Tips Budidaya Ikan Gurame Yang Baik, Panen Besar –Ikan gurame merupakan salah satu ikan favorite di Indonesia Raya ini, selain rasanya yang enak, gurame juga memiliki gizi yang tidak kalah baik dengan ikan-ikan tawar lainnya. Setiap tahun permintaan ikan gurame selalu meningkat, namun para petani ikan gurame belum bisa memenuhi 100% permintaan tersebut.
Kalau dari sisi potensi laba, gurame cukup menggiurkan karena memang permintaannya tidak pernah sepi. Selain itu, harga gurame juga cukup tinggi, inilah alasan kenapa budidaya gurame banyak peminatnya.
Tapi dari segi perawatannya, ikan gurame ini gampang-gampang susah, penanganannya juga tergantung situasi dan kondisi. Di sini memang perlu sedikit pengalaman untuk memperoleh hasil yang maksimal. Tapi jangan khawatir, kalian bisa belajar dari artikel ini. Saya akan share kepada kalian semuanya pengalaman saya membudidaya ikan gurame yang bisa panen dengan meraih jutaan rupiah.
Tips ini mungkin akan berbeda dari tips lain yang bertebaran di internet, silahkan kalian coba sendiri mana tips yang sekiranya paling efektif menurut kalian. Berikut tips budidaya ikan gurame sesuai pengalaman saya:
Sebelumnya, baca juga: Belajarlah dari kesuksesan Waroeng Spesial Sambal SS ini.
Pilih Bibit Gurame Yang Baik
Ikan gurame bukanlah manusia yang bisa bertaubat, dari yang dulu buruk berubah menjadi baik. Jadi, sekali bibit gurame itu buruk, maka akan buruk selamanya, akan selalu sulit berkembang, dan yang paling parah adalah mudah mati. Memilih bibit gurame yang baik itu cukup mudah, baik yang berupa telur maupun yang sudah berumur 3 bulanan ke atas.
Pertama, ketika memilih bibit itu pastikan dari petani yang terpercaya. Petani yang sudah dipercaya banyak orang, selalu memiliki bibit ikan gurame yang baik, jarang sekali memberikan bibit abal-abal. Bagaimana mencari petani yang dapat dipercaya? Nah ini tergantung koneksi kamu sih, cobalah berkelana di pusat-pusat budidaya ikan di kota kalian, atau bisa juga mencari di internet yang sudah banyak bertebaran.
Kedua, pilih bibit dari ciri fisiknya. Ini dibutuhkan sedikit pengalaman, sesuai pengalaman saya kalau bibit gurame yang berupa telur, yang sehat adalah telur yang berwarna kuning cerah, hindari telur yang berwarna pucat atau kecoklat-coklatan. Kalau bibit berumur 1-2 bulan ke atas, biasanya yang baik itu lincah berenang, tidak cacat atau jamuran, memiliki warna cerah tidak pucat, dan badannya montok panjang.
Ketiga, kalau ini opsional tapi kalau bisa dilakukan akan lebih baik, yaitu dengan mensurvei langsung tempat budidaya bibit gurame tersebut. Apa gunanya? Gunanya untuk melihat langsung bagaimana induk dari bibit tersebut, jika induknya baik maka kemungkinan bibitnya juga baik.
Kolam Harus Steril
Salah satu hal terpenting dalam pembibitan ikan gurame adalah permasalahan kolamnya itu sendiri. Untuk masalah ini, saya pernah mengalami kegagalan panen, dan mengalami kerugian yang cukup besar. Jika kamu tidak ingin mengalami seperti yang menimpa saya, jangan sekali-kali meremehkan masalah kolam ini ya.
Pertama, tentukan kolam seperti apa yang ingin kalian gunakan, kolam semen, terpal, atau kolam tanah. Semuanya memiliki kelebihan masing-masing. Jika kamu pembibitan telur, lebih baik menggunakan kolam semen karena mudah mengontrol air dan kebersihan kolam. Jika ikan gurame yang ingin kalian budidayakan ukuran 2 jari ke atas, bisa pake kolam tanah. Untuk kolam terpal, saya sendiri belum berpengalaman, dan selalu gagal dalam membudidayakan di kolam terpal ini.
