8 Cara meningkatkan Motivasi Karyawan Agar Bekerja Lebih Maksimal – Karyawan merupakan senjata bagi para pengusaha. Seorang pengusaha bagai ksatria, jika tanpa senjata yang ampuh juga akan kesulitan dalam menjalankan bisnisnya. Sehebat apapun senjata, jika tidak diasah, dirawat, atau dipertajam, akan tumpul juga, hal ini sama dengan karyawan hebat namun bekerja tidak maksimal. Jelas kondisi seperti itu sangat disayangkan. Ada banyak faktor yang menyebabkan seorang karyawan tidak bekerja secara maksimal, salah satu faktor yang sering menjadi penyebabnya adalah karena kurangnya motivasi yang dimiliki oleh karyawan.
Bagi seorang pengusaha, memiliki karyawan yang bekerja tidak maksimal akan sangat merugikan, apalagi jika karyawan tersebut sudah dibayar mahal, ditambah lagi operasi perusahaan juga akan ikut berkinerja tidak maksimal, bayangkan berapa kerugian yang ditimbulkan? Berapa kesempatan yang disia-siakan?
Namun demikian, seorang pengusaha juga tidak patut untuk langsung menyalahkan karyawan yang kurang memiliki motivasi. Pengusaha harus mengerti, banyak faktor yang menjadi penyebab hal tersebut dapat terjadi, dan tahukah anda, 90% penyebab karyawan yang kurang motivasi dikarenakan kondisi dan atasan dalam perusahaan. Artinya, kondisi perusahaan dan atasan/boss menjadi penyebab utamanya. Dengan begitu, masih pantaskah anda menyalahkan karyawan? Tidak, tidak ada yang patut untuk disalahkan, semua pihak harus berusaha untuk memperbaiki kondisi ini.
Nah, bagi anda yang berlabel pengusaha, daripada marah-marah dan mengedepankan emosi ketika mengetahui karyawan bekerja tidak maksimal, lebih baik mendinginkan kepala, tenang, dan memikirkan cara terbaik. Berkaitan dengan hal itu, mungkin beberapa cara memotivasi karyawan di bawah ini patut anda coba.
Sebelumnya, baca juga: Cara merekrut karyawan yang berkualitas tinggi.
Dengarkan dan Perhatikan Ide-ide Yang Diberikan Karyawan
Pernah merasakan dimana ide anda diabaikan? Pastinya rasanya “ngeh” banget kan, itulah yang sering terjadi di dalam perusahaan. Jangan beranggepan bahwa karyawan anda itu tidak memiliki ide, mereka selalu memiliki ide dan gagasan tertentu, entah itu hanya dipendam dalam hati saja atau diam-diam mengungkapkan dibelakang. Ketika karyawan memutuskan untuk menunjukkan idenya kepada anda, di situlah anda harus menghargainya, dengarkan ide tersebut, perhatikan ide tersebut. Hal ini jauh lebih baik daripada mengabaikannya.
Memang, ide tersebut tidak selalu dapat anda laksanakan, tapi di sini bukan itu point pentingnya. Anda hanya perlu mendengarkan, memperhatikan, dan menganalisis ide dari karyawan tersebut, jika ide tersebut memang layak digunakan maka jangan malu-malu untuk menggunakannya. Sebaliknya, jika ide tersebut kurang bagus, jangan paksakan, tapi yang pentingkan anda tidak mengabaikannya. Karyawan akan paham dengan hal tersebut.
Delegasi Kepada Karyawan
Mendelegasikan suatu pekerjaan kepada karyawan tentu menjadi sebuah bentuk kepercayaan anda kepada karyawan. Dengan begitu karyawan merasa bahwa telah diberi kepercayaan oleh anda, kemampuannya telah diakui oleh anda. Kalau sudah begitu, anda tahu sendiri bagaimana reaksi mereka, jelas akan termotivasi untuk melaksanakan tanggungjawabnya.
