Tips Agar Pengajuan Kredit Kamu Diterima Oleh Bank – Dewasa ini pengajuan kredit di bank semakin meningkat saja. Banyak kalangan masyarakat mulai dari pebisnis, professional, atau karyawan yang memanfaatkan jasa bank untuk memberikan suntikan dana untuk mereka. Tentu saja dengan tujuan yang berbeda-beda, ada yang digunakan untuk modal kerja, membeli rumah, kendaraan, memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan sebagainya. Lantas apakah setiap pengajuan kredit tersebut selalu disetujui oleh bank? Jawabannya, tentu saja TIDAK. Bank memiliki prosedur dan aturan tersendiri untuk menyetujui dan menerima pengajuan kredit dari setiap calon debitur.
Jangan salahkan pihak banknya dulu jika mereka menolak pengajuan kredit kamu, bank itu malah sangat suka jika ada yang berniat mengajukan kredit kepada mereka, hanya saja bank sangat melindungi keuangannya agar tidak terjadi kredit macet, dan ini akibatnya sangat fatal. Masih inget krisis ekonomi global tahun 2008? Krisis tersebut berawal dari kredit macet massal yang terjadi di amerika sana, dan dampaknya sungguh luar biasa, hampir seluruh dunia terkena dampaknya. Itu adalah contoh nyata kegagalan bank dalam menyaring calon debitur.
Agar pengajuan kredit kamu diterima dan disetujui oleh bank, sebenarnya sangatlah mudah, kamu tinggal penuhi aja kekurangan kamu. Kamu harus tahu, bank sangat peduli dengan kemampuan keuangan dan history calon debitur, jadi pastikan bahwa standar ini bisa kamu penuhi agar peluang mendapatkan pinjaman dari bank terbuka lebar.
Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan agar bank menerima kredit yang kamu ajukan, di antaranya adalah sebagai berikut:
Penuhi Semua Persyaratan Tertulis Yang Diwajibkan Oleh Bank
Syarat ini memuat informasi diri kamu, kamu akan dibedakan menjadi tiga kategori oleh bank, sebagai pengusaha (badan hukum), seorang professional, atau sebagai karyawan. Beda kategori akan berbeda pula syaratnya. Pastikan bahwa kamu memenuhi semua persyaratan yang diwajibkan oleh bank.
Baca: Syarat dan cara meminjam uang di bank.
Bagaimana Dengan Kemampuan Keuangan Kamu?
Penting bagi kamu untuk memenuhi kriteria bank yang satu ini, kamu harus memiliki kemampuan keuangan yang cukup. Ini merupakan salah satu syarat yang diwajibkan oleh bank. Untuk membuktikan bahwa kamu memiliki kemampuan yang cukup, kamu harus menunjukkan referensi portfolio keuangan, terutama dalam hal besaran pendapatan dan pengeluaran, juga mutasi dalam laporan keuangan untuk menilai pola konsumsi.
Mungkin juga kamu sebelumnya sudah memiliki hutang di bank lain dan saat ini belum lunas, maka total cicilan pinjaman juga harus kamu perhatikan dengan seksama. Biasanya bank akan keberatan jika cicilan terlalu besar, dalam hal ini setiap bank memang memiliki standar yang berbeda-beda. Tapi biasanya Debt Buren Ratio (rasio hutang terhadap pendapatan) tidak boleh melebihi sepertiga.
Lalu bagaimana jika kamu tidak memiliki kemampuan keuangan yang cukup? Sebelumnya, kamu perlu bertanya langsung ke pihak bank yang kamu pilih, berapa Debt Buren Ratio bank tersebut? Setelah kamu hitung dan ternyata kemampuan kamu memang kurang, maka tidak ada pilihan selain kamu harus meningkatkan kemampuan keuangan kamu, atau bisa juga menunggu hingga cicilan pinjaman lain lunas.