Selain masalah pemilihan jenis kolam, perhatikan pula masalah kebersihannya karena ini penting apalagi jika kalian membibit gurame dari ukuran telur yang sangat rentan dengan kondisi kolam. Kotoran yang ada di kolam ini bisa disebabkan oleh kotoran dari gurame itu sendiri, lumut, dan juga sisa-sisa pakan. Bersihkan setiap hari dengan cara menyedot air kolam jika kolam semen dan terpal. Jika kolam tanah yang cocok untuk budidaya gurame ukuran 2 jari ke atas, tidak perlu disedot setiap hari, 1 minggu sekali saya kira sudah baik.
Advertisement
Kondisi Cuaca Sangat Berpengaruh
Dalam budidaya ikan gurame, faktor cuaca juga cukup berpengaruh khususnya dalam pembibitan dari telur menuju ukuran korek. Saya cukup memperhatikan faktor yang satu ini karena saya sendiri merasakan dampaknya. Sesuai pengalaman, menurut saya cuaca yang paling baik dalam budidaya ikan gurame adalah ketika cuaca panas namun tidak terlalu panas, dan yang paling buruk adalah ketika cuacanya tidak menentu antara panas dengan hujan.
Ketika cuaca tidak menentu, siang panas dan malam hujan atau sebaliknya, gurame yang masih balita sangat rawan mati karena mempengaruhi temperature di lingkungan sekitar. Bisa kalian bayangkan sendiri, jangankan ikan, bahkan manusia ketika mengadapi cuaca yang tidak menentu, pasti bisa terkena flu.
Untuk mengatasi masalah cuaca ini, bisa kalian coba dengan memberikan atap pada kolam, bisa plastik atau terpal, yang penting usahakan air hujan tidak masuk ke kolam dan sinar matahari bisa terhambat oleh atap tersebut sebelum menyinari air kolam yang bisa menyebabkan perubahan temperature.
Ingat ya, cuaca hanya sangat berpengaruh untuk budidaya gurame usia awal-awal saja, kalau ukuran 2 jari ke atas pengaruhnya tidak terlalu besar, cukup rajin ganti air untuk menjaga temperature saja, juga beri sedikit teduhan di kolam untuk menghindari teriknya matahari.
Kontrol Pakan, Gurame Maksimal dan Hemat Biaya
Makan terlalu banyak itu tidak baik, ini tidak hanya berlaku pada manusia saja melainkan berlaku untuk ikan juga. Seperti kalau kalian makan terlalu banyak, ikan juga dapat mengalaminya, bedanya ikan bisa mati kalau makan terlalu banyak. Selain tidak baik untuk ikan itu sendiri, memberi makan terlalu banyak juga akan membengkakkan biaya pakan yang harus dikeluarkan, ujung-ujungnya akan mengurangi laba yang dapat diperoleh.
Gurame di usia dini hingga ukuran korek, bisa kalian beri makan cacing sutera, sedangkan untuk ukuran korek ke atas bisa kalian beri pakan pelet dan dedaunan. Untuk frekuensinya, ini beda-beda, untuk gurame usia dini, biasanya 1 minggu bisa menghabiskan 4 coek cacing sutera (1 kolam ukuran 3x3 dengan bibit sekitar 3-5 ribu) dalam 2 minggu kemudian 1 kolam tersebut mungkin hanya perlu waktu 3 hari untuk menghabiskan 4 coek cacing sutera.
