HOT Banget

Saturday 19 October 2019

Pengalaman Bekerja di Waroeng Spesial Sambal SS

Advertisement
.
Pengalaman bekerja di waroeng spesial sambal SS ini saya dapat pada tahun 2017 hingga 2018. Secara total, saya bekerja di waroeng SS selama 1 tahun 10 bulan.

Walaupun belum terlalu lama, tapi waktu 22 bulan saya rasa sudah cukup layak untuk menilai lingkungan kerja suatu perusahaan.

Saya bekerja di waroeng spesial sambal SS sebagai staf akuntansi di kantor pusat, jadi pengalaman yang akan saya share ini tidak mencakup lingkungan waroeng, namun sebatas di level manajemen.

Nah, pengen tahu bagaimana rasanya bekerja di waroeng spesial sambal SS? Berikut ini pengalaman saya:

Sebelumnya, baca juga:
- Kriteria pelamar yang paling banyak dicari perusahaan besar.
- Tips negosiasi gaji untuk fresh graduate.

*Disclaimer: Tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman pribadi saya. Tulisan dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi dan referensi bagi yang membutuhkan.

*Disclaimer: Tulisan ini dibuat apa adanya sesuai pengalaman, tidak dilebih-lebihkan dan tidak dikurang-kurangkan, tidak pula untuk mengunggulkan atau menjelekkan. Note: Pengalaman orang lain mungkin berbeda.
Pengalaman Bekerja di Waroeng Spesial Sambal SS

Pengalaman Bekerja di Waroeng Spesial Sambal SS

Ada banyak hal yang bisa saya ceritakan dari pengalaman saya selama bekerja di waroeng spesial sambal SS. Dari sekian banyak cerita tersebut saya kelompokkan menjadi beberapa bagian berikut ini:

1. Gaji dan Tunjangan di Waroeng Spesial Sambal SS

Berapa gaji di waroeng SS? Ada tunjangan apa saja? Hmmn, hal ini mungkin yang paling membuat penasaran calon karyawan.

Kalau dibandingkan dengan perusahaan lain, bahkan dengan perusahaan besar di Indonesia, gaji dan tunjangan di waroeng SS lebih menarik.

a. Gaji dan Tunjangan Bulanan

Karena saya tinggal di Jogja, maka besarnya gaji dan tunjangan akan saya bandingkan dengan ukuran di Jogja pula.

Di Jogja, rata-rata gaji dan tunjangan untuk staf akuntansi adalah sekitar Rp. 2 juta. Sedangkan di waroeng SS, karyawan yang baru masuk saja sudah mendapat gaji dan tunjangan sekitar Rp. 2.2 juta.

Jumlah tersebut untuk yang belum menikah dan punya anak ya, jika sudah menikah dan memiliki anak tentu akan lebih besar lagi, ada tunjangan khusus untuk itu.

Oh iya, sebenarnya gaji pokok di waroeng SS itu kecil banget lho, hanya saja tunjangannya ada banyak. Di SS gaji pokok yang saya terima hanya sekitar Rp. 350.000, sedangkan tunjangannya:
  • Tunjangan jabatan, Rp. 150.000
  • Tunjangan operasional, Rp. 390.000
  • Tunjangan pendidikan, Rp. 300.000
  • Tunjangan keahlian, Rp. 75.000
  • Tunjangan masa kerja, Rp. 25.000
  • Tunjangan makan, Rp. 390.000
  • Tunjangan transport, Rp. 221.000
  • Tunjangan mess, Rp. 400.000
  • Tunjangan kerajinan, Rp. 78.000
  • Subsidi kepedulian perusahaan, Rp. 68.366
Kalau gaji dan tunjangan di atas digabung, jumlah yang diterima tidak terlalu buruk. Ini angka di jogja ya, kalau di kota lain tentu berbeda disesuaikan dengan perekonomiannya.

b. Benefit Lainnya

Selain gaji dan tunjangan seperti di atas, karyawan waroeng SS juga mendapat benefit yang bisa dirasakan secara langsung maupun tidak langsung.