Advertisement
Jaga Kredibilitas Kamu
Semua bank di Indonesia dapat mengacu pada data yang dimiliki oleh Bank Indonesia (BI). Ketika kamu mengajukan kredit ke bank tertentu, sudah pasti bank tersebut akan melakukan cek (BI Checking) terhadap catatan keuangan dan kredit di pusat data Bank Indonesia. Misalnya, walaupun kamu pernah mengalami kredit macet di bank BCA, dan sekarang kamu mengajukan kredit di bank Mandiri, maka bank Mandiri tetap bisa melihat sejarah kredit kamu tersebut.
Apalagi jika kamu sudah masuk ke daftar hitam yang dikeluarkan oleh Asosiasi Penerbit Kartu Kredit, waah bakalan sulit banget untuk mendapatkan pinjaman di bank manapun karena setiap bank juga akan mengacu pada daftar yang dikeluarkan Asosiasi Penerbit Kartu Kredit tersebut.
Jadi, pastikan bahwa history kamu bersih, tidak pernah ada kredit macet, keterlambatan bayar, dan masalah perbankan lainnya. Setiap kamu menyentuh aktivitas perkreditan di bank manapun, pasti akan masuk di pusat data Bank Indonesia, jadi tidak heran jika bank lain juga dapat melihat catatan kredit yang kamu miliki. Semakin bersih history, maka semakin besar pula kredibilitas kamu di mata pihak bank.
Perhatikan Nilai Agunan Yang Akan Kamu Gunakan
Agunan memang penting bagi pihak bank untuk berjaga-jaga jika kamu mangkir dari kewajiban atau yang lainnya. Tapi sebenarnya, bank sangatlah tidak suka jika harus mengambilalih agunan dari debiturnya, kenapa? Yah, karena pengambilalihan agunan tentu saja memerlukan biaya serta waktu yang tidak sedikit, hal ini tentu akan merepotkan pihak bank, apalagi jika nilai agunannya kecil. Karena itulah pihak bank menginginkan setidaknya agunan kamu memiliki nilai yang tinggi.
Nilai yang tinggi bukan berarti agunan yang secara fisik besar, misalkan tanah yang luas namun lokasinya di pedesaan, bangunan yang besar namun lokasi dan kondisinya yang buruk. Semua agunan seperti itu tidak terlalu disukai oleh bank, tapi bagaimanapun jika nilai agunannya mencukupi atau lebih tinggi dari nilai pinjaman, bank bisa sedikit tersenyum.
Untuk meningkatkan nilai agunan agar mudah diterima oleh bank, pilihlah agunan yang memiliki kelengkapan dokumen, lokasi strategis, dan kondisi agunan yang baik, hal ini akan meningkatkan kemungkinan diterimanya pengajuan kredit kamu.
Tujuan Pengajuan Kredit Jelas
Ini beneran, jangan pernah berani mengajukan pinjaman jika tujuannya tidak jelas, atau setidaknya kamu bisa menerangkan tujuannya kepada pihak bank dengan meyakinkan. Bank tidak akan pernah mau mengambil resiko dengan memberikan pinjaman kepada pihak yang tidak memiliki tujuan yang jelas, ini termasuk juga jika kamu memiliki usaha yang kurang sehat keuangannya dan potensi perkembangan usaha yang kurang pasti.
Ini memang penilaian yang sedikit sepihak, karena tujuan yang kita kira sangat-sangat dan sangat jelas, mungkin akan dinilai tidak jelas oleh bank. Karena itulah ada baiknya kamu pelajari sekali lagi tujuan kamu meminjam uang di bank, pelajari prospek usaha kamu jika kamu adalah seorang pengusaha.
*Saya sarankan kepada yang ingin mengajukan kredit di bank, agar mengajukan kredit di bank syariah saja. Bank syariah dikenal lebih adil dalam penerapan sistemnya karena menggunakan system bagi hasil, sedangkan bank konvensional dengan system bunga, yang sangat mungkin akan memberatkan di kemudian hari.
