pemiliknya, “harus iklas semangat”, hmmnn? Tapi sebelum saya resign, lembur sudah mulai diperhitungkan, semoga saja saat ini sudah ada insentifnya.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
c. Gotongroyong Yang Tidak Adil</h4>
Di waroeng spesial sambal SS juga ada upaya untuk menumbuhkan rasa gotongroyong, ini merupakan upaya yang bagus.<br />
<br />
Namun dalam prakteknya, menurut saya gotongroyong yang dilakukan sangatlah tidak adil. Kenapa bisa demikian?<br />
<br />
Pertama, jika bagian lain kekurangan personel untuk mengerjakan tugasnya, maka personel keuangan diperintahkan untuk membantu.<br />
<br />
Tapi bagaimana dengan bagian keuangan ketika kekurangan personel? Tidak ada yang diperintahkan untuk membantu, kenapa? Memangnya bagian lain bisa membantu? Tidak.<br />
<br />
Keuangan butuh keilmuan akuntansi dan sejenisnya, tidak boleh dikerjakan sembarangan orang. Sedangkan tugas bagian lain bisa dikerjakan siapa saja.<br />
<br />
Seperti yang saya sebutkan di atas, bagian saya saja beban kerjanya sudah amat berat, ditambah sewaktu-waktu harus membantu bagian lain, dan parahnya tidak ada yang bisa membantu bagian saya.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
d. Krisis Jiwa Pemimpin</h4>
Yang saya rasakan ketika bekerja di waroeng SS adalah banyak pemimpin yang tidak memiliki jiwa pemimpin.<br />
<br />
Bagi saya pribadi, jiwa utama seorang pemimpin itu harus penuh tanggungjawab, mengayomi bawahan, dan berperilaku adil kepada semua bawahannya.<br />
<br />
Memang tidak semua pemimpin di SS krisis jiwa pemimpin, tapi nyatanya ada banyak yang seperti itu. Ada kalanya justru lepas tanggungjawab dan malah dilemparkan ke bawahan.<br />
<br />
Ada kalanya tidak mengayomi tapi justru lebih membebankan. Dan parahnya, acapkali tidak adil kepada semua bawahan.<br />
<br />
Ada bawahan yang dianakemaskan padahal kinerjanya biasa-biasa saja, malah terpengaruh dengan bawahan yang bicaranya manis-manis.<br />
<br />
Justru bawahan yang bekerja keras malah didiamkan, dipuji ketika butuh, disingkirkan ketika tidak butuh.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Hari Libur dan Cuti</h3>
Jangan dibandingkan dengan PNS ya, bekerja di waroeng SS tidak senyaman itu. Di SS, perminggu ada jatah libur 1 kali, normalnya hari minggu atau senin (bergiliran tiap minggunya).<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Jadi jika minggu ini saya libur hari minggu, maka minggu depan saya libur hari senin, begitu seterusnya. Kamu juga bisa menunda liburnya dan menggabungkan dengan libur selanjutnya.<br />
<br />
Untuk cuti, per bulan ada jatah 1 kali cuti. Sedangkan cuti menikah selama 1 minggu, cuti besar (5 tahun) selama 1 minggu, dan cuti melahirkan selama 3 bulan.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
4. Kegiatan Lain di Luar Pekerjaan</h3>
Ada cukup banyak kegiatan di luar pekerjaan yang akan menyita waktu kalian. Sebenarnya tujuan kegiatan baik, namun menurut saya pemilihan waktunya yang tidak bijaksana.<br />
<br />
Beberapa kegiatan lain diantaranya olahraga rutin, pengajian rutin, pasar raya kuliner, dan sebagainya. Pertama olahraga atau disebut bugaria, ini sebenarnya tujuannya baik untuk menyehatkan badan.<br />
<br />
Namun, waktu pelaksanaannya yang merepotkan karena di pagi hari pukul 06:00. Bagi yang rumahnya jauh seperti saya, tentu setidaknya harus berangkat dari rumah jam 05:30, mandi setidaknya jam 05:00.<br />
<br />
Belum lagi kalau bugaria sepeda, tentu tambah repot karena harus membawa sepeda dari rumah, atau cari penyewaan.<br />
<br />
Setelah bugaria dilanjut bekerja dengan waktu istirahat yang menurutku sangat tidak cukup, sekitar 45 menit, itu kita harus sudah mandi (kamar mandi terbatas sedangkan jumlah karyawan banyak), harus makan karena belum sempat sarapan, harus ini itu dan akhirnya semua jadi tidak maksimal.<br />
<br />
Sebenarnya dilaksanakan pagi tidak masalah, tapi menurut saya bijaknya ada kelonggaran waktu untuk istirahat, jangan terlalu mepet. Selain itu, bugaria pagi bikin capek dan bekerja jadi ngantuk pula.<br />
<br />
Parahnya lagi pengajian, ini merupakan kegiatan mulia dan baik sekali. Tapi sekali lagi, waktunya tidak bijaksana karena kerap kali dilakukan di hari libur.<br />
<br />
Tiap minggu liburnya cuman 1 kali eh diganggu dengan acara pengajian. Kapan waktu untuk keluarga kalau begini.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
5. Karyawan Baru</h3>
Di waroeng SS banyak sekali keluar masuk karyawan, banyak yang resign dan banyak pula rekruitmen baru.<br />
<br />
Kenapa banyak yang resign? Ya tahu sendirilah seperti yang saya katakan di atas, ditambah lagi setiap karyawan baru wajib belajar di waroeng (penempatan warung) selama 2 bulan.<br />
<br />
Bagi sebagian orang tentu penempatan warung cukup berat, apalagi yang gengsinya gede pasti tidak tahan, karena di warung harus jadi pelayan, masak di dapur, ikut belanja, dan lain sebagainya.<br />
<br />
Tapi enaknya untuk karyawan baru, tidak ada kontrak kerja dan penahanan ijazah, lalu gajinya pun disamakan dengan karyawan lama dengan posisi yang sama, kalau bedapun tidak terlalu signifikan.<br />
<br />
Bagi karyawan lama, mungkin ini terasa tidak adil. Bagaimana bisa karyawan baru yang kontribusinya masih amat minim namun gajinya sudah seperti dirinya.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
6. Peluang Belajar dan Dapat Ilmu Baru</h3>
Yang paling saya syukuri selama bekerja di waroeng spesial sambal SS adalah saya bisa belajar banyak hal baru, memiliki pandangan yang semakin luas, dan meningkatkan mental pribadi saya.<br />
<br />
Selain kemampuan keilmuan sesuai bidang saya, akuntansi. Di SS saya juga berkesempatan belajar bagaimana sebuah rumah makan dijalankan.<br />
<br />
Mulai dari prosedur pengadaan bahan baku, prosedur pelayanan, prosedur produksi (masak), dan bagaimana dengan prosedur serta kontrol keuangannya.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
7. Cuci Mata</h3>
Bagi kalian yang belum punya pasangan, mungkin SS ini adalah tempat bekerja sembari cari jodoh terbaik. Bagi saya pribadi sebagai kaum adam, saya pikir SS punya karyawan yang layak untuk cuci mata.<br />
<br />
Baik karyawan kantornya maupun karyawan waroengnya, hmmn banyak yang masuk di hati walau tidak ada yang nyantol, wkwkwk.<br />
<br />
Selama bekerja di SS, saya juga pernah terlibat skandal percintaan lho, walau pada akhirnya saya tersakiti :v.<br />
<br />
Tapi tidak masalah, mumpung masih muda perlu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, termasuk dalam hal percintaan.<br />
<br />
Oh iya, di waroeng SS tidak diperbolehkan menjalin hubungan di dalam 1 kantor atau 1 waroeng ya, baik hubungan suami istri maupun sekedar pacaran.<br />
<br />
Karena itulah saya menyebut hubungan saya sebagai skandal percintaan, karena saya kencan dengan teman sekantor :v.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Bekerja di Waroeng SS, Layakkah?</h2>
Setelah membaca pengalaman bekerja di waroeng spesial sambal SS di atas, menurutmu masih layakkah untuk bekerja di sana?<br />
<br />
Semuanya tergantung masing-masing individu sih. Tapi kalau boleh berpendapat, menurut saya SS sangat layak dicoba untuk fresh graduate.<br />
<br />
Bagi fresh graduate yang haus akan ilmu dan pengalaman, waroeng SS saya kira akan menjadi tempat terbaik untuk mendapatkannya.<br />
<br />
Jadi untuk fresh garduate, saya rekomendasikan untuk bekerja di waroeng SS setidaknya 1 tahun. Tapi untuk bekerja jangka panjang, tunggu dulu!<br />
<br />
Kalau saya pribadi, sesuai sifat saya pribadi, kalau disuruh bekerja dalam jangka panjang di SS maka saya akan menolaknya walau ditawari gaji di atas rata-rata.<br />
<br />
Alasannya seperti yang saya ceritakan di atas. Saya tidak berpikir akan nyaman bekerja di sana dalam waktu yang lama. Jujur saya, selama 22 bulan di waroeng SS, saya sudah merasa amat sangat kelelahan.<br />
<br />
Satu-satunya hal yang mungkin membuat saya bertahan selama itu adalah karena ada banyak ilmu yang bisa dipelajari dan ada objek untuk cuci mata, hehe.<br />
<br />
Selanjutnya:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/04/cara-cepat-dapat-kerja-setelah-lulus-kuliah.html">Cara cepat dapat kerja setelah lulus kuliah.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.co.id/2017/10/hal-yang-bisa-menghambatmu-dalam-mengembangkan-bisnis.html">Hal-hal yang bisa menghambatmu dalam berkarir.</a><br />
-----<br />
Oke ya semuanya, itulah pengalaman bekerja di waroeng spesial sambal SS dari saya pribadi, saya ceritakan apa adanya dan tidak bermaksud menjelekkan atau mengunggulkan.<br />
<br />
Semoga pengalaman di atas bermanfaat dan dapat menjadi referensi bagi yang membutuhkan. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-41658673952412822632019-10-16T01:31:00.000+07:002019-10-16T01:31:03.881+07:00Perbandingan Pilih Investasi Rumah Atau Tanah? Lebih Untung Mana?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Pilih investasi rumah atau tanah? Menurutmu lebih untung mana nih teman-teman? Keduanya memang instrumen investasi yang sangat populer, menjanjikan keuntungan yang menggiurkan.<br />
<br />
Namun begitu, investasi tanah dan investasi rumah tidak lepas risiko juga, selalu ada risiko kegagalan sebaik apapun keuntungannya.<br />
<br />
Di sisi lain, investasi rumah dan tanah itu tidak murah, tidak hanya membutuhkan 1-2 juta dana namun bisa ratusan juta hingga miliaran.<br />
<br />
Oleh karena itu, sebelum investasi perlu mempertimbangkan banyak hal. Belum lagi, kamu perlu memilih antara investasi rumah atau investasi tanah.<br />
<br />
Kamu perlu mempertimbangkan apa saja kelebihan dan kelemahannya, mana yang lebih cocok untuk tujuanmu, dan mana yang lebih menguntungkan?<br />
<br />
Nah, jika kamu masih bingung mau pilih mana, berikut ini perbandingan pilih investasi rumah atau investasi tanah:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.com/2015/07/resiko-dan-keuntungan-bisnis-investasi-properti.html">Risiko dan keuntungan bisnis investasi properti.</a><br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.com/2015/05/cara-memulai-bisnis-properti-tanpa-modal.html">Cara memulai bisnis properti tanpa modal.</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv76Kepa8TEAeIM2BBXsFbzuYiYSiuyfgcxicJGckpnOMd_697tL3ChVSFTarhefnIjcQaVfE4NzhhZYja3bGHw2jNLcH7zcPHDjGqgHW_SNRTza_FcNUKUSm1FzZHceYqc3UMummeGAyN/s1600/perbandingan-pilih-investasi-rumah-atau-investasi-tanah-mana-yang-lebih-menguntungkan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Perbandingan Pilih Investasi Rumah Atau Tanah? Lebih Untung Mana?" border="0" data-original-height="180" data-original-width="280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv76Kepa8TEAeIM2BBXsFbzuYiYSiuyfgcxicJGckpnOMd_697tL3ChVSFTarhefnIjcQaVfE4NzhhZYja3bGHw2jNLcH7zcPHDjGqgHW_SNRTza_FcNUKUSm1FzZHceYqc3UMummeGAyN/s1600/perbandingan-pilih-investasi-rumah-atau-investasi-tanah-mana-yang-lebih-menguntungkan.jpg" title="Perbandingan Pilih Investasi Rumah Atau Tanah? Lebih Untung Mana?" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Perbandingan Pilih Investasi Rumah Atau Tanah?</h2>
Mau pilih investasi tanah atau rumah pastikan sesuai dengan tujuan yang ingin kalian capai. Tidak perlu ikut-ikutan tren, bandingkan sendiri mana yang lebih cocok untuk kalian.<br />
<br />
Biar tidak salah langkah, beberapa perbandingan berikut ini akan membantu kalian memilih investasi properti tanah atau rumah:<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Investasi Tanah Lebih Murah</h3>
Jika dibandingkan dengan investasi rumah, tanah memiliki harga yang lebih murah. Harga keduanya terpaut sekitar 20%.<br />
<br />
Jika kalian bandingkan antara tanah dan rumah di lokasi yang sama, rata-rata rumah lebih mahal sekitar 20% per m2.<br />
<br />
Jadi jika per m2 tanah seharga 1 juta, harga rumah menjadi 1,2 juta. Jika ada 100 m2 saja selisihnya sudah cukup besar.<br />
<br />
Dari segi harga perolehan, investasi tanah lebih unggul ketimbang investasi rumah. Bagi kalian yang memiliki modal minim, investasi tanah bisa menjadi pilihan tepat.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Kenaikan Harga Rumah VS Tanah</h3>
Baik tanah maupun rumah tiap tahunnya hampir bisa dipastikan mengalami kenaikan harga. Saya pribadi belum pernah menemukan kalau harga rumah atau tanah mengalami penurunan.<br />
<br />
Dari sisi rata-rata kenaikan, nampaknya investasi tanah kembali lebih unggul daripada investasi tanah. Tiap tahun kenaikan harga rata-rata tanah adalah 20-25%.<br />
<br />
Sedangkan kenaikan harga rumah tiap tahunnya lebih kecil, yaitu sebesar 15-20%. Walaupun begitu, baik tanah atau rumah tetap memiliki potensi keuntungan yang besar.<br />
<br />
Saran dari saya, baik kalian memutuskan untuk pilih investasi tanah atau rumah, ada baiknya berinvestasi secara jangka panjang.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Setidaknya 5 tahun. Dengan jangka waktu minimal 5 tahun, investasi properti yang kalian lakukan akan lebih maksimal hasilnya. Jika pemilihan lokasinya tepat, kenaikan harganya bisa mencapai 100%.<br />
<br />
Baca: <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2015/10/tips-memilih-lokasi-rumah-yang-baik.html">Tips memilih lokasi rumah untuk investasi dan tempat tinggal.</a><br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Biaya Perawatan</h3>
Yang tidak boleh kalian abaikan adalah adanya biaya perawatan yang mungkin akan terjadi. Dalam hal ini, sekali lagi investasi tanah lebih unggul.<br />
<br />
Jika kalian membeli sebidang tanah, kedepannya mungkin biaya perawatannya sangat murah, bahwa tanpa perawatan pun nilai tanah akan baik-baik saja dan tidak menurun.<br />
<br />
Ini berbanding terbalik dengan investasi rumah, jika tanpa perawatan maka suatu rumah atau bangunan sangat berpotensi mengalami penurunan nilai.<br />
<br />
Dan jika nilai ingin dipertahankan alias melakukan perawatan, tentu butuh biaya perawatan yang jumlahnya lumayan banyak.<br />
<br />
Biaya perawatan apa saja? misalnya cat dinding yang mulai menjamur, lantai yang kotor atau memudar, atap bocor, saluran air, saluran udara, dan lain sebagainya.<br />
<br />
Ditambah lagi jika rumah berada di perumahan, maka kalian perlu membayar iuran bulanan yang diwajibkan.<br />
<br />
Selain itu semua, kalian juga tidak boleh melupakan pajak, baik rumah maupun tanah akan dipungut pajak tiap tahunnya. Jika tujuan investasi properti kalian adalah jangka panjang, mungkin pajak akan terlihat besar jika diakumulasi.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
4. Risiko Kepemilikan</h3>
Risiko kepemilikan adalah risiko yang timbul karena memilikinya. Baik rumah maupun tanah keduanya memiliki risiko kepemilikan yang sama besar.<br />
<br />
Jika kalian memiliki sebidang tanah, kalian memang boleh tidak melakukan perawatan. Namun, itu memungkinkan untuk menjadi masalah.<br />
<br />
Misalnya, tanah kosong yang kotor, penuh genangan air, dan menjadi sumber penyakit masyarakat sekitar.<br />
<br />
Belum lagi ada potensi kalau tanah kosong tanpa penjagaan akan dijadikan tempat pembuangan sampah, dan bisa pula ada oknum nakal yang menggeser posisi patok.<br />
<br />
Sedangkan untuk rumah, ada risiko rumah dirusak orang lain, terkena bencana, atau bahkan disatroni oleh pencuri.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
5. Kemudahan Untuk Dijual Kembali</h3>
Untuk tingkat likuiditas atau kemampuan untuk dijual kembali, umumnya rumah lebih mudah dijual. Pasalnya permintaan akan rumah tinggal selalu meningkat.<br />
<br />
Jika kalian bandingkan antara rumah dan tanah di lokasi yang sama, rumah memang lebih likuid alias lebih mudah terjual.<br />
<br />
Apalagi jika lokasi rumah berada di lokasi yang memang masuk tata kelola kota sebagai daerah layak huni, pasti cepat banget terjualnya.<br />
<br />
Namun demikian, tanah bukan berarti sepi peminat. Jika lokasinya di sentra industri, saya kira tanah sama unggulnya dengan rumah, bahkan mungkin lebih unggul.<br />
<br />
Apalagi jika tanah di dekat lokasi pembangunan, misanya bandara baru. Saya yakin di sekitar daerah bandara baru tersebut akan segera berdiri lini-lini bisnis. Dalam hal ini saya yakin tanah lebih banyak diminati.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
6. Pemanfaatan Lain Yang Menghasilkan</h3>
Ketika kalian melakukan investasi tanah atau investasi rumah, sebelum dijual kembali kamu juga bisa memanfaatkannya untuk menghasilkan tambahan keuntungan.<br />
<br />
Dalam hal ini, investasi rumah lebih unggul ketimbang investasi tanah. Rumah memiliki potensi tambahan keuntungan yang lebih besar.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Misalnya, rumah dapat disewakan, dibuat ruko, cafe, jaminan pinjaman, atau untuk kegiatan lain. Sedangkan tanah, akan sulit untuk memanfaatkannya.<br />
<br />
Memang tanah bisa juga disewakan, tapi siapa yang mau menyewa dan untuk apa? Mungkinkah disewa untuk dibangun bangunan oleh penyewa?<br />
<br />
Saya kira tidak, jika iyapun saya kira jangka waktu sewa akan panjang, misalnya 50 tahun ke atas. Tidak mungkin ada penyewa yang akan berani membangun bangunan di atas tanah yang hanya disewa dalam jangka waktu pendek.<br />
<br />
Yang paling realistis adalah disewakan untuk lahan parkir atau untuk kegiatan sementara. Itu pun jika lokasinya strategis, misal berada di daerah padat.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Lebih Menguntungkan Mana?</h2>
Apakah perbandingan di atas sudah menjawab pertanyaanmu mau pilih investasi tanah atau investasi rumah? Mana yang lebih menguntungkan kira-kira?<br />
<br />
Saya pikir tidak ada jawaban tunggal untuk pertanyaan tersebut, karena semuanya tergantung tujuan dan profil investasi masing-masing investor.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Investasi Tanah Lebih Cocok Untuk Jangka Panjang</h3>
Saya pribadi lebih pilih investasi tanah ketimbang rumah untuk investasi jangka panjang. Kenapa? Karena saya ingin investasi yang tidak memerlukan biaya perawatan tiap tahunnya.<br />
<br />
Alasan lainnya karena biaya yang murah. Saya ingin investasi tanah yang tidak terlalu dekat dengan perkotaan yang harganya masih jauh lebih murah.<br />
<br />
Dengan investasi jangka panjang minimal 20 tahun, asalkan daerah tersebut masuk rencana tata kelola kota, saya pribadi optimis 20 tahun mendatang harga tanah tersebut akan berlipat ganda.<br />
<br />
Dan jika kalian tinggal di daerah yang berkembang, di mana banyak perumahan berdiri. Tanah di pinggir jalan raya cukup menjanjikan menurut saya.<br />
<br />
Hal ini karena banyak pengembang yang berburu tanah untuk dibangun perumahan, seperti yang saya katakan sebelumnya kalau peminat rumah sebenarnya lebih banyak.<br />
<br />
Apakah investasi rumah tidak cocok untuk jangka panjang? Menurut saya tidak cocok, alasannya karena banyak biaya perawatan.<br />
<br />
Walaupun bisa disewakan, tapi yakin 20 tahun mendatang rumah tersebut tidak perlu renovasi besar-besaran? Yakin masih ada penyewa yang menempati dan mau patungan untuk renovasi?<br />
<br />
Baca: <a href="http://forum-ukm.blogspot.com/2015/07/tips-cara-menguntungkan-memilih-tanah-untuk-investasi.html">Tips dan cara menguntungkan memilih tanah untuk investasi.</a><br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Investasi Rumah Lebih Multifungsi</h3>
Jika kalian ingin investasi jangka menengah dan ingin memanfaatkannya lebih maksimal, investasi rumah mungkin lebih cocok.<br />
<br />
Hanya saya, modal yang dibutuhkan memang lebih besar ketimbang tanah, padahal rata-rata kenaikan nilai jualnya lebih rendah seperti yang saya katakan di atas.<br />
<br />
Namun semuanya memang ada kelebihan dan kekurangan, setidaknya dengan rumah kamu bisa menyewakannya dan membebankan biaya perawat kepada penyewa.<br />
<br />
Selain itu kamu bisa mendapatkan keuntungan sewa lebih besar dengan menaikan harga sewa per tahun. Ini setidaknya bisa menjadi pengganti mahalnya harga perolehan rumah.<br />
<br />
Selanjutnya:<br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.com/2015/06/tips-cara-investasi-properti-rumah-tanah.html">Tips dan cara investasi properti (Rumah, apartemen, tanah)</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/05/langkah-cara-mudah-menjadi-agen-properti.html">Langkah dan cara mudah menjadi agen properti (Makelar)</a><br />
-----<br />
Oke ya teman-teman, itulah perbandingan mau pilih investasi rumah atau tanah, dan analisisnya kira-kira lebih menguntungkan mana. Semoga perbandingan di atas bermanfaat dan membantu kalian memilih investasi terbaik. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-13660985365934442462019-10-14T02:00:00.000+07:002019-10-19T01:45:00.203+07:00Pengalaman Ikut Seleksi Tes Kerja di Waroeng Spesial Sambal SS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Pengalaman ikut seleksi tes kerja di waroeng spesial sambal SS ini saya alami belum lama ketika lulus kuliah dulu. Saat itu, saya berhasil diterima menjadi karyawan tetap.<br />
<br />
Kalau tidak salah saat itu bulan Januari 2017, saya mengikuti seleksi kerja di perusahaan yang mengunggulkan kuliner sambal ini.<br />
<br />
Nah, pengen tahu bagaimana proses rekruitmen waroeng SS dilakukan? Apa saja tahapan rekruitmennya? Silahkan simak pengalaman saya berikut ini:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/04/cara-cepat-dapat-kerja-setelah-lulus-kuliah.html">Cara cepat dapat kerja setelah lulus kuliah.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.co.id/2017/11/kriteria-pelamar-yang-paling-banyak-dicari-perusahaan.html">Kriteria pelamar yang paling banyak dicari perusahaan besar.</a><br />
<br />
<b>*Disclaimer:</b> Tulisan ini saya tulis dengan sebenar-benarnya berdasarkan pengalaman saya pribadi. Tulisan ini saya buat dengan tujuan menyediakan referensi dan informasi, tidak untuk mengunggulkan ataupun menjelek-jelekkan dan semacamnya.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7GMn8n-1aCbQkhzo5P67SleqaS5lW6j_qHbjpVn0dcwlpXqNe64UCOXPdfGHXyRginrSgBOU3UkSO9yGAB8FuyMchivHLQIDOq1xDPMkc1bMqRw6VTA0Mg7RxwAsk07OvmMLiHfQIRs8Y/s1600/pengalaman-ikut-seleksi-tes-kerja-di-waroeng-spesial-sambal-ss-tahapan-wawancara.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pengalaman Ikut Seleksi Tes Kerja di Waroeng Spesial Sambal SS" border="0" data-original-height="240" data-original-width="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7GMn8n-1aCbQkhzo5P67SleqaS5lW6j_qHbjpVn0dcwlpXqNe64UCOXPdfGHXyRginrSgBOU3UkSO9yGAB8FuyMchivHLQIDOq1xDPMkc1bMqRw6VTA0Mg7RxwAsk07OvmMLiHfQIRs8Y/s1600/pengalaman-ikut-seleksi-tes-kerja-di-waroeng-spesial-sambal-ss-tahapan-wawancara.jpg" title="Pengalaman Ikut Seleksi Tes Kerja di Waroeng Spesial Sambal SS" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Pengalaman Ikut Seleksi Tes Kerja di Waroeng SS</h2>
Secara keseluruhan, menurut saya pribadi proses rekruitmen yang dilakukan waroeng spesial sambal SS cukup baik, walaupun tidak semuanya yang terbaik.<br />
<br />
Kalau saya bandingkan dengan rekruitmen perusahaan lain, Waroeng SS memiliki banyak keunggulan yang jarang dimiliki perusahaan lain.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Waktu Tunggu Yang Cukup Lama</h3>
Dari pengalaman saya, waktu ketika saya memasukkan berkas lamaran hingga pemanggilan tes kerja pertama kali cukup lama.<br />
<br />
Sekitar 1 bulanan, bahkan kala itu saya sudah bekerja di perusahaan lain. Karena tes kerjanya di saat hari libur, maka saya bisa mengikutinya.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Tahapan Seleksi Tes Kerja di Waroeng Spesial Sambal SS</h3>
Setelah lolos pemberkasan dan di panggil untuk melakukan tes, ada 2 tahapan tes kerja yang saya lakukan saat itu.<br />
<br />
Yaitu tes tertulis dan tes wawancara. Tidak ada tes semacam FGD, presentasi atau tes yang merepotkan lainnya.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Tahap Tes Tertulis</h4>
Di tahap ini, ada 2 tes tertulis yaitu tes psikotest dan tes terkait dengan akademik. Untuk psikotest tidak terlalu ribet, hanya psikotest sederhana dan pertanyaan terkait dengan passion bekerja.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Untuk test akademik yang diujikan juga tidak sulit, hanya dasar-dasar akuntansi seperti jurnal penjualan dan pembelian, menghitung HPP, dan beberapa materi dasar pajak.<br />
<br />
Mungkin yang sedikit ribet cuman membuat neraca dan laporan laba-rugi, tapi jika kamu bisa menjawab dasar-dasarnya di atas dengan benar, membuat neraca dan laporan laba ruginya akan mudah.<br />
<br />
Oh iya, sedikit pamer saja. Ketika saya sudah gabung di waroeng spesial sambal SS dan ngobrol dengan atasan (Bu Fariza), saya dikasih tahu kalau ternyata nilai ujian saya tertinggi sepanjang masa lho!<br />
<br />
Tertinggi sepanjang masa diantara pelamar staf akuntansi yang dikoreksi Bu Fariza ya. Hmmn, ini cukup membanggakan bagi saya sih, karena banyak banget lho lamaran untuk posisi staf akuntansi di waroeng SS itu, hampir tiap bulan ada.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Tahap Wawancara</h4>
Setelah tahap tes tertulis selesai, semua pelamar diperbolehkan pulang hingga ada panggilan wawancara, kecuali yang hari itu juga dapat giliran wawancara.<br />
<br />
Karena saya tidak pasti apakah punya waktu menghadiri undangan wawancara atau tidak, maka saya meminta wawancara hari itu juga, dan ternyata diperbolehkan.<br />
<br />
Hari itu, saya diwawancarai oleh 3 orang, yaitu Bapak Imam (General Manager Waroeng SS), Bu Fariza (Kepala Seksi Akuntansi Waroeng SS), dan Bu Woro (Penanggungjawab rekruitmen).<br />
<br />
Bagi saya, ini merupakan wawancara terbaik dan terunik saya. Entah kenapa, selevel pejabat tinggi di atas tidak memberikan kesan gugup, justru kesan yang menyenangkan.<br />
<br />
Kalau saya bandingkan dengan perusahaan lain dimana kebanyakan interviewernya terkesan “sok galak”, “sok tegas”, waroeng spesial sambal SS jauh lebih unggul.<br />
<br />
Tanpa sok-sokan, justru memberikan kesan yang amat profesional. Dalam hal ini, waroeng SS patut diajungi jempol.<br />
<br />
Nah untuk pertanyaan wawancaranya sendiri sederhana banget, seputar hal umum tentang diri kamu kayak tinggal di mana, berkeluarga belum, berapa gaji yang diminta, dan lain-lain.<br />
<br />
Selain itu, pertanyaannya menurutku unik juga. Pertanyaan pertama yang diajukan oleh Bpk. Imam adalah “Mas, kamu suka bercanda?”. Entah apa tujuan dari pertanyaan tersebut, tapi menurutku unik.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Kesan Terhadap Petugas Rekruitmen</h3>
Dari 2 tahap seleksi tes kerja di waroeng spesial sambal SS yang saya ikuti di atas, kesan saya terhadap petugas rekruitmennya cukup positif.<br />
<br />
Kalau untuk pewawancara jelas saya respect banget. Tapi selain itu, semua petugasnya juga oke, punya attitude yang luar biasa.<br />
<br />
Mulai dari cara ngomong, pandangan mata, cara menjawab pertanyaan dari pelamar, semuanya dilakukan dengan baik.<br />
<br />
Setelah saya diterima menjadi karyawan SS, saya bisa tahu kenapa mereka mampu bersikap baik. Yap, karena budaya perusahaannya memang mengedepankan pelayanan yang baik.<br />
<br />
Sebagai perusahaan kuliner, memfokuskan pelayanan memang penting. Hal ini seolah-olah sudah melekat pada seluruh karyawannya. Jadi tidak heran jika rekruitmennya dilakukan dengan ramah tamah.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Kenal “Orang Dalam” Lebih Diutamakan</h2>
Saya tidak tahu secara pasti apakah ini benar atau tidak, tapi kenyataannya banyak sekali karyawan baru yang merupakan kenalannya orang dalam.<br />
<br />
Ditambah lagi, ketika saya sudah menjadi karyawan di waroeng SS, banyak sekali permintaan dari SDM (bagian rekruitmen) yang meminta untuk merekomendasikan teman yang mencari pekerjaan.<br />
<br />
Jadi kalau saya punya teman yang mau bekerja di waroeng SS, dipersilahkan untuk memasukkan berkas lamarannya.<br />
<br />
Bagi pihak waroeng SS, menurutku ini sah-sah saja karena memang kuasa mereka untuk mencari karyawan baru, bagaimanapun caranya.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Di sisi lain, saya juga merasa kalau ini bisa menjadi tidak adil kalau rekruitmen terbuka tapi yang diterima adalah pelamar yang telah direkomendasikan orang dalam.<br />
<br />
Iya kalau pelamar yang direkomendasikan tersebut kualitasnya sebanding. Kalau boleh membandingkan, saya menilai pelamar umum (tidak direkomendasikan) yang diterima justru lebih berkualitas daripada yang direkomendasikan (di lingkup divisi keuangan).<br />
<br />
Sekali lagi, ini perspektif saya, benar atau salah saya sendiri tidak mengetahuinya secara pasti. Baik benar atau salah semoga ini menjadi yang terbaik untuk semuanya.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Tips Agar Diterima Bekerja di Waroeng SS</h2>
Bagi kalian yang mau bekerja di waroeng spesial sambal SS, atau sedang mau mengikuti seleksi kerja di sana. Saya ada beberapa tips agar diterima bekerja di waroeng SS.<br />
<br />
Tips ini akan berguna ketika kalian menghadapi tes wawancara, untuk tes tertulis cukup belajar yang giat aja. Nah, berikut tipsnya:<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Sukalah Untuk Bekerja Keras</h3>
Selama saya menjadi karyawan di waroeng SS, saya melihat manajemen di sana sangat menghargai kerja keras.<br />
<br />
Ini terbukti pula dengan banyaknya karyawan yang memang sukanya bekerja keras, walau tidak semuanya tapi jumlahnya cukup banyak.<br />
<br />
Saran saya, ketika wawancara tunjukkan saja sikap yang mencerminkan kalau kalian suka bekerja keras. Jangan terlalu fokus untuk menunjukkan kecerdasan, itu tidak terlalu penting.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Tumbuhkan Rasa Ingin Belajar</h3>
Selain bekerja keras, saya menilai waroeng SS juga gemar merekrut karyawan yang memiliki rasa keinginan belajar yang tinggi.<br />
<br />
Di SS tidak banyak karyawan yang memiliki kecerdasan tinggi, termasuk saya. Tapi semua itu tertutup dengan giatnya karyawan untuk belajar.<br />
<br />
Belajar di sini bisa berarti menerima tugas baru, mencoba hal-hal yang belum pernah dilakukan, dan mau mengikuti arahan dengan baik.<br />
<br />
Saya kira budaya seperti itu sangat baik, daripada cerdas namun minim aksi lebin baik bekerja keras dan mau belajar untuk menghadapi dunia bisnis yang selalu berkembang.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Jadilah Orang Yang Menyenangkan</h3>
Masih ingat apa yang saya katakan di atas tentang pertanyaan pertama yang di ajukan Bpk Imam ketika wawancara?<br />
<br />
Ya, “mas suka bercanda?”. Ketika saya pertama mendengar pertanyaan tersebut, saya sedikit kaget. Tapi setelah menjadi karyawan di waroeng SS, saya jadi paham kenapa pertanyaan tersebut diajukan.<br />
<br />
Ternyata banyak sekali karyawan SS yang menyenangkan, suka bercanda, tidak mudah tersinggung, dan tidak mudah marah. Walaupun tidak semuanya seperti itu, tapi ada banyak banget.<br />
<br />
Jadi menurutku, menjadi orang menyenangkan ini menjadi salah satu kriteria pelamar yang dicari oleh waroeng SS.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Pengalaman Bekerja di Waroeng SS</h2>
Seperti yang saya katakan sebelumnya, dalam seleksi tes kerja di waroeng spesial sambal SS ini saya berhasil diterima menjadi karyawan.<br />
<br />
Pada akhirnya saya bekerja di waroeng SS selama sekitar 1 tahun 10 bulan. Ini memang waktu yang tidak panjang, tapi menurutku cukup untuk mengetahui bagaimana rasanya bekerja di sana.<br />
<br />
Jika kamu berniat melamar pekerjaan di waroeng SS, ada baiknya kamu mengetahui gambaran bagaimana lingkungan kerja di SS.<br />
<br />
Nah, pengen tahu bagaimana rasanya bekerja di waroeng spesial sambal SS? Simak pengalaman saya berikut ini:<br />
<br />
Baca: <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/10/pengalaman-bekerja-di-waroeng-spesial-sambal-ss.html">Pengalaman bekerja di waroeng spesial sambal SS.</a><br />
-----<br />
Selanjutnya, baca juga:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/03/menentukan-pilihan-perusahaan-tempat-bekerja.html">Diterima 2 atau lebih perusahaan? Begini cara memilihnya!</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2018/11/pns-vs-pegawai-bumn-vs-swasta.html">Mau jadi PNS, pegawai BUMN, atau swasta? Mana yang terbaik?</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.co.id/2017/09/jobstreet-situs-pencari-kerja-online-terbaik-di-indonesia.html">Situs pencari kerja terpercaya di Indonesia.</a><br />
-----<br />
Oke ya gaes, itulah pengalaman ikut seleksi tes kerja di waroeng spesial sambal SS yang saya alami dan berakhir baik. Semoga pengalaman saya di atas bermanfaat dan menginspirasi kalian. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-47618613556399368402019-10-12T02:04:00.000+07:002019-10-12T02:04:47.332+07:00Asumsi Dasar Akuntansi Menurut Para Ahli, PSAK, GAAP, AICPA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Asumsi dasar akuntansi menurut para ahli itu apa saja? Sudah tahukah kalian tentang hal ini? Sebagai seorang calon akuntan, kalian wajib banget memahami ini!<br />
<br />
Tanpa pemahaman asumsi dasar akuntansi yang baik dan benar, seorang akuntan berkemungkinan besar untuk menyalahi aturan.<br />
<br />
Hal ini disebabkan karena dunia bisnis cukup komplek dan menuntut adanya adaptasi pada perlakuan akuntansi.<br />
<br />
Sehingga, akuntan yang tidak paham asumsi dasar akuntansi berkemungkinan salah ketika beradaptasi. Nah, biar kalian tidak salah juga, mari kita pahami dengan baik! Berikut ini pembahasan lengkapnya:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2017/01/daftar-nama-dan-kode-rekeningakun-dalam.html">Daftar nama dan kode rekening/akun dalam akuntansi.</a><br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.com/2015/07/pengertian-aktiva-aset-dan-jenis-jenisnya.html">Pengertian aktiva (aset) dan jenis-jenisnya dalam akuntansi.</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTnAxtqXmUTPS6e8gPDHTNjMGtTqgl6DGlOmpY2TmfFScUpdY4DhBFfZ72PJDuu8YszguwVPP_EqLxN0in_QPHAWK2apcCtdX2MwFT9YTe66MCzKBL23kBJa-CRxw_RZ25wItNe1hx7W8l/s1600/asumsi-dasar-akuntansi-menurut-para-ahli-psak-ifrs-gaap-aicpa.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Asumsi Dasar Akuntansi Menurut Para Ahli" border="0" data-original-height="184" data-original-width="275" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTnAxtqXmUTPS6e8gPDHTNjMGtTqgl6DGlOmpY2TmfFScUpdY4DhBFfZ72PJDuu8YszguwVPP_EqLxN0in_QPHAWK2apcCtdX2MwFT9YTe66MCzKBL23kBJa-CRxw_RZ25wItNe1hx7W8l/s1600/asumsi-dasar-akuntansi-menurut-para-ahli-psak-ifrs-gaap-aicpa.png" title="Asumsi Dasar Akuntansi Menurut Para Ahli" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Asumsi Dasar Akuntansi Menurut Para Ahli</h2>
Asumsi dasar akuntansi yang akan saya jelaskan ini diambil dari 3 standar pelaporan akuntansi yang banyak dianut.<br />
<br />
Yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Generally Accepted Accounting Principles (GAAP), dan American Institute of Certified Public Accountans (AICPA).<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Asumsi Dasar Akuntansi Menurut PSAK</h3>
Menurut PSAK yang dianut di Indonesia di mana banyak mengadopsi IFRS (International Financial Reporting Standards), dikenal 4 asumsi dasar akuntansi, yaitu:<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Asumsi Periode Akuntansi (Periodicity Assumption)</h4>
Asumsi periode akuntansi menyebutkan bahwa perusahaan harus melaporkan aktivitas ekonominya pada periode waktu tertentu.<br />
<br />
Bukankah memang seharusnya demikian? Ya, tapi tahukah kamu kalau sebenarnya pelaporan terakurat itu ketika aktivitas selesai?<br />
<br />
Seperti halnya kamu membuat laporan kegiatan, akan sempurna laporannya jika dibuat ketika kegiatan tersebut telah selesai sepenuhnya.<br />
<br />
Begitu juga dengan aktivitas ekonomi di suatu perusahaan, laporan keuangan akan sempurna disusun ketika perusahaan itu dilikuidasi.<br />
<br />
Tapi pihak yang berkepentingan tidak akan mampu menunggu sampai perusahaan itu dilikuidasi, begitupun perusahaan tidak mungkin dijalankan dengan tujuan untuk dilikuidasi.<br />
<br />
Oleh karena itu, asumsi dasar ini menyatakan anggapan bahwa laporan keuangan dapat disusun sempurna berdasarkan aktivitas ekonomi pada suatu periode.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Asumsi Entitas Ekonomi (Economic Entity Assumption)</h4>
Asumsi entitas ekonomi menyatakan bahwa aktivitas ekonomi suatu perusahaan dapat berdiri sendiri dan tidak terikat oleh pemiliknya.<br />
<br />
Ini berarti bahwa perusahaan harus dianggap unit mandiri dan aktivitas ekonominya memiliki pertanggungjawabannya sendiri terlepas dari pemilik.<br />
<br />
Oleh karena itu, seorang akuntan diharapkan tidak mencampur adukkan kegiatan perusahaan dengan pemilik, walau perusahaan itu milik orang pribadi.<br />
<br />
Bagaimana jika pemilik ingin menggunakan dana perusahaan untuk kepentingan pribadi, misalnya wisata atau pendidikan anak?<br />
<br />
Tetap saja perusahaan harusnya tidak membebankan dana tersebut sebagai biaya. Sebagai alternatifnya, penggunaan dana tersebut dapat dianggap sebagai prive.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
c. Asumsi Unit Moneter (Monetery Unit Assumption)</h4>
Asumsi unit moneter menyatakan bahwa perusahaan dapat menggunakan unit moneter untuk menyatakan aktivitas ekonominya, dalam hal ini adalah mata uang.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Unit moneter berupa mata uang dianggap paling akurat dan dapat diterima secara umum. Hal ini karena mata uang paling mudah digunakan untuk penilaian dan pengukuran.<br />
<br />
Jika dibandingkan dengan emas atau barang lainnya, saat ini uang merupakan alat bayar moneter yang paling praktis dan dapat diterima secara umum.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
d. Asumsi Keberlanjutan Usaha (Going Concern Assumption)</h4>
Asumsi dasar akuntansi ini menyatakan bahwa perlakukan akuntansi harus menganggap perusahaan akan terus berlanjut sampai batas yang tidak diketahui.<br />
<br />
Walaupun memang tidak ada yang abadi, namun setidaknya akuntan harus berasumsi kalau perusahaan dapat berjalan mencapai tujuannya.<br />
<br />
