HOT Banget

Wednesday 16 October 2019

Perbandingan Pilih Investasi Rumah Atau Tanah? Lebih Untung Mana?

Advertisement
.
Pilih investasi rumah atau tanah? Menurutmu lebih untung mana nih teman-teman? Keduanya memang instrumen investasi yang sangat populer, menjanjikan keuntungan yang menggiurkan.

Namun begitu, investasi tanah dan investasi rumah tidak lepas risiko juga, selalu ada risiko kegagalan sebaik apapun keuntungannya.

Di sisi lain, investasi rumah dan tanah itu tidak murah, tidak hanya membutuhkan 1-2 juta dana namun bisa ratusan juta hingga miliaran.

Oleh karena itu, sebelum investasi perlu mempertimbangkan banyak hal. Belum lagi, kamu perlu memilih antara investasi rumah atau investasi tanah.

Kamu perlu mempertimbangkan apa saja kelebihan dan kelemahannya, mana yang lebih cocok untuk tujuanmu, dan mana yang lebih menguntungkan?

Nah, jika kamu masih bingung mau pilih mana, berikut ini perbandingan pilih investasi rumah atau investasi tanah:

Sebelumnya, baca juga:
- Risiko dan keuntungan bisnis investasi properti.
- Cara memulai bisnis properti tanpa modal.
Perbandingan Pilih Investasi Rumah Atau Tanah? Lebih Untung Mana?

Perbandingan Pilih Investasi Rumah Atau Tanah?

Mau pilih investasi tanah atau rumah pastikan sesuai dengan tujuan yang ingin kalian capai. Tidak perlu ikut-ikutan tren, bandingkan sendiri mana yang lebih cocok untuk kalian.

Biar tidak salah langkah, beberapa perbandingan berikut ini akan membantu kalian memilih investasi properti tanah atau rumah:

1. Investasi Tanah Lebih Murah

Jika dibandingkan dengan investasi rumah, tanah memiliki harga yang lebih murah. Harga keduanya terpaut sekitar 20%.

Jika kalian bandingkan antara tanah dan rumah di lokasi yang sama, rata-rata rumah lebih mahal sekitar 20% per m2.

Jadi jika per m2 tanah seharga 1 juta, harga rumah menjadi 1,2 juta. Jika ada 100 m2 saja selisihnya sudah cukup besar.

Dari segi harga perolehan, investasi tanah lebih unggul ketimbang investasi rumah. Bagi kalian yang memiliki modal minim, investasi tanah bisa menjadi pilihan tepat.

2. Kenaikan Harga Rumah VS Tanah

Baik tanah maupun rumah tiap tahunnya hampir bisa dipastikan mengalami kenaikan harga. Saya pribadi belum pernah menemukan kalau harga rumah atau tanah mengalami penurunan.

Dari sisi rata-rata kenaikan, nampaknya investasi tanah kembali lebih unggul daripada investasi tanah. Tiap tahun kenaikan harga rata-rata tanah adalah 20-25%.

Sedangkan kenaikan harga rumah tiap tahunnya lebih kecil, yaitu sebesar 15-20%. Walaupun begitu, baik tanah atau rumah tetap memiliki potensi keuntungan yang besar.

Saran dari saya, baik kalian memutuskan untuk pilih investasi tanah atau rumah, ada baiknya berinvestasi secara jangka panjang.
Advertisement

Setidaknya 5 tahun. Dengan jangka waktu minimal 5 tahun, investasi properti yang kalian lakukan akan lebih maksimal hasilnya. Jika pemilihan lokasinya tepat, kenaikan harganya bisa mencapai 100%.

Baca: Tips memilih lokasi rumah untuk investasi dan tempat tinggal.

3. Biaya Perawatan

Yang tidak boleh kalian abaikan adalah adanya biaya perawatan yang mungkin akan terjadi. Dalam hal ini, sekali lagi investasi tanah lebih unggul.

Jika kalian membeli sebidang tanah, kedepannya mungkin biaya perawatannya sangat murah, bahwa tanpa perawatan pun nilai tanah akan baik-baik saja dan tidak menurun.

Ini berbanding terbalik dengan investasi rumah, jika tanpa perawatan maka suatu rumah atau bangunan sangat berpotensi mengalami penurunan nilai.

Dan jika nilai ingin dipertahankan alias melakukan perawatan, tentu butuh biaya perawatan yang jumlahnya lumayan banyak.

Biaya perawatan apa saja? misalnya cat dinding yang mulai menjamur, lantai yang kotor atau memudar, atap bocor, saluran air, saluran udara, dan lain sebagainya.

Ditambah lagi jika rumah berada di perumahan, maka kalian perlu membayar iuran bulanan yang diwajibkan.

Selain itu semua, kalian juga tidak boleh melupakan pajak, baik rumah maupun tanah akan dipungut pajak tiap tahunnya. Jika tujuan investasi properti kalian adalah jangka panjang, mungkin pajak akan terlihat besar jika diakumulasi.

4. Risiko Kepemilikan

Risiko kepemilikan adalah risiko yang timbul karena memilikinya. Baik rumah maupun tanah keduanya memiliki risiko kepemilikan yang sama besar.

Jika kalian memiliki sebidang tanah, kalian memang boleh tidak melakukan perawatan. Namun, itu memungkinkan untuk menjadi masalah.

Misalnya, tanah kosong yang kotor, penuh genangan air, dan menjadi sumber penyakit masyarakat sekitar.

Belum lagi ada potensi kalau tanah kosong tanpa penjagaan akan dijadikan tempat pembuangan sampah, dan bisa pula ada oknum nakal yang menggeser posisi patok.