Beberapa benefit diantaranya:
  • BPJS
  • Beasiswa
  • Biaya keluarga
  • Biaya kesehatan
  • Seragam dan atribut kerja
Tidak semua karyawan mendapat semua benefit di atas, saya sendiri selama bekerja di waroeng SS hanya mendapat benefit BPJS saja.

c. Bonus 6 Bulanan

Walaupun tiap bulannya tidak ada target penjualan, namun waroeng SS berani memberikan bonus 6 bulanan untuk karyawan kantornya.
Advertisement

Besaran bonusnya tergantung kondisi financial, jika labanya bagus maka bonusnya semakin menarik. Tapi sayang banget, selama saya bekerja di sana bonus 6 bulanan tidak pernah tepat waktu dibagikan.

Parahnya lagi, ternyata bonus tersebut tidak menjadi kewajiban, artinya bisa dibagi tapi bisa pula tidak. Alhasil, selama 1 tahun 10 bulan bekerja, saya baru 2 kali dapat bonus.

1x bonus dibayar secara penuh, dan 1x bonus sebagian karena masih karyawan baru. Ini dulu ya, kalau sekarang saya tidak tahu, semoga saja bonus bisa dibagikan secara rutin.

d. Tunjangan Hari Raya (THR)

Seperti perusahaan lainnya, sudah sewajarnya waroeng SS juga memberikan THR. Berapa besaran THR nya?

Untuk level staf, dulu saya mendapat THR perbulannya (hitungannya perbulan) sebesar Rp. 184.167, karena saya sudah full 1 tahun bekerja di waroeng SS, maka total mendapat THR Rp. 2.210.000.

2. Lingkungan Kerja di Waroeng Spesial Sambal SS

Hal kedua yang paling menarik diperhatikan bagi calon karyawan adalah bagaimana lingkungan kerja di waroeng SS?

Lingkungan kerja menjadi krusial karena berkaitan dengan kenyamanan. Menurut saya, waroeng SS memiliki lingkungan kerja yang tidak terlalu baik.

Ini bukan berarti semuanya tidak baik ya, tapi karena sisi tidak baiknya lebih banyak ketimbang sisi baiknya.

a. Musuh Tapi Teman, Teman Tapi Musuh

Yang pertama, sebenarnya pihak manajemen SS berusaha membangun kekeluargaan di lingkungan kerja. Namun karena beberapa individu yang mungkin kurang dewasa, upaya tersebut jadi tidak maksimal.

Contohnya saja di bagian keuangan tempat saya bekerja, di bagian keuangan seolah-olah terbagi menjadi dua kubu yang saling memangsa.

Bukan berarti ada konflik dan bermusuhan, tapi seperti ada perang dingin. Kedua kubu saling komunikasi dengan baik, makan bareng, kadang main bareng, bercanda tawa bersama.

Namun, di belakang kedua kubu juga saling membicarakan (gosip), saling mendengki, saling sindir, saling emosi, dan sebagainya.

Perang dingin tersebut sangat kentara, entah apa sebabnya. Yang pasti, sejak saya bekerja di waroeng SS sudah begitu adanya.

Entah juga di bagian lain apakah ada 2 kubu seperti itu. Tapi yang jelas, ada semacam perang dingin juga antara bagian keuangan dengan bagian SDM.

b. Beban Kerja

Bekerja di waroeng SS sangat berat dan melelahkan, bahkan pemiliknya sendiri pernah berkata kalau bekerja di SS itu semakin berat tiap tahunnya.

Di keuangan sendiri, khususnya General Accounting, beban kerja sangat berat karena jumlah personel yang tidak mencukupi dan minimnya karyawan yang dapat diandalkan.

Dulu, bagi saya lembur itu adalah hal yang lumrah. Jam kerja normal adalah pukul 08:00 – 17:00, dalam prakteknya pulang jam 19:00 itu sudah menjadi kegiatan rutin.

Parahnya lagi, tidak ada insentif untuk lembur lho. Kata pemiliknya, “harus iklas semangat”, hmmnn? Tapi sebelum saya resign, lembur sudah mulai diperhitungkan, semoga saja saat ini sudah ada insentifnya.

c. Gotongroyong Yang Tidak Adil

Di waroeng spesial sambal SS juga ada upaya untuk menumbuhkan rasa gotongroyong, ini merupakan upaya yang bagus.

Namun dalam prakteknya, menurut saya gotongroyong yang dilakukan sangatlah tidak adil. Kenapa bisa demikian?

Pertama, jika bagian lain kekurangan personel untuk mengerjakan tugasnya, maka personel keuangan diperintahkan untuk membantu.