Jika tidak demikian, beberapa perlakuan akuntansi dapat gagal dilakukan. Misalnya penyusutan aset, amortisasi, pembayaran kewajiban, dan lain-lain.<br />
<br />
Bagaimana bisa aset dapat disusutkan jika tidak ada anggapan bahwa perusahaan masih eksis di masa mendatang?<br />
<br />
Bagaimana perlakuan akuntansi untuk biaya yang belum dibebankan dan pendapatan yang belum diakui jika tidak ada asumsi going concern?<br />
<br />
Kecuali jika memang telah sah dan terbukti bahwa suatu perusahaan tidak dapat beroperasi atau dilikuidasi di masa mendatang, maka perlakuannya dapat dinilai sesuai kemampuan realisasinya.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Asumsi Dasar Akuntansi Menurut AICPA</h3>
Terdapat 10 asumsi dasar akuntansi menurut AICPA (Paul Grady), yaitu:<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Masyarakat dan pemerintah akan menjamin hak milik pribadi.</li>
<li>Kesatuan usaha yang spesifik. Antara perusahaan dan pemilik harus mampu dipisahkan aktivitas ekonominya.</li>
<li>Kontinuitas usaha/keberlanjutan usaha (going concern). Beranggapan bahwa perusahaan akan terus beroperasi di masa mendatang sampai batas yang belum diketahui kecuali dinyatakan lain.</li>
<li>Menggunakan satuan unit moneter di dalam rekening/akun.</li>
<li>Periode akuntansi yang seragam untuk kesatuan usaha yang sama. Harus konsisten dan tidak bisa menggunakan periode yang berbeda-beda.</li>
<li>Perbedaan dalam akuntansi di antara kesatuan yang bebas dan independen.</li>
<li>Konservatif (kehati-hatian). Mengganggap bahwa keuntungan yang belum pasti tidak perlu diakui, namun jika ada kemungkinan rugi dapat diakui sebagai bentuk antisipatif.</li>
<li>Ketergantungan pada data yang bersumber dari internal control (pengendalian internal).</li>
<li>Materialitas (cukup berarti).</li>
<li>Batas waktu penyusunan laporan keuangan perlu digunakan taksiran/perkiraan.</li>
</ul>
Dari 10 asumsi dasar akuntansi menurut AICPA di atas, terdapat 4 asumsi yang paling dikenal dan diterima umum di mana tidak jauh berbeda dari PSAK, yaitu:<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Kesatuan usaha yang spesifik.</li>
<li>Kontinuitas usaha</li>
<li>Unit moneter</li>
<li>Periode akuntansi</li>
</ul>
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Asumsi Dasar Akuntansi Menurut GAAP</h3>
Yang terakhir, terdapat 8 asumsi dasar akuntansi menurut GAAP. Sebagai informasi saja, GAAP dulu merupakan pedoman utama untuk PSAK sebelum pindah ke IFRS.<br />
<br />
Asumsi Kesatuan Bisnis. Seperti yang telah dijelaskan di atas, asumsi ini menyatakan bahwa aktivitas ekonomi perusahaan terpisah dari pemilik dan manajernya.<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Asumsi Kesinambungan/keberlanjutan Bisnis.</li>
<li>Asumsi Periodisasi Tepat Waktu. Menyatakan bahwa periode akuntansi yang digunakan konsisten, tidak berubah-ubah.</li>
<li>Pengakuan Unit Moneter.</li>
<li>Asumsi Kewajaran Bisnis. Asumsi ini menyatakan bahwa dalam transaksi ekonomi yang dilakukan, para pelaku baik penjual dan pembeli bekerja secara bebas, rasional, saling menguntungkan, dan mandiri</li>
<li>Asumsi Keandalan. Menyatakan bahwa laporan akuntansi hanya menyajikan laporan akurat berdasarkan bukti transaksi yang memadai, sehingga informasinya dapat diandalkan.</li>
<li>Asumsi Konsistensi. Asumsi ini menyatakan bahwa metode yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan dilakukan secara konsisten, kecuali jika terdapat metode yang terbukti lebih akurat.</li>
<li>Asumsi Akrual. Asumsi ini menyatakan penerimaan terhadap konsep akrual, dimana pendapatan diakui ketika diterima, sedangkan biaya diakui ketika telah diketahui terjadi pembebanan walau belum ada pengeluaran uang.</li>
</ul>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Prinsip Dasar Akuntansi</h2>
Nah, selain asumsi dasar akuntansi, biar kalian tidak salah memperlakukan kegiatan ekonomi di suatu perusahaan, kalian perlu belajar prinsip dasar akuntansi juga!<br />
<br />
Dalam dunia akuntansi, dikenal 5 prinsip dasarnya yaitu:<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Prinsip biaya historis</li>
<li>Prinsip pengakuan pendapatan</li>
<li>Prinsip mempertemukan</li>
<li>Prinsip konsistensi</li>
<li>Prinsip pengungkapan penuh</li>
</ul>
Terkait dengan prinsip dasar akuntansi ini, pada artikel sebelumnya telah saya jelaskan panjang lebar. Silahkan kalian pelajar pada link di bawah.<br />
<br />
Selanjutnya:<br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2016/10/5-prinsip-dasar-akuntansi.html">5 Prinsip dasar akuntansi.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2018/12/pengertian-penggunaan-akun-ayat-silang.html">Pengertian dan penggunaan akun ayat silang dalam akuntansi.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/09/pengertian-saham-treasury-contoh-jurnal.html">Pengertian saham treasury dan contoh jurnalnya.</a><br />
-----<br />
Oke ya teman-teman, itulah penjelasan tentang asumsi dasar akuntansi menurut para ahli. Semoga penjelasan di atas bermanfaat dan membantu kalian dalam memahami akuntansi. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam balance.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-78419376603819136922019-10-08T22:50:00.000+07:002019-10-08T22:50:26.759+07:00Cara Mengatasi Karyawan Yang Korupsi dan Mencuri! Serta Tips Mencegahnya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Cara mengatasi karyawan yang korupsi dan mencuri tidak bisa dilakukan hanya dengan memecatnya saja. Sebelum itu, ada beberapa prosedur yang perlu dilakukan.<br />
<br />
Suatu perusahaan juga perlu menyusun prosedur kerja untuk mencegah terjadinya korupsi dan pencurian.<br />
<br />
Dengan mencegah adanya praktik korupsi dan pencurian, perusahaan tidak perlu direpotkan dengan sengketa dan urusan hukum yang melelahkan.<br />
<br />
Dari pengalaman saya bekerja di perusahaan kuliner beberapa tahun lalu, menyelesaikan kasus korupsi dan pencurian di perusahaan memang sangat susah dan menguras energi.<br />
<br />
Nah, jika di perusahaan teman-teman telah terjadi kasus serupa, berikut ini akan saya share bagaimana cara mengatasi karyawan yang korupsi dan mencuri, serta tips untuk mencegahnya:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2015/11/cara-mengatasi-karyawan-yang-malas-bandel-sulit-diatur.html">Cara mengatasi karyawan yang malas, bandel, dan sulit diatur.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/06/tips-memaksimalkan-potensi-kemampuan-karyawan.html">Tips memaksimalkan potensi kemampuan karyawan.</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi53xnEX_ORXnNOgTKWO2ZS8NBSEdzrd9oJ25V7pn59Xa_XQ1RBvpksAMzUFWEHoPJdSD8qfF66EZxAimLsAKtGO-BGg-lPgOZIvJUSCAGP_0g7Uj-AZ8SW_eI-yQ_UtmUPf4WYQU96-wWm/s1600/cara-mengatasi-karyawan-yang-korupsi-mencuri-tips-mencegahnya-di-perusahaan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cara Mengatasi Karyawan Yang Korupsi dan Mencuri! Serta Tips Mencegahnya" border="0" data-original-height="199" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi53xnEX_ORXnNOgTKWO2ZS8NBSEdzrd9oJ25V7pn59Xa_XQ1RBvpksAMzUFWEHoPJdSD8qfF66EZxAimLsAKtGO-BGg-lPgOZIvJUSCAGP_0g7Uj-AZ8SW_eI-yQ_UtmUPf4WYQU96-wWm/s1600/cara-mengatasi-karyawan-yang-korupsi-mencuri-tips-mencegahnya-di-perusahaan.jpg" title="Cara Mengatasi Karyawan Yang Korupsi dan Mencuri! Serta Tips Mencegahnya" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Cara Mengatasi Karyawan Yang Korupsi dan Mencuri</h2>
Cara mengatasi pegawai yang korupsi dan mencuri perlu dilakukan dengan tenang dan jangan emosi. Jika kalian mengendus adanya korupsi, lakukan beberapa langkah berikut ini:<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Cari Bukti Korupsi</h3>
Sebelum kalian bertindak lewat jalur hukum dan mengatakan bahwa seseorang telah melakukan tindak korupsi di perusahaan, kalian perlu bukti.<br />
<br />
Bukti yang kuat diperlukan untuk membuat pelaku korupsi tidak bisa beralasan. Jika hanya praduga saja tidak akan cukup untuk menyelesaikannya.<br />
<br />
Setidaknya kalian perlu bukti untuk membuat pelaku tidak berkutik, bisa melalui kroscek antar data dan semacamnya tergantung korupsi yang dilakukan.<br />
<br />
Misalnya jika korupsi dari hasil penjualan, harusnya bukti bisa diperoleh dengan melakukan kecocokan data antara nota pesanan, nota register (kasir), jumlah uang di tangan, dan data pemakaian bahan baku atau barang.<br />
<br />
Yang jadi intinya adalah berapa penjualan sebenarnya? Tiap penjualan harusnya tercatat pada nota pesanan, ketika pembayaran harusnya terrecord pada mesin kasir.<br />
<br />
Dan harusnya pula, jumlah uang di tangan sesuai dengan jumlah penjualan (setelah dikurangi biaya atau pendapatan lain-lain).<br />
<br />
Apalagi ketika warung atau toko tutup, harusnya ada opname pemakaian bahan baku atau persediaan barang. Dari sini, sekali lagi harusnya antara penjualan dan pemakaian terjadi kecocokan.<br />
<br />
Semakin kalian menguasai bidang yang dikorupsi, misal penjualan seperti di atas atau belanja atau pembayaran lain, semakin besar pula kemudahan dalam mencari bukti.<br />
<br />
Perlu kalian pahami, di manapun yang namanya korupsi itu pasti merusak data, akan selalu terjadi ketidakcocokan. Jadi, tinggal secermat mungkin untuk mencari kerusakan data tersebut.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Utamakan Untuk Menyelesaikan Secara Kekeluargaan</h3>
Setelah kalian bisa menemukan bukti kuat bahwa seorang karyawan telah melakukan tindakan korupsi atau mencuri, jangan tergesa-gesa untuk mempolisikannya.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Cara tercepat mengatasi karyawan yang korupsi dan mencuri adalah dengan menyelesaikannya secara kekeluargaan.<br />
<br />
Penyelesaian secara kekeluargaan artinya cukup meminta ganti rugi sebesar dana yang dikorupsi. Ini lebih praktis ketimbang harus berurusan dengan hukum.<br />
<br />
Jika berurusan dengan hukum, kamu perlu waktu yang lama, tenaga, bahkan perlu tambahan biaya yang tidak sedikit.<br />
<br />
Jadi saya sarankan untuk menyelesaikan korupsi di perusahaan secara baik-baik terlebih dahulu. Jangan termakan emosi dan hanya berpikiran untuk menghukumnya!<br />
<br />
Dalam proses penyelesaian ini, kamu perlu melibatkan keluarga pelaku juga. Alasannya agar pihak keluarga pelaku sendiri memberikan tekanan pada pelaku.<br />
<br />
Dengan adanya tekanan dari berbagai pihak, diharapkan pelaku lebih kooperatif dan bersedia menyelesaikan kewajibannya mengembalikan dana yang diminta.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Jalur Hukum Adalah Langkah Terakhir</h3>
Langkah terakhir mengatasi karyawan yang korupsi dan mencuri adalah dengan membawanya ke meja hijau.<br />
<br />
Jika penyelesaian secara kekeluargaan tidak berhasil, baik karena pelaku tidak kooperatif atau tidak sanggup mengembalikan dana korupsinya, langkah selanjutnya adalah membawa ke jalur hukum.<br />
<br />
Walaupun langkah ini akan sangat melelahkan, memakan banyak waktu dan biaya, namun tetap perlu dilakukan untuk keadilan dan martabat perusahaan.<br />
<br />
Tapi perlu diperhatikan, kemungkinan besar dana yang dikorupsi tidak akan pernah bisa dikembalikan lagi jika pelaku memang sudah tidak memilikinya.<br />
<br />
Seandainya dana korupsi masih ada dan pelaku dalam proses kekeluargaan tidak kooperatif, masih ada kemungkinan dana korupsi dikembalikan lewat jalur hukum yang bisa memaksanya.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Tips Mencegah Korupsi dan Pencurian di Perusahaan</h2>
Dari pengalaman saya, mengatasi karyawan yang korupsi dan mencuri di perusahaan itu sangat merugikan dan melelahkan.<br />
<br />
Daripada itu, sebaiknya sedari awal kalian merancang sistem yang dapat mencegah korupsi dan pencurian di perusahaan.<br />
<br />
Beberapa poin berikut ini cukup ampuh untuk mencegah terjadinya korupsi dan pencurian:<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Buat Sistem Pengecekan Berulang</h3>
Double cek adalah prosedur standar tidak hanya untuk mencegah korupsi, namun juga digunakan untuk meminimalisir kesalahan yang dapat terjadi.<br />
<br />
Seperti yang saya contohkan di atas, misalnya penjualan, kamu wajib memiliki catatan terkait dengan penjualan.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Selain bentuk pencatatan, kamu juga perlu memisahkan antara pembuat catatan. Misal, jangan biarkan kasir memegang catatan penjualan atau catatan pemakaian bahan baku.<br />
<br />
Dalam hal ini, pemisahan tugas dan wewenang sangat krusial, jangan biarkan penanggungjawab masing-masing catatan bertukar tugas!<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Tanamkan Nilai-nilai Anti Korupsi</h3>
Saya yakin, semua orang setuju kalau korupsi merupakan perbuatan tercela, bahkan pelaku korupsi pasti berpikiran demikian.<br />
<br />
Tapi karena alasan tertentu, pelaku tergoda dengan iming-iming uang tanpa memikirkan atau meremehkan risiko yang akan menimpanya.<br />
<br />
Oleh karena itu, menanamkan nilai-nilai anti korupsi dan memperkuat mental karyawan sangat penting. Ini bisa kalian lakukan dengan cara mengadakan pengajian, bekerjasama dengan lembaga anti korupsi, atau lewat pemasangan spanduk anti korupsi.<br />
<br />
Kalau di perusahaan saya dulu di mana cukup sering terjadi tindakan korupsi dan pencurian, perusahaan rela mengundang ustad ternama di Indonesia untuk memberikan nilai-nilai moral.<br />
<br />
Ustad yang saya maksud adalah Fatih Karim, saya kira beliau baik sekali dalam menyampaikan materi keagamaan. Setidaknya upaya seperti ini akan membuat karyawan berpikir ulang untuk korupsi.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Sidak dan Tes Kejujuran</h3>
Sidak atau audit yang dilakukan secara rutin selain untuk mengontrol cabang, nyatanya juga mampu memberikan sinyal kepada karyawan bahwa mereka selalu diawasi.<br />
<br />
Ini memberikan tekanan kepada mereka agar tidak menyalahgunakan jabatannya serta memaksa untuk bekerja dengan baik dan jujur.<br />
<br />
Selain itu, kamu sekali-kali juga bisa melakukan tes kejujuran. Misalnya dengan anggaran belanja, jika biasanya anggaran belanja 2 juta, kamu bisa pura-pura salah hitung dengan memberikan anggaran sebesar 2.1 juta misalnya.<br />
<br />
Jika karyawan jujur, kelebihan 100 ribu pasti dikembalikan. Jika kelebihan tersebut tidak pernah dikembalikan, ini bisa menjadi indikasi korupsi.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
4. Ciptakan Budaya Perusahaan Yang Cermat, Teliti, dan Ketat</h3>
Standar tinggi yang diterapkan perusahaan akan berdampak baik pada ketertiban administrasi. Contoh sederhananya adalah paraf pada nota.<br />
<br />
Nota adalah bukti kuat dalam pemakaian anggaran, jika notanya saja meragukan bagaimana bisa yakin kalau anggaran digunakan sebagaimana mestinya.<br />
<br />
Kalau dari pengalaman saya, nota kebanyakan tidak sesuai dengan SOP, ada yang jumlahnya ngawur, tidak ada parafnya, rusak, dan lain sebagainya.<br />
<br />
Jika di perusahaan kalian terjadi seperti ini, segera perbaiki SOPnya, cobalah untuk lebih tegas dalam meloloskan nota.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
5. Kesalahan Adalah Hal Wajar</h3>
Tidak ada yang sempurna di dunia ini, maklumilah kalau kesalahan itu wajar terjadi. Justru, kamu patut curiga pada cabang yang tidak pernah melakukan kesalahan.<br />
<br />
Ini pernah terjadi kepada saya pribadi, ada salah satu cabang yang bahkan tidak pernah melakukan kesalahan pencatatan selama bertahun-tahun.<br />
<br />
Alhasil, manajer saya kala itu memerintahkan untuk melakukan audit secara mendalam. Apa yang saya temukan? Ternyata sebenarnya banyak sekali terjadi kecurangan.<br />
<br />
Beberapa kecurangan mereka diantaranya tidak melaporkan kelebihan uang yang diterima dari konsumen, mark up harga bahan baku, manipulasi nota pesanan (korupsi penjualan), dan lain sebagainya.<br />
<br />
Karena curang, mereka memanipulasi pencatatan keuangan hingga nampak tidak terjadi kesalahan. Selain kecurangan, ternyata mereka juga takut melaporkan jika terjadi kesalahan wajar pencatatan.<br />
<br />
Misalnya kelebihan kembalian, pajak lupa diinput di mesin kasir, dan lain sebagainya. Sebenarnya kesalahan wajar seperti ini bisa dimaklumi, mereka menjadi tambah salah karena tidak melaporkan dengan jujur kesalahan mereka.<br />
<br />
Selanjutnya:<br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2016/06/tips-dan-cara-memecat-karyawan.html">Tips dan cara memecat karyawan dengan baik.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.co.id/2017/11/cara-mengatasi-konflik-dalam-organisasi-bisnis.html">Cara mengatasi konflik dalam organisasi bisnis.</a><br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2015/12/cara-membangun-kerjasama-tim-yang-kompak-solid-kuat.html">Cara membangun kerjasama tim yang kompak.</a><br />
-----<br />
Oke ya gaes, itulah tips dan cara mengatasi karyawan yang korupsi dan mencuri di perusahaan. Semoga tips dan cara di atas bermanfaat dan membantu kalian memberantas korupsi yang terjadi. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-70847534209040230422019-10-06T22:45:00.000+07:002019-10-06T22:45:33.541+07:00Tempat Beli Reksa Dana Online Terbaik Murah Meriah di Indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Lagi cari tempat beli reksa dana online terbaik yang memberikan harga murah meriah? Gampang, ada banyak tempat kok yang bisa membantumu untuk membeli dan berinvestasi reksadana.<br />
<br />
Di jaman modern seperti saat ini, beli reksa dana tidak perlu pergi jauh ke manajer investasi, cukup pakai hp atau lewat laptop, kamu sudah bisa beli reksa dana secara online.<br />
<br />
Nah, jika kamu bingung dan tidak memiliki pengalaman mau beli di mana, berikut ini saya rekomendasikan tempat beli reksadana online terbaik dan murah meriah:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/06/apa-itu-prospektus-reksa-dana-isi-manfaat.html">Apa itu prospektus reksadana? Apa saja isinya?</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/07/reksa-dana-pasar-uang-terbaik-di-indonesia.html">13 reksa dana pasar uang terbaik di Indonesia saat ini.</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZj6vbLKTSGiCup5GNdGJaxOkpEX1QXbvUaVVtdr2aYHC7KzXkCIGxXh8pPWFXvjFXN2RD7ew-vuI7hkhcC2bHJfmiin4gv7A3VSh-DoHJjPUHRQd31ANLQ7-BJIIJW7QrHs5C3sL1hRjz/s1600/tempat-jual-beli-reksadana-online-terbaik-murah-meriah-di-indonesia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Tempat Beli Reksa Dana Online Terbaik Murah Meriah di Indonesia" border="0" data-original-height="185" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZj6vbLKTSGiCup5GNdGJaxOkpEX1QXbvUaVVtdr2aYHC7KzXkCIGxXh8pPWFXvjFXN2RD7ew-vuI7hkhcC2bHJfmiin4gv7A3VSh-DoHJjPUHRQd31ANLQ7-BJIIJW7QrHs5C3sL1hRjz/s1600/tempat-jual-beli-reksadana-online-terbaik-murah-meriah-di-indonesia.jpg" title="Tempat Beli Reksa Dana Online Terbaik Murah Meriah di Indonesia" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Tempat Beli Reksa Dana Online Terbaik</h2>
Sebenarnya ada cukup banyak tempat beli reksa dana online di Indonesia. Tapi dilihat dari berbagai sisi, menurut saya ada 7 tempat investasi reksadana online yang patut banget dipertimbangkan.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Beli Reksa Dana di Bareksa</h3>
Yang pertama kamu bisa membeli reksa dana di Bareksa.com. Tempat ini dikenal sebagai salah satu supermarket reksadana terbesar di Indonesia.<br />
<br />
Hal ini didukung dengan banyaknya produk reksa dana yang disediakan bareksa.com, semua jenis reksa dana ada dengan berbagai varian produk.<br />
<br />
Yang jelas, untuk pilihan reksadananya tidak perlu kuatir, bahkan kamu bisa memilihnya sampai kecapekan karena saking banyaknya pilihan.<br />
<br />
Untuk masalah legalitas, bareksa.com sudah mengantongi ijin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku agen penjual reksa dana.<br />
<br />
Jadi tidak perlu kuatir uang kalian akan lenyap tanpa hasil, sudah ada badan yang mengawasi investasi reksa dana kalian di bareksa.com.<br />
<br />
Sedangkan untuk kemudahan investasi saya rasa cukup mudah. Selain berbasis web, kamu juga bisa mendownload dan install aplikasi bareksa di smartphone.<br />
<br />
Dengan begitu kamu bisa memantau dan mengelola reksa dana cukup dalam genggaman tangan, tidak perlu pakai laptop atau komputer.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Supermarket Reksadana IpotFund</h3>
Supermarket reksa dana online IpotFund merupakan tempat jual beli reksadana online di bawah kelolaan PT. Indo Premier Sekuritas.<br />
<br />
Sebagai perusahaan ternama yang berkecimpung di dunia pasar modal, efek, dan jasa keuangan lain, IndoPremier tidak perlu diragukan kualitasnya, baik dari segi legalitas, keamanan dan profesionalitas.<br />
<br />
Dari sisi variasi produk, IpotFund tidak kalah dengan bareksa.com, dari pantauan saya terakhir ada 246 produk reksadana dari 39 manajer investasi yang bisa kamu pilih.<br />
<br />
Dengan varian produk sebanyak itu, tentu kamu bebas memilih reksadana sesuai keinginan. Sedangkan untuk kemudahan, saya kira IpotFund juga patut dipertimbangkan.<br />
<br />
Selain berbasis web, kamu juga bisa memanfaatkan aplikasi smartphone yang telah disediakan secara khusus bernama IpotGo.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Reksa Dana POEMS ProFunds</h3>
Seperti halnya IpotFund yang dikelola oleh perusahaan ternama dalam bidang keuangan, POEMS ProFunds juga demikian.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
POEMS dikelola oleh PT. Philip Sekuritas Indonesia yang merupakan perusahaan manajemen aset ternama dan termasuk salah satu pemain papan atas.<br />
<br />
Selain menjual produk reksa dananya sendiri, perusahaan ini lebih memilih untuk menjual produk reksadana dari perusahaan lain juga.<br />
<br />
Saat ini dari pantauan saya, POEMS menyediakan 128 produk reksa dana dengan berbagai jenis dari 26 manajer investasi.<br />
<br />
Dari sisi keamanan dan kepercayaan, sudah pasti terjamin. Sedangkan dari sisi kemudahan juga tak kalah dari IpotFund.<br />
<br />
POEMS menyediakan aplikasi mobile untuk mempermudah pemantauan dan pengelolaan investasi, kamu bisa menginstallnya baik di Android maupun di Iphone.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
4. Reksadana Bibit.id</h3>
Jika kamu sedang mencari tempat beli reksadana online khusus untuk smartphone, artinya berbentuk aplikasi, Bibit bisa menjadi pilihannya.<br />
<br />
Bibit merupakan platform jual beli reksa dana online yang dikhususkan dalam bentuk aplikasi smartphone yang tersedia di PlayStore dan App Store.<br />
<br />
Di PlayStore sendiri aplikasi Bibit mendapat rating 4,7 dengan jumlah unduhan lebih dari 100 ribu, saya kira ini sudah cukup membuktikan kalau Bibit mampu menyediakan platform yang nyaman digunakan.<br />
<br />
Dari sisi keamanannya sudah pasti aman karena telah terdaftar dan diawasi OJK. Selain itu, keunggulan utama Bibit adalah adanya fitur Robo yang dapat memilihkan reksadana sesuai profil risiko secara otomatis.<br />
<br />
Adanya fitur Robo tersebut tentu akan memudahkan investor pemula yang sedang belajar investasi. Ditambah lagi ada fitur GoPay yang memudahkan dalam proses pembayaran.<br />
<br />
Intinya, aplikasi Bibit ini patut banget dipertimbangkan jika kamu masih bingung mau membeli reksadana di mana?<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
5. Tanamduit</h3>
Selain Bibit, Tanamduit juga merupakan tempat jual beli reksa dana online berbasis mobile app yang tersedia di PlayStore dan App Store.<br />
<br />
Dengan unduhan lebih dari 50 ribu dan rating sebesar 4,2 di PlayStore, juga sudah membuktikan kalau aplikasi ini layak digunakan, walaupun belum sepopuler Bibit.<br />
<br />
Keunggulannya, di Tanamduit tidak hanya menyediakan berbagai macam reksa dana, namun juga menyediakan investasi pada Surat Berharga Negara (SBN) dan asuransi.<br />
<br />
Jadi kalau kamu tertarik dengan reksadana sekaligus ingin proteksi dari asuransi, kamu bisa memanfaatkan 2 fungsi tersebut hanya dalam 1 aplikasi Tanamduit saja, tidak perlu repot dengan aplikasi atau platform lain.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
6. Reksadana Bukalapak</h3>
Bukalapak sebagai salah satu marketplace terbesar di Indonesia tidak mau kalah untuk menghadirkan reksa dana. Melalui Bukareksa, Bukalapak menyediakan berbagai macam reksa dana untuk investor.<br />
<br />
Namun sayangnya, produk reksa dana Bukareksa yang disediakan belum sebanyak bareksa.com. Dari pantauan terakhir saya, Bukareksa hanya menyediakan beberapa produk berikut ini:<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Reksa dana pasar uang sebanyak 4 produk</li>
<li>Reksa dana pendapatan tetap sebanyak 7 produk</li>
<li>Reksa dana campuran 5 produk</li>
<li>Reksa dana saham 11 produk</li>
</ul>
Jadi total ada 27 produk reksadana yang tersedia. Namun, Bukareksa tentu menyediakan produk dari manajer investasi pilihan yang berkinerja baik seperti Sucorinvest, Mandiri Investasi, Paribas, dan Manulife.<br />
<br />
Dari sisi keamanan sudah tidak perlu diragukan lagi, selain karena sudah mengantongi ijin OJK, juga Bukalapak terkenal dengan sistem pembayaran yang baik.<br />
<br />
Sayangnya lagi, Bukalapak belum menyediakan aplikasi smartphone khusus untuk bukareksa, jadi masih gabung dengan bukalapak.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
7. Reksadana Tokopedia</h3>
Yang terakhir, salah satu tempat beli reksadana online terbaik yang saya pribadi rekomendasikan adalah Tokopedia.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Dengan reputasinya sebagai marketplace terbesar dan terpercaya di Indonesia, Tokopedia Reksa dana menawarkan produk reksadana kepada para investor dengan biaya yang sangat murah.<br />
<br />
Untuk membeli reksadana di tempat ini, kamu cukup menyediakan modal minimal Rp. 10.000 saja. Tidak banyak lho tempat beli reksadana online yang memberikan minimal investasi semurah ini!<br />
<br />
Hanya saja, untuk pilihan reksadana cukup terbatas. Pasalnya dari pantauan terakhir Tokopedia hanya menyediakan 2 produk reksadana, yaitu Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra, dan Syailendra Dana Kas.<br />
<br />
Untuk segi keamanan dan legalitas, Tokopedia aman digunakan untuk membeli reksadana. Cuman, seperti bukareksa, belum tersedia aplikasi khusus untuk reksadana di smartphone.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Tips Memilih Tempat Jual Beli Reksadana Online</h2>
Tempat jual beli reksadana online di atas berdasarkan penilaian saya pribadi ketika mencoba menjelajah web atau aplikasi mereka.<br />
<br />
Jika kalian ingin merasakan dan menilai sendiri suatu platform, saya menyarankan untuk memperhatikan beberapa hal. Diantaranya sebagai berikut:<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Perhatikan Legalitas dan Keamanannya</h3>
Wajib hukumnya hanya berinvestasi pada platform yang sudah mengantongi ijin dari pihak berwenang, dalam hal reksadana berarti OJK.<br />
<br />
Bisa dikatakan kalau platform investasi tanpa ijin OJK adalah platform investasi abal-abal. Jika kamu menemukan dan ditawari keuntungan besar, jangan percaya!<br />
<br />
Baca selengkapnya: <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/08/ciri-investasi-bodong-penipuan.html">Ciri-ciri investasi bodong.</a><br />
<br />
Selain legalitas, kamu juga perlu memperhatikan keamanan selain legalitas, misalnya sistem pembayarannya seperti apa, sistem keamanan webnya seperti apa, dll.<br />
<br />
Misalnya saja kalau kamu mengunjungi tempat jual beli reksadana online berbasis web, pastikan alamat ber-https, tidak hanya http saja.<br />
<br />
https (ada S nya) adalah mengaman enskripsi situs web, setiap data yang kamu input di web tersebut tidak akan bisa dilihat oleh peretas atau oknum nakal yang sengaja memasang “jebakan” di web tersebut.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Kebijakan Pembelian dan Penjualan Reksadana</h3>
Ketika kamu membeli reksadana, wajar jika suatu ketika kamu akan menjualnya. Hanya saja kamu perlu memperhatikan seksama tentang kebijakan pembelian dan penjualannya.<br />
<br />
Tiap platform jual beli reksadana dan manajer investasi mungkin berbeda-beda tentang kebijakan ini, jadi pastikan kamu memahaminya.<br />
<br />
Jika kamu ingin tahu kebijakan dari tempat/agen jual beli reksadana, biasanya tersedia di bagian Syarat dan Kebijakan Layanan, jika tidak ada bisa langsung ditanyakan pada Csnya.<br />
<br />
Jika kamu pengen tahu kebijakan dari reksadana itu sendiri atau manajer investasi, kamu bisa melihatnya pada prospektus reksadana.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Kemudahan Dalam Penggunaan</h3>
Sebaik apapun tempatnya tapi kalau sulit atau repot untuk digunakan pasti akan menyebalkan juga. Seperti yang saya sebutkan di atas semisalnya, ada yang berbasis web dan ada pula aplikasi.<br />
<br />
Dua basis ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, pastikan kamu memiliki tempat jual beli reksa dana online yang pas sesuai gayamu.<br />
<br />
Tips dari saya, kalau kamu tahu sebuah tempat jual beli reksadana, sebelum mendaftar dan bergabung, coba aja dulu jelajah situs atau aplikasi tersebut.<br />
<br />
Coba perhatikan kemudahan akses, loading time, navigasi, dan lain sebagainya. Kalau kamu merasa oke, baru deh bergabung!<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
4. Support Yang Baik</h3>
Adanya tim support seperti halnya tim SAR, harusnya siap siaga untuk membantu kalian yang sedang kesulitan. Tim support juga seharusnya menjadi P3K kalian.<br />
<br />
Saya pribadi anti banget dengan fintech atau jasa lain yang memiliki support buruk, sekali nemuin CS yang buruk pasti akan selalu saya tinggalkan layanan tersebut.<br />
<br />
Jadi sebelum gabung, boleh juga untuk iseng bertanya kepada CS untuk menguji seberapa baik pelayanan mereka.<br />
<br />
Kalau saya pribadi pasti akan memilih layanan yang memiliki suppor handal, tersedia kapanpun sehingga dapat membantu saya ketika menghadapi kesulitan.<br />
<br />
Selanjutnya:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/06/istilah-penting-dalam-reksa-dana.html">Istilah penting dalam reksadana, wajib tahu sebelum investasi.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/06/reksa-dana-campuran-terbaik-di-indonesia.html">14 reksadana campuran terbaik di Indonesia saat ini.</a><br />
-----<br />
Oke ya semuanya, itulah beberapa tempat jual beli reksa dana online terbaik di Indonesia menurut saya. Semoga tempat-tempat di atas bisa menjadi referensi menemukan tempat terbaik untuk kalian. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-26712157670472735302019-10-03T21:30:00.002+07:002019-10-03T21:30:53.802+07:00Apa Saja Sumber Pendapatan Negara Indonesia? Mana Yang Terbesar?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Apa saja sumber pendapatan Negara Indonesia yang kalian ketahui? Lalu menurutmu mana sumber pendapatan yang menyumbang paling besar?<br />
<br />
Saya yakin masih banyak warga negara Indonesia yang tidak mengetahuinya. Jangankan orang awam, bahkan yang sering berkecimpung di dunia keuanganpun saya yakin masih ada yang tidak tahu.<br />
<br />
Bagi sebagian orang, mengetahui dan memahami apa saja sumber pendapatan Negara Indonesia secara mendetail cukup penting.<br />
<br />
Entah itu untuk penelitian atau untuk tujuan lainnya, atau bahkan hanya untuk memuaskan rasa keingintahuan saja.<br />
<br />
Apapun tujuannya, bagi kalian yang mau tahu darimana Negara mendapatkan pendapatan atau pemasukan, akan saya jelaskan berikut ini:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/03/kenapa-negara-tidak-mencetak-uang-sebanyaknya.html">Kenapa Negara tidak mencetak uang sebanyak-banyaknya?</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/05/kenapa-pergantian-presiden-mempengaruhi-harga-saham.html">Kenapa pergantian Presiden mempengaruhi harga saham perusahaan?</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjY7wb5zejBVk0shtRs-sLysCmouGbQT1UwjeGvBkTzpGkJNzR6GyklFjwghWRMa51rTuY66KBr79KTvPW2UDAkFR8ECQMF8t8oKfexs2CFRnAXUMnonJh_QDOmJ8DFe_GLm5p11xMtb9tr/s1600/apa-saja-sumber-pendapatan-negara-indonesia-mana-yang-terbesar-penerimaan.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Apa Saja Sumber Pendapatan Negara Indonesia? Mana Yang Terbesar?" border="0" data-original-height="255" data-original-width="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjY7wb5zejBVk0shtRs-sLysCmouGbQT1UwjeGvBkTzpGkJNzR6GyklFjwghWRMa51rTuY66KBr79KTvPW2UDAkFR8ECQMF8t8oKfexs2CFRnAXUMnonJh_QDOmJ8DFe_GLm5p11xMtb9tr/s1600/apa-saja-sumber-pendapatan-negara-indonesia-mana-yang-terbesar-penerimaan.png" title="Apa Saja Sumber Pendapatan Negara Indonesia? Mana Yang Terbesar?" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Apa Saja Sumber Pendapatan Negara Indonesia?</h2>
Sumber pendapatan Negara Indonesia secara umum dibagi menjadi 3 kategori, yaitu sumber pendapatan dari pajak, sumber pendapatan bukan dari pajak, dan pendapatan dari hibah.<br />
<br />
3 sumber pendapatan negara di atas masih terbagi menjadi berbagai macam, berikut ini detail dan penjelasannya:<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Sumber Pendapatan Negara Dari Pajak</h3>
Pajak menjadi sumber penerimaan Negara yang menyumbang paling besar, lebih dari 80% dari total pendapatan. Pajak sendiri terdiri dari berbagai macam pajak.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYOhHZDs4s7cFUMdVBtTC5bclxUem37HCuKR3fG2k1kTckYX0pXIEGHA3ZfCuorAMkvTPHlk0nlw_tOojzT1iZ6tcXkS3mPFuurxX3hViq1J62DCMP0laTq6sd9vvlP5zu-VwAnZSIcZRM/s1600/IMG_20191002_185901.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="969" data-original-width="1042" height="371" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYOhHZDs4s7cFUMdVBtTC5bclxUem37HCuKR3fG2k1kTckYX0pXIEGHA3ZfCuorAMkvTPHlk0nlw_tOojzT1iZ6tcXkS3mPFuurxX3hViq1J62DCMP0laTq6sd9vvlP5zu-VwAnZSIcZRM/s400/IMG_20191002_185901.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Pendapatan PPH</h4>
Dalam APBN 2019, pendapatan dari pajak penghasilan (PPH) diproyeksikan mencapai Rp. 894,4 Triliun. Jumlah ini didominasi oleh PPH Nonmigas Badan sebesar Rp. 440,6 Triliun dan PPH Nonmigas orang pribadi sebesar Rp. 387,6 Triliun.<br />
<br />
Proyeksi APBN 2019 yang sudah jalan ini belum 100% terealisasi. Namun walaupun sebatas proyeksi, data ini cukup bisa diandalkan karena mempertimbangkan APBN tahun sebelumnya.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Pendapatan PPN</h4>
Sumber pendapatan negara terbesar kedua berasal dari PPN. Pajak pertambahan nilai (PPN) diproyeksikan mencapai Rp. 655,4 Triliun.<br />
<br />
Jumlah tersebut terdiri dari PPN dalam negeri sebesar Rp. 410,7 Triliun, PPN impor sebesar Rp. 223,3 Triliun, sisanya disumbangkan oleh PPN lainnya.<br />
<br />
Proyeksi PPN ini jauh lebih tinggi dari outlook APBN 2018 sebesar Rp. 564,7 Triliun dan realisasi 2017 sebesar Rp. 480,7 Triliun.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<h4 style="text-align: left;">
c. Pendapatan Cukai</h4>
Cukai merupakan pungutan yang dikenai oleh pemerintah terhadap barang tertentu yang peredarannya perlu diawasi dan dikontrol.<br />
<br />
Cukai sebenarnya tidak sama dengan pajak, hanya saja setiap barang yang dikenai cukai hampir pasti dikenai pajak. Tapi barang yang dikenai pajak belum tentu dikenai cukai.<br />
<br />
Di Indonesia dalam APBN 2019, cukai diproyeksikan menyumbang pendapatan sebesar Rp. 165,5 Triliun. Sumber pendapatan cukai terbesar berasal dari cukai hasil tembakau (rokok, cerutu, dll).<br />
<br />
Lalu disusul cukai minuman yang mengandung etil alkohol (MMEA) dan konsentrat yang mengandung etil alkohol (KMEA).<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
d. Pendapatan Bea Masuk dan Bea Keluar</h4>
Hampir sama dengan pajak dan cukai, bea merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang cukup banyak menyumbang APBN.<br />
<br />
Bea merupakan pungutan dari pemerintah untuk eksport dan impor. Untuk anggaran 2019, pemerintah menargetkan bea masuk (import) sebesar Rp. 38,9 Triliun, dan bea keluar (eksport) Rp. 4,4 Triliun.<br />
<br />
Bea masuk cukup besar karena pemerintah berusaha menekan barang luar negeri yang akan masuk di Indonesia, dan ingin memaksimalkan potensi dalam negeri.<br />
<br />
Sedangkan bea keluar jauh lebih kecil karena biasanya hanya dikenai untuk barang mentah dan setengah jadi saja, seperti minyak kelapa sawit, pasir besi, rotan, dan lain-lain.<br />
<br />
Untuk eksport produk-produk kreatif dan produk UMKM, biasanya pemerintah membebaskannya untuk memaksimalkan potensi ekonomi dalam negeri.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
e. Pendapatan PBB</h4>
Pajak bumi dan bangunan (PBB) merupakan sumber pendapatan negara yang mampu menyumbang sebesar Rp. 19,1 Triliun dalam APBN 2019.<br />
<br />
Pemerintah hampir mengenakan pajak terhadap semua tanah dan bangunan yang memiliki atau dimanfaatkan, baik oleh orang pribadi maupun badan.<br />
<br />
Beberapa contoh tanah yang terkena pajak diantaranya sawah, tambang, kebun, dan pekarangan. Untuk bangunan misalnya rumah tinggal, bangunan usaha, mall, jalan tol, dan gedung bertingkat.<br />
<br />
Namun, ada beberapa yang tidak dikenai PBB, contohnya tempat ibadah, kuburan, hutan lindung, taman nasional, tanah dan bangunan milik perwakilan diplomatik (syarat berlaku), dan organisasi internasional (syarat berlaku).<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
f. Pendapatan Pajak Lainnya</h4>
Pajak ini merupakan sumber penerimaan negara dari pajak yang tidak termasuk kedalam salah satu pajak-pajak di atas.<br />
<br />
Dalam APBN 2019, pemerintah memproyeksikan pendapatan bersumber dari pajak lainnya sebesar Rp. 8,6 Triliun.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Sumber Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)</h3>
Walaupun sumber pendapatan negara dari PNBP tidak sebesar pendapatan pajak, namun PNBP cukup signifikan terhadap APBN.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6-O95iRR97yDo3eUaEV1s8m69Ivt3nVzwMWzbtNV12yxfAQa7DIrFM0Jwsz-gSvEurWH-cmFxxLNuG9wwngMxSjSAQK44mfZPmNdMuO47ZVgQwgTJhKymzquzBuedqn1ThyImlufEnmO7/s1600/IMG_20191002_190040.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="844" data-original-width="1079" height="312" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6-O95iRR97yDo3eUaEV1s8m69Ivt3nVzwMWzbtNV12yxfAQa7DIrFM0Jwsz-gSvEurWH-cmFxxLNuG9wwngMxSjSAQK44mfZPmNdMuO47ZVgQwgTJhKymzquzBuedqn1ThyImlufEnmO7/s400/IMG_20191002_190040.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Pada anggaran 2019, pemerintah menargetkan sebesar Rp. 378,3 Triliun, ini meningkat dari outlook 2018 sebesar Rp. 349,2 Triliun dan 2017 sebesar Rp. 311,2 Triliun.<br />