Baca juga: Cara menghitung bunga bank.
----
Itulah tips agar pengajuan kredit kamu diterima dan disetujui oleh bank. Semoga tips di atas bermanfaat. Thanks.
Jangan salahkan pihak banknya dulu jika mereka menolak pengajuan kredit kamu, bank itu malah sangat suka jika ada yang berniat mengajukan kredit kepada mereka, hanya saja bank sangat melindungi keuangannya agar tidak terjadi kredit macet, dan ini akibatnya sangat fatal. Masih inget krisis ekonomi global tahun 2008? Krisis tersebut berawal dari kredit macet massal yang terjadi di amerika sana, dan dampaknya sungguh luar biasa, hampir seluruh dunia terkena dampaknya. Itu adalah contoh nyata kegagalan bank dalam menyaring calon debitur.
Agar pengajuan kredit kamu diterima dan disetujui oleh bank, sebenarnya sangatlah mudah, kamu tinggal penuhi aja kekurangan kamu. Kamu harus tahu, bank sangat peduli dengan kemampuan keuangan dan history calon debitur, jadi pastikan bahwa standar ini bisa kamu penuhi agar peluang mendapatkan pinjaman dari bank terbuka lebar.
Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan agar bank menerima kredit yang kamu ajukan, di antaranya adalah sebagai berikut:
Penuhi Semua Persyaratan Tertulis Yang Diwajibkan Oleh Bank
Syarat ini memuat informasi diri kamu, kamu akan dibedakan menjadi tiga kategori oleh bank, sebagai pengusaha (badan hukum), seorang professional, atau sebagai karyawan. Beda kategori akan berbeda pula syaratnya. Pastikan bahwa kamu memenuhi semua persyaratan yang diwajibkan oleh bank.
Baca: Syarat dan cara meminjam uang di bank.
Bagaimana Dengan Kemampuan Keuangan Kamu?
Penting bagi kamu untuk memenuhi kriteria bank yang satu ini, kamu harus memiliki kemampuan keuangan yang cukup. Ini merupakan salah satu syarat yang diwajibkan oleh bank. Untuk membuktikan bahwa kamu memiliki kemampuan yang cukup, kamu harus menunjukkan referensi portfolio keuangan, terutama dalam hal besaran pendapatan dan pengeluaran, juga mutasi dalam laporan keuangan untuk menilai pola konsumsi.
Mungkin juga kamu sebelumnya sudah memiliki hutang di bank lain dan saat ini belum lunas, maka total cicilan pinjaman juga harus kamu perhatikan dengan seksama. Biasanya bank akan keberatan jika cicilan terlalu besar, dalam hal ini setiap bank memang memiliki standar yang berbeda-beda. Tapi biasanya Debt Buren Ratio (rasio hutang terhadap pendapatan) tidak boleh melebihi sepertiga.
Lalu bagaimana jika kamu tidak memiliki kemampuan keuangan yang cukup? Sebelumnya, kamu perlu bertanya langsung ke pihak bank yang kamu pilih, berapa Debt Buren Ratio bank tersebut? Setelah kamu hitung dan ternyata kemampuan kamu memang kurang, maka tidak ada pilihan selain kamu harus meningkatkan kemampuan keuangan kamu, atau bisa juga menunggu hingga cicilan pinjaman lain lunas.
Jaga Kredibilitas Kamu
Semua bank di Indonesia dapat mengacu pada data yang dimiliki oleh Bank Indonesia (BI). Ketika kamu mengajukan kredit ke bank tertentu, sudah pasti bank tersebut akan melakukan cek (BI Checking) terhadap catatan keuangan dan kredit di pusat data Bank Indonesia. Misalnya, walaupun kamu pernah mengalami kredit macet di bank BCA, dan sekarang kamu mengajukan kredit di bank Mandiri, maka bank Mandiri tetap bisa melihat sejarah kredit kamu tersebut.