Dari awal karyawan memang sudah memiliki pekerjaan dan tanggungjawabnya sendiri. Tapi bukan itu yang saya maksud, yang saya maksudkan adalah ketika anda memiliki urusan atau proyek tertentu. Misalkan, anda ingin membuka cabang baru, maka di situlah anda dapat mendelegasikan karyawan untuk membantu anda, atau bisa juga sepenuhnya anda limpahkan kepada karyawan.
Pengakuan, Penghargaan, dan Apresiasi
Sekali lagi, mengakui, menghargai, dan mengapresiasi itu suatu hal yang material bagi mental seorang karyawan, enggak hanya sebatas pada ide dan kemampuannya saja, tapi untuk segala hal yang positif yang dimiliki oleh karyawan, dan hal yang paling material adalah prestasi kerjanya. Ketika karyawan memiliki prestasi kerja yang baik, misalnya dapat mencapai target, maka anda bener-bener harus mengakuinya, menghargainya, dan mengapresiasi prestasi tersebut. Jangan hanya diam saja, jangan hanya memuji di dalam hati, bagi karyawan itu sama saja tidak mengakui, menghargai, dan mengapresiasi.
Ada banyak bentuk yang dapat anda berikan untuk melakukan hal tersebut, misalnya saja dengan memberikan bonus, kenaikan gaji, kenaikan pangkat, dan lain sebagainya.
Advertisement
Tapi ingat, yang perlu anda perhatikan bukan hanya prestasi saja, karyawan itu bukanlah mesin yang sempurna, suatu ketika mungkin akan mengalami ketidakberhasilan. Dalam hal ini, anda juga perlu untuk mengakui usaha kerasnya, menghargai, dan mengapresiasi jerih payah dan tetesan keringatnya. Bisa anda bayangkan apa reaksi mereka, tentu mereka tidak mau mengecewakan anda dan akan bekerja lebih, lebih, dan lebih keras lagi
Persaingan Yang Sehat
Persaingan yang sehat merupakan cermin dari kondisi perusahaan yang baik. Ada banyak persaingan di dalamnya, baik itu persaingan antar karyawan yang berlomba-lomba ingin mencapai prestasi paling tinggi, hingga persaingan antar divisi/lini bisnis yang ingin memberikan kontribusi laba paling besar. Sangat bagus jika memang ada persaingan, karena dengan adanya persaingan dapat meningkatkan mutu, produktivitas dan kinerja perusahaan itu sendiri. Tapi persaingan akan menjadi racun jika bentuk persaingan tersebut tidaklah sehat.
Misalnya, anda tidak adil dalam masalah anggaran, satu divisi dapat menyusun anggaran sesuai dengan kebutuhannya, namun divisi lain anda batasi. Contoh lain adalah ketika anda menganak emaskan divisi tertentu, dan terkesan tidak memperhitungkan divisi lainnya. Secara mental, hal tersebut jelas tidaklah baik.
Luangkan Waktu Anda
Sesibuk-sibuknya anda sebagai boss, saya yakin anda akan ada waktu luang untuk sekedar ngobrol basa-basi dengan karyawan anda, misalnya ketika jam makan siang tiba, bisakan anda ikut ke kantin makan bersama, sembari bercanda tawa dengan karyawan, dan hal itu akan istimewa sekali jika anda mampu melakukannya secara rutin. Bukan tanpa alasan, tapi hal tersebut bisa mencairkan suasana canggung yang dialami oleh karyawan kepada anda.
Karyawan itu mungkin juga banyak permasalahan di dalam perusahaan, banyak keluhan, letih, dan kelelahan. Jika mereka berbicara dengan atasannya, dengan boss nya, yang notabene orang dengan pangkat yang lebih tinggi, hal tersebut bisa menjadi penyemangatnya, motivasi untuk bekerja lebih maksimal.