<br />
Sumber pendapatan PNBP sendiri berasal dari beberapa kinerja dan pemanfaatan pemerintah melalui sumber berikut ini:<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. PNBP SDA Migas</h4>
Pemanfaatan SDA Migas atau Sumber Daya Alam Minyak dan Gas Bumi terus digenjot oleh pemerintah. Di tahun 2019, sumber pendapatan negara dari SDA Migas dipatok di angka Rp. 159,8 Triliun.<br />
<br />
Ini meningkat dari outlook 2018 sebesar Rp. 144,3 Triliun dan 2017 sebesar Rp. 81,8 Triliun. SDA Migas merupakan sumber pendapatan terbesar di PNBP, jadi wajib dimaksimalkan.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Pendapatan Kekayaan Yang Dipisahkan</h4>
Pendapatan kekayaan yang dipisahkan adalah sumber penerimaan negara yang berasal dari bagian laba BUMN.<br />
<br />
Di Indonesia sendiri ada banyak sekali BUMN, beberapa contohnya PT. Jasa Raharja, PT. Bank Mandiri, PT. Pegadaian, PT. Wijaya Karya, Perum Bulog, PT. Garuda Indonesia, dan masih banyak lagi.<br />
<br />
Secara total, pada 2017 BUMN mampu menyumbangkan pendapatan sebesar Rp. 43.9 Triliun, outlook 2018 sebesar Rp. 44.7 Triliun, dan 2019 ditargetkan sebesar Rp. 45.6 Triliun.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<h4 style="text-align: left;">
c. Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU)</h4>
Badan Layanan Umum (BLU) adalah badan yang memiliki tujuan utama untuk melayani masyarakat. Walaupun layanannya tidak 100% gratis, namun BLU tidak mengutamakan keuntungan.<br />
<br />
BLU didominasi oleh layanan kesehatan dan pendidikan, semua rumah sakit milik pemerintah dan Universitas Negeri merupakan contoh dari BLU.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
d. PNBP SDA Non Migas</h4>
Hampir mirip dengan SDA Migas, SDA Nonmigas artinya pemanfaatan sumber daya alam selain minyak dan gas bumi.<br />
<br />
Di Indonesia, sumber pendapatan negara SDA Nonmigas yang paling dominan berasal dari pertambangan mineral dan batubara, disusul dari pemanfaatan kehutanan, perikanan, dan panas bumi.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
e. PNBP Lainnya</h4>
PNBP lainnya didominasi oleh Kementerian, lembaga, badan, atau satuan dari pemerintah, hampir mirip seperti BLU.<br />
<br />
3 K/L yang diproyeksikan akan memberikan sumber pendapatan negara terbesar pada 2019 adalah Kementerian Kominfo, Kepolisian Negara, dan Kementerian Perhubungan.<br />
<br />
Selain itu, PNBP lainnya juga termasuk semua potensi pendapatan yang dapat diterima oleh pemerintah yang tidak masuk pada ketegori di atas.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Sumber Pendapatan Negara Dari Hibah</h3>
Hibah merupakan sumber pendapatan negara yang diterima dari pihak lain secara sukarela tanpa ada kewajiban apapun.<br />
<br />
Karena tidak menimbulkan kewajiban apapun, pendapatan ini murni sebagai bantuan, bukan pinjaman maupun semacam kontrak khusus.<br />
<br />
Hibah bisa berasal dari pihak manapun, baik dalam negeri maupun luar negeri. Tapi biasanya dari lembaga luar negeri maupun negara lain.<br />
<br />
Beberapa lembaga yang pernah memberikan bantuan dana kepada Indonesia misalnya World Bank, Asean Development Bank (ADB), dan International Monetary Fund (IMF).<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Pembiayaan Anggaran Negara</h2>
Jika kalian melihat APBN, sebenarnya anggaran pendapatan dan belanja tersebut disusun agar terjadi keseimbangan antara pendapatan dan belanja negara.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjasL5gDlyEVcShYBUMVbDcREVgKIQ1g2aS__QVTAbhyGz1p9IHiCityQEDFuYZO1JxR2EFzYLEYEvpmuMkJ4HJAxYs9ktwAjsDyKgVld8pEX2PxXnPQ1NREPQ6puHZ9udvJ9Ysey7louG/s1600/IMG_20191002_185935.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="902" data-original-width="1080" height="333" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjasL5gDlyEVcShYBUMVbDcREVgKIQ1g2aS__QVTAbhyGz1p9IHiCityQEDFuYZO1JxR2EFzYLEYEvpmuMkJ4HJAxYs9ktwAjsDyKgVld8pEX2PxXnPQ1NREPQ6puHZ9udvJ9Ysey7louG/s400/IMG_20191002_185935.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Artinya saldo bernilai nol. Namun untuk mewujudkan hal tersebut sangat sulit, bahkan mustahil. Bisa saja setiap saat terjadi bencana atau kebutuhan mendesak lain yang menyebabkan belanja lebih besar.<br />
<br />
Oleh karena itu, dalam APBN sudah lumrah terjadi surplus (pendapatan lebih besar dari belanja) atau defisit (belanja lebih besar dari pendapatan).<br />
<br />
Pada kenyataannya, lebih sering terjadi defisit. Karenanya, dalam APBN terdapat Pembiayaan Anggaran untuk mengantisipasinya, yaitu untuk mencari tambahan dana pinjaman.<br />
<br />
Walaupun terjadi defisit, pemerintah juga tetap memberikan atau penyalurkan pembiayaan investasi sebagai bentuk dukungan peningkatan ekonomi Indonesia.<br />
<br />
Selanjutnya:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/04/kesiapan-masyarakat-indonesia-pada-industri-digital.html">Sudah siapkah masyarakat Indonesia menghadapi industri digital.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/05/negara-tidak-memiliki-bursa-efek-pasar-saham-modal.html">Daftar negara yang tidak memiliki bursa efek saham.</a><br />
-----<br />
Sumber data dan gambar:<br />
- www.kemenkeu.go.id<br />
-----<br />
Oke ya teman-teman, itulah penjelasan tentang apa saja sumber pendapatan negara Indonesia saat ini. Semoga penjelasan di atas bermanfaat dan menambah wawasan kalian semuanya. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-28034855817381009722019-09-29T23:42:00.000+07:002019-09-29T23:42:10.256+07:00Pengalaman Pasang Iklan di Instagram Ads, Apakah Efektif?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Pengalaman pasang iklan di Instagram Ads ini berdasarkan pengalaman saya pribadi, saya beberapa kali beriklan di Instagram untuk memasarkan bisnis saya.<br />
<br />
Pertanyaan yang paling sering diajukan oleh orang yang mau beriklan di sana adalah apakah efektif beriklan di Instagram Ads? Apa keunggulannya daripada platform iklan lain?<br />
<br />
Hmmn, agar kalian mantap mau beriklan di sana atau tidak, memang sudah sewajarnya untuk mencari tahu pengalaman orang lain terlebih dahulu.<br />
<br />
Nah, penasaran? Berikut ini pengalaman beriklan di Instagram Ads yang saya alami sendiri:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2018/12/cara-pemasaran-online-yang-ampuh-di-tahun-2019.html">Cara pemasaran yang ampuh di tahun 2019.</a><br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2016/11/bahasa-marketing-terbukti-efektif-ampuh.html">Bahasa marketing yang terbukti ampuh dan efektif.</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn7stDYGaYFxJIumkb-zlQEWWqe-R_oROCikv3ihdiRz-_6R6-e1kgMrun28KxPOiktkJt01b5qPu6uLaNF_MzJfUzcwC_44ZATRxT2FayDmrPMd5tsROdonxtLyh3rL5VuRfDrwxakvzM/s1600/pengalaman-pasang-iklan-di-instagram-apakah-efektif.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pengalaman Pasang Iklan di Instagram Ads, Apakah Efektif?" border="0" data-original-height="213" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn7stDYGaYFxJIumkb-zlQEWWqe-R_oROCikv3ihdiRz-_6R6-e1kgMrun28KxPOiktkJt01b5qPu6uLaNF_MzJfUzcwC_44ZATRxT2FayDmrPMd5tsROdonxtLyh3rL5VuRfDrwxakvzM/s1600/pengalaman-pasang-iklan-di-instagram-apakah-efektif.jpg" title="Pengalaman Pasang Iklan di Instagram Ads, Apakah Efektif?" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Pengalaman Pasang Iklan di Instagram Ads</h2>
Pengalaman pasang iklan di Instagram Ads ini saya dapat ketika memasarkan bisnis pakaian wanita. Saya memasarkan dengan anggaran terbatas dalam waktu 30 hari.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Cukup Mudah Dalam Beriklan</h3>
Kesan yang saya rasakan pertama kali ketika mulai belajar memasang iklan di Instagram adalah kemudahan dalam penggunaannya.<br />
<br />
Kamu tidak perlu pro, ahli, atau master, walaupun kamu amatir pasti bisa pasang iklan. Jadi kamu bener-bener tidak memerlukan jasa orang lain.<br />
<br />
Kenapa saya katakan demikian, simak alasannya di bawah ini:<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Mudah Menentukan Target</h4>
Untuk menentukan siapa target yang ingin dituju, dalam Instagram Ads kamu diberikan keleluasaan untuk memilih.<br />
<br />
Beberapa hal yang digunakan untuk menentukan target adalah jenis kelamin, umur, minat, dan daerah. Kamu tinggal menentukan saja hal-hal tersebut.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinbN2fv3qZ9lSapq1CTzUguHKYJpkWcrU9wDe4RMRrvlCpXA1UKQNge6Zj-pfJxSs6w-LQUmC0mOghNTKmOFdw85O5VxP6JI4YIGHpzI5l50dFnT0hDDxIhhT6ZiMZydKDfejgH0IOQjfx/s1600/cara-menentukan-target-pemasaran-di-instagram.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="240" data-original-width="152" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinbN2fv3qZ9lSapq1CTzUguHKYJpkWcrU9wDe4RMRrvlCpXA1UKQNge6Zj-pfJxSs6w-LQUmC0mOghNTKmOFdw85O5VxP6JI4YIGHpzI5l50dFnT0hDDxIhhT6ZiMZydKDfejgH0IOQjfx/s400/cara-menentukan-target-pemasaran-di-instagram.jpg" width="252" /></a></div>
<br />
Instagram juga akan menentukan berapa estimasi target yang bisa dicapai dengan variabel-variabel di atas. Jika kurang banyak atau kebanyakan, tinggal dikurangi saja.<br />
<br />
Misalnya, kamu menentukan batasan umur antara 20 tahun hingga 30 tahun, jika estimasi menunjukkan terlalu sedikit, kalian bisa menambah range umur menjadi 18-30 tahun, atau lainnya.<br />
<br />
Oh iya, berdasarkan pengalaman saya pasang iklan di Instagram Ads, kamu perlu cermat ketika menentukan target berdasarkan minat.<br />
<br />
Semakin tepat kamu menentukan minat, semakin baik pula iklan berjalan. Saran saya, utamakan minat yang sangat spesifik, jangan terlalu umum.<br />
<br />
Baca: <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/01/cara-menemukan-target-pemasaran-yang-tepat-sasaran-di-instagram.html">Cara menemukan target pemasaran di Instagram.</a><br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Mudah Dalam Pembayaran</h4>
Yang terbaik menurut pengalaman saya, adalah proses pembayaran yang begitu mudah. Proses pembayaran iklan di Instagram Ads tidak harus pakai kartu kredit, bisa pakai ATM bank lokal.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Bagi kalian yang tidak memiliki kartu kredit, jangan kuatir. Kamu bisa pasang iklan di Instagram tanpa kartu kredit.<br />
<br />
Kalau kamu pasang iklan secara langsung di Instagram, memang hanya tersedia opsi pembayaran lewat kartu kredit. Tapi ini bisa kalian akali.<br />
<br />
Caranya adalah dengan mengisi saldo iklan di Facebook terlebih dahulu. Seperti yang kalian tahu, Facebook dan Instagram adalah saudara dan bisa saling terhubung.<br />
<br />
Baca selengkapnya: <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2018/11/cara-pasang-iklan-di-instagram.html">Cara pasang iklan di Instagram tanpa kartu kredit.</a><br />
<br />
Singkat cerita, kalau kamu berhasil menghubungkan antara akun Instagram dengan Facebook lalu transfer saldo. Proses konfirmasinya sangat cepat.<br />
<br />
Ketika saya transfer, tidak perlu konfirmasi dari kita, hanya selang beberapa menit saldo di Facebook sudah masuk dan bisa digunakan untuk beriklan di Facebook maupun Instagram.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
c. Proses Persetujuan Iklan Yang Cepat</h4>
Berapa lama menunggu persetujuan iklan Instagram? Ketika kamu selesai membuat iklan, iklan tidak langsung tayang , perlu adanya peninjauan terlebih dahulu.<br />
<br />
Dari beberapa kali pengalaman beriklan di Instagram, waktu persetujuannya sangat cepat. Hanya butuh beberapa menit saja, kurang dari 1 jam.<br />
<br />
Setelah iklan disetujui, iklanmu akan mulai mengudara alias ditayangkan kepada target. Mulai dapat traffic dari iklan tersebut dan bisa kalian pantau melalui laporan.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Berapa Biaya Pasang Iklan di Instagram Ads?</h3>
Berapa biaya pasang iklan di Instagram? Murahkah? Hmmn, bagi kalian yang modalnya terbatas, Instagram bisa menjadi solusi promosi terbaik.<br />
<br />
Ya, untuk mulai beriklan di Instagram tidak perlu modal yang besar. Cukup siapkan dana minimal Rp. 10 ribu per hari, produkmu sudah bisa diiklankan.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGpmRdHZ657ug8OrtyZHreX3I5RsJiUfKCIPAxruFXosZji2swaisFuzGrziTvVY9_YLAWt_J7P6-M4GiVwED-yH4tl0YKsuq96jhItn173v2T5iKU7V3l1vPR1_uK3Wdzz3y0FBAwSWPD/s1600/berapa-biaya-iklan-di-instagram.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="240" data-original-width="160" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGpmRdHZ657ug8OrtyZHreX3I5RsJiUfKCIPAxruFXosZji2swaisFuzGrziTvVY9_YLAWt_J7P6-M4GiVwED-yH4tl0YKsuq96jhItn173v2T5iKU7V3l1vPR1_uK3Wdzz3y0FBAwSWPD/s400/berapa-biaya-iklan-di-instagram.jpg" width="266" /></a></div>
<br />
Katakanlah kamu ingin beriklan selama 30 hari, maka siapkan dana Rp. 300 ribu. Semakin besar anggaran per harinya, semakin besar pula jangkauan pasar yang bisa kamu raih.<br />
<br />
Perlu diperhatikan apa yang saya sebutkan sebelumnya tentang estimasi jangkauan target ya. Itu hanya estimasi yang disetting berdasarkan target, belum diestimasi berdasarkan anggaran.<br />
<br />
Jika estimasi target kamu banyak namun anggaran sedikit, tentu iklan akan tayang terbatas sesuai anggaran, tidak sesuai estimasi target.<br />
<br />
Berdasarkan pengalaman beriklan di Instagram yang saya lakukan, dengan anggaran Rp. 10 ribu per hari kamu bisa menjangkau target sekitar 700 – 1500 orang.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Media Iklan Yang Diperlukan</h3>
Untuk melakukan promosi di Instagram Ads, kamu perlu menyiapkan media baik gambar maupun video yang pas agar proses peninjauan disetujui.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Media Iklan Gambar</h4>
Jika kamu menggunakan gambar persegi, pastikan aspek rasionya 1:1 dengan resolusi minimal 600 x 600 piksel, maksimal 1936 x 1936 pixel.<br />
<br />
Jika pakai gambar lanskap, resolusi gambar minimal 600 x 315 pixsel dan maksimal 1936 x 1936 pixel. Kamu juga bisa pakai gambar vertikal dengan resolusi minimal 600 x 750 pixsel dan maksimal 1936 x 1936 pixel.<br />
<br />
Jika kamu tidak paham bagaimana mengatur gambar seperti yang saya sebutkan di atas, pengalaman dari saya sih asal pakai gambar aja. Nantinya Instagram Ads akan menyesuaikan.<br />
<br />
Hanya saja mungkin beberapa bagian gambar akan terpotong, jika tidak ingin terjadi ya wajib mengatur gambarnya sedemikian rupa!<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Media Iklan Video</h4>
Sedangkan untuk jenis iklan video, kamu bisa pula pakai media video dengan aspek rasio 1:1 jika video persegi, untuk lanskap bisa pakai 1,91:1, dan untuk video vertikal pakai 4:5.<br />
<br />
Selain itu, durasi video maksimal adalah 120 detik atau 2 menit dengan ukuran file maksimal 4 GB. Untuk jenis filenya, saya sarankan pakai file MP4 yang menurutku merupakan file paling umum digunakan.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
4. Jenis-jenis Iklan Instagram Ads</h3>
Selain jenis iklan gambar dan video, iklan di Instagram Ads dapat dibedakan berdasarkan tujuan dari iklan itu sendiri.<br />
<br />
Ada 3 jenis iklan yang ditawarkan, yaitu iklan untuk kunjungan profil, iklan untuk kunjungan ke web, dan iklan untuk secara langsung mengirim pesan kepada kalian.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho0kOKv-Jl9-ZtWso14nIof0i8z1JRqNi7FZHT5KH2rZatqSzccVy3Jt1CEyvdX_tNMW12HaV-hzSnoFTwRp09RHAbh1a2DdimAUHn6yj5MxZMH471rovHPrL-Hh42NVFlF_IZvnFML6Qc/s1600/jenis-iklan-di-instagram.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="240" data-original-width="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho0kOKv-Jl9-ZtWso14nIof0i8z1JRqNi7FZHT5KH2rZatqSzccVy3Jt1CEyvdX_tNMW12HaV-hzSnoFTwRp09RHAbh1a2DdimAUHn6yj5MxZMH471rovHPrL-Hh42NVFlF_IZvnFML6Qc/s1600/jenis-iklan-di-instagram.jpg" /></a></div>
<br />
Silahkan pilih jenis iklan tersebut berdasarkan tujuan! Saran saya jika kamu jualannya berbasis web artinya orderan dilakukan di web, lebih baik langsung kamu arahkan ke web saja.<br />
<br />
Tapi jika berbasis akun Instagram alias toko online hanya ada di Instagram, bisa pilih kunjungan profil atau pesan direct.<br />
<br />
Oh iya, sesuai dengan pengalaman pasang iklan di Instagram saya, 1 iklan hanya bisa 1 tujuan aja. Jadi kamu perlu pintar memilih tujuan iklan di atas!<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<h3 style="text-align: left;">
5. Evaluasi dan Pemantauan Iklan</h3>
Setelah iklan yang kamu buat di Instagram Ads mulai tayang, kamu bisa melalukan pemantauan dan mengevaluasi hasil dari iklan tersebut.<br />
<br />
Apa saja yang bisa kamu dapatkan? Kamu akan melihat banyak hal tentang bagaimana iklan berdampak pada toko online atau akun bisnis Instagram.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj_ulylfHfr3o_MB38VoOxZ5kmDcu1PxihD2mpkCyqlLqk4pQFCBPFVzwGGlTrQfTgujOBG28HS2K9C0ceRu0ZqtQzJCWdaH_GAo3KDaUFuONZVbRHlbHR1JM38h2RCdB6BEI5-Igrkbgl/s1600/Laporan-iklan-instagram.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="240" data-original-width="133" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj_ulylfHfr3o_MB38VoOxZ5kmDcu1PxihD2mpkCyqlLqk4pQFCBPFVzwGGlTrQfTgujOBG28HS2K9C0ceRu0ZqtQzJCWdaH_GAo3KDaUFuONZVbRHlbHR1JM38h2RCdB6BEI5-Igrkbgl/s400/Laporan-iklan-instagram.jpg" width="221" /></a></div>
<br />
Beberapa di antaranya seperti berapa orang yang dijangkau, berapa klik promosi, berapa impresinya, rentang umur yang paling banyak dijangkau, dan banyak lagi.<br />
<br />
Laporan ini bermanfaat banget untuk menganalisis lebih jauh peta dari target kalian sesungguhnya.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Apakah Efektif Beriklan di Instagram Ads?</h2>
Apakah Instagram Ads efektif? Ini menjadi pertanyaan utama bagi kalian yang memang belum pernah menggunakan Instagram Ads untuk promosi.<br />
<br />
Dari pengalaman saya promosi di Instagram, menurut saya Instagram Ads efektif dan layak banget dicoba. Alasannya karena hasil dari iklan yang saya lakukan cukup berdampak positif.<br />
<br />
Saya beriklan di Instagram Ads untuk meningkatkan jumlah kunjungan profil agar banyak yang memfollow akun bisnis saya.<br />
<br />
Dengan anggaran minim, saya mendapat followers yang benar-benar berkualitas, real manusia dengan minat sesuai produk yang saya jual.<br />
<br />
Ini terbukti dengan meningkatnya order atau setidaknya semakin banyak yang berinteraksi, baik tanya-tanya produk atau sebatas komentar dan like saja.<br />
<br />
Walaupun tidak banyak karena anggaran memang minim, ini sudah cukup membuktikan kalau Instagram Ads efektif untuk iklan.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
Kekurangan Instagram Ads</h2>
Walaupun Instagram Ads efektif untuk promosi dan patut dicoba, bukan berarti tidak memiliki kekurangan.<br />
<br />
Selama saya pasang iklan di Instagram Ads, saya menemukan 2 kekurangan, yaitu:<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Iklan Tidak Bisa Diedit</h3>
Sebelum kalian benar-benar mengiklankan produk, tinjau kembali media yang kalian gunakan, termasuk keterangan (caption) yang akan digunakan. Kenapa?<br />
<br />
Karena setelah iklan disetujui dan mulai tayang, kalian sudah tidak bisa mengeditnya. Baik selama masa iklan maupun setelah masa iklan berakhir.<br />
<br />
Dari pengalaman pertama saya pasang iklan, ketika masa iklan sudah berakhir dan saya mau edit caption yang digunakan, ternyata tidak bisa dilakukan.<br />
<br />
Jadi, perhatikan masalah ini ya, sayang banget kalau harus dihapus, kan udah banyak banget like dan komentarnya.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Benarkah Instagram Ads Murah?</h3>
Biaya minimal iklan di Instagram Ads memang cuman Rp. 10 ribu per hari, memang terlihat murah jika dibandingkan dengan platform lain seperti Google dan Youtube.<br />
<br />
Tapi kalau dipertimbangkan kembali, sebenarnya sama saja lho. Rp. 10 ribu per hari juga kecil jangkauannya, akan memakan banyak waktu untuk berkembang jika anggarannya sebesar ini.<br />
<br />
Jika pengen cepat dan mudah berkembang, mau tak mau harus menambah anggaran, sama aja dengan biaya besar iklan di platform lain.<br />
<br />
Justru lebih mending Google yang kerap memberikan promo iklan gratis sebesar Rp. 450 ribu, sepengetahuan saya Instagram Ads justru tidak pernah melakukan promo seperti ini.<br />
<br />
Selanjutnya:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2018/12/tips-memasarkan-produk-di-instagram.html">Tips memasarkan/iklan di Instagram yang efektif.</a><br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2016/09/tips-jualan-di-instagram.html">Tips jualan di Instagram agar cepat laku.</a><br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2016/01/tips-menggaet-konsumen-wanita.html">Tips menggaet konsumen wanita.</a><br />
-----<br />
Oke ya gaes, itulah pengalaman pasang iklan di Instagram Ads yang saya lakukan sendiri beberapa kali. Semoga pengalaman saya di atas bermanfaat dan memberikan kalian tambahan wawasan. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-72052910139515750602019-09-26T22:55:00.000+07:002019-09-26T22:55:38.114+07:00Daftar Waralaba Minuman Kekinian Modal Kecil dan Menguntungkan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Cari waralaba minuman kekinian yang sedang ngetrend, laris, modal kecil, namun menguntungkan? Ada kok waralaba minuman seperti itu, bukan mimpi.<br />
<br />
Saat ini sudah ada cukup banyak perusahaan yang menawarkan kemitraa waralaba kuliner minuman kekinian. Baik minuman berbahan coklat, susu, teh, atau kombinasi dari bahan-bahan tersebut.<br />
<br />
Dan kalau kalian lihat di daerah kalian sendiri, mungkin sudah ada beberapa stand yang menawarkan minuman kekinian. Gimana, ramai’kan stand tersebut?<br />
<br />
Di daerah saya sendiri juga ada cukup banyak, entah itu waralaba atau merintis sendiri. Tapi yang jelas, bisnis minuman kekinian cukup diminati, dan ini sangat potensial dan menjanjikan.<br />
<br />
Bagi kalian yang mau mencoba berbisnis minuman kekinian tapi tidak bisa merintisnya dari awal, solusi terbaiknya adalah bergabung dengan kemitraan waralaba.<br />
<br />
Nah, berikut ini ada beberapa rekomendasi waralaba minuman kekinian yang menurutku sangat potensial, silahkan disimak:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2018/12/daftar-bisnis-waralaba-minuman-coklat.html">Daftar waralaba minuman coklat yang menguntungkan.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/05/daftar-waralaba-kuliner-tahu-kekinian.html">Daftar waralaba Tahu kekinian, murah untung besar.</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqfi864eEdivxajW_ZWAXRVqM_Fe0AsTiEDtSeYan-tuHzOn4kb7aJpYSthiooolWtuyK7Z267HATy-LtFzqVmTeNddrwOx2CDDv9V4dI7eL_7mOKsUGGdMS9dnLI0mkvW7f4-P53JSnqF/s1600/daftar-waralaba-minuman-kekinian-murah-modal-kecil-menguntungkan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Daftar Waralaba Minuman Kekinian Modal Kecil dan Menguntungkan" border="0" data-original-height="239" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqfi864eEdivxajW_ZWAXRVqM_Fe0AsTiEDtSeYan-tuHzOn4kb7aJpYSthiooolWtuyK7Z267HATy-LtFzqVmTeNddrwOx2CDDv9V4dI7eL_7mOKsUGGdMS9dnLI0mkvW7f4-P53JSnqF/s1600/daftar-waralaba-minuman-kekinian-murah-modal-kecil-menguntungkan.jpg" title="Daftar Waralaba Minuman Kekinian Modal Kecil dan Menguntungkan" /></a></div>
<h2 style="text-align: left;">
A. Daftar Waralaba Minuman Kekinian</h2>
Ada cukup banyak brand minuman asal Indonesia yang menawarkan kemitraan waralaba dengan potensi untung besar namun modal kecil.<br />
<br />
Bagi kalian dimanapun berada, bisa gabung dengan waralaba minuman berikut ini:<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Waralaba Kini Cheese Tea</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHzKKhuIYBZ8eSEBjahPWlK3QMLVH4lAr4AZmgXpAWpa1DernCi0cepVbdtPUcg8qEyO6cXQcbEHslbY2egcgV8XiypYUohkf3nBewv5zteWKWt3uwybbDuqqZlE2VXLkMh2Mj-AMVh0HZ/s1600/Waralaba+Kini+Cheese+Tea.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="240" data-original-width="279" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHzKKhuIYBZ8eSEBjahPWlK3QMLVH4lAr4AZmgXpAWpa1DernCi0cepVbdtPUcg8qEyO6cXQcbEHslbY2egcgV8XiypYUohkf3nBewv5zteWKWt3uwybbDuqqZlE2VXLkMh2Mj-AMVh0HZ/s1600/Waralaba+Kini+Cheese+Tea.jpg" /></a></div>
<br />
Minuman kekinian yang berbahan baku utama keju krim ini cukup unik dan populer. Dengan cita rasa yang nikmat, kalangan muda pasti tergiur untuk mencobanya.<br />
<br />
Ada cukup banyak menu yang dimiliki Kini Cheese Tea, diantaranya Choco Melt Cheese, Green Tea Original Cheese, Red Velvet Cheese, Coffe Cheese, dan lain sebagainya.<br />
<br />
Untuk paket waralaba yang ditawarkan ada 2 yaitu Paket Usaha Kini dan Paket Portable. Beda antara keduanya dilihat dari mejanya, kalau paket usaha kini memakai semacam mini stand.<br />
<br />
Untuk modal waralaba paket usaha kini sebesar Rp. 13.000.000 tanpa promo, dan Rp. 8.900.000 jika sedang ada promo. Sedangkan paket portable Rp. 8.900.000 dan Rp. 5.900.000 jika promo.<br />
<br />
Jika tertarik bisa menghubungi kontak berikut ini:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlBeaJGJyZ_APvVSPp5IJPh7y5BeeTSsVq_weaW7ZZUsrea_4xbKO9GjnBtbWRTCaotssyfGpsZScAg2ycYnv5TLKM27xzdbQTeVHUKKcujcSfyrAYmBhl67Yp2iZZaD3D0Uest09unNmJ/s1600/IMG_20190925_221547.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="240" data-original-width="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlBeaJGJyZ_APvVSPp5IJPh7y5BeeTSsVq_weaW7ZZUsrea_4xbKO9GjnBtbWRTCaotssyfGpsZScAg2ycYnv5TLKM27xzdbQTeVHUKKcujcSfyrAYmBhl67Yp2iZZaD3D0Uest09unNmJ/s1600/IMG_20190925_221547.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Waralaba Passion Of Chocolate</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPOKcgW8_HlEn7JhWWX1TdPKnI1FTRsZiIG6AQ-0lfHE9cpFdo6eYt88IENnVv_7G8jfqsSEhcpKfHX9W7hDPerohpJV8qy3EcLkMZCdm8TfF279HMziW54Yp4h6tWasF1aSyPOOGaYBTU/s1600/Waralaba+Passion+Of+Chocolate.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="216" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPOKcgW8_HlEn7JhWWX1TdPKnI1FTRsZiIG6AQ-0lfHE9cpFdo6eYt88IENnVv_7G8jfqsSEhcpKfHX9W7hDPerohpJV8qy3EcLkMZCdm8TfF279HMziW54Yp4h6tWasF1aSyPOOGaYBTU/s1600/Waralaba+Passion+Of+Chocolate.jpg" /></a></div>
<br />
Salah satu waralaba ice blend terbaik saat ini menurutku adalah Passion Of Chocolate. Ini merupakan sebuah waralaba minuman kekinian dengan manajemen yang baik dan profesional.<br />
<br />
Untuk bergabung menjadi mitra waralabanya, kamu perlu menyiapkan Rp. 12 juta atau Rp. 8.5 juta jika ada promo. Ini sudah paket komplit, kalian hanya perlu menyiapkan tempat lalu tinggal jualan.<br />
<br />
Untuk bergabung, kalian bisa menghubungi nomor 0823 2941 0041 (Jawa Barat & Jawa Timur), dan 0813 2748 0453 (Jawa Tengah & Luar Pulau).<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Waralaba So What Bubble Cheese</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxQr1G-oUI1JFfO3xqN-MoeL6R-YxQ4_9T7cVgG3TfaKFF_TIVbwHLloRHn1WAmee_rxz-fWHs6_hETtSJHlS7hL2J89zw3A4VB5BYBZY3ZwgI4kXGZeE73vl9lIuuiW48HMs7UYSMMBXO/s1600/Waralaba+So+What+Bubble+Cheese.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="240" data-original-width="314" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxQr1G-oUI1JFfO3xqN-MoeL6R-YxQ4_9T7cVgG3TfaKFF_TIVbwHLloRHn1WAmee_rxz-fWHs6_hETtSJHlS7hL2J89zw3A4VB5BYBZY3ZwgI4kXGZeE73vl9lIuuiW48HMs7UYSMMBXO/s1600/Waralaba+So+What+Bubble+Cheese.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
So What menawarkan menu minuman kekinian yang memadukan antara bubble drink dan cheese cream.<br />
<br />
Dengan varian rasa yang cukup banyak, diantara green velved, choco daydream, dan lain-lain, So What terbukti mampu menarik perhatian kalangan muda.<br />
<br />
Tertarik? Kamu perlu menyiapkan modal Rp. 14 juta di harga normal, atau Rp. 9.3 juta jika sedang ada promo.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Untuk gabung bisa menghubungi nomor 0822 3649 9957 (Jabodetabek & Jawa Barat), 0822 3522 8550 (Jawa Tengah & Jawa Timur), dan 0812 3003 4133 untuk luar Jawa.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
4. Waralaba Faveto Chocolato</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFchBLdBU9Y1Vw7nVhXA_OXxre2yA7oepdoNdKnhQsWCYe_nFlrxSGkvqClm8NBKRcLKJrpJEHIB1EnImZqFfh9A8gt5oTMyfcP1BTsyzD-SKxURbLj2VmetmngJ8M_9XOoqJ8cnKWM4zg/s1600/Waralaba+Faveto+Chocolato.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="234" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFchBLdBU9Y1Vw7nVhXA_OXxre2yA7oepdoNdKnhQsWCYe_nFlrxSGkvqClm8NBKRcLKJrpJEHIB1EnImZqFfh9A8gt5oTMyfcP1BTsyzD-SKxURbLj2VmetmngJ8M_9XOoqJ8cnKWM4zg/s1600/Waralaba+Faveto+Chocolato.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
Sesuai namanya, Faveto menawarkan minuman ice blend yang berbahan utama coklat. Coklat sangat digemari di Indonesia, juga cocok banget untuk segala kalangan.<br />
<br />
Beberapa varian rasa yang menjadi andalan Faveto diantaranya rasa coklat murni, red velvet, vanilla, strawberry, anggur, cappucino, dan masih banyak lagi.<br />
<br />
Faveto menawarkan 4 paket waralaba minuman kekinian, yaitu paket eklusive dengan modal Rp. 15 juta (promo Rp. 7.4 juta), paket premium Rp. 6.5 juta (promo Rp. 4.7 juta), paket tanpa booth Rp. 8 juta (promo Rp. 5.5 juta) dan paket membership Rp. 2.5 juta.<br />
<br />
Bagi kalian yang mau mencoba rasa dari Faveto terlebih dahulu sebelum gabung, juga disediakan paket sample seharga Rp. 100.000.<br />
<br />
Nah, untuk yang tertarik silahkan hubungi nomor ini 0815 6777 7699 untuk pulau Jawa, dan di nomor 0812 3197 6969 untuk luar pulau Jawa.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
5. Waralaba Meet Up Icebland</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmdLydZwRbflyA2HenheHQbip56dLe8YzW7wK-UNjT7anuDLgIG9Y6qzZtSECCp_FsKM9IHzBvX4E8-rqiourj36hfu6z5sxIYEv0ERkKEFpQ-0YaRDAD_9R_M93gwgSRgWFWoCqlK1UOq/s1600/Waralaba+Meet+Up+Icebland.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="210" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmdLydZwRbflyA2HenheHQbip56dLe8YzW7wK-UNjT7anuDLgIG9Y6qzZtSECCp_FsKM9IHzBvX4E8-rqiourj36hfu6z5sxIYEv0ERkKEFpQ-0YaRDAD_9R_M93gwgSRgWFWoCqlK1UOq/s1600/Waralaba+Meet+Up+Icebland.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
Waralaba minuman kekinian ice blend lain yang cukup oke adalah minuman dari Meet Up ini. Tidak kalah dari kemitraan waralaba sebelumnya, Meet Up juga memiliki varian rasa yang beragam.<br />
<br />
Beberapa varian rasa yang dimiliki diantaranya greentea, coffe, cookies, strawberry, chocomint, taro, dan beberapa varian lain.<br />
<br />
Untuk paket waralabanya ada 3, yaitu paket booth outdoor Rp. 7 juta, paket booth indoor Rp. 6.5 juta, paket tanpa booth Rp. 4.5 juta, dan paket sample Rp. 80.000 pulau Jawa dan Rp. 100.000 luar Jawa.<br />
<br />
Bagi yang minat, kamu bisa menghubungi manajemen Meet Up di nomor berikut ini 0898 01 55000 atau di nomor 0877 34 07692.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
6. Waralaba Mr & Mrs Boba</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1SvphfJt6ptBSImWZ-HPd1_MAhkRnljwvhp8ZVqHUQM6R2kJWLMWCFOPV-rJTE3sQsBtVK4fAltZMt-iJH28AQRtAsTgs7n3ZCYSrJ4HOx0HdsyqV5pNi9jLkjeVf4rV_adXpyl_xHVdL/s1600/Waralaba+Mr+%2526+Mrs+Boba.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="227" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1SvphfJt6ptBSImWZ-HPd1_MAhkRnljwvhp8ZVqHUQM6R2kJWLMWCFOPV-rJTE3sQsBtVK4fAltZMt-iJH28AQRtAsTgs7n3ZCYSrJ4HOx0HdsyqV5pNi9jLkjeVf4rV_adXpyl_xHVdL/s1600/Waralaba+Mr+%2526+Mrs+Boba.jpg" /></a></div>
<br />
Boba merupakan kemitraan waralaba minuman kekinian yang menawarkan berbagai varian rasa dan topping. Saat ini Boba telah memiliki lebih dari 30 gerai yang tersebar di berbagai wilayah.<br />
<br />
Ada 3 paket waralaba yang ditawarkan Boba, yaitu paket booth Rp. 11 juta (promo Rp. 6.4 juta), paket tanpa booth Rp. 8 juta (promo Rp. 4.9 juta), paket ekonomis Rp. 7 juta (promo Rp. 4.6 juta), dan paket sampel Rp. 100.000.<br />
<br />
Bagi kalian yang pengen membeli waralaba Boba, silahkan menghubungi nomor 0812 6839 3009.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
7. Waralaba Wisco Chocolate</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhybhQA6ZSPYNwZmXmyQcLQGwwnuDdACOetWS-ehrXiNs8Tm31z25LCVDdukZ-EjBOrneleJbfdqQRQQCzFDKRaCHxAFiGF5gB5NUW3G9ULZgkhrFxnw4HvJEWQqKEp1oceHyomSJCrbsyc/s1600/Waralaba+Wisco+Chocolate.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="240" data-original-width="308" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhybhQA6ZSPYNwZmXmyQcLQGwwnuDdACOetWS-ehrXiNs8Tm31z25LCVDdukZ-EjBOrneleJbfdqQRQQCzFDKRaCHxAFiGF5gB5NUW3G9ULZgkhrFxnw4HvJEWQqKEp1oceHyomSJCrbsyc/s1600/Waralaba+Wisco+Chocolate.jpg" /></a></div>
<br />
Waralaba minuman coklat ini sudah amat terkenal, saat ini ada lebih dari 300 gerai yang tersebar di seantero Indonesia.<br />
<br />
Kok banyak banget gerainya? Iya, selain karena ada banyak varian rasa, saya pikir Wisco Chocolate juga inovatif dan selalu menghadirkan konsep serta nuansa yang ngetrend.<br />
<br />
Dan yang mencuri perhatian itu tampilan dari Wisco yang penuh warna, mencolok, dan memberikan kesan ceria, baik itu pada desain cup, banner, atau booth.<br />
<br />
Nah, Wisco sendiri menawarkan 5 paket waralaba minuman kekinian sekaligus. Yang pertama ada paket outdoor Rp. 14 juta (promo Rp. 5.9 juta), paket indoor Rp. 15 juta (promo Rp. 6.3 juta).<br />
<br />
Yang ketiga ada paket bazar premium Rp. 17 juta (promo 6.45 juta), paket super Rp. 17 juta (promo Rp. 7.4 juta), dan paket tanpa booth Rp. 5 juta. Minat? Hubungi nomor 0857 0222 2138.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
8. Waralaba Thai Tea Khab Khun</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8kX_zOg5o-XgMwesBDMcjBzz59D6FXDAAMSblPZI4Nv-shIGQ-iQ3_-GvMf7UuY7xgQ8ExMq7CfCl5PxQPY_Nwy0z1-2Pnvpg6yUgkOnsw1msZg0X1uJDm-WHT8ISx-TZZHuquVUROTyc/s1600/Waralaba+Thai+Tea+Khab+Khun.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="158" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8kX_zOg5o-XgMwesBDMcjBzz59D6FXDAAMSblPZI4Nv-shIGQ-iQ3_-GvMf7UuY7xgQ8ExMq7CfCl5PxQPY_Nwy0z1-2Pnvpg6yUgkOnsw1msZg0X1uJDm-WHT8ISx-TZZHuquVUROTyc/s1600/Waralaba+Thai+Tea+Khab+Khun.jpg" /></a></div>
<br />
Pelopor street thai tea yang berpusat di Semarang ini sudah cukup terkenal. Dengan mengutamakan citarasa authentic thai tea, Khab Khun telah memiliki lebih dari 200 gerai yang tersebar di berbagai wilayah.<br />
<br />
Beberapa varian rasa yang menjadi andalannya adalah coffe thai, tiramisu thai coffe, original thai tea, ovaltine thai tea, dan green thai tea.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Untuk paket waralabanya hanya tersedia 1 paket dengan modal Rp. 23 juta, dan Rp. 15 juta jika promo masih berlaku. Tertarik? Hubungi 024 8412 194 atau 0811 286 360.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
9. Waralaba Moo-Moo Korean Milk</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjopy0aWHND901pCeT7opIwmaZZ_HYNjr_2eKxeTKg99qbn_7inifI00gi_c-qG-bUAkcrPXqoGFNSiIx-UzyestqbIqzM5wfG0_045HzX4yWJrRTKwRaogpZMMlPsZ2Uj33kI_Sw5AVLKA/s1600/Waralaba+Moo-Moo+Korean+Milk.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="226" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjopy0aWHND901pCeT7opIwmaZZ_HYNjr_2eKxeTKg99qbn_7inifI00gi_c-qG-bUAkcrPXqoGFNSiIx-UzyestqbIqzM5wfG0_045HzX4yWJrRTKwRaogpZMMlPsZ2Uj33kI_Sw5AVLKA/s1600/Waralaba+Moo-Moo+Korean+Milk.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
Sesuai namanya, Moo-Moo merupakan minuman kekinian khas Korea yang berbahan utama susu. Sampai saat ini, Moo-Moo telah memiliki lebih dari 100 gerai.<br />
<br />
Untuk paket waralabanya, Moo-Moo menyediakan 5 pilihan yaitu paket booth minimalis Rp. 9 juta (promo Rp. 4.9 juta), paket booth Rp. 8.8 juta (promo Rp. 5.8 juta).<br />
<br />
Ketiga ada paket tanpa booth Rp. 7.3 juta (promo Rp. 3.9 juta), paket ekonomis Rp. 5.7 juta, dan paket sampel Rp. 100 ribu.<br />
<br />
Jika teman-teman tertarik dengan waralaba minuman kekinian yang ditawarkan Moo-Moo ini, silahkan hubungi nomor 0821 7731 5135.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
10. Waralaba Kopi Chat</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8lx8MyhRrlHejrBMYhj7OiohKttdzdT4ylPfd4owEtUrrni4KOr4ZaJHVfmkeYxRyVwkMHS7YM9dcPh8FYSKGLXaHukNrsgpgrtHMksjrXRTTZ7vaur5LOs6NPG4dIVKnyb5b5bSlTk48/s1600/Waralaba+Kopi+Chat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="240" data-original-width="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8lx8MyhRrlHejrBMYhj7OiohKttdzdT4ylPfd4owEtUrrni4KOr4ZaJHVfmkeYxRyVwkMHS7YM9dcPh8FYSKGLXaHukNrsgpgrtHMksjrXRTTZ7vaur5LOs6NPG4dIVKnyb5b5bSlTk48/s1600/Waralaba+Kopi+Chat.jpg" /></a></div>
<br />
Bagi kalian yang ingin memiliki bisnis minuman kopi kekinian, bergabung dengan waralaba Kopi Chat patut dipertimbangkan.<br />
<br />
Model bisnis dari Kopi Chat cukup bagus, dengan variasi dan inovasi yang ditawarkan manajemen Kopi Chat, saya yakin produk akan mudah diterima pelanggan di semua kalangan.<br />
<br />
Kalau dari bannernya, dikatakan “Satu provinsi satu master” ini mengindikasikan kalau Kopi Chat hanya menerima 1 waralaba di setiap provinsi, jadi kesempatan ini sangat terbatas.<br />
<br />
Sedangkan untuk paket waralaba yang ditawarkan, ada 3 macam dengan modal yang cukup tinggi karena gerai tidak sekedar booth seperti waralaba minuman kekinian di atas.<br />
<br />
Paket waralaba diantaranya paket tipe express dengan modal investasi Rp. 60 juta, tipe coffe shop Rp. 110 juta, dan tipe cafe Rp. 220 juta. Jika minat silahkan hubungi 085 234 9988 08.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
B. Tips Memilih Waralaba Minuman Kekinian</h2>
Sebelum kamu menandatangani kontrak kerjasama dan memutuskan untuk bergabung di salah satu waralaba minuman kekinian di atas, ada beberapa hal yang perlu kamu pastikan dengan melihat atau bertanya secara langsung.<br />
<br />
Tidak semua info diberikan secara online, sebagian perlu kamu pastikan secara langsung. Nah, agar tidak menyesal nantinya, kamu perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Wajib Bersertifikat Halal</h3>