Sampai 1 kolam tersebut mampu menghabiskan 4 coek dalam 1 hari, maka bisa kalian selingi dengan pelet ukuran super kecil (biasanya gurame sudah ukuran korek), semakin besar lagi bisa kalian selingi dengan daun pepaya, kangkung, atau daun kelor, ataupun daun lain yang merupakan dedaunan kesukaan gurame. Semisal ikan gurame kalian dalam 1 hari mengabiskan pakan 1 kg, jangan diberikan dalam dua kali sesi, tapi bisa kalian berikan dalam 4 atau 5 sesi dengan rentan waktu yang rata. Ini bisa menghindari ikan terlalu makan banyak dalam satu sesi makan.
Panen Jangan Setengah-setengah
Ada kalanya permintaan bibit gurame ukuran balita itu sepi karena cuaca yang ekstrim, dan ini kadang membuat gelisah kepada para petani takut kalau bibitnya tidak ada yang membeli. Alhasil, mereka rela jika harus memanen bibitnya setengah saja. Apa ini baik? Sesuai pengalaman, ini sangat tidak baik, kenapa? Jelas dong, ketika kalian memanen tentu harus menangkap bibitnya juga, nah ini tentu akan mengobok-obok kolam tersebut. Apa yang terjadi? Bibit gurame jadi stress, tidak mau makan, dan akhirnya malah mati.
Kejadian seperti ini pernah dialami oleh teman saya, niatnya mau dipanen setengah dan tetap membibit yang setengahnya. Tapi 1 hari setelah panen tersebut, yang setengah malah mati hampir semuanya. Jelas ini kerugian besar.
Jangan Takut Gagal, Coba Dulu
Kalian membaca artikel ini tentu dalam rangka belajar bagaimana membudidaya ikan gurame bukan? Nah, beberapa point pentingnya sudah saya jelaskan di atas. Yang perlu kalian lakukan saat ini adalah, cobalah, jangan takut gagal, dan jangan hanya mengangan-angan dan berteorikan belaka, praktekkan apa yang kalian ketahui! Berani???
Selanjutnya: Rahasia sukses orang Jepang yang patut kita tiru.
-----
Oke ya, itulah sedikit cara dan tips budidaya ikan gurame yang baik menurut pengalaman saya. Semoga tips di atas bermanfaat dan menambah wawasan kalian semuanya. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.
Kalau dari sisi potensi laba, gurame cukup menggiurkan karena memang permintaannya tidak pernah sepi. Selain itu, harga gurame juga cukup tinggi, inilah alasan kenapa budidaya gurame banyak peminatnya.
Tapi dari segi perawatannya, ikan gurame ini gampang-gampang susah, penanganannya juga tergantung situasi dan kondisi. Di sini memang perlu sedikit pengalaman untuk memperoleh hasil yang maksimal. Tapi jangan khawatir, kalian bisa belajar dari artikel ini. Saya akan share kepada kalian semuanya pengalaman saya membudidaya ikan gurame yang bisa panen dengan meraih jutaan rupiah.
Tips ini mungkin akan berbeda dari tips lain yang bertebaran di internet, silahkan kalian coba sendiri mana tips yang sekiranya paling efektif menurut kalian. Berikut tips budidaya ikan gurame sesuai pengalaman saya:
Sebelumnya, baca juga: Belajarlah dari kesuksesan Waroeng Spesial Sambal SS ini.
Pilih Bibit Gurame Yang Baik
Ikan gurame bukanlah manusia yang bisa bertaubat, dari yang dulu buruk berubah menjadi baik. Jadi, sekali bibit gurame itu buruk, maka akan buruk selamanya, akan selalu sulit berkembang, dan yang paling parah adalah mudah mati. Memilih bibit gurame yang baik itu cukup mudah, baik yang berupa telur maupun yang sudah berumur 3 bulanan ke atas.
Pertama, ketika memilih bibit itu pastikan dari petani yang terpercaya. Petani yang sudah dipercaya banyak orang, selalu memiliki bibit ikan gurame yang baik, jarang sekali memberikan bibit abal-abal. Bagaimana mencari petani yang dapat dipercaya? Nah ini tergantung koneksi kamu sih, cobalah berkelana di pusat-pusat budidaya ikan di kota kalian, atau bisa juga mencari di internet yang sudah banyak bertebaran.