Target Yang Realistis
Pada dasarnya target yang anda berikan kepada karyawan merupakan beban bagi mereka. Jika beban yang ditanggung terlalu berat, mereka tentunya akan kualahan. Jika anda memberikan target yang terlampau berat, itu tidak akan pernah memotivasi karyawan, anda malah akan dianggep gila dan kejam oleh mereka, dan jangan salahkan karyawan jika target tersebut tidak tercapai.
Janganlah terlalu bernafsu untuk memperoleh laba, dan mengeksploitasi tenaga karyawan seenaknya. Tentukanlah target yang realistis, misalnya target kenaikan laba sebesar 10% dari laba sebelumnya, kemudian berikan alasan atas hal tersebut.
Jadikan Diri Anda Sosok Leader Yang Hebat
Sosok pemimpin yang dikagumi oleh karyawan akan menjadi motivasi tersendiri bagi karyawan tersebut, bagaimana tega sosok yang dikaguminya dibuat kecewa, saya rasa tidak. Karyawan cenderung akan melakukan yang terbaik untuk boss yang dikaguminya. Beda jika karyawan merasa memiliki boss atau pemimpin yang resek, bisa jadi karyawan malah memperburuk pekerjaannya untuk memberikan hukuman kepada boss nya.
Jenjang Karir yang Jelas
Jabatan dan posisi pangkat yang lebih tinggi jelas diinginkan oleh semua orang, dengan gaji yang lebih besar dan kewenangan yang lebih besar pula, menjadi daya tarik bagi karyawan untuk mendudukinya. Motivasi bekerja untuk meraih prestasi yang baik sudah jelas akan dilakukan oleh karyawan, karena dengan begitu peluangnya untuk naik jabatan terbuka lebih lebar.
Dengan adanya jenjang karir yang jelas, baik, dan menggoda, karyawan akan lebih bersemangat lagi untuk bekerja, setia kepada anda, dan menjalankan strategi-strategi perusahaan dengan baik. Oleh karena itu, anda sebagai boss seharusnya memberikan jenjang karir yang bagus.
Jangan lewatkan: Cara membangun mental bisnis yang kuat.
----
Oke, itulah 8 cara meningkatkan motivasi karyawan agar bekerja lebih maksimal yang dapat saya berikan. Semoga cara meningkatkan motivasi bekerja karyawan di atas bermanfaat dan dapat membantu anda dalam upaya memberdayakan SDM sebaik mungkin. Thanks.
Bagi seorang pengusaha, memiliki karyawan yang bekerja tidak maksimal akan sangat merugikan, apalagi jika karyawan tersebut sudah dibayar mahal, ditambah lagi operasi perusahaan juga akan ikut berkinerja tidak maksimal, bayangkan berapa kerugian yang ditimbulkan? Berapa kesempatan yang disia-siakan?
Namun demikian, seorang pengusaha juga tidak patut untuk langsung menyalahkan karyawan yang kurang memiliki motivasi. Pengusaha harus mengerti, banyak faktor yang menjadi penyebab hal tersebut dapat terjadi, dan tahukah anda, 90% penyebab karyawan yang kurang motivasi dikarenakan kondisi dan atasan dalam perusahaan. Artinya, kondisi perusahaan dan atasan/boss menjadi penyebab utamanya. Dengan begitu, masih pantaskah anda menyalahkan karyawan? Tidak, tidak ada yang patut untuk disalahkan, semua pihak harus berusaha untuk memperbaiki kondisi ini.
Nah, bagi anda yang berlabel pengusaha, daripada marah-marah dan mengedepankan emosi ketika mengetahui karyawan bekerja tidak maksimal, lebih baik mendinginkan kepala, tenang, dan memikirkan cara terbaik. Berkaitan dengan hal itu, mungkin beberapa cara memotivasi karyawan di bawah ini patut anda coba.
Sebelumnya, baca juga: Cara merekrut karyawan yang berkualitas tinggi.