Sedangkan untuk rumah, ada risiko rumah dirusak orang lain, terkena bencana, atau bahkan disatroni oleh pencuri.

5. Kemudahan Untuk Dijual Kembali

Untuk tingkat likuiditas atau kemampuan untuk dijual kembali, umumnya rumah lebih mudah dijual. Pasalnya permintaan akan rumah tinggal selalu meningkat.

Jika kalian bandingkan antara rumah dan tanah di lokasi yang sama, rumah memang lebih likuid alias lebih mudah terjual.

Apalagi jika lokasi rumah berada di lokasi yang memang masuk tata kelola kota sebagai daerah layak huni, pasti cepat banget terjualnya.

Namun demikian, tanah bukan berarti sepi peminat. Jika lokasinya di sentra industri, saya kira tanah sama unggulnya dengan rumah, bahkan mungkin lebih unggul.

Apalagi jika tanah di dekat lokasi pembangunan, misanya bandara baru. Saya yakin di sekitar daerah bandara baru tersebut akan segera berdiri lini-lini bisnis. Dalam hal ini saya yakin tanah lebih banyak diminati.

6. Pemanfaatan Lain Yang Menghasilkan

Ketika kalian melakukan investasi tanah atau investasi rumah, sebelum dijual kembali kamu juga bisa memanfaatkannya untuk menghasilkan tambahan keuntungan.

Dalam hal ini, investasi rumah lebih unggul ketimbang investasi tanah. Rumah memiliki potensi tambahan keuntungan yang lebih besar.
Advertisement

Misalnya, rumah dapat disewakan, dibuat ruko, cafe, jaminan pinjaman, atau untuk kegiatan lain. Sedangkan tanah, akan sulit untuk memanfaatkannya.

Memang tanah bisa juga disewakan, tapi siapa yang mau menyewa dan untuk apa? Mungkinkah disewa untuk dibangun bangunan oleh penyewa?

Saya kira tidak, jika iyapun saya kira jangka waktu sewa akan panjang, misalnya 50 tahun ke atas. Tidak mungkin ada penyewa yang akan berani membangun bangunan di atas tanah yang hanya disewa dalam jangka waktu pendek.

Yang paling realistis adalah disewakan untuk lahan parkir atau untuk kegiatan sementara. Itu pun jika lokasinya strategis, misal berada di daerah padat.

Lebih Menguntungkan Mana?

Apakah perbandingan di atas sudah menjawab pertanyaanmu mau pilih investasi tanah atau investasi rumah? Mana yang lebih menguntungkan kira-kira?

Saya pikir tidak ada jawaban tunggal untuk pertanyaan tersebut, karena semuanya tergantung tujuan dan profil investasi masing-masing investor.

1. Investasi Tanah Lebih Cocok Untuk Jangka Panjang

Saya pribadi lebih pilih investasi tanah ketimbang rumah untuk investasi jangka panjang. Kenapa? Karena saya ingin investasi yang tidak memerlukan biaya perawatan tiap tahunnya.

Alasan lainnya karena biaya yang murah. Saya ingin investasi tanah yang tidak terlalu dekat dengan perkotaan yang harganya masih jauh lebih murah.

Dengan investasi jangka panjang minimal 20 tahun, asalkan daerah tersebut masuk rencana tata kelola kota, saya pribadi optimis 20 tahun mendatang harga tanah tersebut akan berlipat ganda.

Dan jika kalian tinggal di daerah yang berkembang, di mana banyak perumahan berdiri. Tanah di pinggir jalan raya cukup menjanjikan menurut saya.

Hal ini karena banyak pengembang yang berburu tanah untuk dibangun perumahan, seperti yang saya katakan sebelumnya kalau peminat rumah sebenarnya lebih banyak.

Apakah investasi rumah tidak cocok untuk jangka panjang? Menurut saya tidak cocok, alasannya karena banyak biaya perawatan.

Walaupun bisa disewakan, tapi yakin 20 tahun mendatang rumah tersebut tidak perlu renovasi besar-besaran? Yakin masih ada penyewa yang menempati dan mau patungan untuk renovasi?

Baca: Tips dan cara menguntungkan memilih tanah untuk investasi.

2. Investasi Rumah Lebih Multifungsi

Jika kalian ingin investasi jangka menengah dan ingin memanfaatkannya lebih maksimal, investasi rumah mungkin lebih cocok.

Hanya saya, modal yang dibutuhkan memang lebih besar ketimbang tanah, padahal rata-rata kenaikan nilai jualnya lebih rendah seperti yang saya katakan di atas.

Namun semuanya memang ada kelebihan dan kekurangan, setidaknya dengan rumah kamu bisa menyewakannya dan membebankan biaya perawat kepada penyewa.

Selain itu kamu bisa mendapatkan keuntungan sewa lebih besar dengan menaikan harga sewa per tahun. Ini setidaknya bisa menjadi pengganti mahalnya harga perolehan rumah.

Selanjutnya:
- Tips dan cara investasi properti (Rumah, apartemen, tanah)
- Langkah dan cara mudah menjadi agen properti (Makelar)
-----
Oke ya teman-teman, itulah perbandingan mau pilih investasi rumah atau tanah, dan analisisnya kira-kira lebih menguntungkan mana. Semoga perbandingan di atas bermanfaat dan membantu kalian memilih investasi terbaik. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.
Advertisement
.

No comments:

Post a Comment

Sebelum Anda memberikan komentar dan tanggapan atas artikel di atas, baca dan pahami aturan tanggapan kami pada laman TOS. Setiap komentar yang tidak sesuai dengan aturan tanggapan tidak akan di publikasikan.