Kedua, pilih bibit dari ciri fisiknya. Ini dibutuhkan sedikit pengalaman, sesuai pengalaman saya kalau bibit gurame yang berupa telur, yang sehat adalah telur yang berwarna kuning cerah, hindari telur yang berwarna pucat atau kecoklat-coklatan. Kalau bibit berumur 1-2 bulan ke atas, biasanya yang baik itu lincah berenang, tidak cacat atau jamuran, memiliki warna cerah tidak pucat, dan badannya montok panjang.
Ketiga, kalau ini opsional tapi kalau bisa dilakukan akan lebih baik, yaitu dengan mensurvei langsung tempat budidaya bibit gurame tersebut. Apa gunanya? Gunanya untuk melihat langsung bagaimana induk dari bibit tersebut, jika induknya baik maka kemungkinan bibitnya juga baik.
Kolam Harus Steril
Salah satu hal terpenting dalam pembibitan ikan gurame adalah permasalahan kolamnya itu sendiri. Untuk masalah ini, saya pernah mengalami kegagalan panen, dan mengalami kerugian yang cukup besar. Jika kamu tidak ingin mengalami seperti yang menimpa saya, jangan sekali-kali meremehkan masalah kolam ini ya.
Pertama, tentukan kolam seperti apa yang ingin kalian gunakan, kolam semen, terpal, atau kolam tanah. Semuanya memiliki kelebihan masing-masing. Jika kamu pembibitan telur, lebih baik menggunakan kolam semen karena mudah mengontrol air dan kebersihan kolam. Jika ikan gurame yang ingin kalian budidayakan ukuran 2 jari ke atas, bisa pake kolam tanah. Untuk kolam terpal, saya sendiri belum berpengalaman, dan selalu gagal dalam membudidayakan di kolam terpal ini.
Selain masalah pemilihan jenis kolam, perhatikan pula masalah kebersihannya karena ini penting apalagi jika kalian membibit gurame dari ukuran telur yang sangat rentan dengan kondisi kolam. Kotoran yang ada di kolam ini bisa disebabkan oleh kotoran dari gurame itu sendiri, lumut, dan juga sisa-sisa pakan. Bersihkan setiap hari dengan cara menyedot air kolam jika kolam semen dan terpal. Jika kolam tanah yang cocok untuk budidaya gurame ukuran 2 jari ke atas, tidak perlu disedot setiap hari, 1 minggu sekali saya kira sudah baik.
Kondisi Cuaca Sangat Berpengaruh
Dalam budidaya ikan gurame, faktor cuaca juga cukup berpengaruh khususnya dalam pembibitan dari telur menuju ukuran korek. Saya cukup memperhatikan faktor yang satu ini karena saya sendiri merasakan dampaknya. Sesuai pengalaman, menurut saya cuaca yang paling baik dalam budidaya ikan gurame adalah ketika cuaca panas namun tidak terlalu panas, dan yang paling buruk adalah ketika cuacanya tidak menentu antara panas dengan hujan.
Ketika cuaca tidak menentu, siang panas dan malam hujan atau sebaliknya, gurame yang masih balita sangat rawan mati karena mempengaruhi temperature di lingkungan sekitar. Bisa kalian bayangkan sendiri, jangankan ikan, bahkan manusia ketika mengadapi cuaca yang tidak menentu, pasti bisa terkena flu.
Untuk mengatasi masalah cuaca ini, bisa kalian coba dengan memberikan atap pada kolam, bisa plastik atau terpal, yang penting usahakan air hujan tidak masuk ke kolam dan sinar matahari bisa terhambat oleh atap tersebut sebelum menyinari air kolam yang bisa menyebabkan perubahan temperature.
Ingat ya, cuaca hanya sangat berpengaruh untuk budidaya gurame usia awal-awal saja, kalau ukuran 2 jari ke atas pengaruhnya tidak terlalu besar, cukup rajin ganti air untuk menjaga temperature saja, juga beri sedikit teduhan di kolam untuk menghindari teriknya matahari.
