HOT Banget

Friday, 23 September 2016

5 Jenis Tahapan Investasi (Pendanaan) Bagi Bisnis Startup

Advertisement
.
5 Jenis Tahapan Investasi (Pendanaan) Bagi Bisnis Startup – Saat ini memang sedang marak bermunculan startup-startup muda yang penuh kreatifitas, inovasi produk yang unik dan menggoda. Hal ini terjadi di berbagai sektor, khususnya di sektor teknologi yang mampu memunculkan paling banyak startup.

Bagi para pelaku startup, modal merupakan hal yang amat penting untuk mengembangkan bisnisnya, mulai dari membangun kantor, uji coba produk, pemasaran awal, segmentasi pasar, hingga upaya menjadi yang terdepan. Oleh karena itu, mereka berlomba-lomba mencari investor untuk mau berinvestasi dan melakukan pendanaan di bisnis yang sedang mereka rintis.

Biasanya para startup akan mendapat pendanaan secara bertahap dari para investor, di setiap tahapnya bisa dengan investor yang sama atau bisa juga lain investor, bisa pula dengan beberapa investor sekaligus. Dan perlu kamu tau, bahwa untuk mendapatkan pendanaan tidak harus mulai dari tahap nol, bisa juga langsung di tahap investasi menengah maupun akhir, tergantung kebutuhan modal dan tingkat perkembangan bisnis.

Membaca artikel ini, saya yakin kalian belum terlalu mengerti dengan tahapan-tahapan pendanaan tersebut, dan memang karena itulah artikel ini saya buat. Kali ini, saya akan berbagi tentang apa saja tahapan investasi/tahapan pendanaan itu? Berikut ulasannya:

Sebelumnya, baca juga: Syarat dan tahapan mendaftarkan merk dagang.

5 Jenis Tahapan Investasi (Pendanaan) Bagi Bisnis Startup

Tahapan Investasi: Seed
Tahapan pendanaan pertama adalah seed (Tahap awal), atau sering disebut dengan istilah seed round dan seed funding. Tahapan seed merupakan istilah di mana investor memodali suatu bisnis startup yang benar-benar masih balita, dalam artian baru saja dirintis.

Pada tahap seed ini, tidak ada keinginan dari investor untuk segera mendapatkan hasil, mereka hanya ingin melihat potensi dari bisnis startup yang mereka danai. Bagi para startup, dana seed ini bisa mereka gunakan untuk memperkuat intern perusahaan, seperti menyewa gedung yang nyaman dan cukup, merekrut karyawan yang bisa mengeksekusi ide bisnis, pemasaran awal, membentuk model bisnis yang kuat, dan semacamnya.

Dari segi besar kecilnya dana, tahap investasi seed tidak terlalu besar namun cukup untuk membiayai bisnis di awal-awal, besaran pendanaan sekitar US$50.000 hingga US$1 juta, kalau dalam rupiah sekitar Rp. 655 juta hingga Rp. 13.1 M. Besaran dana segitu kalau buat jajan pribadi ya terasa banyak banget, tapi kalau untuk mengembangkan bisnis secara intens, modal segitu akan habis tidak terlalu lama.

Tahapan Investasi: Seri A
Di tahap pendanaan ini, bisnis suatu startup sudah mulai berkembang di mana apa yang dibiayai pada tahap seed sebelumnya semuanya sudah berjalan mantap. Para investor atau para ventures capital akan memodali bisnis startup yang sedang menunjukkan taringnya seperti ini.

Biasanya, bisnis startup yang dimodali di tahap ini adalah startup yang sedang gencar-gencarnya melakukan pemasaran, mencoba merusak pasar pesaing, melakukan inovasi-inovasi baru, dan semacamnya.