Tapi bagaimana dengan bagian keuangan ketika kekurangan personel? Tidak ada yang diperintahkan untuk membantu, kenapa? Memangnya bagian lain bisa membantu? Tidak.

Keuangan butuh keilmuan akuntansi dan sejenisnya, tidak boleh dikerjakan sembarangan orang. Sedangkan tugas bagian lain bisa dikerjakan siapa saja.

Seperti yang saya sebutkan di atas, bagian saya saja beban kerjanya sudah amat berat, ditambah sewaktu-waktu harus membantu bagian lain, dan parahnya tidak ada yang bisa membantu bagian saya.

d. Krisis Jiwa Pemimpin

Yang saya rasakan ketika bekerja di waroeng SS adalah banyak pemimpin yang tidak memiliki jiwa pemimpin.

Bagi saya pribadi, jiwa utama seorang pemimpin itu harus penuh tanggungjawab, mengayomi bawahan, dan berperilaku adil kepada semua bawahannya.

Memang tidak semua pemimpin di SS krisis jiwa pemimpin, tapi nyatanya ada banyak yang seperti itu. Ada kalanya justru lepas tanggungjawab dan malah dilemparkan ke bawahan.

Ada kalanya tidak mengayomi tapi justru lebih membebankan. Dan parahnya, acapkali tidak adil kepada semua bawahan.

Ada bawahan yang dianakemaskan padahal kinerjanya biasa-biasa saja, malah terpengaruh dengan bawahan yang bicaranya manis-manis.

Justru bawahan yang bekerja keras malah didiamkan, dipuji ketika butuh, disingkirkan ketika tidak butuh.

3. Hari Libur dan Cuti

Jangan dibandingkan dengan PNS ya, bekerja di waroeng SS tidak senyaman itu. Di SS, perminggu ada jatah libur 1 kali, normalnya hari minggu atau senin (bergiliran tiap minggunya).
Advertisement

Jadi jika minggu ini saya libur hari minggu, maka minggu depan saya libur hari senin, begitu seterusnya. Kamu juga bisa menunda liburnya dan menggabungkan dengan libur selanjutnya.

Untuk cuti, per bulan ada jatah 1 kali cuti. Sedangkan cuti menikah selama 1 minggu, cuti besar (5 tahun) selama 1 minggu, dan cuti melahirkan selama 3 bulan.

4. Kegiatan Lain di Luar Pekerjaan

Ada cukup banyak kegiatan di luar pekerjaan yang akan menyita waktu kalian. Sebenarnya tujuan kegiatan baik, namun menurut saya pemilihan waktunya yang tidak bijaksana.

Beberapa kegiatan lain diantaranya olahraga rutin, pengajian rutin, pasar raya kuliner, dan sebagainya. Pertama olahraga atau disebut bugaria, ini sebenarnya tujuannya baik untuk menyehatkan badan.

Namun, waktu pelaksanaannya yang merepotkan karena di pagi hari pukul 06:00. Bagi yang rumahnya jauh seperti saya, tentu setidaknya harus berangkat dari rumah jam 05:30, mandi setidaknya jam 05:00.

Belum lagi kalau bugaria sepeda, tentu tambah repot karena harus membawa sepeda dari rumah, atau cari penyewaan.

Setelah bugaria dilanjut bekerja dengan waktu istirahat yang menurutku sangat tidak cukup, sekitar 45 menit, itu kita harus sudah mandi (kamar mandi terbatas sedangkan jumlah karyawan banyak), harus makan karena belum sempat sarapan, harus ini itu dan akhirnya semua jadi tidak maksimal.

Sebenarnya dilaksanakan pagi tidak masalah, tapi menurut saya bijaknya ada kelonggaran waktu untuk istirahat, jangan terlalu mepet. Selain itu, bugaria pagi bikin capek dan bekerja jadi ngantuk pula.

Parahnya lagi pengajian, ini merupakan kegiatan mulia dan baik sekali. Tapi sekali lagi, waktunya tidak bijaksana karena kerap kali dilakukan di hari libur.

Tiap minggu liburnya cuman 1 kali eh diganggu dengan acara pengajian. Kapan waktu untuk keluarga kalau begini.

5. Karyawan Baru

Di waroeng SS banyak sekali keluar masuk karyawan, banyak yang resign dan banyak pula rekruitmen baru.

Kenapa banyak yang resign? Ya tahu sendirilah seperti yang saya katakan di atas, ditambah lagi setiap karyawan baru wajib belajar di waroeng (penempatan warung) selama 2 bulan.