Apapun agama dan kepercayaan yang kalian anut, selama kamu memasarkan minuman di Indonesia yang mayoritasnya Islam, kamu wajib memastikan kalau minuman tersebut halal.<br />
<br />
Lebih amannya lagi, dapatkan sertifikat halal dari lembaga yang berwenang di Indonesia. Ini sangat penting dan akan menunjang kepercayaan konsumen kepada produk minuman kekinian kalian.<br />
<br />
Baca: <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2017/04/cara-mendapatkan-sertifikat-halal-dari-mui.html">Cara mendapatkan sertifikat halal MUI.</a><br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Manajemen Perusahaan Yang Baik</h3>
Yang tak kalah penting, kamu perlu melihat sendiri bagaimana manajemen mereka. Lebih baik jangan percaya jika belum melihatnya sendiri.<br />
<br />
Manajemen yang buruk akan sangat berpengaruh dalam bisnis, apalagi untuk bisnis waralaba. Setiap keputusan yang salah akan mempengaruhi semua mitra waralabanya.<br />
<br />
Jadi, untuk memastikan waralaba yang kalian beli akan baik-baik saja atau akan semakin berkembang, pastikan memilih waralaba minuman kekinian dengan manajemen yang profesional.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Pilih Persaingan Yang Tidak Ketat</h3>
Pertimbangkan pula bagaimana persaingan di tempat yang akan kalian gunakan untuk jualan, jika sudah ada terlalu banyak yang jualan minuman yang sama jenisnya, pertimbangkan kembali.<br />
<br />
Kecuali jika kalian melihat ada kelemahan dari si penjual tersebut, misalnya servis kurang oke, varian rasanya sedikit, atau kelemahan lain maka kamu boleh menantangnya.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
4. Perhatikan Persyaratan Yang Memberatkan</h3>
Pengen sukses tapi kamu wajib juga cermat, sebelum menekan kontrak ada baiknya membaca kontraknya dengan cermat.<br />
<br />
Pastikan kamu tidak akan menyesalinya kedepan, jika ada yang perlu ditanyakan jangan ragu untuk bertanya.<br />
<br />
Beberapa hal yang perlu kamu perhatikan diantaranya apakah ada royalti fee? Jika ada berapa % dan jangka waktunya? Apa saja kewajiban mitra? Adakah support seperti tips agar mitra berkembang?<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
C. Waralaba Hanya Rencana Sementara</h2>
Salah satu kelemahan dari waralaba itu mitra akan selalu tunduk pada keputusan dan kebijakan dari pusat, masalahnya bagaimana jika kamu sendiri tidak setuju?<br />
<br />
Mau tak mau alias terpaksa kamu perlu menyetujuinya. Oleh karena itu, saya menyarankan kamu membuat plan kedepannya.<br />
<br />
Plan terbesar adalah kamu harus bisa membuka sendiri usaha minuman kekinian atau usaha lain. Jadikan waralaba ini hanya sebagai media belajar sembari mengumpulkan modal dari hasil waralaba.<br />
<br />
Rencana seperti ini sangat realistis, kamu pasti bisa. Kecuali jika kamu sudah nyaman dan baik-baik saja dengan peraturan, syarat, dan kebijakan dari waralaba.<br />
<br />
Selanjutnya:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/03/waralaba-franchise-ayam-crispy-murah-terbaik.html">7 Waralaba ayam crispy murah meriah.</a><br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2017/03/waralaba-klenger-burger-franchise-kuliner-yang-menjanjikan.html">Waralaba Klenger Burger menjanjikan dan mudah.</a><br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2017/03/waralaba-kebab-turki-baba-rafi.html">Waralaba Kebab Turki Baba Rafi.</a><br />
-----<br />
Oke ya gaes, itulah beberapa daftar waralaba minuman kekinian yang murah namun menjanjikan. Semoga daftar waralaba minuman di atas bermanfaat dan menambah referensi kalian. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-51699294810351300702019-09-21T22:27:00.000+07:002019-09-21T22:27:03.901+07:00Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Unit Link Yang Perlu Diketahui<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Kelebihan dan kekurangan asuransi unit link wajib kita ketahui dan dipahami dengan baik sebelum memutuskan untuk membeli polisnya.<br />
<br />
Dengan memahami risiko dan manfaat asuransi unit link, kalian akan terhindar dari kerugian karena ketidaksesuaian.<br />
<br />
Seperti yang kalian tahu, asuransi unit link merupakan asuransi sekaligus investasi dalam satu produk. Karena adanya unsur investasi inilah, kalian perlu memahaminya dengan seksama.<br />
<br />
Investasi tentu akan menawarkan keuntungan, namun juga tidak boleh melupakan risiko yang melekat. Apapun jenis investasi, pasti akan risikonya.<br />
<br />
Selain itu, asuransi unit link tentu ada beberapa biaya yang akan berbeda dengan asuransi lain. Nah, penasaran apa saja kelebihan dan kekurangan asuransi unit link? Simak ulasannya berikut ini:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2016/08/pengertian-jenis-jenis-asuransi-unit-link.html">Pengertian dan jenis-jenis Asuransi Unit Link.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/03/perusahaan-asuransi-syariah-terbaik-di-indonesia.html">8 Perusahaan asuransi syariah terbaik di Indonesia.</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdbp08FIFmIvaOtFIo9RIXsXxU10RfuCTGL2GFikACqGRFrrQfnyV5l3s8GRYPCUk-krgSAQq3lhqsG-jM5GaBhwKp4ihfonGakVs31_l-VHR6K_N3muTFa3NVSa6OnMY9gWTWsD2U1YaO/s1600/kelebihan-kekurangan-asuransi-unit-link-keunggulan-manfaat-kelemahan-kerugian.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Unit Link Yang Perlu Diketahui" border="0" data-original-height="225" data-original-width="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdbp08FIFmIvaOtFIo9RIXsXxU10RfuCTGL2GFikACqGRFrrQfnyV5l3s8GRYPCUk-krgSAQq3lhqsG-jM5GaBhwKp4ihfonGakVs31_l-VHR6K_N3muTFa3NVSa6OnMY9gWTWsD2U1YaO/s1600/kelebihan-kekurangan-asuransi-unit-link-keunggulan-manfaat-kelemahan-kerugian.jpg" title="Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Unit Link Yang Perlu Diketahui" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
A. Kelebihan Asuransi Unit Link</h2>
Ada beberapa kelebihan asuransi unit link yang cukup menggoda para nasabah, karena kelebihan itu pula asuransi unit link menjadi salah satu jenis asuransi yang populer.<br />
<br />
Nah, berikut ini kelebihan asuransi unit link yang perlu kamu perhatikan:<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Mendapat 2 Manfaat Sekaligus</h3>
Seperti yang kamu tahu, asuransi unit link mampu memberikan 2 manfaat dalam 1 produk, yaitu manfaat proteksi dan manfaat investasi.<br />
<br />
Bagi beberapa orang yang memiliki pertimbangan cukup komplek, antara melindungi diri dan memanfaatkan uang dengan baik, mungkin asuransi unit link menjadi solusi terbaik.<br />
<br />
Sedangkan jika harus memisah antara proteksi dan investasi, ini akan menimbulkan tambahan biaya dan memakan waktu lebih banyak.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Premi Asuransi Unit Link Tidak Akan Hangus</h3>
Keunggulan asuransi unit link yang tidak kalah menggiurkan adalah premi dari asuransi yang telah dibayarkan tidak akan hangus.<br />
<br />
Ini lebih baik daripada asuransi jiwa biasanya, jika asuransi jiwa biasa pasti akan menghanguskan premi jika risiko yang ditanggung tidak terjadi hingga masa proteksi berakhir.<br />
<br />
Sedangkan asuransi unit link tidak demikian, kalian bisa mengklaim bahkan jika risiko tertanggung tidak terjadi. Plus, kalian dapat menikmati hasil investasinya jika mampu memberikan keuntungan.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<h3 style="text-align: left;">
3. Jangka Waktu Pertanggungan Yang Lebih Panjang</h3>
Yang tidak kalah, masa pertanggungan pada asuransi unit link cukup lama, lebih lama dari rata-rata asuransi jiwa biasa.<br />
<br />
Dengan asuransi unit link, kamu bisa mendapatkan proteksi selama 100 tahun. Walaupun tiap perusahaan kebijakannya bisa berbeda-beda.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
4. Investasi Jadi Mudah</h3>
Berapa duit yang perlu kamu siapkan jika ingin investasi? Beberapa ada yang terkenal murah, seperti reksadana yang minimal modalnya cuman Rp. 100 ribu.<br />
<br />
Baca juga: <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/04/tabungan-emas-pegadaian-investasi-murah.html">Tabungan emas Pegadaian, investasi mulai Rp. 6.000.</a><br />
<br />
Tapi, berinvestasi dengan asuransi unit link akan lebih murah lagi lho. Selain itu, tidak perlu kuatir jika kamu buta akan dunia investasi, karena perusahaan asuransi akan memilihkan investasi terbaik.<br />
<br />
Dengan begitu kamu hanya perlu mengamati dan mengawasi saja perkembangan investasi tersebut. Tapi bagaimana jika investasi tidak sesuai harapanmu?<br />
<br />
Jika demikian kondisinya, kamu juga diberikan kemudahan untuk memindahkan atau mengalihkan dana investasi ke jenis investasi lain, selama jenis investasi tersebut disediakan oleh perusahaan asuransi.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
5. Tersedia Banyak Asuransi Tambahan</h3>
Seperti halnya rata-rata jenis asuransi lain, pada asuransi unit link juga tersedia pilihan jika kamu ingin mendapat manfaat lainnya.<br />
<br />
Jadi selain 2 manfaat di atas, kamu juga bisa menambahkan manfaat lain sesuai keinginan. Misalkan, kamu khawatir dengan kesehatan atau kecelakaan, maka bisa menambahkan manfaat ini.<br />
<br />
Tiap perusahaan asuransi mungkin menawarkan tambahan manfaat yang berbeda-beda dan beragam, jadi pastikan memilih yang tepat jika kamu memang membutuhkan tambahan proteksi.<br />
<br />
Tapi sebelum kamu menambahkan manfaat pada asuransi unit link, perhatikan pula tambahan premi yang perlu dibayar, karena tiap penambahan manfaat selalu diikuti naiknya premi.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
6. Adanya Fasilitas Cuti Premi</h3>
Terakhir, kelebihan asuransi unit link adalah adanya fitur atau fasilitas cuti premi. Ini merupakan fasilitas untuk sementara berhenti membayar premi selama waktu tertentu.<br />
<br />
Fasilitas ini tentunya akan menguntungkan, terutama jika terjadi sesuatu yang tidak terduga dan membutuhkan banyak dana.<br />
<br />
Atau karena kesibukan dan memungkinkan kamu untuk tidak bisa membayar tagihan premi. Kamu bisa menggunakan fasilitas ini sebagai solusinya.<br />
<br />
Walaupun kamu cuti premi, ini tidak melepaskan hak yang kamu miliki. Artinya, kamu tetap dapat informasi terbaru terkait asuransi dan manfaat lainnya.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
B. Kekurangan Asuransi Unit Link</h2>
Selain kelebihannya di atas, yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah kekurangan asuransi unit link.<br />
<br />
Mengetahui kelemahan asuransi unit link dapat mengontrol harapan tinggi yang kamu miliki, dan juga memperbanyak pertimbangan.<br />
<br />
Nah, apa sajakah kerugian asuransi unit link yang bisa kamu terima? Berikut ini beberapa diantaranya:<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Premi Asuransi Yang Tinggi</h3>
Kekurangan asuransi unit link yang paling nyata dan terlihat jelas adalah besarnya premi yang harus dibayarkan.<br />
<br />
Kalau dibandingkan dengan asuransi jiwa biasa, premi asuransi unit link jauh lebih besar. Ini wajar karena dalam asuransi ini terkandung manfaat investasi.<br />
<br />
Walaupun sebenarnya premi yang lebih besar tersebut tidak dikeluarkan sia-sia. Ya, karena investasi tentu memiliki potensi keuntungan.<br />
<br />
Selain itu, walau dikatakan besaran premi yang perlu dibayarkan selalu tetap, namun tidak untuk biaya asuransi.<br />
<br />
Biasanya biaya asuransi akan selalu naik tiap tahun, jadi ini perlu juga kalian pertimbangkan. Pastikan kenaikan biaya asuransi ini tidak mengganggu keuangan kamu.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<h3 style="text-align: left;">
2. Nilai Tanggungan Relatif Kecil</h3>
Tidak cuman premi yang tinggi, kamu juga akan dipusingkan dengan kenyataan bahwa nilai perlindungan atau pertanggungan pada asuransi unit link cukup kecil.<br />
<br />
Jika kita bandingkan dengan asuransi jiwa biasa, asuransi unit link jauh lebih kecil. Ini tidak sebanding dengan besarnya premi yang wajib dibayar.<br />
<br />
Ini perlu kamu sadari, karena adanya manfaat investasi maka keadaan ini bisa terjadi, premi besar namun perlindungan kecil.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Hasil Investasi Kurang Maksimal</h3>
Celakanya, kekurangan asuransi unit link disempurnakan dengan hasil investasi yang kurang maksimal. Perlu kamu pahami, sebenarnya asuransi unit link fokus utamanya tetap pada proteksi.<br />
<br />
Jika kamu sendiri fokus pada investasi, asuransi unit link benar-benar tidak disarankan karena manfaat investasi hanya sebuah manfaat tambahan.<br />
<br />
Ini artinya, jikapun ada keuntungan dari investasi, itu tidak semaksimal investasi murni. Jadi pilihlah investasi murni jika tujuan utama kalian ingin berinvestasi.<br />
<br />
Selain itu, semua investasi juga tidak ada jaminan keuntungan, selalu ada risiko kerugian. Begitu juga investasi pada asuransi unit link<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
C. Pertimbangan Memilih Asuransi Unit Link</h2>
Setelah tahu dan memahami manfaat dan kerugian asuransi unit link di atas, apa keputusanmu? Masihkah berminat?<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Apakah Memang Sesuai Tujuan?</h3>
Yang pertama yang perlu kamu tanyakan pada diri sendiri adalah apakah asuransi unit link benar-benar sesuai dengan tujuan kamu?<br />
<br />
Jika kamu hanya ingin proteksi, kenapa harus unit link? Dan jika kamu ingin investasi saja, kenapa pula harus unit link?<br />
<br />
Tapi jika kamu memang menginginkan keduanya tanpa ribet urus ini itu, asuransi unit link sangat tepat dipilih.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Sudahkah merencanakan Keuangan Kedepannya?</h3>
Tidak lupa, apakah kamu sudah mempertimbangkan kemampuan keuangan kalian. Sebaiknya kamu merencanakannya agar di masa depan kamu tidak kesulitan membayar premi.<br />
<br />
Walaupun tersedia fasilitas cuti premi, tapi tidak menutup kemungkinan kamu akan masih kesulitan keuangan di masa mendatang.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
D. Asuransi Unit Link Syariah</h2>
Namun jika kamu sudah bulat ingin mengambil asuransi unit link, saran saya terakhir adalah gunakanlah asuransi unit link berbasis syariah.<br />
<br />
Dengan asuransi unit link syariah, manfaat proteksinya akan dikelola dengan cara yang sesuai syariat Islam. Sedangkan investasinya juga demikian.<br />
<br />
Jika kamu beragama Islam, ini akan cocok banget. Selain dapat manfaat dari unit link, juga hati akan tenang dan tidak berasa ada beban.<br />
<br />
Selanjutnya:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/05/istilah-dalam-asuransi.html">Istilah penting dalam asuransi yang wajib diketahui.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/04/asuransi-kesehatan-terbaik-di-indonesia.html">6 asuransi kesehatan terbaik di Indonesia.</a><br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2016/01/cara-tips-supaya-klaim-asuransi-diterima.html">Tips supaya klaim asuransi diterima dan cepat cair.</a><br />
-----<br />
Oke ya gaes, itulah ulasan tentang kelebihan dan kekurangan asuransi unit link yang perlu kamu ketahui. Semoga ulasan di atas bermanfaat dan membantu kalian membuat keputusan terbaik. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-39804221992385310442019-09-19T22:22:00.000+07:002019-09-19T22:22:25.187+07:00Pengertian Dividend Yield, Rumus, dan Cara Menghitungnya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Apa pengertian dividend yield? Ketika kamu masuk di dunia pasar modal dan mulai belajar analisis, mungkin pertanyaan seperti itu akan mulai muncul dibenakmu.<br />
<br />
Ya, dividend yield merupakan faktor yang sangat dipertimbangkan bagi investor, khususnya investor yang berorientasi pada dividen.<br />
<br />
Jadi, mengetahui apa itu dividend yield bagi investor, atau siapa saja yang mau menganalisis suatu saham, sangat penting!<br />
<br />
Jika kamu saat ini sedang bingung dan belum mengetahuinya, berikut ini akan saya jelaskan definisi dan pengertian dividen yield, rumus, dan juga cara menghitungnya:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/08/jenis-jenis-indeks-saham-bei.html">Jenis jenis Indeks Saham di BEI.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/07/cara-menganalisis-saham-yang-baik-untuk-pemula.html">Cara menganalisis saham yang baik untuk pemula.</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4N0-eaWo1Ik4JPNzxIkz2G8mqlhk2EywIWTR2SYRTnjAdKPEUdVzO84bW2VQlih_6i5ADAsTm-Yp6hC0iHmp6bwVOpkQzPRTCmms6hYC8By12AXCgQr9tC1mg4r-SbbYgSMl7RVU6lVy6/s1600/pengertian-dividend-yield-rumus-cara-menghitung-rasio-devidend-yield.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pengertian Dividend Yield, Rumus, dan Cara Menghitungnya" border="0" data-original-height="194" data-original-width="259" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4N0-eaWo1Ik4JPNzxIkz2G8mqlhk2EywIWTR2SYRTnjAdKPEUdVzO84bW2VQlih_6i5ADAsTm-Yp6hC0iHmp6bwVOpkQzPRTCmms6hYC8By12AXCgQr9tC1mg4r-SbbYgSMl7RVU6lVy6/s1600/pengertian-dividend-yield-rumus-cara-menghitung-rasio-devidend-yield.jpg" title="Pengertian Dividend Yield, Rumus, dan Cara Menghitungnya" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
A. Pengertian Dividend Yield</h2>
Dividend Yield adalah rasio dividen yang menunjukkan seberapa banyak uang yang dihasilkan dari setiap saham yang diinvestasikan melalui pembayaran dividen tunai.<br />
<br />
Atau bisa dikatakan, investor menggunakan rasio deviden yield untuk mengetahui berapa arus kas yang dihasilkan melalui dividend pada suatu saham.<br />
<br />
Besaran dividend yield dinyatakan dalam persentase (%), dan dapat diketahui melalui perbandingan antara jumlah dividend tunai yang dibagikan dengan harga saham.<br />
<br />
Bagi investor yang memprioritaskan investasi jangka panjang, rasio dividend yield sangat penting karena sebagai indikator Return of Investment (ROI) atau tingkat pengembalian investasi.<br />
<br />
Berbeda dengan investor yang condok pada capital gain, mungkin rasio dividend yield pengaruhnya tidak terlalu besar.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
B. Rumus Dividend Yield</h2>
Rumus dividend yield adalah pembagian antara dividend per lembar saham dengan harga saham, lalu untuk menjadikannya persentase, dikalikan 100.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhse8J0jOeFoWjkhuGNqxxd95Jfej3-qSSwYRQviN6mT9jp3Tk9YyDzhjiScFGfXkytgrvRPzPA1SpiHHgETVaHG00gumqL-yop9eElvPO_O7CzULS988lG5rYTDyUM-nJqSskmESM778D1/s1600/rumus-dividend-yield-cara-menghitung-rasio-deviden-yield.PNG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="53" data-original-width="424" height="50" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhse8J0jOeFoWjkhuGNqxxd95Jfej3-qSSwYRQviN6mT9jp3Tk9YyDzhjiScFGfXkytgrvRPzPA1SpiHHgETVaHG00gumqL-yop9eElvPO_O7CzULS988lG5rYTDyUM-nJqSskmESM778D1/s400/rumus-dividend-yield-cara-menghitung-rasio-deviden-yield.PNG" width="400" /></a></div>
<br />
Dividen yang digunakan sebagai perhitungan hanya dividen tunai yang dibayarkan pada tahun berkaitan saja.<br />
<br />
Dividen per lembar saham dapat diketahui dari pembagian antara jumlah total dividen tunai dibagi dengan saham beredar.<br />
<br />
Walaupun pada prakteknya, mungkin kalian tidak perlu menghitung dividen per lembar saham karena setiap perusahaan membayar dividen selalu melaporkan dividen per sahamnya.<br />
<br />
Sedangkan untuk harga saham dapat mengikuti harga saham saat atau sebelum pengumuman pembayaran dividen yang dilakukan oleh perusahaan.<br />
<br />
Atau bisa juga menggunakan harga saham terbaru. Oleh karena itu, jika harus up to date, sebenarnya dividend yield dapat berubah sewaktu-waktu mengkuti kondisi pasar saham.<br />
<br />
Selain itu, bagaimana jika perusahaan penerbit saham tidak membagikan dividen tunai di tahun terkait? Jika seperti itu maka dividend yield perusahaan tersebut adalah 0%.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
C. Cara Menghitung Dividend Yield</h2>
Bagaimana cara menghitung dividend yield? Setelah mengetahui rumusnya di atas, mari sekarang kita praktek untuk menghitungnya. Berikut ini contoh kasusnya:<br />
<br />
Diketahui, PT. Dian Nur Rizki pada tahun 2018 membagikan dividen sebesar Rp. 30 Miliar dengan dividen per lembar sahamnya sebesar Rp. 320.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Diketahui pada saat pengumuman pembayaran saham, harga per lembar saham sebesar Rp. 5.380. Sedangkan harga per lembar saham saat ini adalah Rp. 5.712.<br />
<br />
Berapakah dividend yield PT. Dian Nur Rizki jika menggunakan harga saham saat pengumuman pembayaran dividen dan harga saham saat ini?<br />
<br />
<u>1. Harga saham saat pengumuman pembayaran dividen</u><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx0X2lD3lEP1QJGwizch6f8D04ppuAO5eFpPqR9IKkDJm7DFRD2STZQzCCn_Ek4mEQlFXM76w55xSHuk6XbLqdKuCm4338kK0YlTQBQVZYR5lhLT50JlJ6BrNvCA3KF7x_33Oq_LqOEuY5/s1600/cara-menghitung-dividend-yield.PNG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="133" data-original-width="343" height="155" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx0X2lD3lEP1QJGwizch6f8D04ppuAO5eFpPqR9IKkDJm7DFRD2STZQzCCn_Ek4mEQlFXM76w55xSHuk6XbLqdKuCm4338kK0YlTQBQVZYR5lhLT50JlJ6BrNvCA3KF7x_33Oq_LqOEuY5/s400/cara-menghitung-dividend-yield.PNG" width="400" /></a></div>
<br />
<u>2. Harga saham saat ini</u><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2c3vabqL5xf6tbgeiOTiMhS1RmzwmeF0qCn1u47Tvc6lb44U8IQ_P7HO1VWhU2cHPMFIg4PXLi97ttR6_ARzuMRXR0VByZ3iO8sQnnQiGHjMF4UEzQidylVTxCAX-BoIQn9Dj74062hnf/s1600/cara-menghitung-dividend-yield-2.PNG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="128" data-original-width="337" height="151" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2c3vabqL5xf6tbgeiOTiMhS1RmzwmeF0qCn1u47Tvc6lb44U8IQ_P7HO1VWhU2cHPMFIg4PXLi97ttR6_ARzuMRXR0VByZ3iO8sQnnQiGHjMF4UEzQidylVTxCAX-BoIQn9Dj74062hnf/s400/cara-menghitung-dividend-yield-2.PNG" width="400" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
D. Fungsi dan Manfaat Dividen Yield</h2>
Seperti yang sudah dikatakan di atas, kalau tujuan dividend yield adalah untuk mengetahui berapa arus kas yang didapatkan investor dari setiap lembar saham.<br />
<br />
Setelah kalian menghitung dividend yield seperti di atas dan mendapatkan suatu angka persentase, lalu apa? Persentase seperti apa yang baik? Apa yang buruk?<br />
<br />
Hmmn, tidak perlu bingung, semakin besar dividend yield maka semakin baik. Jika dari perhitungan di atas didapatkan hasil 5.95% dan 5.60%, ini artinya saham mampu memberikan keuntungan sebesar persentase tersebut melalui dividend tunai.<br />
<br />
Jika kalian investor yang mengutamakan investasi jangka panjang dan mengandalkan dividen, maka carilah saham yang memiliki dividend yield tinggi!<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
E. Pengaruh Dividend Yield</h2>
Sudah pasti dividend yield berpengaruh cukup signifikan untuk pengambilan keputusan bagi investor yang condong pada jangka panjang.<br />
<br />
Tapi, apakah dividend yield memiliki pengaruh untuk harga sahamnya sendiri? Kalau menurut saya, jikapun ada pengaruh mungkin akan kecil, alias tidak signifikan.<br />
<br />
Alasannya karena analisis saham lebih melihat ke prospek dari bisnis perusahaan, baik labanya, dominasi pasar, dan kebijakan hukum di negaranya.<br />
<br />
Jika suatu perusahaan memiliki aspek di atas secara baik, bisa dipastikan perusahaannya sehat dan harga saham akan naik, atau setidaknya stabil.<br />
<br />
Dividend yield hanya sebuah variabel tersendiri bagi sebagian investor untuk memenuhi keinginannya, sama halnya jika ada investor yang tertarik hanya pada saham syariah, tambang, atau keuangan.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
F. Perusahaan Besar Dengan 0% Dividend Yield</h2>
Di berbagai dunia, ada beberapa perusahaan yang dividend yield nya bernilai 0%, namun dilihat dari kapitalisasi pasar sahamnya tergolong sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia.<br />
<br />
Contohnya adalah Google dan Facebook, sepanjang sejarah kedua perusahaan ini dividend yield nya 0%, namun masuk top 10 perusahaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar.<br />
<br />
Harga sahamnya condong selalu naik, ini membuktikan pasar saham bereaksi positif, dan tentu ini menjadi primadona investor.<br />
<br />
Alasan kenapa ini bisa terjadi adalah karena prospek bisnis dari Google dan Facebook amat menggiurkan. Bisa kalian lihat sendiri, siapa penguasa internet saat ini?<br />
<br />
Pertanyaannya, kenapa Google dan Facebook tidak membagikan dividen sehingga dividend yieldnya 0%? Apakah karena rugi?<br />
<br />
Tidak, ini dilakukan karena laba yang mereka peroleh digunakan untuk pengembangan bisnis mereka. Jika begitu, kenapa investor masih tertarik membeli saham mereka?<br />
<br />
Seperti yang saya singgung di atas, selain dividen ada keuntungan lain dari capital gain. Jadi, investor tipe ini pasti akan melirik saham Google dan Facebook.<br />
<br />
Intinya, menurut saya dividend yield ini akan berpengaruh tergantung masing-masing tipe investor, tapi untuk mempengaruhi pasar saham? Saya kira tidak signifikan.<br />
<br />
Selanjutnya:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/09/pengertian-saham-treasury-contoh-jurnal.html">Pengertian saham treasury dan contoh jurnalnya.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/07/reksa-dana-pasar-uang-terbaik-di-indonesia.html">13 Reksa dana pasar uang terbaik di Indonesia.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/08/ciri-investasi-bodong-penipuan.html">Ciri ciri investasi bodong yang marak terjadi.</a><br />
-----<br />
Oke ya gaes, itulah penjelasan mengenai pengertian dividend yield, rumus, dan cara menghitungnya. Semoga penjelasan di atas bermanfaat dan membantu. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-36291324311450387602019-09-13T17:07:00.000+07:002019-09-13T17:07:35.542+07:00Perbedaan Sertifikat Deposito dan Deposito Biasa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Apa bedanya sertifikat deposito dan deposito biasa? Hmmn, sering denger 2 jenis deposito itu kan, tapi sebenarnya apa perbedaannya?<br />
<br />
2 deposito tersebut memang sama-sama instrumen investasi yang cukup populer karena relatif aman, keduanya juga bisa kalian dapatkan dengan membuka rekening di bank.<br />
<br />
Hanya saja, keduanya secara sifat dan karakteristiknya cukup berbeda. Nah, mau tahu apa perbedaan sertifikat deposito dan deposito biasa? Simak berikut ini:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-dan-jenis-jenis-deposito-bank.html">Jenis jenis deposito bank.</a><br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2015/09/cara-menghitung-bunga-deposito.html">Cara menghitung bunga deposito.</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZuCKVZDmpiAf8NszkDYzKAFF6dul-yBbDpEuTmUVOLmKQeGI9GgRwyvKXL_61rWtrdsrj0gs4Vs4eXHN5CrvdhvIe1CAU2iyIhGd7wTa8gFlZZw9XqHg8dLheKgoEbNtflhyphenhyphenSvt1N3Sjr/s1600/perbedaan-sertifikat-deposito-dan-deposito-berjangka-biasa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Perbedaan Sertifikat Deposito dan Deposito Biasa" border="0" data-original-height="213" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZuCKVZDmpiAf8NszkDYzKAFF6dul-yBbDpEuTmUVOLmKQeGI9GgRwyvKXL_61rWtrdsrj0gs4Vs4eXHN5CrvdhvIe1CAU2iyIhGd7wTa8gFlZZw9XqHg8dLheKgoEbNtflhyphenhyphenSvt1N3Sjr/s1600/perbedaan-sertifikat-deposito-dan-deposito-berjangka-biasa.jpg" title="Perbedaan Sertifikat Deposito dan Deposito Biasa" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
A. Perbedaan Sertifikat Deposito dan Deposito Biasa</h2>
Ada beberapa karakteristik yang menjadi faktor pembeda antara sertifikat deposito dan deposito berjangka biasa.<br />
<br />
Karakteristik tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Status Kepemilikan Deposito</h3>
Perbedaan pertama dilihat dari karakteristik status kepemilikannya. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk oleh bank, artinya tidak atas nama nasabah.<br />
<br />
Karenanya, hal ini memungkinkan untuk memindahtangankan sertifikat deposito kepada orang lain. Dan siapa saja yang memegang sertifikat deposito dapat mencairkannya.<br />
<br />
Sedangkan untuk depsoito berjangka biasa, diterbitkan oleh bank atas nama nasabahnya. Ini berarti hanya nasabah yang bisa mencairkannya, karenanya tidak flexible kalau mau dipindahtangankan.<br />
<br />
Yang perlu diperhatikan, karena sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk, ini berarti risikonya cukup tinggi. Misal, jika kamu kehilangan sertifikat tersebut, bank tidak bisa menerima klaim kehilangan.<br />
<br />
Siapa saja yang menemukan sertifikat yang hilang, bisa mencairkan tanpa persetujuan kalian. Jadi hati-hati jika memilih sertifikat deposito!<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Sistem Pembayaran Bunga</h3>
Sistem pembayaran atau penghitungan bunganya menjadi pembeda selanjutnya. Kalau sertifikat deposito, di awal sudah diketahui berapa nilai dari sertifikat deposito.<br />
<br />
Itu sudah termasuk pokok deposito dan keuntungan bunganya. Jadi di akhir jatuh tempo sertifikat deposito tinggal mencairkannya.<br />
<br />
Sedangkan untuk deposito berjangka biasa, sistem pembayaran bunga dan perhitungan dilakukan diakhir jatuh tempo.<br />
<br />
Walaupun pada deposito biasa bisa diprediksi sedari awal berapa nilai dari deposito, namun secara formal bank baru akan melakukannya di akhir jatuh tempo.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<h3 style="text-align: left;">
3. Kegunaan Yang Lebih Luas</h3>
Karena sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dan nilai deposito sudah diketahui secara pasti dari awal, ini membuat sertifikat deposito memiliki kegunaan yang sangat luas.<br />
<br />
Ini artinya sertifikat deposito mampu digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya sebagai jaminan, alat tukar, atau bahkan bisa diperdagangkan.<br />
<br />
Beda dengan deposito berjangka biasa yang diterbitkan atas nama, hanya bisa dimanfaatkan oleh diri sendiri atau ahli warisnya.<br />
<br />
Deposito biasa mau dijadikan jaminan? Apa yang menjamin? Kan hanya kamu dan ahli waris saja yang bisa mencairkan dana deposito, pemberi pinjaman tentu tidak akan mau menerimanya.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
4. Perpanjang Otomatis</h3>
Terakhir, perbedaan sertifikat deposito dan deposito biasa adalah terkait dengan waktu jatuh temponya. Ketika jatuh tempo, deposito biasa bisa diperpanjang secara otomatis (auto rollover).<br />
<br />
Biasanya bank menyediakan fitur auto rollover untuk deposito biasa, jadi ketika fitur ini digunakan dan deposito biasa berakhir masanya, akan diperpanjang secara otomatis.<br />
<br />
Berbeda dengan sertifikat deposito, tidak tersedia fitur rollover. Jika sudah jatuh tempo, sertifikat deposito wajib dicairkan.<br />
<br />
Dan jika kamu masih ingin memiliki sertifikat deposito, kamu bisa membuka sertifikat deposito baru di bank yang sama.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
B. Pilih Deposito Mana Untuk Investasi</h2>
Setelah mengetahui apa saja perbedaan sertifikat deposito dan deposito di atas, kira-kira kamu mau pilih deposito jenis apa nih? Atau malah bingung?<br />
<br />
Jangan bingung gaes, untuk menentukan deposito mana yang cocok untukmu, sesuaikan saja dengan tujuan investasi kalian.<br />
<br />
Misalnya, jika kamu ingin investasi ke deposito dengan tujuan mempersiapkan dana pendidikan, bisa jadi deposito biasa cocok untukmu.<br />
<br />
Tapi jika kamu berpikir selain mempersiapkan dana pendidikan, kamu juga ingin ada jaminan jikalau kamu butuh dana mendadak.<br />
<br />
Untuk kondisi seperti itu, mungkin sertifikat deposito bisa kamu pilih, selain dana pendidikan tercapai juga ada jaminan jikalau kamu butuh dana mendadak dengan menggadai atau menjaminkan sertifikat deposito.<br />
<br />
Intinya, deposito biasa lebih cocok untuk dipilih jika ada single tujuan dan keuangan sudah terjamin. Sedangkan sertifikat deposito sebaliknya.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
C. Deposito Syariah</h2>
Tapi sebelum benar-benar memutuskan memilih sertifikat deposito atau deposito berjangka biasa, saya sarankan untuk mempertimbangkan deposito syariah.<br />
<br />
Memangnya ada deposito syariah? Ya ada, dan saya rasa deposito syariah justru lebih baik ketimbang deposito konvensional dari semua sisi.<br />
<br />
Mulai dari keuntungan, perjanjian, dan sisi lainnya deposito patut dipertimbangkan. Apalagi jika kalian beragama Islam, agar tidak menyalahi syariat saya sarankan untuk memilih deposito dengan sistem syariah ini.<br />
<br />
Jika kamu tertarik, bisa baca artikel ini: <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/05/deposito-syariah-terbaik-di-indonesia.html">Deposito syariah terbaik di Indonesia.</a><br />
<br />
Selanjutnya:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/05/cara-menghitung-bagi-hasil-deposito-syariah.html">Cara menghitung bagi hasil Deposito Syariah.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/08/ciri-investasi-bodong-penipuan.html">Ciri-ciri investasi bodong yang marak terjadi.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/06/investasi-emas-di-pegadaian.html">Investasi emas di Pegadaian, aman, murah, dan menguntungkan.</a><br />
-----<br />
Oke ya gaes, itulah ulasan tentang perbedaan sertifikat deposito dan deposito biasa. Semoga ulasan di atas bermanfaat dan membantu kalian. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-19842250842386691342019-09-11T20:17:00.000+07:002019-09-11T20:17:00.144+07:00Waralaba Angkringan Murah Meriah dan Menguntungkan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Waralaba angkringan yang murah meriah namun menguntungkan saat ini banyak peminatnya, pasalnya bisnis angkringan sendiri di beberapa daerah cukup populer.<br />
<br />
Sebut saja Jogja, di kota ini prospek bisnis angkringan sangat menjanjikan, bahkan ada beberapa angkringan yang beromzet puluhan juta.<br />
<br />
Kini sistem bisnis sudah berkembang bahkan untuk angkringan sekalipun, alhasil waralaba angkringan pun kini sudah ada.<br />
<br />
Bagi siapa saja yang mau mencoba berbisnis angkringan namun bingung mau mulai dari mana, bisa mencoba bergabung dengan program franchise angkringan.<br />
<br />
Ada beberapa pihak yang menawarkan program waralaba angkringan yang murah meriah, mau tahu? Cek daftar franchise angkringan berikut ini:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/05/daftar-waralaba-kuliner-tahu-kekinian.html">Daftar waralaba kuliner Tahu kekinian, murah menguntungkan.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/03/waralaba-franchise-ayam-crispy-murah-terbaik.html">Daftar waralaba ayam crispy murah terbaik.</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwu9EDY9rbx8ylkqwgVdiBgkAY9cybQg2f7wctplADp0tphoJgF-B5ppcsRQM2lb8iI19zUKp7xDrH7_9GZuAg4OHKDdNFjG8XR6btbI0_5K0rc6UBXewqTRayvA17NidogeV-zsyHHudb/s1600/daftar-waralaba-angkringan-murah-menguntungkan-cepat-balik-modal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Waralaba Angkringan Murah Meriah dan Menguntungkan" border="0" data-original-height="240" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwu9EDY9rbx8ylkqwgVdiBgkAY9cybQg2f7wctplADp0tphoJgF-B5ppcsRQM2lb8iI19zUKp7xDrH7_9GZuAg4OHKDdNFjG8XR6btbI0_5K0rc6UBXewqTRayvA17NidogeV-zsyHHudb/s1600/daftar-waralaba-angkringan-murah-menguntungkan-cepat-balik-modal.jpg" title="Waralaba Angkringan Murah Meriah dan Menguntungkan" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
A. Daftar Waralaba Angkringan Murah Meriah</h2>
Yang menawarkan program waralaba angkringan tidak sebanyak waralaba kuliner lainnya, namun ada beberapa franchise angkringan yang menurutku menjanjikan.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Angkringan Nasi Kucing 78</h3>
Waralaba angkringan nasi kucing 78 nampaknya sudah amat terkenal dan banyak media yang meliputnya. Kemitraan angkringan nasi kucing 78 memang cukup menggiurkan.<br />
<br />
Angkringan yang ditawarkan oleh Triangga Bayu ini telah memiliki gerai lebih dari 100 yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.<br />
<br />
Dengan jumlah gerai sebanyak itu, tentu sudah menjadi bukti kalau angkringan nasi kucing 78 memang cukup baik dan patut dipertimbangkan.<br />
<br />
Untuk kemitraan waralaba, angkringan 78 menawarkan 2 paket yaitu paket waralaba Komplit dengan modal Rp. 8.000.000 dan paket Resep dengan modal Rp. 2.500.000.<br />
<br />
Untuk paket waralaba komplit, seperti namanya kalian sudah mendapatkan semua yang dibutuhkan untuk membuka usaha angkringan, mulai dari merk dagang, peralatan, dan cara operasionalnya.<br />
<br />
Sedangkan untuk paket waralaba resep, kalian hanya mendapatkan merk dagang, resep, panduan operasional, dan beberapa peralatan yang dibutuhkan.<br />
<br />
Jika kamu tertarik dengan waralaba angkringan 78, bisa menghubungi nomor berikut: 0812-2625-6439 atau email angkringannasikucing78@yahoo.co.id.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Angkringan Sego Kucing Lik No</h3>
Waralaba angkringan sego kucing Lik No yang ditawarkan oleh Satrio Adi Nugroho ini menawarkan konsep perpaduan modern.<br />
<br />
Selain masih mempertahankan cita rasa dan nuansa khas kuliner angkringan, Satrio menawarkan konsep modern pada tempatnya, kebersihan, dan lebih higienis.<br />
<br />
Angkringan Lik No menawarkan paket waralaba dengan modal Rp. 15 juta dengan perkiraan Break Event Point (BEP) selama 6-8 bulan.<br />
<br />
Harga paket tersebut sudah termasuk gerobak, peralatan, media promosi, training, standar operasional, dan pendampingan.<br />
<br />
Jika kamu tertarik dengan franchise ini, bisa menghubungi nomor 0818-0681-6289 atau 021-4005-7461.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Angkringan Pak Camat</h3>
Angkringan ini bermula dari Jogja, angkringan Pak Camat kini sudah dikembangkan di kota lain. Dengan manajemen yang baik, angkringan pak camat telah memiliki banyak cabang, khususnya di Jabodetabek.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Waralaba angkringan Pak Camat menawarkan 2 jenis paket, yaitu paket Mandiri dengan modal 15 juta dan paket Prima dengan modal 25 juta.<br />
<br />