Dengarkan dan Perhatikan Ide-ide Yang Diberikan Karyawan
Pernah merasakan dimana ide anda diabaikan? Pastinya rasanya “ngeh” banget kan, itulah yang sering terjadi di dalam perusahaan. Jangan beranggepan bahwa karyawan anda itu tidak memiliki ide, mereka selalu memiliki ide dan gagasan tertentu, entah itu hanya dipendam dalam hati saja atau diam-diam mengungkapkan dibelakang. Ketika karyawan memutuskan untuk menunjukkan idenya kepada anda, di situlah anda harus menghargainya, dengarkan ide tersebut, perhatikan ide tersebut. Hal ini jauh lebih baik daripada mengabaikannya.
Memang, ide tersebut tidak selalu dapat anda laksanakan, tapi di sini bukan itu point pentingnya. Anda hanya perlu mendengarkan, memperhatikan, dan menganalisis ide dari karyawan tersebut, jika ide tersebut memang layak digunakan maka jangan malu-malu untuk menggunakannya. Sebaliknya, jika ide tersebut kurang bagus, jangan paksakan, tapi yang pentingkan anda tidak mengabaikannya. Karyawan akan paham dengan hal tersebut.
Delegasi Kepada Karyawan
Mendelegasikan suatu pekerjaan kepada karyawan tentu menjadi sebuah bentuk kepercayaan anda kepada karyawan. Dengan begitu karyawan merasa bahwa telah diberi kepercayaan oleh anda, kemampuannya telah diakui oleh anda. Kalau sudah begitu, anda tahu sendiri bagaimana reaksi mereka, jelas akan termotivasi untuk melaksanakan tanggungjawabnya.
Dari awal karyawan memang sudah memiliki pekerjaan dan tanggungjawabnya sendiri. Tapi bukan itu yang saya maksud, yang saya maksudkan adalah ketika anda memiliki urusan atau proyek tertentu. Misalkan, anda ingin membuka cabang baru, maka di situlah anda dapat mendelegasikan karyawan untuk membantu anda, atau bisa juga sepenuhnya anda limpahkan kepada karyawan.
Pengakuan, Penghargaan, dan Apresiasi
Sekali lagi, mengakui, menghargai, dan mengapresiasi itu suatu hal yang material bagi mental seorang karyawan, enggak hanya sebatas pada ide dan kemampuannya saja, tapi untuk segala hal yang positif yang dimiliki oleh karyawan, dan hal yang paling material adalah prestasi kerjanya. Ketika karyawan memiliki prestasi kerja yang baik, misalnya dapat mencapai target, maka anda bener-bener harus mengakuinya, menghargainya, dan mengapresiasi prestasi tersebut. Jangan hanya diam saja, jangan hanya memuji di dalam hati, bagi karyawan itu sama saja tidak mengakui, menghargai, dan mengapresiasi.
Ada banyak bentuk yang dapat anda berikan untuk melakukan hal tersebut, misalnya saja dengan memberikan bonus, kenaikan gaji, kenaikan pangkat, dan lain sebagainya.
Tapi ingat, yang perlu anda perhatikan bukan hanya prestasi saja, karyawan itu bukanlah mesin yang sempurna, suatu ketika mungkin akan mengalami ketidakberhasilan. Dalam hal ini, anda juga perlu untuk mengakui usaha kerasnya, menghargai, dan mengapresiasi jerih payah dan tetesan keringatnya. Bisa anda bayangkan apa reaksi mereka, tentu mereka tidak mau mengecewakan anda dan akan bekerja lebih, lebih, dan lebih keras lagi
Persaingan Yang Sehat
Persaingan yang sehat merupakan cermin dari kondisi perusahaan yang baik. Ada banyak persaingan di dalamnya, baik itu persaingan antar karyawan yang berlomba-lomba ingin mencapai prestasi paling tinggi, hingga persaingan antar divisi/lini bisnis yang ingin memberikan kontribusi laba paling besar. Sangat bagus jika memang ada persaingan, karena dengan adanya persaingan dapat meningkatkan mutu, produktivitas dan kinerja perusahaan itu sendiri. Tapi persaingan akan menjadi racun jika bentuk persaingan tersebut tidaklah sehat.