Kontrol Pakan, Gurame Maksimal dan Hemat Biaya
Makan terlalu banyak itu tidak baik, ini tidak hanya berlaku pada manusia saja melainkan berlaku untuk ikan juga. Seperti kalau kalian makan terlalu banyak, ikan juga dapat mengalaminya, bedanya ikan bisa mati kalau makan terlalu banyak. Selain tidak baik untuk ikan itu sendiri, memberi makan terlalu banyak juga akan membengkakkan biaya pakan yang harus dikeluarkan, ujung-ujungnya akan mengurangi laba yang dapat diperoleh.
Gurame di usia dini hingga ukuran korek, bisa kalian beri makan cacing sutera, sedangkan untuk ukuran korek ke atas bisa kalian beri pakan pelet dan dedaunan. Untuk frekuensinya, ini beda-beda, untuk gurame usia dini, biasanya 1 minggu bisa menghabiskan 4 coek cacing sutera (1 kolam ukuran 3x3 dengan bibit sekitar 3-5 ribu) dalam 2 minggu kemudian 1 kolam tersebut mungkin hanya perlu waktu 3 hari untuk menghabiskan 4 coek cacing sutera.
Sampai 1 kolam tersebut mampu menghabiskan 4 coek dalam 1 hari, maka bisa kalian selingi dengan pelet ukuran super kecil (biasanya gurame sudah ukuran korek), semakin besar lagi bisa kalian selingi dengan daun pepaya, kangkung, atau daun kelor, ataupun daun lain yang merupakan dedaunan kesukaan gurame. Semisal ikan gurame kalian dalam 1 hari mengabiskan pakan 1 kg, jangan diberikan dalam dua kali sesi, tapi bisa kalian berikan dalam 4 atau 5 sesi dengan rentan waktu yang rata. Ini bisa menghindari ikan terlalu makan banyak dalam satu sesi makan.
Panen Jangan Setengah-setengah
Ada kalanya permintaan bibit gurame ukuran balita itu sepi karena cuaca yang ekstrim, dan ini kadang membuat gelisah kepada para petani takut kalau bibitnya tidak ada yang membeli. Alhasil, mereka rela jika harus memanen bibitnya setengah saja. Apa ini baik? Sesuai pengalaman, ini sangat tidak baik, kenapa? Jelas dong, ketika kalian memanen tentu harus menangkap bibitnya juga, nah ini tentu akan mengobok-obok kolam tersebut. Apa yang terjadi? Bibit gurame jadi stress, tidak mau makan, dan akhirnya malah mati.
Kejadian seperti ini pernah dialami oleh teman saya, niatnya mau dipanen setengah dan tetap membibit yang setengahnya. Tapi 1 hari setelah panen tersebut, yang setengah malah mati hampir semuanya. Jelas ini kerugian besar.
Jangan Takut Gagal, Coba Dulu
Kalian membaca artikel ini tentu dalam rangka belajar bagaimana membudidaya ikan gurame bukan? Nah, beberapa point pentingnya sudah saya jelaskan di atas. Yang perlu kalian lakukan saat ini adalah, cobalah, jangan takut gagal, dan jangan hanya mengangan-angan dan berteorikan belaka, praktekkan apa yang kalian ketahui! Berani???
Selanjutnya: Rahasia sukses orang Jepang yang patut kita tiru.
-----
Oke ya, itulah sedikit cara dan tips budidaya ikan gurame yang baik menurut pengalaman saya. Semoga tips di atas bermanfaat dan menambah wawasan kalian semuanya. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.
No comments:
Post a Comment
Sebelum Anda memberikan komentar dan tanggapan atas artikel di atas, baca dan pahami aturan tanggapan kami pada laman TOS. Setiap komentar yang tidak sesuai dengan aturan tanggapan tidak akan di publikasikan.