Paket mandiri sudah termasuk semua resep, training, dan peralatan, hanya saja mitra perlu menyiapkan sendiri bahan bakunya.<br />
<br />
Beda dengan paket prima, dengan paket ini bisnis angkringan tinggal jalan saja, semuanya sudah disiapkan dan akan di supply ke mitra.<br />
<br />
Jika kamu tertarik dengan waralaba angkringan Pak Camat, bisa menghubungi marketingnya di nomor 0812-1136-471 atau 021-7075-4877.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
4. Angkringan SK</h3>
Angkringan SK mulai dirintis oleh Sigit Wibisono pada tahun 2008 dan mulai beberapa tahun lalu membuka kemitraan waralaba.<br />
<br />
Saat ini gerai milik Sigit dan mitranya berjumlah lebih dari 50 yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.<br />
<br />
Waralaba angkringan SK menawarkan 1 paket waralaba saja dengan modal 7.5 juta, nilai itu sudah paket lengkap yang meliputi gerobak, peralatan, resep, pelatihan, dan lain-lain.<br />
<br />
Perkiraan balik modal untuk angkringan SK adalah 3 bulan dengan rata-rata omzet 500 ribu perhari. Jika kamu minat, bisa menghubungi di nomor 0812-2767-6318 atau 021-3174-2484.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
5. Angkringan DJ</h3>
Angkringan DJ tersebar di wilayah Jogja dan Solo. Angkringan DJ mulai dirintis pada tahun 2008 dan mulai menawarkan kemitraan waralaba pada tahun 2009.<br />
<br />
Saat ini, waralaba angkringan DJ menawarkan 2 paket kemitraan yaitu paket ekonomi dengan modal 5 juta dan paket eksklusif dengan modal 10 juta.<br />
<br />
Bedanya, kalau paket eksklusif itu konsepnya seperti ruko, jadi angkringan dengan konsep yang lebih modern. Jika kamu tertarik, bisa hubungi nomor 0274-6936-220.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
6. Solo Rasa Angkringan</h3>
Solo Rasa Angkringan adalah salah satu angkringan dengan konsep modern yang cukup baik. Di angkringan ini, selain menyajikan menu nuansa tradisional, juga menyediakan minuman ala kafe.<br />
<br />
Untuk paket waralaba yang ditawarkan berbeda-beda tiap daerah, untuk Jawa Timur modal awalnya sebesar 9 juta, Jawa Tengah 19 juta, Jawa Barat 25 juta, dan luar pulau 35 juta.<br />
<br />
Selain itu jika mitra bersedia, ada pula hiburan yang disiapkan dengan cukup eksklusif yang berupa wifi dan LCD dengan tambahan modal sebesar 17 juta, hiburannya sudah komplit.<br />
<br />
Jika kamu tertarik dengan waralaba angkringan ini bisa menghubungi di nomor 0812-3086-1992 atau email solorasaangkringan@gmail.com.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
7. Angkringan Ki Asem</h3>
Angkringan Ki Asem adalah angkringan yang cukup terkenal di daerah Jawa Barat, pasalnya angkringan milik Sartono ini laris manis karena dikelola dengan manajemen yang baik.<br />
<br />
Untuk bergabung menjadi mitra waralaba angkringan Ki Asem, kamu perlu menyiapkan modal awal sebesar 15 juta, itu belum termasuk sewa tempat dan gaji karyawan.<br />
<br />
Untuk tempatnya, secara khusus disyaratkan minimal 4x6 dan ada lahan parkir minimal untuk 2 mobil. Jika kamu tidak punya lahan, persiapkan dana lebih untuk biaya sewanya.<br />
<br />
Jika kamu tertarik dengan franchise angkringan ini bisa menghubungi di nomor 021-888-785-68.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
B. Kenapa Franchise Angkringan?</h2>
Kenapa harus franchise angkringan, kenapa tidak waralaba kuliner lain seperti ayam, tahu, kopi, donat, minuman cokelat, atau yang lain?<br />
<br />
Menurut saya tidak ada keharusan sih, waralaba angkringan ini hanya sekedar pilihan waralaba lain jika kuliner lainnya sudah ada terlalu banyak di daerah kalian.<br />
<br />
Tapi ini juga bukan berarti meremehkan prospek angkringan ya, karena prospek dari bisnis angkringan sendiri tidak kalah dengan prospek kuliner lain, sama-sama menjanjikan.<br />
<br />
Semua waralaba kuliner ada pangsa pasarnya sendiri, begitu juga dengan angkringan. Belum lagi, kita perlu menyesuaikan passion yang sesuai, tidak semua orang memiliki passion bisnis yang sama.<br />
<br />
Jadi kalau kalian tanya kenapa franchise angkringan? Jawabannya adalah karena bisnis angkringan sendiri cukup mudah dijalankan dan sangat menguntungkan dengan biaya investasi yang relatif murah.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
C. Buka Bisnis Angkringan Sendiri</h2>
Kelebihan dari waralaba adalah kamu tidak perlu merencanakan, uji coba, dan riset sendiri. Gampangnya, kalian tinggal jualan saja.<br />
<br />
Kemudahan pasti ada harganya, karena waralaba cukup memudahkan maka wajar jika memerlukan sedikit lebih banyak modal investasi.<br />
<br />
Pertanyaannya, apakah kamu mampu menyediakan modal investasi tersebut? Adakah cara yang lebih hemat? Tentu saja ada, dengan membuka bisnis angkringan sendiri, kamu bisa lebih berhemat kok.<br />
<br />
Berapa modal yang dibutuhkan jika ingin membuka angkringan sendiri? Saya sudah pernah membuat postingannya, cek di sini: <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/07/modal-usaha-angkringan-rincian-biaya-diperlukan.html">Modal usaha angkringan! Rincian biaya yang diperlukan.</a><br />
<br />
Selanjutnya:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2018/11/tips-memilih-waralaba-yang-laris-belum-tentu-laba.html">Tips memilih waralaba! Yang laris belum tentu laba lho!</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2018/12/daftar-bisnis-waralaba-minuman-coklat.html">Daftar waralaba minuman coklat terbaik saat ini.</a><br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2017/05/waralaba-bakso-kota-cak-man.html">Waralaba Bakso Kota Cak Man, rajanya bakso Indonesia.</a><br />
-----<br />
Oke ya gaes, itulah daftar waralaba angkringan murah meriah dan menguntungkan yang saat ini banyak dilirik. Semoga daftar waralaba angkringan di atas bermanfaat dan membantu menemukan franchise terbaik. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-88964020358140218772019-09-06T23:21:00.000+07:002019-09-06T23:26:39.202+07:00Ide Video Youtube! Konten Channel Potensial Menghasilkan Banyak Uang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Ide video Youtube perlu kalian pikirkan dengan matang sebelum memutuskan untuk membuat suatu video di Youtube.<br />
<br />
Tema video Youtube penting sekali, kalian perlu mempertimbangkan dari berbagai sisi. Karena jika kalian salah memilih jenis video, bisa jadi channel kalian akan sulit berkembang.<br />
<br />
Menentukan konten channel Youtube itu susah-susah gampang, kalian perlu memperhatikan beberapa hal terutama tingkat persaingan dan kemampuan kalian sendiri.<br />
<br />
Jika kalian masih bingung dengan ide konten video Youtube, tidak tahu mau mengisi channel dengan jenis video seperti apa, mungkin beberapa ide tema video berikut ini akan membantu:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.com/2015/08/cara-mendapatkan-uang-dari-youtube-mencari-dollar.html">Cara mendapatkan uang dari Youtube dengan mudah.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/06/cara-mendapatkan-uang-dari-hobi-jalan-jalan-traveling.html">Cara mendapatkan uang dari hobi jalan-jalan.</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcgOKtG2fZpatVkcE96UVmFAEexQzFeJ5qG6uNlF1A-qWruqkiYFP64K4eERNKBlsmdXDhXeXPgANzO_v2VKUoYIT0Wa-kGy98GeaprfAxOVmwGnvreFjOj8ARkBVMDz8doT6ydGcWEzdz/s1600/ide-video-youtube-konten-channel-potensial-mudah-menguntungkan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Ide Video Youtube! Konten Channel Potensial Menghasilkan Banyak Uang" border="0" data-original-height="237" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcgOKtG2fZpatVkcE96UVmFAEexQzFeJ5qG6uNlF1A-qWruqkiYFP64K4eERNKBlsmdXDhXeXPgANzO_v2VKUoYIT0Wa-kGy98GeaprfAxOVmwGnvreFjOj8ARkBVMDz8doT6ydGcWEzdz/s1600/ide-video-youtube-konten-channel-potensial-mudah-menguntungkan.jpg" title="Ide Video Youtube! Konten Channel Potensial Menghasilkan Banyak Uang" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
A. Ide Video Youtube Yang Potensial</h2>
Ide video Youtube yang potensial ini bukan hanya saya nilai dari banyaknya pencarian, namun saya pertimbangkan tingkat persaingannya juga.<br />
<br />
Akan jadi sulit jika kalian hanya mempertimbangkan berapa banyak pencariannya tanpa mempertimbangkan persaingan.<br />
<br />
Mengabaikan persaingan justru akan membuat channel Youtube yang kalian buat menjadi tidak potensial karena tidak bisa atau kesulitan menembus persaingan.<br />
<br />
Nah, tema atau konten video Youtube berikut ini menurut saya yang paling potensial saat ini, pencariannya cukup banyak namun persaingan di Indonesia masih sedikit.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Video Kegiatan Outdoor</h3>
Di luar negeri, tema video kegiatan outdoor sudah cukup ramai. Tapi untuk di Indonesia, walaupun ada beberapa channel yang sudah mulai menggarap tema ini, namun potensinya masih cukup baik.<br />
<br />
Kebanyakan video kegiatan outdoor asal Indonesia belum digarap secara serius, kebanyakan asal-asalan, tidak disetting secara baik, atau apa adanya.<br />
<br />
Atau bisa dibilang, belum banyak video yang kualitasnya baik. Ini bisa dilihat dari resolusi videonya, angle pengambilan video, dan cerita dalam video itu sendiri masih “waton mlaku” alias asal jadi.<br />
<br />
Maksud dari cerita video adalah nuansa temanya, misal orang buat video bertahan hidup di hutan, tapi bawa Pop Mie, roti, kopi, dan lain-lain lalu memakannya, kan lucu?<br />
<br />
Nah, jika kebetulan kalian suka kegiatan outdoor, ada beberapa tema video Youtube yang potensial, coba lihat berikut ini:<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Camping, Hiking, Bushcraft, & Survival</h4>
Pertama, ide video di Youtube yang menurut saya potensinya baik adalah video camping, hiking, bushcraft atau survival.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Jenis video seperti di atas banyak banget di tonton baik di luar negeri maupun di Indonesia. Bedanya, kreator di Indonesia masih sedikit, jadi kesempatan untuk kalian membuat channel cukup besar.<br />
<br />
Untuk proses pembuatan videonya saya kira tidak terlalu sulit, di luar negeri untuk video survival bahkan kebanyaka dilakukan tanpa bicara.<br />
<br />
Namun kelemahannya, jika kalian aslinya tidak suka kegiatan ini, mungkin akan repot menyiapkan peralatan, bahkan melakukannya saja mungkin takut.<br />
<br />
Itu juga mungkin alasannya kenapa di Indonesia channel seperti ini belum banyak, ya karena repot dan membutuhkan keberanian. Tapi jika dilihat potensinya, konten channel Youtube jenis ini luar biasa.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Video Masak di Alam</h4>
Video Youtube yang menyajikan cara masak di dapur, memberikan resep, tips dan trik, itu sudah biasa dan ada banyak channel yang menyajikannya.<br />
<br />
Tapi jika kalian memodifikasinya dan memadukan antara memasak dan petualangan, ini akan menarik. Ya, masak di alam ada nuansa kealaman yang memberikan hiburan berbeda.<br />
<br />
Ada dua pilihan yang bisa kalian lakukan, memasak di alam pakai cara tradisional, artinya api pakai kayu, wajan dari batu dan semacamnya.<br />
<br />
Atau kalian bisa menggunakan cara semi modern, alat masak seperti wajan sudah modern, pisau modern, tapi apinya masih tradisional dan semacamnya.<br />
<br />
Di luar negeri sudah ada beberapa channel Youtube yang menyajikan konten video seperti ini secara serius, tapi kalau di Indonesia belum pernah nemuin channel seperti ini yang digarap serius.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
c. Olahraga Ekstrim</h4>
Ada banyak olahraga ekstrim yang akan sangat menarik kalau di video, dan jenis video seperti ini masih jarang banget di temukan. Khususnya di Indonesia, kalau di luar negeri ya seperti biasa, sudah banyak.<br />
<br />
Nah beberapa olahraga ekstrim yang paling menarik menurut saya adalah sepeda downhill, motor cross, terjun payung, panjat tebing, atau bahkan video yang bersifat jelajah alam liar.<br />
<br />
Jenis video Youtube ini sedikit sulit dilakukan, juga butuh tidak sekedar keberanian biasa, tapi wajib berani banget. Tapi ingat ini, semakin sulit suatu video dibuat, saya jamin semakin potensial videonya.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Video Budidaya, Pertanian, dan Peternakan</h3>
Video yang menampilkan segala hal tentang budidaya, pertanian, dan peternakan menjadi salah satu jenis konten video Youtube yang sangat potensial menurutku.<br />
<br />
Kalau saya lihat, baik di luar negeri maupun di Indonesia masih sedikit channel yang menggarap jenis video ini secara serius.<br />
<br />
Kalian tidak perlu menguasai ilmu budidaya, pertanian, dan peternakan, masih ada banyak cara untuk membuat video dengan tema seperti itu tanpa harus menguasai ilmunya.<br />
<br />
Salah satu caranya adalah dengan melakukan wawancara kepada praktisinya secara langsung. Datang saja ke tempat mereka, lalu lakukan wawancara yang bermanfaat untuk para viewers.<br />
<br />
Budidaya, pertanian, dan peternakan apa yang potensial? Hmmn, saya kira semuanya, hampir selalu video Youtube yang saya temui yang membahas hal ini selalu banyak yang menonton.<br />
<br />
Nah, karena di luar negeri sendiri juga masih jarang, ini kesempatan kalian untuk unjuk gigi. Saran saya, di setiap video jangan lupa diberikan subtitle Bahasa Inggris biar orang luar mengerti.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Video Prank dan Social Experiment</h3>
Ide channel Youtube ini sangat menarik dan banyak sekali yang mencarinya, yaitu prank atau ngerjain/menjaili orang lain dan social experiment.<br />
<br />
Di Indonesia sendiri ada beberapa channel yang mulai serius menyajikan konten seperti ini, tapi belum banyak dan persaingannya juga belum terlalu tinggi.<br />
<br />
Jika kamu kreatif, masih terbuka banget kesempatan untuk ikut membuat video Youtube jenis ini. Hanya saja, untuk video prank perlu dilakukan lebih hati-hati.<br />
<br />
Ada risiko karena sifatnya yang mengganggu orang lain, kalian perlu pintar menilai prank seperti apa yang bisa diimplementasikan, jenis orang seperti apa yang bisa dan boleh diprank.<br />
<br />
Lebih minim risiko kalau social experiment karena sifatnya yang “mengetest” reaksi orang lain, misalnya gimana reaksi orang kalau ada orang buta yang jatuh dan sebagainya.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
4. Cover Musik</h3>
Orang sering bosen dengan lagu asli dari penyanyi, sehingga banyak banget yang mencari coveran lagu di Youtube. Dan kadang, coveran lagu itu justru dinilai lebih baik dari lagu aslinya.<br />
<br />
Untuk konten video Youtube ini sebenarnya sudah cukup banyak channel yang menyajikan, namun mempertimbangkan banyaknya lagu yang bisa dicover dan bisa dimodifikasi, maka jenis channel Youtube ini menurutku cukup potensial.<br />
<br />
Apa maksudnya memodifikasi? Ya kalian bisa merubah musiknya, nadanya, atau yang lain. Misal dari lagu pop jadi metal, lagu pop jadi reggee, atau sebaliknya.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
5. Video Film Pendek</h3>
Film pendek nampaknya juga merupakan salah satu ide konten Youtube yang perlu kalian pertimbangkan, pasalnya jenis video ini cukup banyak pula peminatnya.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Jika kamu orang yang kreatif, mampu mengarang cerita yang baik, paham apa yang dirasakan audience, channel Youtube bisa kalian isi dengan konten video semacam ini.<br />
<br />
Persaingannya juga belum terlalu ketat, masih sangat terbuka lebar. Di Indonesia, hanya segelintir channel yang menyajikan konten film pendek berkualitas.<br />
<br />
Hanya saja, perlu diakui kalau membuat film pendek tidak semudah membuat video jenis lainnya, ada banyak hal yang perlu kalian siapkan untuk menciptakan karya yang baik.<br />
<br />
Tapi jika kamu punya teman atau tim yang solid, apapun kesulitannya pasti bisa diatasi. Pikirkan bersama dialognya, alur cerita, tempat, dan lain-lain.<br />
<br />
Untuk peralatannya pun tidak perlu yang mahal, cukup memanfaatkan Smartphone aja sebenarnya sudah bisa. Jangan gagal hanya karena minder dengan peralatan!<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
6. Video Tentang Hobimu</h3>
Konten channel Youtube yang paling mudah direalisasikan sebenarnya berasal dari hobi kamu, apapun hobimu pasti bisa divideo’in.<br />
<br />
Dari sisi keahlian, karena ini hobimu pasti kalian sudah ahli di bidangnya. Tinggal pikirkan apakah hobimu itu masih potensial untuk mengisi channel Youtube atau tidak?<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
B. Konten Video Youtube Yang Perlu Dihindari</h2>
Ada beberapa ide konten Youtube yang terlihat potensial, tapi kalau dipikir kembali dengan mempertimbangkan banyak hal, menurut saya justru perlu dihindari.<br />
<br />
Alasannya karena persaingan terlalu ketat, sudah terlalu banyak yang membuat channel serupa, hingga jenis video Youtube yang dilarang.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Video Terlarang</h3>
Sebelum membuat channel dan mengisinya dengan video, kalian perlu paham betul apa saja jenis video yang diperbolehkan dan dilarang oleh Youtube.<br />
<br />
Beberapa contoh jenis video yang dilarang:<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Konten pornografi</li>
<li>Narkotika</li>
<li>Video SARA dan diskriminatif</li>
<li>Konten yang melanggar privasi orang lain</li>
<li>Konten berhak cipta milik pihak lain</li>
</ul>
Youtube saat ini semakin pintar, kedepannya saya yakin sistem deteksi Youtube juga akan semakin pintar dan canggih. Jadi, percuma kalian ingin mengakali Youtube.<br />
<br />
Lebih baik sedari awal membuat video yang memang bermanfaat positif, daripada cuman mencari celah yang lama kelamaan pasti ketahuan juga.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Video Dengan Persaingan Terlalu Ketat</h3>
Konten video Youtube yang banyak dicari tapi proses pembuatan videonya mudah, pasti persaingannya ketat banget. Contoh, vlog kuliner, vlog kegiatan sehari-hari, game, dan tutorial sederhana.<br />
<br />
Memang, jenis video seperti itu dari sisi hiburannya sangat potensial, tapi jangan hanya terjebak pada fakta tersebut. Coba pikirkan persaingannya, kamu yakin bisa bersaing?<br />
<br />
Jika yakin, apa yang akan membuat channelmu bisa bersaing? Pikirkan ini dulu sebelum benar-benar memutuskan untuk membuat.<br />
<br />
Saya khawatir kalian hanya memikirkan popularitas saja, lalu mengabaikan pertimbangan lain. Ingat, kita bukan artis yang punya fans base yang akan dengan mudah memviralkan video.<br />
<br />
Kita harus mulai dari nol dan membangun popularitas sendiri, dan ini akan makan banyak waktu, tenaga, dan kreatifitas!<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Tema Video Yang Bukan Keahlianmu</h3>
Video yang paling sulit dibuat adalah video dengan tema yang memang bukan keahlianmu, atau tema video yang sebenarnya tidak kamu sukai.<br />
<br />
Jika kamu sudah nemu ide video Youtube yang potensial namun kamu sendiri tidak menguasai atau menyukainya, pikir lagi! Karena takutnya kamu tidak bisa memahami keinginan dari penonton.<br />
<br />
Gampangnya, bisa-bisa kalian menampilkan hal yang tidak membuat menarik dan justru tidak menampilkan yang diinginkan penonton, pasti ini fatal akibatnya.<br />
----<br />
Gimana, sudah nemu ide video Youtube yang menurutmu oke? Jika sudah dan mantap, segera eksekusi ya, semakin lama tidak dieksekusi nanti keburu didahului orang lain lho!<br />
<br />
Selanjutnya:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/02/cara-mendapatkan-uang-dari-blog-gratis-mudah.html">Cara mendapatkan uang dari blog, gratis dan mudah.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/02/cara-mendapatkan-uang-dengan-bermain-game.html">Cara mendapatkan uang dengan bermain game online.</a><br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.com/2015/02/peluang-bisnis-online-usaha-internet-terbaru.html">Berbagai peluang bisnis online.</a><br />
-----<br />
Oke ya gaes, itulah beberapa ide video Youtube yang menurut saya sangat potensial banget untuk digarap. Semoga ide konten Youtube di atas bermanfaat dan membantu kalian menemukan tema video yang terbaik. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-1228359299066154872019-09-03T16:27:00.000+07:002019-09-03T16:27:00.307+07:00Pengertian Saham Treasury dan Contoh Jurnal Pembelian/Penjualan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Pengertian saham treasury dapat kita pahami dengan mudah, yaitu suatu saham yang dibeli kembali oleh perusahaan penerbitnya sendiri.<br />
<br />
Kalau begitu, apakah berarti perusahaan juga mendapatkan dividen seperti pemegang saham biasanya? Kok rasanya aneh kalau perusahaan menerbitkan saham, lalu membelinya kembali?<br />
<br />
Apa tujuannya? Hmmn, pasti banyak pertanyaan di benak kalian. Tidak perlu kuatir, dalam artikel ini saya akan mencoba menjelaskannya, plus akan saya berikan contoh jurnal treasury dan contoh kasusnya.<br />
<br />
Nah, silahkan simak penjelasan dan contoh jurnalnya berikut ini:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2018/12/pengertian-penggunaan-akun-ayat-silang.html">Pengertian dan penggunaan akun ayat silang dalam akuntansi.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/08/jurnal-penyesuaian-dan-jurnal-koreksi.html">Perbedaan jurnal penyesuaian dan jurnal koreksi.</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy2xzAzQ6-v9I9wadHtiiA-vWHcL-PC4wDvwG6hN493w-9ZKMr4U6fCrp_qFzICpLUYNoVfXVXrB1Xn08FheiJ0un3VPgvBikly9d6QOqDgs0Dj57-HqNe0zx7GvTqrpjAhEsdIRkjT3QO/s1600/pengertian-saham-treasury-contoh-jurnal-saham-treasury-cara-menjurnal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pengertian Saham Treasury dan Contoh Jurnal Pembelian/Penjualan" border="0" data-original-height="183" data-original-width="275" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy2xzAzQ6-v9I9wadHtiiA-vWHcL-PC4wDvwG6hN493w-9ZKMr4U6fCrp_qFzICpLUYNoVfXVXrB1Xn08FheiJ0un3VPgvBikly9d6QOqDgs0Dj57-HqNe0zx7GvTqrpjAhEsdIRkjT3QO/s1600/pengertian-saham-treasury-contoh-jurnal-saham-treasury-cara-menjurnal.jpg" title="Pengertian Saham Treasury dan Contoh Jurnal Pembelian/Penjualan" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
A. Pengertian Saham Treasury</h2>
Saham treasury adalah saham yang dibeli kembali oleh perusahaan penerbit saham itu sendiri. Artinya, perusahaan membeli sahamnya dari para investor.<br />
<br />
Atau bisa dikatakan kalau saham treasury adalah saham yang ditarik peredarannya dengan cara mengambilalih dari tangan investor.<br />
<br />
Namun, penarikan saham tersebut tidak merubah status saham dari modal ditempatkan, hanya berubah menjadi saham tidak beredar saja.<br />
<br />
Pembelian kembali saham oleh perusahaan ini diperbolehkan, karena memiliki tujuan dan manfaat yang cukup signifikan bagi perusahaan.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Tujuan dan Manfaat Saham Treasury</h3>
Nah, beberapa tujuan dan manfaat saham treasury adalah sebagai berikut:<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Untuk meningkatkan laba per saham. Dengan dilakukannya pembelian saham treasury, menyebabkan jumlah saham beredar menurun, dan ini menyebabkan laba per lembar saham meningkat.</li>
<li>Meningkatkan nilai pasar saham. Karena saham beredar menurun, ini berarti penawaran sahamnya juga menurun. Seperti barang langka, semakin sedikit yang tersedia maka barang tersebut semakin eksklusif.</li>
<li>Mengurangi jumlah pemegang saham. Jika dinilai pemegang saham terlalu banyak dan mungkin potensi konfliknya semakin besar, menguranginya dengan melakukan pembelian saham treasury akan menjadi solusi yang baik.</li>
<li>Untuk menyediakan tambahan saham guna mengakuisisi perusahaan lain.</li>
<li>Saham treasury dapat menjadi bonus bagi pejabat perusahaan dan karyawan.</li>
</ul>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
B. Akuntansi Untuk Saham Treasury</h2>
Sebelum saya memberikan contoh jurnal saham treasury, ada baiknya kamu paham terlebih dahulu dasar-dasar perlakuan saham treasury dalam akuntansi.<br />
<br />
Atau bisa dikatakan, kalian perlu tahu posisi saham treasury dalam laporan keuangan. Nah, berikut ini penjelasannya:<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Saham treasury tidak boleh dianggap sebagai aktiva oleh perusahaan.</li>
<li>Dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca), saham treasury diperlakukan sebagai pengurang ekuitas.</li>
<li>Tidak ada pengakuan keuntungan atau kerugian dari pembelian dan penjualan saham treasury.</li>
<li>Harga perolehan saham treasury sebagai dasar pengakuan.</li>
<li>Jika ada selisih lebih antara pembelian dan penjualan saham treasury, diakui adanya agio saham treasury yang akan menambah Modal Disetor.</li>
<li>Jika ada selisih kurang antara pembelian dan penjualan saham treasury, digunakan akun agio saham diatas untuk menutup selisih kurang tersebut.</li>
<li>Jika saldo agio saham habis, tidak mampu menutup selisih kurang, digunakan akun Laba Ditahan untuk menutupnya.</li>
</ul>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
C. Contoh Jurnal Saham Treasury</h2>
Bingung? Oke, kita langsung saja masuk pada contoh jurnal saham treasury di bawah ini:<br />
<br />
Sebagai contoh, pada tanggal 1 Maret 2019 PT. Dian Nur Rizki menarik kembali 60.000 saham beredarnya dengan harga Rp. 10.000 per saham.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<h3 style="text-align: left;">
1. Contoh Jurnal Pembelian Saham Treasury</h3>
Untuk menjurnal pembelian saham treasury di atas, PT. Dian Nur Rizki perlu mencatatnya sebagai berikut:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtgi6kZLznHqxDxHMdJvngXv_-nNfTx9RZOTpKyC4vS8FR3T2ow7idQi6Vya4qNdXGcRVPiLcFb7s97ZZSqrxHQDy-5l9CedN5hFUSvB46Vh_6duUBFKyI8bq_Gmzwtamrlmf0XTSTfJSo/s1600/Capture+1.PNG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="64" data-original-width="646" height="60" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtgi6kZLznHqxDxHMdJvngXv_-nNfTx9RZOTpKyC4vS8FR3T2ow7idQi6Vya4qNdXGcRVPiLcFb7s97ZZSqrxHQDy-5l9CedN5hFUSvB46Vh_6duUBFKyI8bq_Gmzwtamrlmf0XTSTfJSo/s640/Capture+1.PNG" width="640" /></a></div>
<br />
Cukup jelas ya, angka 1 Miliar didapat dari perkalian 60.000 x 10.000. Selain akun Saham Treasury, bisa juga akun diberi nama dengan Saham Dibeli Kembali , atau sebagainya.<br />
<br />
Nah, berikut ini ilustrasi posisi saham treasury dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca):<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
Sebelum adanya Saham Treasury</h4>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyAt-pVjLOuBan_cII9j6e9fmBwtL5zJMgX5vA0zx3vRqu-oXWx98T4IqE03c4D4yRfTlkbfFMZwAGunLfv9S4FktmsCLwJgzTHBipQa9Z-wOBIF2Efz_Y_BD9vX-8AHgWF76eCQAx1JzB/s1600/Capture+2.PNG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="100" data-original-width="646" height="98" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyAt-pVjLOuBan_cII9j6e9fmBwtL5zJMgX5vA0zx3vRqu-oXWx98T4IqE03c4D4yRfTlkbfFMZwAGunLfv9S4FktmsCLwJgzTHBipQa9Z-wOBIF2Efz_Y_BD9vX-8AHgWF76eCQAx1JzB/s640/Capture+2.PNG" width="640" /></a></div>
<br />
<h4 style="text-align: left;">
Setelah adanya Saham Treasury</h4>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgutX9Lff8KMp3dFXY_9I5U3ox9V6XPeUUfCqWJVwN_ylm5eWio2Hout8y0ikfCpUQ3pUOJz6P0BQoI0QuYQ0wALhDJtn-9GUiT1knIz7TJUqlAVSekEmwxx-Y5OZLa6JxyRFVeLDclHB5Z/s1600/Capture+3.PNG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="136" data-original-width="646" height="134" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgutX9Lff8KMp3dFXY_9I5U3ox9V6XPeUUfCqWJVwN_ylm5eWio2Hout8y0ikfCpUQ3pUOJz6P0BQoI0QuYQ0wALhDJtn-9GUiT1knIz7TJUqlAVSekEmwxx-Y5OZLa6JxyRFVeLDclHB5Z/s640/Capture+3.PNG" width="640" /></a></div>
<br />
Kenapa saham beredarnya menjadi 140.000? seperti yang saya bilang sebelumnya. Saham treasury tidak mempengaruhi saham ditempatkan.<br />
<br />
Namun, hanya mempengaruhi saham beredar. Karena saham treasury sebanyak 60.000, artinya yang beredar tinggal 140.000, namun yang ditempatkan masih tetap 200.000.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Contoh Jurnal Penjualan Saham Treasury</h3>
Dari data pembelian saham treasury diatas, diketahui pada tanggal 1 April 2019 PT. Dian Nur Rizki menjual 15.000 saham treasury dengan harga Rp. 13.000.<br />
<br />
Lalu, pada tanggal 3 Juni kembali menjual 10.000 saham treasury dengan harga Rp. 9.000, dan pada tanggal 10 September 2019 menjual sisa saham treasury dengan harga Rp. 7.000.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Penjualan di Atas Harga Perolehan</h4>
Pada tanggal 1 April perusahaan menjual saham treasury di atas harga perolehan pembeliannya, yaitu sebesar Rp. 13.000 dimana harga perolehannya adalah Rp. 10.000.<br />
<br />
Maka jurnal penjualan saham treasury yang dibuat adalah sebagai berikut:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghXYXF3np7A1CPB31BdxU8xsbTelRGCQJ95UUbs56EGS1bTw8gIZE7_Fd0TtzaGU0GljWY9dRO_5bAv1fm3PimDHwl6WIKZ6hMjhqWa_DL64vfxT-npMJJacDc70dVq6ReFO5D2K-olkTu/s1600/Capture+4.PNG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="82" data-original-width="646" height="80" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghXYXF3np7A1CPB31BdxU8xsbTelRGCQJ95UUbs56EGS1bTw8gIZE7_Fd0TtzaGU0GljWY9dRO_5bAv1fm3PimDHwl6WIKZ6hMjhqWa_DL64vfxT-npMJJacDc70dVq6ReFO5D2K-olkTu/s640/Capture+4.PNG" width="640" /></a></div>
<br />
*Kas/bank dicatatkan sejumlah yang diterima, 15.000 x 13.000<br />
*Saham treasury dicatatkan tetap sesuai harga perolehannya, 15.000 x 10.000<br />
*Selisih lebih dicatatkan sebagai Agio Saham Treasury, 195 juta dikurang 150 juta.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Penjualan di Bawah Harga Perolehan</h4>
Nah, bagaimana jika penjualan dilakukan dibawah harga perolehannya seperti penjualan saham treasury yang dilakukan PT. Dian Nur Rizki pada tanggal 3 Juni dan 10 September?<br />
<br />
Mudah banget, berikut jurnalnya:<br />
<br />
Jurnal tanggal 3 Juni<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4KKkuh440RBfEOPL7ann6wdLseYA6YA5TzFFH8rNCnsRZdY5sNtda76Gz1OsP8T-E3PUpB6u-q_iZaW3rC7xRcJ5d0RiSEPMSk2mS_QMATatDIUvIlzGt8dHIJ4pnGhYQypBLT8xBwimS/s1600/Capture+5.PNG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="81" data-original-width="645" height="80" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4KKkuh440RBfEOPL7ann6wdLseYA6YA5TzFFH8rNCnsRZdY5sNtda76Gz1OsP8T-E3PUpB6u-q_iZaW3rC7xRcJ5d0RiSEPMSk2mS_QMATatDIUvIlzGt8dHIJ4pnGhYQypBLT8xBwimS/s640/Capture+5.PNG" width="640" /></a></div>
<br />
*Kas/bank tetap dicatatkan sesuai yang diterima, 10.000 x 9.000.<br />
*Saham treasury tetap dicatatkan berdasarkan harga perolehan, 10.000 x 10.000.<br />
*Selisih karena harga di bawah perolehan menggunakan Agio saham treasury, ini berarti sisa agio sahamnya tinggal 35.000.000 (45 juta dari penjualan tanggal 1 April, dikurangi agio penjualan tanggal 1 Juni)<br />
<br />
Jurnal tanggal 10 September<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzyYoLVh3a_EGButYQ52VJYmQSw57fqFopRp3VO-K1CQn7w4xZisj7XePBLgi41sF466pvdrulD8grZsSGgKWfxPpD-QCyVbcQBf_eA29VNwfl_mkTNcA-pUjMah9ABNVQ1_xSQVqJpwt7/s1600/Capture+6.PNG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="101" data-original-width="646" height="100" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzyYoLVh3a_EGButYQ52VJYmQSw57fqFopRp3VO-K1CQn7w4xZisj7XePBLgi41sF466pvdrulD8grZsSGgKWfxPpD-QCyVbcQBf_eA29VNwfl_mkTNcA-pUjMah9ABNVQ1_xSQVqJpwt7/s640/Capture+6.PNG" width="640" /></a></div>
<br />
*Seperti yang saya jelaskan di atas, karena agio saham treasury hanya sisa 35 juta, maka untuk menutup selisih digunakan Laba Ditahan.<br />
*Artinya, Laba Ditahan perusahaan akan berkurang, yang tentu saja akan mengurangi Ekuitas juga.<br />
<br />
Gimana, mudah banget’kan cara menjurnal saham treasury di atas? Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan ajukan lewat komentar di bawah ya, semampuku akan saya jawab.<br />
<br />
Selanjutnya:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/03/jurnal-transfer-kas-bank-antar-kantor-pusat-cabang.html">Jurnal transfer kas/bank antar kantor pusat dan cabang.</a><br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.com/2015/07/pengertian-aktiva-aset-dan-jenis-jenisnya.html">Pengertian aktiva dan jenis-jenisnya dalam akuntansi.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/08/jenis-jenis-bank-di-indonesia.html">Jenis-jenis Bank yang ada di Indonesia.</a><br />
-----<br />
Oke ya teman-teman, itulah penjelasan tentang pengertian saham treasury dan contoh jurnal saham treasury. Semoga penjelasan di atas bermanfaat dan membantu kalian memahaminya. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-72580285011572432352019-08-23T22:18:00.000+07:002019-08-23T22:18:43.937+07:00Jenis-jenis Indeks Saham BEI! Tujuan, Fungsi, Mana Yang Terbaik?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Jenis-jenis indeks saham BEI ada cukup banyak jumlahnya, BEI telah lama membuat indeks saham guna memudahkan investor menemukan saham terbaik.<br />
<br />
Dengan adanya indeks saham di BEI, saham-saham dari emiten dapat dikelompokkan berdasarkan kategorinya.<br />
<br />
Tapi, tidak semua emiten bisa masuk ke dalam indeks, karena untuk masuk kedalam salah satu indeks butuh penilaian. Artinya, saham yang pantas saja yang akan dipilih dan dimasukkan.<br />
<br />
Nah, penasaran apa saja jenis-jenis indeks saham di BEI? Berikut list dan ulasannya:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/05/negara-tidak-memiliki-bursa-efek-pasar-saham-modal.html">Daftar negara yang tidak memiliki bursa efek/pasar saham.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/04/nama-pasar-saham-di-negara-di-asia.html">Nama pasar saham di negara-negara asia.</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge5yFDxglzpJRuESjv8P7So43SXtbdFiKu3tlZilT7lm5D7OnKPbNiGlMSTlUbMr3BeRMPXo41q8qCcvG-yw9rTiru6gC4BltYS7LoRJcsaI4MrVkaFH1J8SDC7zqxghwVvbxQTQWgheOr/s1600/jenis-jenis-indeks-saham-bei-yang-ada-saat-ini-terbaru-lengkap.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Jenis-jenis Indeks Saham BEI! Tujuan, Fungsi, Mana Yang Terbaik?" border="0" data-original-height="240" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge5yFDxglzpJRuESjv8P7So43SXtbdFiKu3tlZilT7lm5D7OnKPbNiGlMSTlUbMr3BeRMPXo41q8qCcvG-yw9rTiru6gC4BltYS7LoRJcsaI4MrVkaFH1J8SDC7zqxghwVvbxQTQWgheOr/s1600/jenis-jenis-indeks-saham-bei-yang-ada-saat-ini-terbaru-lengkap.jpg" title="Jenis-jenis Indeks Saham BEI! Tujuan, Fungsi, Mana Yang Terbaik?" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
A. Jenis-jenis Indeks Saham BEI</h2>
Jenis-jenis indeks saham BEI saat ini jumlahnya ada 24, masing-masing mengkategorikan saham dari emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)</h3>
Jenis indeks saham yang pertama adalah Indeks harga saham gabungan atau sering disingkat IHSG. Indeks ini adalah indeks acuan pergerakan harga seluruh saham yang tercatat di BEI.<br />
<br />
Jadi semua saham emiten akan masuk kedalam perhitungan indeks ini, baik saham biasa maupun saham preferen, tak terkecuali.<br />
<br />
Perhitungan IHSG setiap hari dilakukan, yaitu pada saat penutupan bursa atau penutupan perdagangan. Namun beberapa waktu lalu saya dapat info kalau perhitungannya akan segera dilakukan dalam beberapa menit sekali.<br />
<br />
Hal tersebut akan segera dilakukan jika sistem yang mulai diimplementasikan dapat berjalan dengan baik. Semoga saja dapat segera terealisasi.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Indeks LQ45</h3>
Indeks LQ45 adalah indeks yang terdiri dari 45 saham perusahaan terbaik dengan beberapa kriteria tertentu, yaitu:<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Salah satu yang memiliki kapitalisasi pasar tertinggi dalam 1-2 bulan terakhir.</li>
<li>Salah satu yang memiliki nilai transaksi tertinggi di pasar reguler dalam 12 bulan terakhir.</li>
<li>Terdaftar di BEI minimal 3 bulan</li>
<li>Memiliki kondisi keuangan, prospek bisnis baik, dan nilai transaksi tinggi.</li>
</ul>
Indeks LQ45 dipilih setiap 6 bulan sekali oleh para ahli dari BEI dan pihak terkait. Setiap saham yang tidak pantas akan dikeluarkan, dan yang lebih pantas akan menggantikannya.<br />
<br />
Baca selengkapnya: <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/04/apa-itu-indeks-saham-lq45.html">Mengenal Indeks LQ45 BEI.</a><br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Indeks IDX30</h3>
Indeks IDX30 adalah indeks saham yang terdiri dari 30 saham perusahaan yang diambil dari LQ45. Kok diambil dari LQ45?<br />
<br />
Ya, karena indeks IDX30 ini juga merupakan pengkategorian saham yang memiliki likuiditas terbaik seperti LQ45. Hanya saja penilaian lebih diketatnya menjadi 30 yang terbaik likuidnya.<br />
<br />
Kriteria penilaian dan waktunya sama seperti LQ45, bedanya cuman tadi itu, lebih ketat dan dikerucutkan. Ini bertujuan untuk mengakomodasi investor yang benar-benar mencari saham likuid.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
4. Indeks IDX80</h3>
Kebalikan dari indeks IDX30, indeks IDX80 adalah pelonggaran atau perluasan dari LQ45. Ini berarti Indeks IDX80 adalah 80 saham dengan likuiditas terbaik di BEI.<br />
<br />
Selain mengambil dari LQ45, juga menambah saham lain yang mendekati atau hampir saja masuk ke LQ45, sehingga jumlahnya menjadi 80. Penilaian dan periodenya tentu saja masih sama.<br />
<br />
Perluasan indeks dengan meluncurkan indeks baru oleh BEI ini dilakukan untuk memfasilitasi pasar reksa dana dan ETF yang saat ini semakin ramai di Indonesia.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<h3 style="text-align: left;">
5. Indeks IDX Value30 (IDXV30)</h3>
Indeks IDX Value30 adalah indeks baru dari BEI yang diluncurkan 12 Agustus 2019 lalu. Indeks ini mengukur 30 saham yang memiliki valuasi harga saham yang relatif rendah.<br />
<br />
Selain valuasi harga saham relatif rendah, saham dalam indeks ini juga harus diikuti dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar yang baik.<br />
<br />
Dalam proses pemilihan saham indeks ini, BEI mengambil saham dari IDX80 untuk mempermudah penilaian likuiditas dan kapitalisasi pasarnya.<br />
<br />
Kemudian BEI barulah menseleksi ulang saham-saham emiten yang memiliki valuasi harga relatif rendah. Penilaian ini dilakukan dengan melihat price-to-earnings (PER) dan price-to-book-value (PBV).<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
6. Indeks IDX Growth30 (IDXG30)</h3>