Misalnya, anda tidak adil dalam masalah anggaran, satu divisi dapat menyusun anggaran sesuai dengan kebutuhannya, namun divisi lain anda batasi. Contoh lain adalah ketika anda menganak emaskan divisi tertentu, dan terkesan tidak memperhitungkan divisi lainnya. Secara mental, hal tersebut jelas tidaklah baik.
Luangkan Waktu Anda
Sesibuk-sibuknya anda sebagai boss, saya yakin anda akan ada waktu luang untuk sekedar ngobrol basa-basi dengan karyawan anda, misalnya ketika jam makan siang tiba, bisakan anda ikut ke kantin makan bersama, sembari bercanda tawa dengan karyawan, dan hal itu akan istimewa sekali jika anda mampu melakukannya secara rutin. Bukan tanpa alasan, tapi hal tersebut bisa mencairkan suasana canggung yang dialami oleh karyawan kepada anda.
Karyawan itu mungkin juga banyak permasalahan di dalam perusahaan, banyak keluhan, letih, dan kelelahan. Jika mereka berbicara dengan atasannya, dengan boss nya, yang notabene orang dengan pangkat yang lebih tinggi, hal tersebut bisa menjadi penyemangatnya, motivasi untuk bekerja lebih maksimal.
Target Yang Realistis
Pada dasarnya target yang anda berikan kepada karyawan merupakan beban bagi mereka. Jika beban yang ditanggung terlalu berat, mereka tentunya akan kualahan. Jika anda memberikan target yang terlampau berat, itu tidak akan pernah memotivasi karyawan, anda malah akan dianggep gila dan kejam oleh mereka, dan jangan salahkan karyawan jika target tersebut tidak tercapai.
Janganlah terlalu bernafsu untuk memperoleh laba, dan mengeksploitasi tenaga karyawan seenaknya. Tentukanlah target yang realistis, misalnya target kenaikan laba sebesar 10% dari laba sebelumnya, kemudian berikan alasan atas hal tersebut.
Jadikan Diri Anda Sosok Leader Yang Hebat
Sosok pemimpin yang dikagumi oleh karyawan akan menjadi motivasi tersendiri bagi karyawan tersebut, bagaimana tega sosok yang dikaguminya dibuat kecewa, saya rasa tidak. Karyawan cenderung akan melakukan yang terbaik untuk boss yang dikaguminya. Beda jika karyawan merasa memiliki boss atau pemimpin yang resek, bisa jadi karyawan malah memperburuk pekerjaannya untuk memberikan hukuman kepada boss nya.
Jenjang Karir yang Jelas
Jabatan dan posisi pangkat yang lebih tinggi jelas diinginkan oleh semua orang, dengan gaji yang lebih besar dan kewenangan yang lebih besar pula, menjadi daya tarik bagi karyawan untuk mendudukinya. Motivasi bekerja untuk meraih prestasi yang baik sudah jelas akan dilakukan oleh karyawan, karena dengan begitu peluangnya untuk naik jabatan terbuka lebih lebar.
Dengan adanya jenjang karir yang jelas, baik, dan menggoda, karyawan akan lebih bersemangat lagi untuk bekerja, setia kepada anda, dan menjalankan strategi-strategi perusahaan dengan baik. Oleh karena itu, anda sebagai boss seharusnya memberikan jenjang karir yang bagus.
Jangan lewatkan: Cara membangun mental bisnis yang kuat.
----
Oke, itulah 8 cara meningkatkan motivasi karyawan agar bekerja lebih maksimal yang dapat saya berikan. Semoga cara meningkatkan motivasi bekerja karyawan di atas bermanfaat dan dapat membantu anda dalam upaya memberdayakan SDM sebaik mungkin. Thanks.
No comments:
Post a Comment
Sebelum Anda memberikan komentar dan tanggapan atas artikel di atas, baca dan pahami aturan tanggapan kami pada laman TOS. Setiap komentar yang tidak sesuai dengan aturan tanggapan tidak akan di publikasikan.