Apalagi jika kamu sudah masuk ke daftar hitam yang dikeluarkan oleh Asosiasi Penerbit Kartu Kredit, waah bakalan sulit banget untuk mendapatkan pinjaman di bank manapun karena setiap bank juga akan mengacu pada daftar yang dikeluarkan Asosiasi Penerbit Kartu Kredit tersebut.
Jadi, pastikan bahwa history kamu bersih, tidak pernah ada kredit macet, keterlambatan bayar, dan masalah perbankan lainnya. Setiap kamu menyentuh aktivitas perkreditan di bank manapun, pasti akan masuk di pusat data Bank Indonesia, jadi tidak heran jika bank lain juga dapat melihat catatan kredit yang kamu miliki. Semakin bersih history, maka semakin besar pula kredibilitas kamu di mata pihak bank.
Perhatikan Nilai Agunan Yang Akan Kamu Gunakan
Agunan memang penting bagi pihak bank untuk berjaga-jaga jika kamu mangkir dari kewajiban atau yang lainnya. Tapi sebenarnya, bank sangatlah tidak suka jika harus mengambilalih agunan dari debiturnya, kenapa? Yah, karena pengambilalihan agunan tentu saja memerlukan biaya serta waktu yang tidak sedikit, hal ini tentu akan merepotkan pihak bank, apalagi jika nilai agunannya kecil. Karena itulah pihak bank menginginkan setidaknya agunan kamu memiliki nilai yang tinggi.
Nilai yang tinggi bukan berarti agunan yang secara fisik besar, misalkan tanah yang luas namun lokasinya di pedesaan, bangunan yang besar namun lokasi dan kondisinya yang buruk. Semua agunan seperti itu tidak terlalu disukai oleh bank, tapi bagaimanapun jika nilai agunannya mencukupi atau lebih tinggi dari nilai pinjaman, bank bisa sedikit tersenyum.
Untuk meningkatkan nilai agunan agar mudah diterima oleh bank, pilihlah agunan yang memiliki kelengkapan dokumen, lokasi strategis, dan kondisi agunan yang baik, hal ini akan meningkatkan kemungkinan diterimanya pengajuan kredit kamu.
Tujuan Pengajuan Kredit Jelas
Ini beneran, jangan pernah berani mengajukan pinjaman jika tujuannya tidak jelas, atau setidaknya kamu bisa menerangkan tujuannya kepada pihak bank dengan meyakinkan. Bank tidak akan pernah mau mengambil resiko dengan memberikan pinjaman kepada pihak yang tidak memiliki tujuan yang jelas, ini termasuk juga jika kamu memiliki usaha yang kurang sehat keuangannya dan potensi perkembangan usaha yang kurang pasti.
Ini memang penilaian yang sedikit sepihak, karena tujuan yang kita kira sangat-sangat dan sangat jelas, mungkin akan dinilai tidak jelas oleh bank. Karena itulah ada baiknya kamu pelajari sekali lagi tujuan kamu meminjam uang di bank, pelajari prospek usaha kamu jika kamu adalah seorang pengusaha.
*Saya sarankan kepada yang ingin mengajukan kredit di bank, agar mengajukan kredit di bank syariah saja. Bank syariah dikenal lebih adil dalam penerapan sistemnya karena menggunakan system bagi hasil, sedangkan bank konvensional dengan system bunga, yang sangat mungkin akan memberatkan di kemudian hari.
Baca juga: Cara menghitung bunga bank.
----
Itulah tips agar pengajuan kredit kamu diterima dan disetujui oleh bank. Semoga tips di atas bermanfaat. Thanks.
No comments:
Post a Comment
Sebelum Anda memberikan komentar dan tanggapan atas artikel di atas, baca dan pahami aturan tanggapan kami pada laman TOS. Setiap komentar yang tidak sesuai dengan aturan tanggapan tidak akan di publikasikan.