Indeks IDX Growth30 adalah indeks saham dari 30 emiten terbaik yang diukur berdasarkan tren pertumbuhan laba bersih dan pendapatan relatif terhadap harga dengan likuidasi transaksi.<br />
<br />
Serta, kinerja keuangannya harus baik pula. Sama seperti IDX Value30, IDX Growth30 juga mengambil emiten dari IDX80 untuk mempermudah penyaringannya.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
7. Indeks KOMPAS100</h3>
Indeks KOMPAS100 adalah jenis indeks saham BEI yang tidak berbeda dengan Indeks LQ45 untuk kriteria penilaiannya, yaitu berdasar likuiditas dan kapitalisasi pasar.<br />
<br />
Bedanya, KOMPAS100 berjumlah 100 saham emiten, dan indeks ini merupakan bentuk kerjasama antara BEI dan Kompas Media untuk menyebarluaskan tentang dunia investasi.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
8. Indeks IDX SMC Composite</h3>
Indeks ini merupakan indeks dari saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar kecil hingga menengah. SMC atau Small Mid Cap Composite ini dibentuk karena banyaknya permintaan dari investor.<br />
<br />
BEI telah banyak memiliki indeks saham berdasarkan kapitalisasi besar, namun tidak ada yang berdasarkan kapitalisasi kecil atau menengah. Oleh karena itu, indeks ini dibentuk.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
9. Indeks IDX SMC Liquid</h3>
Sama halnya dengan SMC Composite, SMC Liquid juga pengukuran saham yang memiliki kapitalisasi pasar kecil menengah.<br />
<br />
Bedanya, selain kapitalisasi pasar kecil menengah, SMC Liquid juga memperhatikan saham yang memiliki likuiditas tinggi sebagai salah satu kriterianya.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
10. Indeks IDX High Dividend 20</h3>
Indeks IDX High Dividend 20 adalah jenis indeks saham yang ada di BEI dimana diukur berdasarkan kemampuan membagi dividen kepada para pemegang saham.<br />
<br />
Saham yang masuk kedalam jenis indeks ini adalah 20 saham emiten yang secara 3 tahun berturut-turut mampu memberikan dividen tunai, dan juga memiliki dividend yield yang tinggi.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
11. Indeks IDX BUMN20</h3>
Indeks ini merupakan indeks saham yang terdiri dari 20 saham BUMN, BUMD, dan afiliasinya (anak perusahaan atau ada kepemilikan dari pemerintah).<br />
<br />
BEI memasukkan 20 saham terbaik kedalam jenis indeks ini berdasarkan metode Capped Market Capitalization Weighted atau kapitalisasi pasar sebagai bobot.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
12. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)</h3>
Indeks ini merupakan indeks yang mengukur performa seluruh harga saham syariah yang tercatat di BEI. Indeks ini ibarat seperti IHSG, namun khusus saham syariah saja.<br />
<br />
Suatu saham untuk menjadi saham syariah wajib terdaftar sebagai Daftar Efek Syariah (DES). DES merupakan penetapan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
13. Jakarta Islamic Index (JII)</h3>
Berbeda dengan ISSI diatas, JII ini indeks yang lebih spesifik yaitu mengukur performa harga dari 30 saham syariah terbaik.<br />
<br />
Kriteria terbaik Jakarta Islamic Index diukur berdasarkan kinerja keuangan dan likuiditas transaksi yang tinggi.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
14. Jakarta Islamic Index 70 (JII70)</h3>
Jenis indeks saham ini merupakan perluasan dari JII, yaitu 70 saham syariah terbaik. Semua kriterianya sama, hanya jumlahnya saja yang diperluas.<br />
<br />
Seperti indeks perluasan lainnya, JII70 dibentuk untuk mengakomodasi penilaian yang lebih luas untuk investor, mencari alternatif, dan lain sebagainya.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
15. Indeks Sektoral</h3>
Indeks Sektoral merupakan indeks pengukuran performa saham dari masing-masing sektor industri. Indeks ini terdiri dari:<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Indeks Pertanian</li>
<li>Indeks Pertambangan</li>
<li>Indeks Industri Dasar dan Kimia</li>
<li>Indeks Aneka Industri</li>
<li>Indeks Industri Barang Konsumsi</li>
<li>Indeks Properti, Real Estat, dan Konstruksi Bangunan</li>
<li>Indeks Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi</li>
<li>Indeks Keuangan</li>
<li>Indeks Perdagangan, Jasa, dan Investasi</li>
<li>Indeks Manufaktur</li>
</ul>
Indeks di atas seperti layaknya IHSG namun dibedakan per sektornya, jadi investor dapat melihat secara total pergerakan saham dalam sektor tertentu.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<h3 style="text-align: left;">
16. Indeks Papan Pencatatan</h3>
Indeks saham jenis ini merupakan indeks pengukuran atas performa harga saham dari seluruh saham yang tercatat di BEI.<br />
<br />
Bedanya dari indeks lain, dalam indeks ini dibagi lagi menjadi 2 indeks, yaitu Indeks Papan Utama dan Indeks Papan Pengembangan.<br />
<br />
Indeks papan utama diklasifikasikan untuk saham tercatat dari perusahaan yang tergolong besar, setidaknya memiliki aset berwujud bersih minimal Rp. 100 Miliar, serta memiliki record kinerja baik.<br />
<br />
Sedangkan untuk Indeks papan pengembangan ditujukan untuk perusahaan dengan potensi bisnis baik namun baru akan menghasilkan profit dalam dalam jangka waktu panjang kedepan. Serta, memiliki aset berwujud bersih minimal Rp. 5 Miliar.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
17. Indeks BISNIS-27</h3>
BISNIS-27 adalah indeks hasil kerjasama antara BEI dan Harian Bisnis Indonesia untuk mengelompokkan 27 saham sesuai dengan kriteria tertentu.<br />
<br />
Kriteria yang dipakai untuk indeks ini adalah berdasarkan penilaian menggunakan fundamental, teknikal, akuntabilitas, dan tata kelola perusahaan.<br />
<br />
Artinya, saham yang masuk dalam indeks ini merupakan 27 saham terbaik dari sisi fundamental, teknikal dan akuntabilitas serta tata kelola perusahaan.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
18. Indeks PEFINDO25</h3>
Indeks PEFINDO25 adalah indeks saham yang dibentuk dari hasil kerjasama antara BEI dan lembaga rating PEFINDO.<br />
<br />
Indeks ini mengukur performa harga saham dari 25 emiten kecil dan menengah yang memiliki kinerja keuangan baik dan likuiditas transaksi yang tinggi.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
19. Indeks SRI-KEHATI</h3>
Indeks saham di BEI yang satu itu juga merupakan bentukan hasil kerjasama, yaitu antara BEI dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia.<br />
<br />
Indeks SRI-KEHATI mengukur performa harga saham dari 25 emiten yang memiliki kinerja yang baik dalam mendorong usaha berkelanjutan.<br />
<br />
Selain itu, penilaian juga mempertimbangkan kesadaran emiten terhadap lingkungan hidup, sosial, tata kelola perusahaan yang baik.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
20. Indeks Infobank15</h3>
Indeks Infobank15 diluncurkan dan dikelola bekerja sama antara BEI dan perusahaan media PT. Info Artha Pratama yang merupakan penerbit dari majalah Infobank.<br />
<br />
Indeks ini mengkriteriakan 15 saham dari emiten perbankan yang memiliki faktor fundamental yang baik dan likuiditas perdagangan yang tinggi.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
21. Indeks Sminfra18</h3>
Jenis indeks saham BEI ini khusus untuk 18 perusahaan infrastruktur, penunjang infrastruktur, dan pembiayaan infrastruktur yang dinilai berdasarkan kriteria tertentu.<br />
<br />
Suatu saham emiten infrastruktur dapat masuk kedalam indeks ini jika memenuhi beberapa kriteria, yaitu faktor fundamental yang baik, aktivitas transaksi, kapitalisasi pasar, dan tata kelola perusahaan.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
22. Indeks MNC36</h3>
Indeks MNC36 diluncurkan dan dikelola oleh BEI yang bekerjasama dengan MNC Group untuk menilai 36 saham emiten dengan kriteria tertentu.<br />
<br />
Kriteria yang dipakai untuk menseleksi emiten adalah berdasarkan kapitalisasi pasar, likuiditas transaksi, dan faktor fundamental.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
23. Indeks Investor33</h3>
Indeks Investor33 adalah indeks yang mengukur dan menseleksi 33 harga saham dari 100 saham terbaik veris Majalah Investor.<br />
<br />
Jadi, dari 100 saham terbaik yang dipilih Majalah Investor berdasar kapitalisasi pasar, likuiditas transaksi, fundamental, dan rasio keuangan tersebut, nantinya akan diseleksi menjadi 33 yang terbaik.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
24. Indeks PEFINDO i-Grade</h3>
Jenis indeks saham di BEI yang terakhir adalah PEFINDO i-Grade, yang merupakan indeks kerjasama antara BEI dan PT. Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).<br />
<br />
Saham emiten yang masuk kedalam indeks ini adalah 30 saham yang memiliki peringkat investment grade dari PEFINDO (idAAA – idBBB) yang memiliki kapitalisasi pasar paling besar.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
B. Tujuan dan Fungsi Indeks Saham di BEI</h2>
Dari beberapa penjelasan tentang indeks saham di Bursa Efek Indonesia di atas, kita tahu bahwa keberadaannya sangat penting bagi para investor dan pihak lain yang berkepentingan.<br />
<br />
Tujuan dari indeks tersebut bukan hanya sebatas untuk pengelompokan saja, lebih dari itu untuk membantu seorang investor menemukan saham terbaik sesuai tujuan.<br />
<br />
Hal ini penting lantaran jumlah saham yang terdaftar di BEI sangat banyak, dengan adanya indeks investor akan menghemat waktu dan tenaga dalam menganalisis per saham yang jadi incarannya.<br />
<br />
Belum lagi bagi investor pemula yang baru pertama kali membeli saham atau sekedar ingin coba-coba, ini dapat membantu untuk meminimalisir risiko yang ditanggung.<br />
<br />
Bagi pemula yang mungkin kemampuan analisisnya masih rendah, tentu akan lebih aman untuk memilih saham yang berada dalam suatu indeks, misalnya indeks LQ45 atau indeks lain yang memiliki kriteria kinerja baik.<br />
<br />
Sedangkan bagi pihak akademis atau pengamat, indeks saham bermanfaat untuk memudahkan mereka dalam mencari data dan melakukan pengamatan pergerakan dari saham yang berada dalam indeks.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
C. Indeks Mana Yang Terbaik?</h2>
Jika ada yang tanya, mana jenis indeks saham BEI terbaik? Hmmn, jawabannya tidak pasti, karena semua indeks memiliki tujuan yang berbeda-beda.<br />
<br />
Masing-masing indeks memiliki keunggulannya, disesuaikan dengan berbagai kebutuhan investor dan para penggiat investasi lain.<br />
<br />
Misalnya, jika investor mencari saham yang memiliki dividen baik, mungkin indeks IDX High Dividend 20 merupakan indeks saham terbaik sebagai acuannya.<br />
<br />
Beda lagi jika investor ingin berinvestasi di perusahaan yang sedang berkembang, mungkin indeks IDX Growth30 akan menjadi indeks saham terbaik sebagai acuan.<br />
<br />
Pada intinya, mana indeks BEI terbaik itu sangat tergantung dengan tujuannya. Yang jelas, tujuan indeks saham itu untuk memfasilitasi investor menemukan saham sesuai tujuannya. Jadi, pastikan kalian memiliki tujuan investasi yang jelas pula.<br />
<br />
Selanjutnya:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/07/cara-menganalisis-saham-yang-baik-untuk-pemula.html">Cara menganalisis saham yang baik untuk pemula.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/06/investasi-emas-di-pegadaian.html">Investasi emas di Pegadaian aman, murah, dan menguntungkan.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/03/cara-agar-bisnis-dropship-laris-cepat-berkembang.html">Cara agar bisnis dropship laris manis dan cepat berkembang.</a><br />
-----<br />
Oke ya gaes, itulah jenis-jenis indeks saham BEI yang ada saat ini. Semoga penjelasan di atas bermanfaat dan membantu kalian menemukan indeks saham yang sesuai untuk memilih saham terbaik. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-46910462169960928572019-08-20T20:48:00.000+07:002019-08-20T20:48:08.111+07:00Jenis-jenis Bank di Indonesia Berdasarkan Fungsi, Kepemilikan, dan Operasional<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Jenis-jenis bank di Indonesia ada banyak sekali, tergantung mau digolongkan berdasarkan apa. Tapi itu bukan berarti 1 bank hanya mewakili 1 jenis saja.<br />
<br />
Artinya 1 bank bisa dikategorikan menjadi berbagai macam jenis, tergantung penggolongannya tadi. Contoh, menggolongkan bank berdasar fungsinya, kepemilikan, ukuran, skala pasar, dan lain sebagainya.<br />
<br />
Nah, mau tahu apa saja jenis-jenis bank di Indonesia? Berikut ini list jenis bank dengan berbagai penggolongannya:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/07/daftar-nama-bank-di-indonesia-dan-jenis.html">Daftar nama bank yang ada di Indonesia.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/03/bank-syariah-terbaik-di-indonesia.html">7 Bank syariah terbaik di Indonesia.</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioZQARfxIOkZp3nnHT2rKgRTM-YAyDmBKB_LzHtgs5dbovMN44kKc4ku2n5IT-n27bOvGLGkYoE6YerpQW6yu8UMRWBL4leGYdA87fYjBry_a6vl-M4Zxv8vzZ44ZXQQHTGrli05dlVFjs/s1600/jenis-jenis-bank-di-indonesia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Jenis-jenis Bank di Indonesia Berdasarkan Fungsi, Kepemilikan, dan Operasional" border="0" data-original-height="213" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioZQARfxIOkZp3nnHT2rKgRTM-YAyDmBKB_LzHtgs5dbovMN44kKc4ku2n5IT-n27bOvGLGkYoE6YerpQW6yu8UMRWBL4leGYdA87fYjBry_a6vl-M4Zxv8vzZ44ZXQQHTGrli05dlVFjs/s1600/jenis-jenis-bank-di-indonesia.jpg" title="Jenis-jenis Bank di Indonesia Berdasarkan Fungsi, Kepemilikan, dan Operasional" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
A. Jenis-jenis Bank di Indonesia</h2>
Jenis-jenis bank di Indonesia yang paling umum dan populer digolongkan menjadi 3 kategori, yaitu berdasarkan fungsi, kepemilikan, dan operasional.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Jenis-jenis Bank Berdasarkan Fungsinya</h3>
Yang pertama, jenis bank berdasarkan fungsinya, ada tiga jenis bank yaitu bank sentral, bank umum, dan bank perkreditan rakyat.<br />
<br />
Maksud dari berdasarkan fungsi adalah peran dari suatu bank di masyarakat, atau perannya dalam bidang perbankan di Negara.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Bank Sentral</h4>
Setiap negara pasti memiliki yang namanya bank sentral, termasuk Indonesia. Di Indonesia, bank sentral diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI).<br />
<br />
Bisa dibilang, Bank Indonesia adalah bank induk dari semua bank yang beroperasi di Indonesia. Artinya, BI merupakan lembaga negara yang memiliki hak untuk mengawasi dan mengatur semua bank di Indonesia.<br />
<br />
Walaupun saat ini hak BI tersebut kebanyakan sudah diambilalih oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tapi fungsinya masih sangat besar di sektor perbankan, misalnya sebagai LoLR.<br />
<br />
<u>Tugas Bank Indonesia</u><br />
LoLR adalah singkatan dari Lender of The Last Resort, yaitu berperan sebagai pemberi bantuan ke Bank jika sedang mengalami kesulitan keuangan, atau akan mengalami bangkrut.<br />
<br />
Itulah kenapa banyak orang yang mengatakan kalau bank itu gak mungkin bangkrut, karena ketika akan bangkrut pasti BI turun tangan membantunya.<br />
<br />
Kok BI baik banget? Ya mau gimana lagi, kebangkrutan satu bank pasti akan memiliki dampak keuangan di suatu negara, dan ada risiko negatif terhadap perekonomian.<br />
<br />
Selain peran di perbankan, BI juga memiliki tugas lain yang amat penting. Contohnya menjaga stabilitas moneter, termasuk mengontrol uang beredar dan inflasi.<br />
<br />
Bahkan Bank Sentral juga memiliki tugas mencetak uang lho. Oh iya, tau gak kenapa BI tidak mencetak uang sebanyak-banyaknya untuk memberantas kemiskinan?<br />
<br />
Tidak tau baca di sini: Alasan kenapa Negara tidak mencetak uang sebanyak-banyaknya.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<h4 style="text-align: left;">
b. Bank Umum</h4>
Bank umum adalah jenis bank yang memang sangat umum, maksudnya bisa kalian temukan di setiap kota, dan jumlahnya ada banyak. Tidak seperti Bank Indonesia yang jumlahnya cuman 1 saja.<br />
<br />
Di bank ini pula, kalian bebas menikmati layanan yang disediakan, menyimpan uang, transfer, deposito, meminjam uang, menyimpan barang, giro, investasi, dan lain sebagainya.<br />
<br />
Tidak seperti Bank Indonesia yang tidak melayani masyarakat secara langsung, bank umum akan selalu melayani masyarakat karena sejatinya merupakan perusahaan komersil, artinya mencari untung.<br />
<br />
<u>Fungsi Bank Umum</u><br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Menghimpun dana dari masyarakat melalui layanan tabungan, deposito, giro, atau sejenisnya.</li>
<li>Memberikan pinjaman kepada masyarakat secara luas.</li>
<li>Melakukan investasi.</li>
<li>Menyediakan jasa keuangan lain seperti asuransi, kartu kredit, transfer uang online, fasilitas ATM, penyimpanan barang, dan lain sebagainya.</li>
</ul>
<br />
<h4 style="text-align: left;">
c. Bank Perkreditan Rakyat</h4>
Bank Perkreditan Rakyat atau BPR hampir mirip seperti bank umum, bedanya kalau BPR lingkup layanannya terbatas.<br />
<br />
BPR umumnya ditujukan untuk membantu masyarakat kalangan bawah, seperti penyalurkan kredit desa, KUR, dan lain-lain.<br />
<br />
Layanan BPR terbatas karena tidak diperbolehkan memberi layanan berupa tabungan giro, kegiatan usaha valuta asing, perasuransian, dan sebagainya yang telah diatur sesuai Undang-undang.<br />
<br />
<u>Fungsi Bank Perkreditan Rakyat</u><br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Memberikan layanan simpanan masyarakat berupa tabungan, deposito berjangka, atau layanan sejenis yang dipersamakan.</li>
<li>Menyalurkan kredit kepada masyarakat.</li>
<li>Memberikan layanan oembiayaan kepada masyarakat.</li>
<li>Menempatkan dana dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan tabungan pada bank lain.</li>
</ul>
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Jenis-jenis Bank Berdasarkan Kepemilikan</h3>
Jenis bank yang ada di Indonesia berdasarkan kepemilikannya dapat dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu bank milik pemerintah, milik swasta, asing, campuran, dan milik koperasi.<br />
<br />
Maksud dari kepemilikan adalah kepemilikan dari bank tersebut, artinya sebagian besar atau sepenuhnya dikuasai oleh satu pihak.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Bank Milik Pemerintah</h4>
Jenis bank milik pemerintah adalah bank dimana kepemilikannya sebagian besar atau sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah.<br />
<br />
Bank ini bisa merupakan bank yang dimiliki pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Untuk pemerintah pusat, bank yang dimilikinya merupakan bank yang beroperasi secara nasional.<br />
<br />
Sedangkan pemerintah daerah, bank yang dimilikinya beroperasi sesuai daerahnya, misalnya BPD DIY, Bank Jatim, Bank Jabar, dan masih banyak lagi.<br />
<br />
Contoh Bank Milik Pemerintah Pusat<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Bank Mandiri</li>
<li>Bank Rakyat Indonesia</li>
<li>Bank Negara Indonesia</li>
<li>Bank Tabungan Negara</li>
</ul>
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Bank Milik Swasta Nasional</h4>
Seperti halnya bank milik pemerintah, bank milik swasta nasional adalah bank yang kepemilikannya sebagian besar atau seluruhnya dimiliki oleh swasta.<br />
<br />
Selain itu, jenis bank milik swasta nasional ini memiliki akte pendirian dimana pendiriannya juga dilakukan oleh swasta.<br />
<br />
Contoh Bank Milik Swasta<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Bank Central Asia</li>
<li>Bank Niaga</li>
<li>Bank Danamon</li>
<li>Bank Mega</li>
<li>Bank Muamalat</li>
<li>Bank Bumi Putra</li>
</ul>
<br />
<h4 style="text-align: left;">
c. Bank Milik Asing</h4>
Jenis bank yang termasuk bank milik asing adalah bank yang merupakan cabang dari bank asing yang ada di Indonesia.<br />
<br />
Kepemilikannya bisa dari swasta asing maupun pemerintah asing. Berikut ini beberapa contoh bank asing di Indonesia:<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Citibank</li>
<li>HSBC</li>
<li>Bangkok Bank</li>
<li>Bank Of China</li>
<li>Bank of America</li>
<li>Standard Chartered</li>
<li>JPMorgan Chase</li>
<li>Deutsche Bank</li>
</ul>
<br />
<h4 style="text-align: left;">
d. Bank Milik Campuran</h4>
Bank milik campuran artinya bank dimiliki oleh beberapa pihak, maksudnya tidak ada yang mendominasi kepemilikannya.<br />
<br />
Biasanya kepemilikan ada di tangan swasta, baik swasta nasional maupun swasta asing. Berikut ini beberapa bank yang masuk ke dalam jenis ini:<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Bank Commonwealth</li>
<li>Bank DBS Indonesia</li>
<li>Bank ANZ Indonesia</li>
<li>Bank BNP Paribas Indonesia</li>
<li>Bank Capital Indonesia</li>
<li>Bank Agris</li>
<li>Bank Chinatrust Indonesia</li>
</ul>
<br />
<h4 style="text-align: left;">
e. Bank Milik Koperasi</h4>
Sesuai namanya, jenis bank ini dimiliki oleh koperasi, bisa sebagian besar atau sepenuhnya. Bank jenis ini jumlahnya sedikit sekali.<br />
<br />
Dulu, Bank Bukopin dikenal sebagai Bank Umum Koperasi Indonesia sebelum ganti nama dan berubah badan hukumnya menjadi PT.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<h3 style="text-align: left;">
3. Jenis-jenis Bank Berdasarkan Operasional</h3>
Jenis-jenis bank di Indonesia yang ketiga adalah berdasarkan operasionalnya. Maksud dari operasionalnya adalah cara kerja, sistem, dan prinsip yang digunakan.<br />
<br />
Saat ini, ada dua macam operasional yang digunakan oleh bank di Indonesia, yaitu konvensional dan syariah.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Bank Konvensional</h4>
Jenis bank konvensional adalah bank yang menggunakan sistem bunga untuk memperoleh pendapatan dari kegiatan penyaluran kredit kepada masyarakat.<br />
<br />
Dana yang terkumpul di bank konvesnisonal juga akan disalurkan pada usaha-usaha yang memiliki potensi keuntungan besar, tanpa melihat apakah usaha tersebut halal/haram.<br />
<br />
Selain itu, kesepakatan antara bank dan nasabah tidak bisa dikompromikan. Mau tidak mau nasabah wajib mematuhi aturan main yang diberlakukan oleh bank konvensional.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Bank Syariah</h4>
Sedangkan untuk jenis bank syariah, sistem yang digunakan tentu saja sistem syariah yang sesuai syariat agama Islam, oleh karena itu di bank syariah tidak mengenal istilah bunga bank.<br />
<br />
Sebagai gantinya, bank syariah memperoleh pendapatan bagi hasil dari kegiatannya menyalurkan kredit kepada masyarakat.<br />
<br />
Penyaluran kreditnya pun wajib pilih-pilih, tidak selalu mementingkan potensi keuntungan, tapi harus melihat apakah usaha yang mengajukan kredit halal atau haram?<br />
<br />
Selain itu, kesepakatan antara nasabah dan bank syariah lebih flexibel, selain dicocokkan dengan tujuan nasabah, cukup dapat dikompromikan agar semua pihak sama-sama diuntungkan dengan adil.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
B. Jenis-jenis Bank Lainnya</h2>
Ketiga jenis bank di atas adalah jenis bank di Indonesia yang paling populer dikategorikan. Seperti yang saya singgung sebelumnya, kamupun bisa mengkategorikan berdasarkan apa saja sesuai keinginan.<br />
<br />
Coba lihat beberapa contoh jenis bank yang sering dibedakan berikut ini:<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Jenis-jenis Bank Berdasarkan Status</h3>
Ada dua jenis bank berdasarkan status, yaitu bank devisa dan bank non-devisa. Bank apakah ini?<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Bank Devisa</h4>
Bank devisa adalah bank yang memperoleh izin atau penunjukan dari Bank Indonesia untuk dapat memberikan layanan dalam mata uang asing.<br />
<br />
Beberapa layanan mata uang asing yang dapat diberikan oleh bank devisa diantaranya transfer keluar negeri, jual beli valuta asing, transaksi eksport import, dan jasa terkait mata uang asing lainnya.<br />
<br />
Contoh Bank Devisa<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Bank Mandiri</li>
<li>Bank Negara Indonesia</li>
<li>Bank Rakyat Indonesia</li>
<li>Bank BPD Bali</li>
<li>Bank DKI</li>
<li>Bank Bukopin</li>
<li>Bank Central Asia</li>
<li>Bank Mayapada</li>
</ul>
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Bank Non-Devisa</h4>
Kebalikan dari bank devisa, bank non-devisa artinya jenis bank yang tidak memiliki izin atau penunjukan untuk menyediakan layanan mata uang asing.<br />
<br />
Kenapa tidak mendapatkan izin? Karena tidak memenuhi persyaratan yang disyaratkan dari pihak yang berwenang.<br />
<br />
Contoh Bank Non-devisa<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Bank Banten</li>
<li>Bank Jambi</li>
<li>Amar Bank Indonesia</li>
<li>Bank Artos Indonesia</li>
<li>Bank Dinar Indonesia</li>
<li>Bank Sahabat Sampoerna</li>
</ul>
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Jenis-jenis Bank Berdasarkan Bentuk Badan Usaha</h3>
Bank juga dapat dibedakan menurut bentuk badan usahanya, setidaknya bisa dibedakan menjadi 4 yaitu:<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Bank bentuk Perseroan Terbatas (PT)</li>
<li>Bank bentuk Firma</li>
<li>Bank Bnetuk Koperasi</li>
<li>Bank Bentuk perorangan</li>
</ul>
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Jenis-jenis Bank Berdasarkan Luas Operasionalnya</h3>
Jenis bank menurut luas operasional maksudnya dibedakan menurut jangkauan pasar dari suatu bank, seberapa luas bank itu beroperasi di Indonesia.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Unit Banking</h4>
Unit banking adalah jenis bank yang operasionalnya terbatas di satu daerah saja, atau dengan kata lain bank lokal yang tidak memiliki cabang di daerah lain.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Branch Banking</h4>
Ini merupakan jenis bank yang bisa dikatakan bank nasional karena memiliki banyak cabang di daerah lain, setidaknya punya 1 cabang.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
c. Correspondency Banking</h4>
Correspondency Banking adalah bank yang menyediakan layanan atas nama lembaga keuangan lain. Ini dapat memfasilitasi transfer kawat, melakukan transfer bisnis, menerima setoran, atau mengumpulkan dokumen atas nama lembaga keuangan lain.<br />
<br />
Correspondency Banking digunakan oleh bank domestik untuk melayani transaksi yang berasal atau diselesaikan di luar negeri, bertindak sebagai agen dari bank domestik tersebut.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
4. Jenis-jenis Bank Berdasarkan Ukurannya</h3>
Bank juga dapat dibedakan menurut ukurannya, ini bisa menggunakan banyakvariabel, misalnya ukuran bank dibedakan menurut laba, aset, nasabah, atau variabel lain.<br />
<br />
Misalnya, bank dikatakan kecil kalau laba pertahun kurang dari 10 Miliar, dikatakan menengah kalau laba 10 miliar sampai 50 miliar, dan dikatakan besar kalau laba di atas 50 Miliar.<br />
<br />
Selanjutnya:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/07/sumber-dana-bank.html">Sumber dana bank! Cara bank menghimpun dana.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/07/cara-menganalisis-saham-yang-baik-untuk-pemula.html">Cara menganalisis saham yang baik untuk pemula.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/08/ciri-investasi-bodong-penipuan.html">Ciri investasi bodong! Mengenal penipuan investasi.</a><br />
-----<br />
Oke ya gaess, itulah jenis-jenis bank di Indonesia dan beberapa contohnya. Semoga list jenis bank di atas bermanfaat dan menambah wawasan kalian semuanya. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-23864337770729880212019-08-17T11:33:00.000+07:002019-08-17T11:33:52.289+07:00Prosedur Pelayanan Restoran Yang Baik! Alur Kerja Rumah Makan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1>
Prosedur Pelayanan Restoran Yang Baik! Alur Kerja Rumah Makan</h1>
Prosedur pelayanan restoran yang baik perlu kalian susun untuk memuaskan pelanggan. Hal ini akan berdampak luar biasa terhadap perkembangan bisnismu.<br />
<br />
Alur kerja rumah makan atau manajemen pelayanan yang baik terbukti ampuh untuk membuat konsumen puas dan pengen balik lagi. Hal ini saya pelajari berdasarkan pengalaman pribadi.<br />
<br />
Jaman kerja dulu, saya pernah menjadi akuntan di salah satu perusahaan rumah makan terbesar di Indonesia. Walau saya karyawan kantoran, tapi sering terjun langsung ke lapangan guna kontrol di cabang.<br />
<br />
Jadi kalau ditanya gimana prosedur pelayanannya? Saya tahu mendetail karena sering terjun lapangan dan ketika jadi karyawan baru, pernah ditraining di cabang juga.<br />
<br />
Nah, bagi kalian yang mau tahu sebenarnya seperti apa sih prosedur pelayanan restoran dan alur kerjanya? Saya akan share di bawah ini:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.com/2015/06/cara-memulai-usaha-kuliner-bisnis-makanan-minuman.html">Cara memulai usaha kuliner.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/07/apa-yang-perlu-dilakukan-setelah-membuka-bisnis-kuliner.html">Yang perlu dilakukan setelah membuka bisnis kuliner.</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZlp1NGmX0qsjlqQllP0RBFFMEksvBeFNfmS6hBQYdK6Qsb8ZIEWwSkPB4O3kqrIBDYPKT5gkBECir_PrXxCg5v0bOFdbR_SJLjbY-ePxvunD20a_4HPnQkKUXz1UCemLM7gnb_alc7VqG/s1600/prosedur-pelayanan-restoran-alur-kerja-rumah-makan-yang-baik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Prosedur Pelayanan Restoran Yang Baik! Alur Kerja Rumah Makan" border="0" data-original-height="212" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZlp1NGmX0qsjlqQllP0RBFFMEksvBeFNfmS6hBQYdK6Qsb8ZIEWwSkPB4O3kqrIBDYPKT5gkBECir_PrXxCg5v0bOFdbR_SJLjbY-ePxvunD20a_4HPnQkKUXz1UCemLM7gnb_alc7VqG/s1600/prosedur-pelayanan-restoran-alur-kerja-rumah-makan-yang-baik.jpg" title="Prosedur Pelayanan Restoran Yang Baik! Alur Kerja Rumah Makan" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
A. Prosedur Pelayanan Pra Buka</h2>
Pelayanan pertama kali yang perlu kalian maksimalkan adalah pelayanan pra buka. Ini maksudnya untuk mempersiapkan restoran agar benar-benar siap buka dengan baik.<br />
<br />
Kadang saya melihat ada rumah makan yang buka dengan minim persiapan. Lalu ketika ada konsumen datang, keadaan tempatnya masih kotor dan meja kursi belum ditata rapi.<br />
<br />
Konsumen itu lebih dari sekedar penting. Asumsikan saja kalau konsumen itu pacar kalian, mau ketemu pacar aja musti mandi, make up, pake wewangian, dan berbaju keren.<br />
<br />
Masa menyambut konsumen dengan berantakan? Kan tidak. Oleh karena itu, sebelum buka, pastikan restoran dalam keadaan siap melayani.<br />
<br />
Itu artinya tempat wajib bersih, wangi, dan semua peralatan termasuk kipas angin, mesin kasir, dll berfungsi dengan baik.<br />
<br />
Beberapa yang perlu kalian perhatikan untuk pelayanan pra buka:<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Kebersihan tempat dan peralatan</li>
<li>Selain bersih, wajib wangi atau setidaknya tidak berbau yang tidak enak</li>
<li>Memastikan semua peralatan berfungsi dengan baik</li>
<li>Menyiapkan perlengkapan yang biasa dibutuhkan konsumen, seperti tisu, tusuk gigi, atau camilan dan kerupuk jika biasa disajikan di atas meja.</li>
</ul>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
B. Prosedur Pelayanan Restoran</h2>
Bagaimana alur pelayanan di rumah makan? Yang paling mendasar ada 3, yaitu penyambutan ketika konsumen datang, tata cara pengantaran pesanan ke meja, dan saat pembayaran.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Prosedur Penyambutan Konsumen</h3>
Restoran berkelas (tidak harus mewah) alangkah baiknya untuk memberikan pelayanan kepada konsumen yang baru saja datang.<br />
<br />
Bentuk pelayanannya yaitu:<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Salam</li>
<li>Konfirmasi untuk makan di tempat atau dibungkus</li>
<li>Jika makan di tempat, konfirmasi berapa jumlahnya dan arahkan ke meja yang sesuai. Lalu berikan nota order.</li>
<li>Jika dibungkus atau dibawa pulang, arahkan ke ruang tunggu dan berikan nota order.</li>
</ul>
<br />
Standarnya seperti itu, tapi prakteknya memang situasional karena setiap konsumen berbeda-beda. Misalnya konsumen yang secara khusus minta meja tertentu, atau zona no smoking.<br />
<br />
Yang perlu diperhatikan, tugas greeting ini perlu dilakukan dengan baik. Pasalnya tidak hanya sebatas menyambut konsumen saja.<br />
<br />
Selain perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik, harus pula mengetahui betul layout meja mana saja yang sesuai dengan konsumen, mana yang kosong, mana yang sudah dibersihkan, dll. Jadi bisa mengarahkan dengan baik.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Prosedur Pengantaran Makanan</h3>
Yang terpenting dari mengantar pesanan konsumen adalah apa saja yang dipesan? Seorang waitress perlu banget memahami ini.<br />
<br />
Semakin banyak menu yang disediakan restoran, semakin ramai pelanggan, dan semakin banyak pesanan, maka semakin penting pula prosedur pelayanan restoran yang baik untuk diterapkan. Kenapa?<br />
<br />
Jawabannya untuk menghindari salah order dan kurang order. Salah dan kurang order itu biasa banget terjadi di lapangan, hampir selalu terjadi setiap hari.<br />
<br />
Untuk mengatasi masalah ini, pertama waitress perlu hafal semua menunya, kedua disetiap mengantar pesanan waitress perlu mengulang apa saja pesanan. Jadi meletakkan per menu ke meja dengan menyebut nama menunya.<br />
<br />
Dari proses konfirmasi pesanan itu, akan diketahui jika ada salah dan kurang order. Apakah waitress perlu menghafal menu yang dipesan? Tidak, waitress cukup membawanya dari dapur produksi yang telah selesai dimasak.<br />
<br />
Setelah selesai mengantar menu, nota order masuk ke kasir yang nanti digunakan ketika konsumen melakukan pembayaran.<br />
<br />
Selain itu, yang tidak kalah penting adalah sikap. Posisikan diri kamu sebagai konsumen, lalu kalian ingin waitress itu bersikap seperti apa? Tentu yang ramah, sopan, murah senyum, dan lain sebagainya. So, aplikasikan sikap seperti itu!<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Prosedur Pembayaran</h3>
Dalam prosedur pembayaran di kasir, ada potensi salah nota antar konsumen. Ini bisa terjadi karena beberapa alasan, salah satunya karena konsumen yang pindah meja dan lupa tidak ditulis.<br />
<br />
Selain salah nota, ada pula potensi salah dan kurang order. Misalnya menu cancel yang masih tertulis di nota, atau ada tambahan menu yang tidak tertulis di nota.<br />
<br />
Bagaimana untuk mengatasi potensi error seperti itu? Mudah banget, yaitu konfirmasi saja. Pertama, pastikan atasnama nota benar, kedua dengan membacakan menu yang dipesan sesuai yang tertera di nota. Termasuk membacakan menu yang dicancel dan menu tambahan.<br />
<br />
Dengan begitu pasti akan ketahuan kalau ada menu cancel atau tambahan. Pertanyaannya, bagaimana jika ada menu tambahan di nota tapi konsumen tidak mengakuinya? Hal seperti ini beberapa kali terjadi lho.<br />
<br />
Kalau di perusahaan saya dulu, jika ada kejadian semacam itu kebijakannya adalah mengikuti kehendak konsumen.<br />
<br />
Jadi kalau konsumen tidak mengakui adanya menu tambahan, kasir dipersilahkan mencoretnya di nota dan tidak menagih tambahan tersebut.<br />
<br />
Walaupun memang potensi kerugiannya cukup besar, tapi perusahaan lebih memprioritaskan keinginan konsumen. Menurut saya pribadi, ini merupakan keputusan bijak dan patut ditiru.<br />
<br />
Lagian, konsumen seperti ini tidak banyak, kadang tidak mengakui juga karena mungkin tidak tahu atau lupa kalau ada menu tambahan.<br />
<br />
Nah, selain masalah klasik di atas. Standarnya tentu sikap dari kasir perlu ramah, sopan, dan murah senyum sebagai bentuk pelayanan restoran yang baik.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
C. Alur Kerja Order</h2>
Di atas sudah sedikit saya singgung terkait dengan order, tapi ada beberapa poin penting lain yang wajib kalian pahami berikut ini:<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Repeat Order</h3>
Ketika konsumen memesan menu, standarnya ada 2 tipe, konsumen nulis sendiri di nota pesanan atau waitress yang menuliskannya.<br />
<br />
Kalau waitress yang menuliskan, potensi salah order bisa diminimalisir, tinggal konfirmasi saja kalau ada variasi menu. Misal antara goreng atau bakar jika daging, hangat atau dingin jika minuman.<br />
<br />
Masalahnya jika konsumen nulis sendiri, ini berpotensi terjadi kesalahan banyak sekali. Salah nulis order, jumlah, dan sebagainya.<br />
<br />
Jadi untuk mengatasi hal ini, kalian bisa memberikan pelayanan berupa repeat order atau mengulangi kembali apa yang dipesan konsumen. Kalau ada kesalahan pesan, pasti akan langsun ketahuan selama konsumen menyimak dengan baik repeat kalian.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Masa Tunggu Order</h3>
Setelah nota order direpeat, lalu masuk ke antrian proses produksi. Standarnya nota makanan dan nota minum itu dibedakan, jadi ketika masuk antrian produksi akan dipisah untuk diproses masing-masing.<br />
<br />
Potensi masalah diproses ini adalah salah urutan, maksudnya nota yang lebih dulu masuk urutan malah tercecer dan nota pesanan yang belakangan justru terdahulukan.<br />
<br />
Hal ini akan menimbulkan masalah besar, ada potensi dimana konsumen yang merasa pesan lebih dulu tapi orderannya datang belakangan akan protes.<br />
<br />
Protes pada kesalahan ini termasuk protes yang akan sangat berpengaruh buruk terhadap nilai pelayanan restoran. Jadi perlu banget untuk diantisipasi.<br />
<br />
Bagaimana melakukannya? Tidak ada cara khusus, cukup merapikan letak nota order, tumpuk dengan rapi, ambil mulai dari paling bawah, dan memastikan tidak da nota yang terjatuh dari tempatnya dan menghilang entah kemana.<br />
<br />
Di restoran yang lebih modern, proses nota order ini sudah terkomputerisasi. Jadi konsumen bisa pesan melalui gadget yang tersedia lalu pesanan masuk list order.<br />
<br />
Cara modern seperti itu sangat meminimalisir kesalahan. Tapi, sebanding dengan keuntungannya, pengorbanan biayanya juga cukup besar.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<h3 style="text-align: left;">
3. Perubahan Order</h3>
Di restoran atau rumah makan, perubahan order itu pasti sering terjadi. Mau nambah pesanan, ganti menu, cancel menu, udah diorder tapi ternyata habis, dan lain sebagainya.<br />
<br />
Jika tidak ditata dengan rapi, pelayanan dan alur kerja bisa berantakan, akan ada banyak miss order dan ada kemungkinan salah harga pada nota.<br />