Sesuai dengan kegiatannya yang sudah mulai membutuhkan modal banyak, di tahap investasi seri A ini modal yang diberikan lebih besar dari tahap seed. Besaran modal yang diberikan berkisar US$1-4 Juta, atau sekitar Rp. 13.1 M hingga Rp. 52.4 M.
Advertisement


Tahap Investasi: Seri B
Investor atau para ventures capital akan memberikan pendanaan seri B untuk bisnis startup yang sudah memiliki basis pelanggan/pengguna yang jelas. Di tahap ini para startup harus mampu mendapatkan pasar sekian persen dari jumlah populasi.

Tidak harus menguasai pasar, namun harus sudah bisa merusak pasar pesaing, setidaknya musti ada peningkatan yang signifikan dari apa yang dilakukan dengan pendanaan sebelumnya. Sudah jelas pada tahap ini dana yang didapatkan para startup lebih besar dari seri A, besarannya di tahap ini sekitar US$4-10 Juta, atau sekitar Rp. 52.4 M hingga Rp. 131 M.

Tahap Investasi: Seri C
Pada tahap pendanaan startup ini, biasanya invesor akan memberikan dana pada bisnis startup yang sudah memiliki pangsar pasar lebih besar daripada seri B, di mana ada pengembang-pengembang lainnya, misalkan ada penambahan karyawan yang jauh lebih banyak, pemasaran jauh lebih besar, sudah mulai mendapatkan keuntungan yang stabil, dan semacamnya.

Untuk besaran dananya berkisar antara US$10-20 Juta, atau sekitar Rp. 131 M hingga Rp. 262 M. Ini adalah dana yang sangat besar, tidak semua investor dan para ventures capital mampu memberikan dana sebesar ini, begitu pula dengan para pebisnis startup yang jarang sekali mampu mendapatkan pendanaan sebesar ini dari para investor.

Tahap Investasi: Seri D
Kalau tahap investasi ini memang dikhususkan untuk startup yang memiliki potensi mendominasi pasar, dan startup yang memiliki potensi untuk masuk ke pasar internasional. Dengan besaran pendanaan lebih dari US$20 Juta.

Kalau yang seri C aja jarang ada startup yang mampu mendapatkannya apalagi seri D ini, tapi di indonesia sendiri ada beberapa startup yang bisa mendapatkan seri D, contohnya adalah Traveloka dan Tokopedia yang dulu kalau tidak salah mendapatkan dana sekitar 1 Triliun, dan lihatlah sekarang dua startup tersebut! Sudah mendominasi pasar? Tentu saja sudah, setidaknya memiliki pasar yang sangat besar.

Yang Perlu Kamu Tahu
Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, dalam melalui tahapan tidak selalu dengan investor yang sama, intinya siapa yang berani memodali bisnis startup maka langsung dikasih dana, enggak harus mulai dari nol. Bisa saja ketika bisnis kamu sudah berkembang, kamu dapat investasi seri D dari investor 2, padahal sebelumnya kamu mendapat dana dari investor 1 misalnya.

Mungkin kamu juga bertanya-tanya, kenapa ada investor yang mau memberikan dana? Apa mereka orang yang begitu baik? Hehe, baik jeleknya enggak tau ya, tapi yang jelas mereka akan mendapatkan hasil ketika bisnis kamu sudah berkembang, bisa dari keuntungan yang didapat dari operasi bisnis atau bisa juga dari penjualan nilai perusahaan, yang kedua inilah yang paling sering.

Apa yang dimaksud penjualan nilai perusahaan? Nah, untuk masalah ini akan saya bahas pada postingan selanjutnya saja, ini sudah terlalu panjang nih, ditunggu ya!
----
Nah, itulah ulasan tentang 5 jenis tahapan investasi (pendanaan) bagi bisnis startup. Semoga ulasan di atas bermanfaat. Jangan lupa share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses untuk kalian.
Advertisement
.

No comments:

Post a Comment

Sebelum Anda memberikan komentar dan tanggapan atas artikel di atas, baca dan pahami aturan tanggapan kami pada laman TOS. Setiap komentar yang tidak sesuai dengan aturan tanggapan tidak akan di publikasikan.