Bagi sebagian orang tentu penempatan warung cukup berat, apalagi yang gengsinya gede pasti tidak tahan, karena di warung harus jadi pelayan, masak di dapur, ikut belanja, dan lain sebagainya.

Tapi enaknya untuk karyawan baru, tidak ada kontrak kerja dan penahanan ijazah, lalu gajinya pun disamakan dengan karyawan lama dengan posisi yang sama, kalau bedapun tidak terlalu signifikan.

Bagi karyawan lama, mungkin ini terasa tidak adil. Bagaimana bisa karyawan baru yang kontribusinya masih amat minim namun gajinya sudah seperti dirinya.

6. Peluang Belajar dan Dapat Ilmu Baru

Yang paling saya syukuri selama bekerja di waroeng spesial sambal SS adalah saya bisa belajar banyak hal baru, memiliki pandangan yang semakin luas, dan meningkatkan mental pribadi saya.

Selain kemampuan keilmuan sesuai bidang saya, akuntansi. Di SS saya juga berkesempatan belajar bagaimana sebuah rumah makan dijalankan.

Mulai dari prosedur pengadaan bahan baku, prosedur pelayanan, prosedur produksi (masak), dan bagaimana dengan prosedur serta kontrol keuangannya.

7. Cuci Mata

Bagi kalian yang belum punya pasangan, mungkin SS ini adalah tempat bekerja sembari cari jodoh terbaik. Bagi saya pribadi sebagai kaum adam, saya pikir SS punya karyawan yang layak untuk cuci mata.

Baik karyawan kantornya maupun karyawan waroengnya, hmmn banyak yang masuk di hati walau tidak ada yang nyantol, wkwkwk.

Selama bekerja di SS, saya juga pernah terlibat skandal percintaan lho, walau pada akhirnya saya tersakiti :v.

Tapi tidak masalah, mumpung masih muda perlu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, termasuk dalam hal percintaan.

Oh iya, di waroeng SS tidak diperbolehkan menjalin hubungan di dalam 1 kantor atau 1 waroeng ya, baik hubungan suami istri maupun sekedar pacaran.

Karena itulah saya menyebut hubungan saya sebagai skandal percintaan, karena saya kencan dengan teman sekantor :v.

Bekerja di Waroeng SS, Layakkah?

Setelah membaca pengalaman bekerja di waroeng spesial sambal SS di atas, menurutmu masih layakkah untuk bekerja di sana?

Semuanya tergantung masing-masing individu sih. Tapi kalau boleh berpendapat, menurut saya SS sangat layak dicoba untuk fresh graduate.

Bagi fresh graduate yang haus akan ilmu dan pengalaman, waroeng SS saya kira akan menjadi tempat terbaik untuk mendapatkannya.

Jadi untuk fresh garduate, saya rekomendasikan untuk bekerja di waroeng SS setidaknya 1 tahun. Tapi untuk bekerja jangka panjang, tunggu dulu!

Kalau saya pribadi, sesuai sifat saya pribadi, kalau disuruh bekerja dalam jangka panjang di SS maka saya akan menolaknya walau ditawari gaji di atas rata-rata.

Alasannya seperti yang saya ceritakan di atas. Saya tidak berpikir akan nyaman bekerja di sana dalam waktu yang lama. Jujur saya, selama 22 bulan di waroeng SS, saya sudah merasa amat sangat kelelahan.

Satu-satunya hal yang mungkin membuat saya bertahan selama itu adalah karena ada banyak ilmu yang bisa dipelajari dan ada objek untuk cuci mata, hehe.

Selanjutnya:
- Cara cepat dapat kerja setelah lulus kuliah.
- Hal-hal yang bisa menghambatmu dalam berkarir.
-----
Oke ya semuanya, itulah pengalaman bekerja di waroeng spesial sambal SS dari saya pribadi, saya ceritakan apa adanya dan tidak bermaksud menjelekkan atau mengunggulkan.

Semoga pengalaman di atas bermanfaat dan dapat menjadi referensi bagi yang membutuhkan. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.
Advertisement
.

No comments:

Post a Comment

Sebelum Anda memberikan komentar dan tanggapan atas artikel di atas, baca dan pahami aturan tanggapan kami pada laman TOS. Setiap komentar yang tidak sesuai dengan aturan tanggapan tidak akan di publikasikan.