<br />
Masalahnya adalah ketika ada perubahan atau batal menu, bagaimana kalau menu sebelumnya telah selesai dimasak? Rugi dong? Memang ada kemungkinan rugi.<br />
<br />
Tapi itu belum pasti, toh menu yang dicancel atau diganti tersebut bisa dilempar ke konsumen lain yang juga memesannya. Kalau sudah dingin atau sudah kurang pantas disajikan ke konsumen, menu bisa dilelang kepada pegawai yang berminat.<br />
<br />
Untuk masalah nota, kalau pesanan tambahan perlu nota merah yang artinya nota khusus menu tambahan, lalu ditempatkan di tempat khusus dan masuk antrian produksi.<br />
<br />
Nanti kalau menu tambahan sudah diantar ke konsumen, nota merah ini bisa distaples ke nota utama yang ada di kasir.<br />
<br />
Untuk menu cancel atau perubahan menu, waitress perlu melapor ke kasir agar diproses. Jadi kasir nanti perlu merevisi pesanan di nota agar tidak salah penagihan waktu konsumen membayar.<br />
<br />
Disamping itu, cara penyampaian dan komunikasi ke konsumen yang ngawur juga akan membuat minus dalam pelayanan. Yang pertama tentu wajib sopan dan ramah.<br />
<br />
Jika menu yang dipesan ternyata habis, ketika konfirmasi kasih pilihan menu rekomendasi untuk konsumen. Kadang konsumen bingung kalau harus ganti menu tanpa rekomendasi, dan jangan lupa beri pilihan cancel kalau konsumen tidak mau mengganti dengan menu lain.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
D. Pelayanan Lain di Rumah Makan</h2>
Di atas adalah standar prosedur pelayanan restoran yang baik dan alur kerja rumah makan, mulai dari konsumen datang hingga pesanan diantar.<br />
<br />
Di sisi lain ada pelayanan lain yang tak kalah penting untuk diperhatikan, dianataranya sebagai berikut:<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Ruang Komplain, Saran, dan Kritik</h3>
Maklumilah jika memang ada konsumen yang tetap merasa tidak puas walau kalian telah memberikan pelayanan terbaik di restoran.<br />
<br />
Hal ini wajar saja karena tidak ada yang sempurna, toh konsumen itu seleranya berbeda-beda. Kadang hal baik seperti konfirmasi order aja bisa dianggap terlalu berisik, padahal itu untuk kepentingan bersama.<br />
<br />
Tapi untuk membuat konsumen yang marah dan merasa tidak puas agar sedikit reda emosinya, agar tidak semakin menjadi-jadi, kalian bisa mewadahinya dengan menyediakan semacam kotak komplain, saran, atau kritik.<br />
<br />
Bisa berupa nomor kontak manajer atau pejabat yang bertanggungjawab atas komplain, email, atau media lain sesuai selera kalian. Pokoknya, wadahi konsumen untuk menyatakan unek-uneknya.<br />
<br />
Tapi, ketika konsumen emosi, hal paling penting untuk tidak dilakukan adalah ikut emosi. Ini akan semakin memperkeruh keadaan.<br />
<br />
Dan coba bayangkan, jika pegawai malah ikut emosi dan mungkin lebih emosi dari konsumen, apa jadinya? Padahal konsumen lain pasti melihat kejadian tersebut.<br />
<br />
Ditambah kalau ada yang merekam dan diupload ke media sosial, bisa jadi pelayanan restoran kalian akan menjadi viral karena hal negatif.<br />
<br />
Bisnis itu pasti akan banyak berinteraksi dengan konsumen, prioritaskan mereka, merendah dirilah, sabar walau mungkin konsumen yang salah!<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Ruang Tunggu</h3>
Di perusahaan saya dulu, konsumen yang pesan untuk dibungkus tidak akan diarahkan untuk menempati meja konsumen, tapi diberi ruang tunggu.<br />
<br />
Ini merupakan pelayanan yang baik, apalagi kalau restoran sedang ramai. Jadi konsumen yang tidak makan di tempat tidak memenuhi meja.<br />
<br />
Jika masih ada ruang kosong di sudut restoran atau rumah makan, ada baiknya membuat ruang khusus tunggu, tidak perlu mewah, menyediakan kursi yang pantas dan tidak panas pun sudah baik.<br />
<br />
Ruang tunggu akan semakin terasa manfaatnya kalau restoran sering didatangi gofood atau grabfood, daripada mereka duduk di motor mending disediakan ruang tunggu yang nyaman.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Parkir dan Tukang Parkir</h3>
Sering banget denger keluhan di suatu restoran hanya karena masalah parkir, kadang karena lahan parkir kurang luas atau kadang karena tukang parkir yang kurang ramah.<br />
<br />
Agar meningkatkan nilai pelayanan restoran kalian menjadi semakin baik, ada baiknya memberikan perhatian terhadap parkir ini.<br />
<br />
Jika memang tukang parkir diperlukan, pastikan mereka bekerja semestinya. Jangan hanya meminta uang saja tanpa membantu memarkirkan kendaraan kepada konsumen.<br />
<br />
Hal seperti itu menyakitkan banget bagi konsumen. Atau solusi lainnya, tukang parkir tidak boleh meminta uang kepada konsumen dan kamu menggajinya.<br />
<br />
Selanjutnya:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/02/cara-mengatasi-komplain-keluhan-konsumen.html">Cara mengatasi komplain/keluhan konsumen yang baik.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/03/waralaba-franchise-ayam-crispy-murah-terbaik.html">7 Waralaba ayam crispy murah terbaik saat ini.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2018/12/peluang-bisnis-saat-musim-liburan-tiba.html">Peluang bisnis saat musim liburan tiba.</a><br />
-----<br />
Oke ya gaess, itulah prosedur pelayanan restoran dan alur kerja rumah makan yang baik. Semoga penjelasan di atas bermanfaat dan membantu menciptakan layanan terbaik di restoran kalian. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-8158103707611242792019-08-14T16:43:00.001+07:002019-08-14T16:48:31.661+07:00Ciri-Ciri Investasi Bodong! Mengenal Penipuan Berkedok Investasi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1>
Ciri-Ciri Investasi Bodong! Mengenal Penipuan Berkedok Investasi</h1>
Ciri-ciri investasi bodong bisa dideteksi lebih dini jika kalian bersikap waspada. Waspada artinya berpikir logis, tidak terbawa nafsu alias pengen enak dan cepat.<br />
<br />
Penipuan investasi kini marak terjadi di Indonesia memanfaatkan ketidaktahuan oleh masyarakat akan investasi. Padahal, sebenarnya ciri-ciri penipuan investasi itu mudah dikenali.<br />
<br />
Tapi karena memang wawasan masyarakat terhadap investasi kurang, menyebabkan ciri-ciri investasi bodong yang ada terasa wajar dan dimaklumi.<br />
<br />
Biasanya penipuan berkedok investasi seperti itu terjadi di pelosok desa atau pinggiran kota. Dan tidak main-main, jumlah uang hasil penipuannya bisa puluhan atau bahkan ratusan miliar.<br />
<br />
Ini menandakan bahwa masih banyak sekali masyarakat Indonesia yang kurang melek terhadap investasi yang sebenarnya.<br />
<br />
Nah, apa kamu juga ingin berinvestasi? Sebelum melakukannya, yuk kenali dulu apa saja ciri-ciri investasi bodong berikut ini:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/06/cara-mendapatkan-uang-dari-hobi-jalan-jalan-traveling.html">Cara mendapatkan uang dari hobi jalan-jalan.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/06/investasi-emas-di-pegadaian.html">Investasi emas di Pegadaian! Aman, murah, dan menguntungkan.</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEim9B_ysrFdlihP6ysIPtSlGYedu3fz099nKm15bjkax6YEdDq2_-1vX9zKuyl6CTxFvMbm9J469TNzIqvYdyFSwJrhgNqhWbVw32P50kI3n1Munaoc7v6yrBfyNTQETnDTi9TiRfBW4qJe/s1600/ciri-ciri-investasi-bodong-tips-mengenali-dan-menghindari-penipuan-investasi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Ciri-Ciri Investasi Bodong! Mengenal Penipuan Berkedok Investasi" border="0" data-original-height="183" data-original-width="275" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEim9B_ysrFdlihP6ysIPtSlGYedu3fz099nKm15bjkax6YEdDq2_-1vX9zKuyl6CTxFvMbm9J469TNzIqvYdyFSwJrhgNqhWbVw32P50kI3n1Munaoc7v6yrBfyNTQETnDTi9TiRfBW4qJe/s1600/ciri-ciri-investasi-bodong-tips-mengenali-dan-menghindari-penipuan-investasi.jpg" title="Ciri-Ciri Investasi Bodong! Mengenal Penipuan Berkedok Investasi" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
A. Ciri-ciri Investasi Bodong</h2>
Ciri investasi penipuan alias tipu-tipu memang wajib kita kenali, gimana tidak niat hati mau memanfaatkan dana yang ada agar tambah banyak, eh malah kena tipu.<br />
<br />
Rasanya pasti sakit, mirip kayak diselingkuhin, atau bahkan terasa lebih sakit dan ditambah emosi yang akan meledak-ledak.<br />
<br />
Semua orang pasti tidak mau kena tipu, karenanya mari kita pelajari bersama ciri-cirinya di bawah ini:<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Imbal Hasil Investasi Tidak Wajar</h3>
Untuk menarik perhatian calon korban, senjata paling ampuh bagi para penipu adalah memberikan iming-iming imbal balik investasi yang besar dalam waktu singkat.<br />
<br />
Bagi orang awam, jika ditawari investasi dengan return sebesar 50% dalam 1 bulan, tentu akan terlihat sangat menarik. Bayangkan saja 100 juta akan menjadi 150 juta hanya dalam 1 bulan.<br />
<br />
Belum lagi, selain imbal balik investasi yang tinggi pasti juga akan diiming-imingi risiko yang rendah. Bisa dikatakan mereka akan meyakinkan calon pembeli kalau investasinya pasti berhasil.<br />
<br />
Tapi pada kenyataannya, mustahil investasi itu “pasti berhasil” dengan return setinggi itu. Bahkan suatu investasi yang mampu memberikan return 5% dalam 1 bulan saja itu sudah termasuk luar biasa.<br />
<br />
Mungkin ada investasi dengan return 50% dalam 1 bulan, contohnya saham. Tapi, berbanding lurus dengan returnya, risiko saham juga sama besarnya.<br />
<br />
Selalu ingat prinsip dasar dari suatu investasi, yaitu semakin tinggi potensi returnnya maka semakin tinggi pula risiko, begitupun sebaliknya.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Legalitas Usaha Dipertanyakan</h3>
Siapapun yang ada di Indonesia, wajib mematuhi hukum yang berlaku di Indonesia. Hukum di Indonesia mewajibkan semua pihak yang menyediakan layanan keuangan untuk terdaftar dan diawasi OJK.<br />
<br />
Layanan keuangan itu termasuk penghimpunan dana dari masyarakat untuk investasi. Jadi, jika kalian ditawari investasi maka wajib sudah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)<br />
<br />
Jika mereka tidak mampu memberikan bukti yang layak, curigalah bahwa itu merupakan ciri-ciri investasi bodong.<br />
<br />
Selain dari OJK, kamu juga perlu cek legalitasnya di otoritas lain seperti Bappebti, BKPM, dan Kemenkop-UKM. Jika ternyata tidak terdaftar di salah satunya, bisa dipastikan itu investasi illegal alias penipuan investasi.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Pengelolaan Dana Investasi Tidak Jelas</h3>
Ciri-ciri penipuan investasi yang ketiga adalah adanya indikasi pengelolaan dana investasi yang tidak jelas. Ini bisa kalian lihat dari caranya memberikan laporan investasi.<br />
<br />
Dimanapun, seorang investor itu berhak mendapatkan laporan dan informasi penting lain seputar dana investasinya secara berkala, misal laporan pertumbuhan dana.<br />
<br />
Jadi semisal mereka enggan memberikan laporan atau banyak beralasan, bisa jadi itu merupakan investasi bodong. Pasalnya, penipu biasanya hanya mengendapkan dana di rekening saja.<br />
<br />
Setelah dana dirasa cukup banyak terkumpul dari orang lain, penipu akan kabur, menghilang, dan tidak ada kabar lagi.<br />
<br />
Selain masalah pelaporan dana investasi, penipuan investasi biasanya tertutup dan berbelit-belit dalam memberikan informasi, misalnya informasi instrument investasi.<br />
<br />
Dimana dana diinvestasikan? Berapa porsi investasinya? Berapa jangka waktunya? Dan informasi lain. Jikapun mereka memberikan informasi, coba saja cek kebenarannya!<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
4. Menggunakan Identitas Pihak Lain Tanpa Izin</h3>
Para penggiat investasi bodong biasanya juga mencatut nama besar atau foto diri pihak lain tanpa izin, misalnya nama badan tertentu, foto artis, ustad, atau tokoh masyarakat.<br />
<br />
Tujuannya jelas untuk menarik perhatian calon korban. Secara psikologis, kita memang berkemungkinan lebih nyaman jika ada nama besar di dalamnya, atau bisa dikatakan merasa aman.<br />
<br />
Jadi pencatutan nama dan foto pihak lain ini bisa menjadi senjata yang cukup ampuh bagi si penipu. Tapi jangan khawatir, kalian bisa cek dan ricek.<br />
<br />
Kalian bisa perhatikan bagaimana mereka menggunakan pihak lain tersebut. Jika mereka mencatut foto, amati dengan benar apakah foto tersebut terlihat nyata, atau hanya mengambil dari Google saja.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
5. Struktur Organisasi Tidak Jelas</h3>
Penipuan investasi walaupun mereka mengaku berbadan hukum, tapi tetap saja biasanya struktur organisasi yang dimiliki berantakan dan “gagal” profesional.<br />
<br />
Kalau kalian tanya bagaimana struktur organisasinya, pasti hanya ada beberapa jawaban. Direktur, wakil direktur, manajer, dan karyawan.<br />
<br />
Yakin badan hukum yang menawarkan investasi hanya segitu aja strukturnya? Dimana perencana dana? Analis pasar?<br />
<br />
Hampir mustahil badan hukum investasi tidak memiliki analis pasar. Jikapun mereka punya, coba tanya latar belakang pendidikan, pengalaman, dan prestasinya? Lalu kalian konfirmasi jawaban mereka.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
6. Menekankan Pada Perekrutan Anggota Baru</h3>
Investasi yang paling meragukan dan kemungkinan besar penipuan adalah adanya perekrutan anggota baru secara terus menerus. Bahkan, semua anggota akan diminta untuk merekrut anggota baru.<br />
<br />
Model investasi seperti ini hanya mengandalkan setoran dana dari anggota baru yang bergabung, lalu dana tersebut diperlakukan sebagai keuntungan. Skema ini dikenal dengan istilah skema ponzi.<br />
<br />
Skema ponzi diperkenalkan oleh Charles Ponzi dan terkenal pada tahun 1920. Sudah ada banyak kasus dimana skema ini merugikan investor, salah satunya kasus Bernard Madoff pada tahun 2008.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Bernard Madoff yang kala itu merupakan salah satu pendiri firma investasi terbesar di Wall Street diketahui melakukan penipuan investasi menggunakan skema ponzi secara besar-besaran.<br />
<br />
Dengan nama besarnya, Madoff berhasil mengelabuhi dan merugikan investor sebesar 65 Miliar Dollar. Akibat skandal investasi bodong ini, banyak lembaga yang gulung tikar, salah satunya JEHT Foundation.<br />
<br />
Belajar dari skandal di atas, jika kalian menemukan ciri-ciri investasi bodong semacam ini, ada baiknya untuk menghindari, jangan ambil risiko walau mereka menawarkan return yang besar.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
B. Tips Terhindar Dari Penipuan Investasi</h2>
Ciri-ciri investasi bodong dan penipuan investasi telah kalian ketahui, tapi benarkah kalian akan mampu menyadari itu?<br />
<br />
Bagaimana jika si penipu mampu menutupinya dengan cermat seperti yang dilakukan oleh Bernard Madoff?<br />
<br />
Walaupun kalian telah mengetahui ciri-ciri investasi abal-abal, jangan lantas mengendorkan waspada. Buktinya para investor yang ditipu Madoff, para korban bukanlah investor amatir lho.<br />
<br />
Kuncinya, tetap logis dan waspada. Logis berpikir dan jangan tergiur dengan return, tetap ingat prinsip investasi di atas.<br />
<br />
Baca selengkapnya: <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/03/tips-menghindari-penipuan-investasi-bodong.html">Tips menghindari investasi bodong yang marak terjadi.</a><br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
C. Investasi Yang Aman</h2>
OJK mengatakan bahwa belakangan ini investasi penipuan makin marak, dan pihaknya semakin gencar membasmi investasi bodong yang sangat merugikan tersebut.<br />
<br />
Tapi walaupun penipuan semakin marak, jangan khawatir karena masih banyak investasi yang legal dan tidak menipu, baik investasi online maupun offline.<br />
<br />
Saat ini, hanya dari smartphone saja kalian bisa investasi. Banyak platform yang memfasilitasi, mau investasi reksadana? Forex? Atau investasi lain? Semua bisa.<br />
<br />
Contoh investasi reksadana, kalian bisa berinvestasi secara online dengan Bareksa, Bibit, Tokopedia, dan masih banyak lagi.<br />
<br />
Pokoknya dimanapun kalian mau investasi, baik online maupun offline, wajib hukumnya untuk cek dan ricek dulu. Pastikan platform investasi tersebut memiliki ijin dari pihak berwenang.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
D. Laporkan Jika Terjadi Penipuan Investasi</h2>
Jika kalian meyadari adanya ciri-ciri investasi bodong seperti di atas, dan cukup yakin kalau itu penipuan maka jangan ragu untuk melaporkannya walau itu belum tentu benar.<br />
<br />
Dimana melaporkannya? Untuk melaporkan indikasi investasi bodong, kalian bisa telepon kontak OJK ke nomor 157, atau ke email konsumen@ojk.go.id dan waspadainvestasi@ojk.go.id.<br />
<br />
Selain itu, kalianpun bisa mempublikasikan keluhan atau laporan indikasi penipuan tersebut ke www.lapor.go.id. Situs ini merupakan situs resmi yang dikembangkan oleh Kantor Staf Presiden, KemenPAN-RB RI, dan Ombudsman RI.<br />
<br />
Dalam situs tersebut terintegrasi dengan Kementerian, Lembaga, dan departemen di seluruh Indonesia. Jadi laporan kalian dapat diteruskan ke pihak yang berwenang.<br />
<br />
Siapa saja dapat membuat akun dan membuat laporan di situs tersebut. Jadi jangan ragu dan jangan takut untuk membuat laporan, ayo bantu meminimalisir korban penipuan investasi!<br />
<br />
Selanjutnya:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/02/cara-mendapatkan-uang-dengan-bermain-game.html">Cara mendapatkan uang dengan bermain game online.</a><br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2017/07/rahasia-sukses-orang-jepang.html">Rahasia sukses orang Jepang yang patut kita tiru.</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/06/kisah-sukses-jan-koum-pendiri-whatsapp.html">Kisah sukses Jan Koum sang pendiri WhatsApp.</a><br />
-----<br />
Oke gaes, itulah ciri-ciri investasi bodong dan cara mengenali penipuan investasi yang marak terjadi di Indonesia. Semoga artikel di atas bermanfaat dan membantu kalian menjauhi investasi abal-abal. Jangan lupa share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-28774641454181218402019-08-09T23:22:00.000+07:002019-08-09T23:22:40.290+07:00Izin PKL! Syarat, Biaya, dan Cara Mengurusnya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1>
Izin PKL! Syarat, Biaya, dan Cara Mengurusnya</h1>
– Izin PKL atau pedagang kaki lima memang jarang dilakukan oleh pelakunya sendiri, sebagian besar dari mereka merasa kalau pengurusan izin usaha PKL merumitkan.<br />
<br />
Hasilnya, jika ada razia dari pemerintah melalui Satpol PP, banyak pegadang kaki lima yang terjaring. Jika kamu mau membuka usaha di pinggir jalan, lebih baik sedari awal mengurus perizinannya.<br />
<br />
Setidaknya dengan mengurus izin PKL, kamu bisa fokus berdagang. Selain itu kamu juga akan aman dan terhindar dari pungutan liar atau pungli yang biasa dilakukan oleh preman.<br />
<br />
Nah, pertanyaannya, apakah semua pedagang kaki lima harus memiliki izin usaha? Mari kita simak pembahasannya berikut ini:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2015/12/cara-mencari-supplier-pemasok-tangan-pertama.html">Cara mencari supplier tangan pertama</a><br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2016/02/cara-memilih-lokasi-usaha-yang-strategis.html">Cara memilih lokasi usaha yang strategis</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwRyf3TjnwHwgWdOGHN40j8lLxd1xAtf9cV0T6DOX2Hhp0EHK_cipHT8Ai6NX8fQggdqmVi1f0cShLOOL_3MpbXrqTcTD8mhl9nRIe2stKuwjCdmWyGXLb-cWQ5aoZQgNd6kdZ8OTMcSK0/s1600/izin-pkl-syarat-biaya-cara-mengurus-mendapatkan-ijin-pedagang-kaki-lima.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Izin PKL! Syarat, Biaya, dan Cara Mengurusnya" border="0" data-original-height="183" data-original-width="275" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwRyf3TjnwHwgWdOGHN40j8lLxd1xAtf9cV0T6DOX2Hhp0EHK_cipHT8Ai6NX8fQggdqmVi1f0cShLOOL_3MpbXrqTcTD8mhl9nRIe2stKuwjCdmWyGXLb-cWQ5aoZQgNd6kdZ8OTMcSK0/s1600/izin-pkl-syarat-biaya-cara-mengurus-mendapatkan-ijin-pedagang-kaki-lima.jpg" title="Izin PKL! Syarat, Biaya, dan Cara Mengurusnya" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
A. Kenapa PKL Harus Izin</h2>
Sering kepikiran, kenapa PKL selalu yang jadi sasaran penggusuran dan razia? Kenapa usaha lain tidak? Hmmn, sederhana banget alasannya, yaitu karena PKL mengganggu ketertiban umum.<br />
<br />
PKL sering banget dagang di trotoar pinggir jalan yang sebenarnya ditujukan untuk pejalan kaki, PKL sering menggunakan saluran pembuangan Pemerintah untuk membuang limbah.<br />
<br />
Padahal, saluran tersebut memiliki fungsi lain. Belum lagi, PKL kadang tidak menjaga kebersihan umum, jadi cukup mencemari lingkungan.<br />
<br />
Dengan berbagai alasan itulah, satpol PP sering melakukan razia untuk PKL yang tidak berizin. Bukan karena diskriminasi atau apapun, alasannya karena PKL tanpa izin memang mengganggu kepentingan umum.<br />
<br />
Seandainya PKL tersebut memiliki izin, tentu tidak akan pernah menjadi korban razia. Ini sebenarnya berlaku juga untuk jenis usaha lain, bahkan sekelas restoran atau hotel sekalipun jika tidak ada izin usahanya pasti akan digusur.<br />
<br />
Jangankan PKL, usaha lain justru lebih berpotensi mengganggu kepentingan umum, misalkan limbah industri, keramaian yang menyebabkan macet berat, penebangan pohon karena mau dibangun gedung, dan lain-lain.<br />
<br />
Jadi yang jadi masalah itu bukan jenis usahanya, bukan seberapa besar usaha, tapi ada izinnya tidak? Karena Indonesia adalah Negara hukum, siapapun yang berpotensi mengganggu kepentingan umum perlu mengantongi izin.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<h2 style="text-align: left;">
B. Izin PKL di Indonesia</h2>
Izin PKL di Indonesia bisa dibagi menjadi 3, yaitu PKL yang berdagang di properti Pemerintah, swasta, dan pribadi. Selama mereka berjualan di trotoar jalan atau disekitarnya, mereka bisa dianggap PKL.<br />
<br />
Hanya saja, tempat berjualannya baik di trotoar, lahan kosong, diatas sungai, dan semacamnya, bisa dimiliki oleh pihak yang berbeda. Ini artinya “kepada siapa PKL harus izin” akan berbeda.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Izin Berdagang di Properti Pemerintah</h3>
Pemerintah memiliki banyak sekali properti yang kerap digunakan PKL untuk berdagang, biasanya di lapangan, pasar, atau jalanan yang dekat pusat keramaian.<br />
<br />
Setiap daerah berbeda-beda, ada daerah yang membuat daerah sentralisasi PKL, ada pula yang membebaskan PKL berdagang dimana saja asal ada izinnya.<br />
<br />
Izin PKL tidak jauh berbeda dengan izin usaha lain, yaitu berupa Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan atau Tanda Daftar Usaha (TDP). Yang jadi masalah adalah bagaimana memperoleh izin tersebut.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Syarat Izin PKL di Properti Pemerintah</h4>
Syarat izin PKL disetiap daerah mungkin berbeda-beda, tapi secara umum jika akan mengurus izin PKL maka perlu mempersiapkan syarat-syarat sebagai berikut:<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Mengisi formulir permohonan izin usaha</li>
<li>Fotokopi KTP</li>
<li>Surat pernyataan belum memiliki tempat usaha</li>
<li>Surat pernyataan berupa kesanggupan untuk menjaga ketertiban, kebersihan, keamanan, keindahan, dan fungsi fasilitas umum</li>
<li>Surat pernyataan kesanggupan untuk meninggalkan dan mengosongkan lokasi usaha PKL tanpa syarat apapun jika Pemerintah akan menggunakannya</li>
<li>Surat pernyataan ketersediaan/ketidakberatan dari pemilik properti yang kemungkinan akan ikut digunakan dalam berdagang.</li>
<li>Surat persetujuan dari pengelola fasilitas umum</li>
<li>Pasfoto</li>
<li>Foto lokasi yang dimohonkan</li>
<li>Rekomendasi dari paguyuban atau komunitas PKL.</li>
</ul>
<h4 style="text-align: left;">
b. Cara Mengurus Izin PKL di Properti Pemerintah</h4>
Cara mengurus izin PKL itu sendiri tiap daerah kemungkinan berbeda, tapi secara umum biasanya lokasi PKL sudah ditentukan oleh kantor kecamatan.<br />
<br />
Lalu dari kantor kecamatan melaporkan lokasi-lokasi yang diizinkan untuk PKL tersebut kepada dinas industri dan perdagangan setempat.<br />
<br />
Ingat, setiap pemda memiliki peraturan dan kebijakan sendiri. Oleh karena itu, jika kalian akan mengurus izin PKL, langsung saja tanyakan kepada dinas perindustrian dan perdagangan atau badan lain yang berwenang.<br />
<br />
Dari dinas ini, kalian akan diarahkan untuk mendapatkan izin, termasuk apa saja syarat dan berapa biayanya, serta ketentuan-ketentuan lain.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
c. Biaya Izin PKL</h4>
Berapa biaya izin PKL? Kembali lagi ke masing-masing Pemda karena biaya izin semacam ini termasuk sumber pemasukan setiap Pemda.<br />
<br />
Tapi secara umum, untuk mengurus izin PKL membutuhkan dana sebagai berikut:<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Usaha dengan modal sampai 50 juta dibebani biaya izin sebesar Rp. 75.000</li>
<li>Usaha dengan modal 51 juta hingga 200 juta dibebani biaya izin sebesar Rp. 150.000</li>
<li>Usaha dengan modal lebih dari 200 juta dibebani biaya izin sebesar Rp. 300.000.</li>
</ul>
<br />
Beberapa waktu lalu, Kementerian Perdagangan pernah mencanangkan program pemberian izin PKL secara cuma-cuma alias gratis di seluruh Indonesia.<br />
<br />
Jika rencana itu sekarang sudah dijalankan dan didukung oleh Pemda maka biaya diatas tidak akan berlaku, kemungkinan kalian akan mendapatkan izin PKL secara gratis.<br />
<br />
Dan perlu dicatat ya, biasanya pemberian izin usaha tidak diberikan secara permanen atau selamanya. Izin usaha termasuk PKL memiliki jangka waktu.<br />
<br />
Tergantung peraturannya, jangka waktu izin tersebut dapat diberikan dalam beberapa waktu, misal 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Setiap jangka waktunya habis, kalian perlu memperpanjangnya.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<h3 style="text-align: left;">
2. Izin Berdagang di Properti Swasta</h3>
Saya yakin satpol PP tidak akan berani merazia PKL jika mereka berdagang bukan di properti pemerintah. Misalnya di emperan kantor, indomaret, alfamart, dan lain sebagainya.<br />
<br />
Dengan syarat, lokasi usaha benar-benar tidak mengganggu fasilitas atau kepentingan umum, termasuk parkir, kemacetan, pembuangan limbah dan sebagainya.<br />
<br />
Hanya saja, izin PKL dan izin usaha itu mirip-mirip beda. Jika kalian mengurus izin PKL, otomatis kalian juga akan mengantongi izin usaha.<br />
<br />
Tapi kalau izin usaha, belum tentu mengantongi izin PKL. Pertanyaannya, jika kita akan berdagang PKL di properti swasta misalnya di depan Indomaret, kepada siapa kita mengurus izin?<br />
<br />
Tentu saja kepada pihak swasta tersebut. Terus perlukah izin ke Pemerintah? Terkait tempat saya kira tidak perlu izin, tapi untuk izin usahanya ada baiknya tetap mengurus guna menghindari hal yang tidak diinginkan.<br />
<br />
Nah, di properti swasta, lokasi paling favorit bagi para PKL adalah emperan Indomaret dan Alamart. Tempat ini selalu rame, jadi kalian tidak perlu khawatir lagi terkait pemilihan lokasinya.<br />
<br />
Emang boleh jualan di depan Indomaret dan Alfamart? Boleh banget, pemberian izin PKL oleh pasar modern seperti ini sebagai bentuk dukungan untuk usaha kecil.<br />
<br />
Dulu saya sudah pernah mengulas masalah ini, jika kalian tertarik silahkan baca: <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2017/04/cara-syarat-sewa-tempat-di-depan-indomaret-alfamart.html">Syarat dan cara jualan di depan Indomaret dan alfamart.</a><br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Izin Berdagang di Properti Pribadi</h3>
Selain di properti pemerintah dan swasta, biasanya PKL juga memanfaatkan lokasi yang merupakan properti milik orang pribadi.<br />
<br />
Untuk lokasi PKL seperti ini, izinnya lebih flexible dan bisa dinegosiasikan secara kekeluargaan. Ini tergantung kemampuan kalian, bagaimana mencari lokasi dan bernegosiasi. Untuk lokasi tentu piilih yang strategis, tapi ada harganya.<br />
<br />
Beruntung jika kalian menemukan orang yang baik, ada kemungkinan sewa dan izinnya mudah banget didiskusikan. Seperti pengalaman teman kuliah saya dulu, betapa beruntungnya mendapat lokasi PKL dengan sewa yang gratis, hanya mengganti biaya listrik dan air saja.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
C. Kapan Perlu Mengurus Izin?</h2>
Kapan seorang pedagang kaki lima perlu mengurus izin? Nunggu terazia dulu? Hmmn, bijaknya sih sedari awal sebelum membuka.<br />
<br />
Sebagai warga negara yang baik, sudah sepatutnya kita mematuhi hukum yang berlaku di tanah dimana kita tinggal. Walaupun merepotkan, tapi sebenarnya menguntungkan untuk kalian sendiri.<br />
<br />
Walaupun saya tahu, pengurusan izin ini bisa dipengaruhi oleh lingkungan. Maksudnya, ketika kalian tahu pedagang di samping kalian tidak berizin PKL, mungkin kalian juga ogah mengurusnya.<br />
<br />
Mereka mungkin mengatakan “kenapa repot-repot mengurus izin PKL, gak pernah ada razia kok”. Pengaruh-pengaruh seperti itu akan selalu ada, jadi pilihan kalian mau terpengaruh atau tidak.<br />
<br />
Jika kalian beragama Islam, saya sarankan untuk tetap mengurus izin karena ajaran Islam menyuruh setiap pemeluknya untuk mematuhi pemerintah.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
D. Pedagang Keliling, Perlu Izinkah?</h2>
Pedagang keliling itu termasuk PKL bukan? Dagangan sendiri atau bukan? Kalau menurutku, pedagang keliling bukan PKL dan saya sampai saat ini belum pernah nemuin izin terkait dagang keliling.<br />
<br />
Jadi intinya tidak perlu izin PKL atau izin lainnya (please koreksi jika saya salah). Cuman, itu kalau dagang secara mandiri. Tapi jika kamu punya usaha dan memperkerjakan beberapa orang untuk berdagang keliling, ini beda lagi.<br />
<br />
Jika kondisinya demikian tentu kalian perlu izin usaha, walaupun produksinya di rumah kalian sendiri tapi kan skalanya sudah cukup besar sampai harus memperkerjakan orang. Jadi saran saya tetap mengurus izin usaha seperti usaha pada umumnya.<br />
<br />
Selanjutnya:<br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.com/2015/01/cara-mempertahankan-pelanggan.html">Tips jitu mempertahankan pelanggan</a><br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.com/2015/07/cara-mengembangkan-usaha-kecil-menjadi-besar.html">Cara mengembangkan usaha kecil menjadi besar</a><br />
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2015/10/cara-memenangkan-persaingan-bisnis.html">Cara memenangkan persaingan bisnis di era modern</a><br />
----<br />
Oke ya gaes, itulah cara mengurus atau mendapatkan izin PKL untuk berdagang di tempat umum, perkantoran, atau milik pribadi perorangan. Semoga ulasan di atas bermanfaat dan menambah wawasan. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7366562392187040924.post-22872689035635400562019-08-05T21:35:00.000+07:002019-08-05T21:35:13.400+07:00Jurnal Penyesuaian dan Jurnal Koreksi! Pengertian, Perbedaan, dan Contoh Kasus Lengkap<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1>
Jurnal Penyesuaian dan Jurnal Koreksi! Pengertian, Perbedaan, dan Contoh Kasus Lengkap</h1>
– Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang sangat penting dalam pembukuan akuntansi, begitu juga dengan jurnal koreksi.<br />
<br />
Di setiap periode akuntansi, semua perusahaan hampir selalu menggunakan kedua jurnal tersebut untuk menyempurnakan pencatatannya.<br />
<br />
Apakah jika perusahaan tidak menggunakan jurnal penyesuaian dan jurnal koreksi maka pencatatan perusahaan tidak sempurna?<br />
<br />
Tidak begitu, fungsi jurnal penyesuaian dan koreksi adalah menyempurnakan, jika perusahaan memang memungkinkan tidak menggunakan jurnal tersebut maka oke-oke saja.<br />
<br />
Tapi pada kenyataannya, tidak ada pencatatan yang sempurna tanpa jurnal penyesuaian dan jurnal koreksi.<br />
<br />
Nah, bagi seorang pemula atau yang sedang belajar akuntansi, kadang bingung membedakan antara kedua jurnal tersebut. Apa perbedaan jurnal penyesuaian dan jurnal koreksi?<br />
<br />
Selain itu, saya yakin ada juga yang bahkan belum tahu apa itu jurnal penyesuaian dan koreksi, oleh karena itu kali ini akan saya ulaskan sejelas-jelasnya. Simak berikut ini:<br />
<br />
Sebelumnya, baca juga:<br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2018/12/pengertian-penggunaan-akun-ayat-silang.html">Pengertian dan penggunaan akun ayat silang dalam akuntansi</a><br />
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.com/2019/03/jurnal-transfer-kas-bank-antar-kantor-pusat-cabang.html">Jurnal transfer kas/bank antar cabang dan kantor pusat</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSO8Ps6AIL7fowVsw_yIS_vXB8R3VCDgzjDdF5InoHS4c_E8IxOQ6oWEexx3xzuaTxIawGxLuJmlmcqLaWZUatK09u2NzKvMSx7RPtbwUXJ6bTPL75VMfNAM0ljRILEpuoP8NjKNeDrOKE/s1600/jurnal-penyesuaian-jurnal-koreksi-pengertian-perbedaan-contoh-kasus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Jurnal Penyesuaian dan Jurnal Koreksi! Pengertian, Perbedaan, dan Contoh Kasus Lengkap" border="0" data-original-height="183" data-original-width="275" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSO8Ps6AIL7fowVsw_yIS_vXB8R3VCDgzjDdF5InoHS4c_E8IxOQ6oWEexx3xzuaTxIawGxLuJmlmcqLaWZUatK09u2NzKvMSx7RPtbwUXJ6bTPL75VMfNAM0ljRILEpuoP8NjKNeDrOKE/s1600/jurnal-penyesuaian-jurnal-koreksi-pengertian-perbedaan-contoh-kasus.jpg" title="Jurnal Penyesuaian dan Jurnal Koreksi! Pengertian, Perbedaan, dan Contoh Kasus Lengkap" /></a></div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
A. Jurnal Penyesuaian</h2>
Pertama, mari kita bahas dulu tentang jurnal penyesuaian, yang akan kita bahas meliputi pengertian, fungsi, dan contoh kasusnya.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Pengertian Jurnal Penyesuaian</h3>
Jurnal penyesuaian adalah jurnal dalam pembukuan akuntansi yang digunakan untuk menyesuaikan nilai dari suatu akun agar menunjukkan nilai yang sebenarnya.<br />
<br />
Seperti yang kalian ketahui, nilai dalam akuntansi dapat pula diperoleh melalui sebuah estimasi yang sifatnya tidak pasti 100%.<br />
<br />
Oleh karena itu diperlukan jurnal penyesuaian ketika nilai yang diestimasi sebelumnya telah memiliki nilai pasti, sehingga terakui nilai yang sebenarnya.<br />
<br />
Jurnal ini bisa dibuat kapan saja, tapi biasanya digunakan pada akhir periode pencatatan atau saat memang sedang diperlukan.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Fungsi Jurnal Penyesuaian</h3>
Dari pengertian di atas, kita bisa tahu kalau fungsi jurnal penyesuaian adalah untuk mengakui nilai agar sesuai kondisi sebenarnya.<br />
<br />
Lebih spesifik lagi, jurnal penyesuaian dapat digunakan untuk mengakui nilai dari estimasi biaya akrual, biaya deferal, dan bahkan untuk pendapatan yang diterima dimuka.<br />
<br />
Contohnya biaya penggunaan bahan baku, penggunaan perlengkapan, hutang gaji, hutang sewa, deposit supplier, semua biaya dibayar dimuka, pendapatan diterima dimuka, dan juga kerugian atau keuntungan selisih kurs.<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Contoh Jurnal Penyesuaian</h3>
Nah, berikut ini contoh jurnal penyesuaian berdasarkan beberapa kasus yang berbeda namun sering sekali atau bahkan hampir selalu terjadi di suatu perusahaan.<br />
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Beban Dibayar Dimuka</h4>
Cukup banyak beban yang bisa dibayar dimuka oleh perusahaan, misalnya sewa gedung, sewa aset, atau yang lain dimana biasanya memakan banyak biaya.<br />
<br />
Jika sewa tersebut masa manfaatnya lebih dari satu periode maka kebijakan yang paling baik adalah dengan membebankan total biaya ke periodenya masing-masing.<br />
<br />
Contoh, jika perusahaan membayar sewa gedung sebesar Rp. 500 juta untuk masa manfaat 5 Tahun, maka tiap bulan perlu mengakui beban tersebut melalui jurnal penyesuaian.<br />
<br />
Mengakui sewa dibayar dimuka<br />
<div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 163.25pt;" valign="top" width="218"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Akun<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 169.05pt;" valign="top" width="225"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Debet<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 146.5pt;" valign="top" width="195"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kredit<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 163.25pt;" valign="top" width="218"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Sewa dibayar dimuka<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 169.05pt;" valign="top" width="225"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">500.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 146.5pt;" valign="top" width="195"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 163.25pt;" valign="top" width="218"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kas/bank<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 169.05pt;" valign="top" width="225"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 146.5pt;" valign="top" width="195"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">500.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div>
*Sewa dibayar dimuka adalah aset, karena hanya mengubah bentuk aset saja. Dari kas/bank menjadi sewa dibayar dimuka.</div>
<div>
<br />
Jurnal penyesuaian per periode</div>
</div>
<div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Akun<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Debet<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kredit<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Biaya sewa gedung<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">8.333.333<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Sewa dibayar dimuka<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">8.333.333<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div>
*Karena sebelumnya perusahaan telah mengeluarkan kas/bank ketika pengakuan sewa dibayar dimuka, maka ketika mengakui biaya sewa tidak perlu (karena memang tidak ada) mencatat pengeluaran kas/bank.</div>
<div>
*Sebagai gantinya, pengakuan biaya sewa akan mengurangi aset sewa dibayar dimuka.</div>
<div>
*Perhitungan: 500 juta dibagi 5 tahun, hasilnya dibagi 12 bulan sesuai periode akuntansi yang digunakan.</div>
<div>
*Jurnal penyesuaian ini akan selalu dibuat untuk mengakui biaya sewa di setiap periode sampai masa manfaat sewa habis.</div>
<div>
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Deposit Supplier</h4>
</div>
<div>
Deposit supplier hampir mirip seperti biaya dibayar dimuka, sama-sama membayar namun manfaatnya belum didapat sepenuhnya oleh perusahaan.</div>
<div>
<br />
Deposit supplier adalah transaksi untuk membeli sesuatu kepada supplier dengan membayar terlebih dahulu, sedangkan barang/jasanya diterima kemudian.</div>
<div>
<br />
<u>Deposit Penuh</u></div>
<div>
Misalkan perusahaan pada tanggal 3 Februari transfer dana 100 juta ke supplier guna memesan 1000 barang dagang.</div>
<div>
<br />
Supplier menjanjikan 400 barang dagang akan dikirim pada tanggal 15 Februari, 400 pada 1 Maret, dan sisanya pada 10 Maret.</div>
<div>
<br />
Jurnal tanggal 3 Februari</div>
</div>
<div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Akun<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Debet<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kredit<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Deposit supplier<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">100.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kas/bank<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">100.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div>
*Sama halnya dengan biaya dibayar dimuka, deposit supplier adalah aset.</div>
<div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Jurnal tanggal 15 Februari</div>
</div>
<div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Akun<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Debet<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kredit<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Persediaan barang dagang<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">40.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Deposit supplier<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">40.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />
Jurnal tanggal 1 Maret</div>
<div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Akun<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Debet<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kredit<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Persediaan barang dagang<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">40.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Deposit supplier<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">40.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />
Jurnal tanggal 10 Maret</div>
<div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Akun<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Debet<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kredit<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Persediaan barang dagang<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">20.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Deposit supplier<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">20.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div>
*Perhitungan harga per barang dagang: 100 juta di bagi 1.000 hasilnya 100.000</div>
<div>
*Persediaan barang dagang juga merupakan aset, akan menjadi biaya (HPP) ketika terjadi penjualan.</div>
<div>
<br />
<u>Down Payment (DP)</u></div>
<div>
Pasti sering kan denger kata DP, ini bisa dilakukan oleh perusahaan ketika mau membeli sesuatu, bisa barang dagang, bahan, baku, peralatan aset, atau apapun itu.</div>
<div>
<br />
Contoh, perusahaan memesan beras 10 ton pada tanggal 1 Juli senilai 12 juta, dan 3 timbangan digital masing-masing harganya Rp. 700.000. Perusahaan membayar 30% dari total biaya, sisanya ketika barang diterima penuh.</div>
<div>
<br />
Supplier bersedia mengirim timbangan digital pada tanggal berikutnya, dan masing-masing beras 5 ton pada tanggal 4 dan 7 Juli.</div>
<div>
<br />
Jurnal tanggal 1 Juli</div>
</div>
<div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Akun<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Debet<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kredit<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">DP bahan baku<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">3.600.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">DP Peralatan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">630.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kas/bank<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">4.230.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />
Jurnal tanggal 2 Juli</div>
<div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Akun<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Debet<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kredit<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Peralatan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">2.100.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">DP Peralatan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">630.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kas/bank<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">1.470.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />
Jurnal tanggal 4 Juli</div>
<div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Akun<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Debet<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kredit<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Persediaan bahan baku<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">6.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">DP bahan baku<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">3.600.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Hutang bahan baku<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">2.400.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />
Jurnal tanggal 7 Juli</div>
<div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Akun<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Debet<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kredit<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Persediaan bahan baku<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">6.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Hutang bahan baku<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">2.400.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kas/bank<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">8.400.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div>
<br />
<h4 style="text-align: left;">
c. Pendapatan Dibayar Dimuka</h4>
</div>
<div>
Ini seperti kebalikan dari deposit supplier dan biaya dibayar disewa di atas, atau lebih tepatnya perusahaan pada posisi menjadi supplier. Kadang disebut deposit pelanggan.</div>
<div>
<br />
Contoh, pada tanggal 1 Juni perusahaan menerima pembayaran penuh untuk 1.000 nasi dos senilai 1.000.000, nasi dos harus dikirimkan pada tanggal 13 dan 14 Juni masing-masing untuk jumlah yang sama.</div>
<div>
<br />
Jurnal penyesuaian tanggal 1 Juni</div>
</div>
<div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Akun<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Debet<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kredit<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kas/bank<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">1.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Pendapatan diterima dimuka<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">1.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div>
*Pendapatan diterima dimuka atau deposit pelanggan adalah kewajiban atau hutang, dan belum boleh diakui pendapatan/penjualan.</div>
<div>
*Dianggap hutang karena menimbulkan kewajiban untuk memenuhi pesanan.</div>
<div>
*Akan menjadi pendapatan/penjualan ketika pesanan telah dipenuhi</div>
<div>
<br />
Jurnal penyesuaian tanggal 13 Juni</div>
</div>
<div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Akun<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Debet<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kredit<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Pendapatan diterima dimuka<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">500.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Penjualan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">500.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />
Jurnal penyesuaian tanggal 14 Juni</div>
<div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Akun<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Debet<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kredit<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Pendapatan diterima dimuka<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">500.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Penjualan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">500.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
Bagaimana jika ada DP dari pelanggan? Contoh, dari 1 juta di atas telah di DP pelanggan sebesar 600 ribu, sisanya dilunasi setiap nasi dos diterima. Maka jurnalnya:</div>
<div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 55.05pt;" valign="top" width="73"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Tgl<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 184.35pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Akun<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Debet<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kredit<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 55.05pt;" valign="top" width="73"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">1 Juni<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 184.35pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kas/bank<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">300.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 55.05pt;" valign="top" width="73"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 184.35pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Pendapatan diterima dimuka<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">300.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 55.05pt;" valign="top" width="73"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 184.35pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 55.05pt;" valign="top" width="73"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">13 Juni<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 184.35pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Pendapatan diterima dimuka<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">500.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 5;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 55.05pt;" valign="top" width="73"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 184.35pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Penjualan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">500.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 6;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 55.05pt;" valign="top" width="73"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 184.35pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 7;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 55.05pt;" valign="top" width="73"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">14 Juni<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 184.35pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Pendapatan diterima dimuka<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">100.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 8;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 55.05pt;" valign="top" width="73"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 184.35pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kas/bank<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">400.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 9; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 55.05pt;" valign="top" width="73"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 184.35pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Penjualan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">500.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div>
<br />
<h4 style="text-align: left;">
d. Penyusutan dan Amortisasi</h4>
</div>
<div>
Selama suatu perusahaan memiliki aset, pasti di setiap periodenya akan membuat jurnal penyesuaian untuk mengurangi nilai dari aset tersebut.</div>
<div>
<br />
Mengurangi nilai aset tersebut bertujuan untuk mengakui manfaat dari aset karena telah digunakan untuk kepentingan perusahaan.</div>
<div>
<br />
Dalam akuntansi, pengurangan nilai aset dikenal dengan istilah penyusutan untuk aset tetap berwujud, dan amortisasi untuk aset tetap tidak berwujud.</div>
<div>
<br />
Contoh, perusahaan memiliki aset mobil dengan nilai penyusutan per periodenya sebesar 1 juta, maka jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:</div>
</div>
<div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Akun<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Debet<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kredit<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Biaya penyusutan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">1.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Akumulasi penyusutan mobil<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">1.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div>
*Akumulasi penyusutan adalah akun kontra, di neraca akan mengurangi nilai aset.</div>
<div>
<br />
<h4 style="text-align: left;">
e. Selisih Kurs</h4>
</div>
<div>
Jika biaya atau pendapatan yang menggunakan mata uang asing dikeluarkan atau diterima saat itu juga, maka tidak perlu ada jurnal penyesuaian karena menggunakan kurs saat itu.</div>
<div>
<br />
Tapi untuk beberapa kasus, kadang selisih kurs ini cukup krusial karena beda kurs. Misalnya, tanggal 27 Februari perusahaan melakukan penjualan secara kredit ke luar negeri sebesar USD 1.000, hari itu kur per dolar adalah Rp. 14.000.</div>
<div>
<br />
Diketahui, piutang luar negeri tersebut baru akan diterima oleh perusahaan pada tanggal 10 Maret. Dan ternyata pada 10 Maret kurs per dolar adalah Rp. 14.200.</div>
</div>
<div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 47.95pt;" valign="top" width="64"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Tgl<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 191.45pt;" valign="top" width="255"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Akun<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Debet<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kredit<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 47.95pt;" valign="top" width="64"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">27 Feb<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 191.45pt;" valign="top" width="255"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Piutang luar negeri<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">14.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 47.95pt;" valign="top" width="64"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 191.45pt;" valign="top" width="255"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Penjualan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">14.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 47.95pt;" valign="top" width="64"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 191.45pt;" valign="top" width="255"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 47.95pt;" valign="top" width="64"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">10 Mar<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 191.45pt;" valign="top" width="255"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kas/bank<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">14.200.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 5;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 47.95pt;" valign="top" width="64"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 191.45pt;" valign="top" width="255"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Laba ditahan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">200.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 6; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 47.95pt;" valign="top" width="64"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 191.45pt;" valign="top" width="255"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Piutang luar negeri<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">14.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div>
*Perusahaan mengalami keuntungan selisih kurs sebesar Rp. 200.000</div>
<div>
*Kenapa laba ditahan? Karena bertujuan menambah pendapatan periode februari. Jika diakui pendapatan/penjualan, nanti akan masuk pada periode maret, ini kurang tepat.</div>
<div>
*Pendapatan periode sebelumnya tetap harus diakui walau terjadi di periode selanjutnya, selama perolehan pendapatan tersebut hasil operasi periode sebelumnya.</div>
<div>
<br />
<h4 style="text-align: left;">
f. Beban Akrual Lainnya</h4>
</div>
<div>
- Hutang Gaji</div>
<div>
Kadang, perusahaan memberikan gaji kepada karyawannya di bulan berikutnya, biasanya tanggal 2 atau 3, padahal gaji tersebut untuk sumber daya di periode sebelumnya.</div>
<div>
<br />
Artinya, walaupun uang baru keluar di bulan berikutnya, tapi biaya harus tetap diakui di periode penggunaan sumber daya untuk memperoleh pendapatan.</div>
<div>
<br />
Ini sesuai prinsip akuntansi, yaitu prinsip mempertemukan biaya dan pendapatan di periode yang sama, tidak boleh di periode yang berbeda.</div>
<div>
<br />
Contoh, perusahaan menghitung gaji bulan maret sebesar 100 juta dan akan dibayarkan pada tanggal 3 April. Kemudian, tanggal 5 April diketahui ada kekurangan pembayaran gaji sebesar 2 juta. Maka jurnal penyesuaian sebagai berikut:</div>
</div>
<div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 47.95pt;" valign="top" width="64"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Tgl<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 191.45pt;" valign="top" width="255"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Akun<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Debet<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kredit<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 47.95pt;" valign="top" width="64"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">31 Mar<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 191.45pt;" valign="top" width="255"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Biaya gaji<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">100.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 47.95pt;" valign="top" width="64"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 191.45pt;" valign="top" width="255"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Hutang gaji<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">100.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 47.95pt;" valign="top" width="64"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 191.45pt;" valign="top" width="255"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 47.95pt;" valign="top" width="64"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">3 Apr<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 191.45pt;" valign="top" width="255"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Hutang gaji<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">100.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 5;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 47.95pt;" valign="top" width="64"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 191.45pt;" valign="top" width="255"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kas/bank<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">100.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 6;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 47.95pt;" valign="top" width="64"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 191.45pt;" valign="top" width="255"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 7;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 47.95pt;" valign="top" width="64"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">5 Apr<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 191.45pt;" valign="top" width="255"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Laba ditahan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">2.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 8; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 47.95pt;" valign="top" width="64"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 191.45pt;" valign="top" width="255"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kas/bank<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">2.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div>
*Kekurangan gaji mengurangi laba ditahan.</div>
<div>
*Mengurangi laba ditahan karena biaya gaji terlalu rendah hingga menyebabkan laba ditahan terlalu tinggi.</div>
<div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #666666;"><span style="font-size: x-small;">Advertisement</span></span></center>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8554913703901686" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7872214534" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
- Hutang Sewa</div>
<div>
Banyak perusahaan yang menyewa layanan air, internet, dan telepon di perusahaan lainnya. Kadang, invoice sewa tersebut baru didapat oleh perusahaan di bulan berikutnya.</div>
<div>
<br />
Seperti di atas, walau baru ada tagihan dan pembayaran di bulan berikutnya, biaya tersebut wajib diakui biaya untuk periode penggunaannya.</div>
<div>
<br />
Misal, tanggal 31 Agustus perusahaan akan mengakui sewa air, telephone, dan internet berdasarkan invoice bulan Juli sebesar 1.000.000.</div>
<div>
<br />
Diketahui invoice sebenarnya dari bulan Agustus diterima tanggal 4 September sebesar 1.130.000. Maka jurnalnya sebagai berikut:</div>
</div>
<div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 47.95pt;" valign="top" width="64"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Tgl<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 191.45pt;" valign="top" width="255"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Akun<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Debet<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kredit<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 47.95pt;" valign="top" width="64"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">31 Agt<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 191.45pt;" valign="top" width="255"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Biaya air, tlp, internet<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">1.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 47.95pt;" valign="top" width="64"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 191.45pt;" valign="top" width="255"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Hutang sewa air, tlp,
internet<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">1.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 47.95pt;" valign="top" width="64"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 191.45pt;" valign="top" width="255"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 47.95pt;" valign="top" width="64"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">4 Sept<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 191.45pt;" valign="top" width="255"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Hutang sewa air, tlp,
internet<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">1.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 5;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 47.95pt;" valign="top" width="64"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 191.45pt;" valign="top" width="255"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Laba ditahan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">130.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 6; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 47.95pt;" valign="top" width="64"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 191.45pt;" valign="top" width="255"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kas/bank<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">1.130.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div>
Apakah hanya itu saja penggunaan jurnal penyesuaian? Tidak, biaya akrual ada banyak, tapi prinsipnya sama seperti di atas. Setelah mempelajari contoh jurnal penyesuaian di atas, saya yakin kalian akan dengan mudah menjurnal biaya akrual lainnya.</div>
<div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
B. Jurnal Koreksi</h2>
</div>
<div>
Gimana, sudah jelas tentang jurnal penyesuaian? Jika belum silahkan tinggalkan komentar di bawah. Jika sudah paham, lanjut ke jurnal koreksi berikut ini:</div>
<div>
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Pengertian Jurnal Koreksi</h3>
</div>
<div>
Jurnal koreksi adalah jurnal yang dibuat oleh akuntan untuk memperbaiki kesalahan pencatatan transaksi yang terjadi.</div>
<div>
<br />
Artinya, jurnal koreksi ini ada untuk memperbaiki kesalahan. Kenapa tidak dihapus atau di tipex saja? hmmn, ketika kalian belajar di kampus, saya yakin dosen sudah memperingatkan kalian.</div>
<div>
<br />
Menghapus atau men-tipex jurnal transaksi adalah sesuatu yang tabu dilakukan dalam dunia akuntansi, karena akan merusak historicalnya.</div>
<div>
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Fungsi Jurnal Koreksi</h3>
</div>
<div>
Fungsi jurnal koreksi tentu saja untuk memperbaiki atau membetulkan kesalahan, lebih spesifik lagi dapat digunakan untuk membetulkan kesalahan jumlah maupun akun.</div>
<div>
<br />
Biasanya, jurnal koreksi ini digunakan jika kesalahan pencatatan transaksi terjadi di periode yang sama. Tapi, kalau sudah masuk di periode berikutnya dan kesalahan baru diketahui, bisa memperbaikinya menggunakan jurnal penyesuaian.</div>
<div>
<br />
<h3 style="text-align: left;">
3. Contoh Jurnal Koreksi</h3>
</div>
<div>
Berikut ini contoh jurnal koreksi untuk memperbaiki kesalahan jumlah/nilai dan kesalahan akun:</div>
<div>
<br />
<h4 style="text-align: left;">
a. Kesalahan Nilai</h4>
</div>
<div>
Misal, tanggal 2 Maret terjadi pembelian persediaan sebesar 10 juta secara tunai, dan terjadi penjualan sebesar 2.400.000 secara kredit.</div>
<div>
<br />
Namun, tanggal 3 agung sebagai Supervisor memberikan surat cinta ke Dian sebagai akuntan bahwa dirinya telah salah mencatatkan jumlah.</div>
<div>
<br />
Dian justru mencatatkan jumlah 1 juta untuk pembelian, dan 24 juta untuk penjualan. Maka dari itu Dian perlu menanggapi surat cinta dari Agung untuk membuat jurnal koreksi.</div>
</div>
<div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Tgl<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Akun<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Debet<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kredit<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Jurnal salah jumlah:<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">2 Mar<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Persediaan barang dagang<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">1.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kas/bank<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">1.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 5;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Piutang dagang<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">24.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 6;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Penjualan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">24.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 7;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 8;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Jurnal Koreksi:<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 9;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">3 Mar<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Persediaan barang dagang<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">9.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 10;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kas/bank<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">9.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 11;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 12;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Penjualan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">21.600.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 13; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Piutang dagang<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">21.600.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div>
*Jika salah jumlah, tinggal buat jurnal baru dengan akun yang sama dan sesuaikan jumlahnya saja.</div>
<div>
*Tambah jika kesalahannya terlalu kecil pencatatan, kurang jika terlalu besar hingga sesuai dengan nilai yang benar.</div>
<div>
<br />
<h4 style="text-align: left;">
b. Kesalahan Akun</h4>
</div>
<div>
Misalnya, tanggal 7 Maret terjadi pembelian barang dagang sebesar 3 juta secara tunai, pembelian peralatan sebesar 1 juta secara tunai, dan terjadi pendapatan diterima dimuka sebesar 2 juta.</div>
<div>
<br />
Namun sekali lagi, tanggal 8 Maret Agung dengan penuh perhatian, kasih sayang, dan pengertian memberikan surat cinta ke Dian yang isinya:</div>
<div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Pencatatan pembelian barang dagang salah karena harusnya tunai.</li>
<li>Pembelian peralatan salah karena dicatatkan sebagai perlengkapan.</li>
<li>Pencatatan pendapatan diterima dimuka salah karena dicatat sebagai penjualan barang dagang secara kredit.</li>
</ul>
</div>
<div>
Maka jurnalnya sebagai berikut:</div>
</div>
<div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Tgl<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Akun<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Debet<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kredit<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Jurnal salah akun:<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">7 Mar<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Persediaan barang dagang<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">3.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Hutang dagang<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">3.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 5;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Perlengkapan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">1.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 6;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kas/bank<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">1.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 7;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 8;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Piutang dagang<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">2.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 9;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Penjualan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">2.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 10;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 11;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Jurnal Koreksi:<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 12;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">8 Mar<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Hutang dagang<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">3.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 13;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kas/bank<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">3.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 14;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 15;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Peralatan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">1.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 16;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Perlengkapan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">1.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 17;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 18;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kas/bank<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">2.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 19;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Pendapatan diterima dimuka<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">2.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 20;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Penjualan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">2.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 21; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.55pt;" valign="top" width="265"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Piutang dagang<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">2.000.000<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div>
*Jika salah akun, tinggal buat jurnal baru dan balik akun yang salah dengan akun yang benar.</div>
<div>
*Akun yang benar tidak perlu di koreksi karena memang sudah benar.</div>
<div>
*Boleh saja full membalik jurnal yang salah (baik akun yang benar maupun yang salah) lalu membuat jurnal yang benar, tapi ini tidak praktis jika yang salah hanya salah satu akun.</div>
<div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
C. Perbedaan Jurnal Penyesuaian dan Jurnal Koreksi</h2>
</div>
<div>
Setelah mempelajari tentang jurnal penyesuaian dan jurnal koreksi di atas, tentunya kalian sudah tahu secara jelas apa saja perbedaan jurnal penyesuaian dan jurnal koreksi itu.</div>
<div>
<br />
Nah berikut ini ringkasannya:</div>
</div>
<div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Jurnal Penyesuaian<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Jurnal Koreksi<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Untuk menyesuaikan sesuai
kondisi terkini<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Untuk memperbaiki
kesalahan<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Akuntan tahu bahwa harus
dibuat jika sudah saatnya<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Akuntan tidak tahu bahwa
harus dibuat hingga kesalahan terdeteksi<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Dapat dibuat kapan saja
jika diperlukan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Biasanya dibuat hanya pada
periode yang sama<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div>
Apa lagi perbedaan yang kalian sadari, tambahkan lewat komentar di bawah ya!</div>
<div>
<br />
<h2 style="text-align: left;">
D. Membuat Jurnal Penyesuaian dan Koreksi Dengan Software</h2>
</div>
<div>
Pencatatan akuntansi terkini hampir selalu menggunakan software, apalagi untuk perusahaan menengah ke atas. Hal ini tentu akan lebih mempercepat pelaporan keuangan.</div>
<div>
<br />
<h3 style="text-align: left;">
1. Budaya Mengedit Transaksi</h3>
</div>
<div>
Pada prakteknya menggunakan software, jurnal penyesuaian masih sering dibuat karena kebutuhan. Tapi, untuk jurnal koreksi sudah jarang, menghapus dan mengedit lebih sering dilakukan.</div>
<div>
<br />
Banyak kebijakan perusahaan yang memperbolehkan staf akuntan untuk melakukan editing transaksi secara langsung jika memang terjadi kesalahan, tidak membuat jurnal koreksi. Hal ini dinilai lebih praktis dan laporan yang dihasilkan oleh software tetap rapi dan akurat.</div>
<div>
<br />
Tapi jikapun akuntan akan membuat jurnal penyesuaian dan koreksi menggunakan softaware, logika antara pencatatan manual di kertas dan software sama saja, cuman kalau pake software tentu ada kontrol yang lebih kuat.</div>
<div>
<br />
<h3 style="text-align: left;">
2. Kontrol Lebih Kuat</h3>
</div>
<div>
Dengan menggunakan software akan lebih sulit dalam membuat kesalahan. Misalnya, jika manual ada kemungkinan salah nilai karena tidak balance, jumlah antara debet dan kredit tidak sama.</div>
<div>
<br />
Tapi kalau di software, kesalahan tersebut langsung bisa diketahui karena ada peringatan yang muncul kalau jumlah tidak balance.</div>
<div>
<br />
Selain kesalahan jumlah, kesalahan akun juga sama-sama bisa terdeteksi dengan mudah. Misalnya kalian sebagai general accounting ini menjurnal pembelian tapi justru menjurnal penjualan, ini akan menyebabkan berkurangnya persediaan.</div>
<div>
<br />
Jika persediaan berkurang biasanya bagian cost accounting akan langsung dapat mengetahuinya. Jika persediaan berkurang tidak semestinya, maka bagian general accounting akan diberi tahu kemungkinan terjadi kesalahan.</div>
<div>
<br />
Contoh lain, mungkin menggunakan software akan sedikit membuat ribet, pasalnya banyak perusahaan yang melakukan pembatasa akses.</div>
<div>
<br />
Misal, seorang staff akuntansi kemungkinan tidak punya akses untuk melakukan editing, membuat jurnal penyesuaian dan koreksi, dll, jadi jika mau melakukan editing atau penyesuaian atau lainnya pada suatu transaksi perlu melaporkannya pada supervisor.</div>
<div>
<br />
Selanjutnya:</div>
<div>
- <a href="https://forum-ukm.blogspot.co.id/2017/09/zahir-accounting-software-akuntansi-terbaik.html">Software akuntansi terbaik untuk UMKM</a></div>
<div>
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.co.id/2016/03/jurnal-akuntansi-untuk-pembentukan-persekutuan-firma.html">Jurnal akuntansi untuk pembentukan persekutuan firma</a></div>
<div>
- <a href="http://forum-ukm.blogspot.com/2015/03/cara-membuat-laporan-keuangan-ukm.html">Full cara membuat laporan Keuangan UKM</a></div>
<div>
-----</div>
<div>
Oke ya gaess, itulah pembahasan kita tentang jurnal penyesuaian dan jurnal koreksi yang meliputi pengertian, perbedaan, dan contoh jurnalnya. Semoga pembahasa di atas bermanfaat dan membantu kalian. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.</div>
</div>
</div>
Agung Mujtabahttp://www.blogger.com/profile/03180740838899145707noreply@blogger.com0