Cara Membuat Laporan Keuangan UKM – Salah satu kendala yang paling sering dihadapi oleh para pelaku usaha bisnis UKM adalah masalah penyusunan laporan keuangan, hal ini bisa di maklumi karena tidak semua pelaku bisnis UKM memiliki latar belakang Akuntansi, sedangkan jika harus memperkerjakan seorang akuntan masih belum memungkinkan secara finansial, apalagi harus membuat laporan keuangan sendiri tambah tidak memungkinkan lagi. Hal tersebut tentu saja akan membuat setiap pelaku ukm pusing tujuh keliling, alhasil pembukuan yang di lakukan pun berantakan dan tidak jelas, atau malah tidak melakukan pembukuan.
Jika anda adalah salah satu pelaku UKM yang belum mampu dalam membuat laporan keuangan, anda harus segera mengatasi masalah ini karena laporan keuangan sangatlah penting. Selain karena akan menghasilkan informasi keuangan yang jelas dan dapat di terima, laporan keuangan juga akan membantu anda dan atau calon investor dalam mengambil keputusan.
Jadi sebelum terlambat, ada baiknya jika mulai sekarang anda mencoba untuk belajar membuatnya, membuat laporan keuangan itu sebenarnya cukup mudah, hanya sedikit belajar pun semua orang nantinya akan bisa membuatnya. Tidak percaya? Coba deh kalian perhatikan cara membuat laporan keuangan UKM berikut ini.
Identifikasi Transaksi dan Penggolongan Akun
Sebelum anda membuat laporan keuangan, terlebih dahulu anda harus bisa dalam menggolongkan transaksi-transaksi yang sudah anda lakukan ke dalam suatu akun tertentu, ini berguna untuk memisahkan dan membedakan jenis transaksi yang terjadi. Misal, transaksi penjualan tunai, maka nanti transaksi penjualan tersebut anda masukkan ke dalam akun “Kas di tangan” untuk debet, dan anda masukkan ke dalam akun “Penjualan” untuk kredit. Perlu anda ketahui bahwa setiap transaksi tidak mungkin hanya di masukkan ke dalam satu akun saja, nanti pasti ada pasangan akunnya, akun di debet dan akun di kredit, hal ini dikarenakan suatu transaksi pasti akan mempengaruhi akun lain.
Lebih jelasnya, berikut adalah table transaksi-transaksi yang mungkin sering anda lakukan beserta penggolongan akunnya :
Jika nanti ada transaksi yang tidak termasuk di dalam transaksi pada table diatas, maka anda harus menggolongkannya ke akun baru, beri nama akun dengan nama yang jelas dan dapat di terima.
Setelah anda paham dalam menggolongkan setiap transaksi, sekarang cobalah mengidentifikasi asset, hutang, dan modal yang anda miliki saat ini, hal ini anda lakukan untuk membuat neraca awal terlebih dahulu sebelum anda mulai belajar membuat laporan keuangan lebih lanjut.
Contoh:
Misalkan, nama perusahaan anda adalah UD. Cantik-cantik. Saat ini, pada akhir bulan Oktober 2014, anda memiliki asset sebagai berikut, memegang uang tunai sebesar 4 juta, di bank sebesar 5 juta. Anda memiliki peralatan seperti mesin, sebesar 25 juta. Anda juga memiliki persediaan sebesar 2 juta. Sedangkan hutang/kewajiban, anda hanya memiliki hutang dari bank sebesar 10 juta. Dengan begitu maka modal awal yang anda setor secara tunai adalah sebesar 26 juta (asset = hutang/kewajiban + modal).
Dengan uraian tersebut, maka neraca awal anda adalah sebagai berikut:
NB. Tidak semua akun masuk di dalam neraca, yang masuk dalam neraca hanyalah akun yang termasuk asset, hutang/kewajiban, dan juga modal.
Membuat jurnal
Oke, setelah anda membuat neraca awal, kini saatnya anda mulai belajar bagaimana cara membuat laporan keuangan UKM. Langkah pertama adalah dengan menjurnal semua transaksi yang dilakukan, jurnal ini di buat pada setiap terjadinya transaksi (bukan di akhir bulan).
Contoh, setelah pada akhir bulan oktober anda telah membuat neraca awal, pada bulan November ini anda mulai membuat jurnal. Dalam bulan November, asumsikan bahwa anda telah melakukan transaksi sebagai berikut:
Advertisement
Memposting Jurnal ke Buku Besar
Setelah anda menjurnal transaksi, langkah selanjutnya adalah memposting jurnal tersebut ke dalam buku besar. Masing-masing akun/rekening yang ada dalam jurnal tersebut harus di posting satu per satu.
Nama rekening/akun : Kas di tangan
Nama rekening : Utang usaha
Nama rekening : Piutang usaha
Nama rekening : Pembelian
Nama rekening: Penjualan
Nama rekening: Beban gaji
Nama rekening: Beban Transportasi
Nama rekening: Beban telpon, air dan listrik
Akun/rekening yang lain tidak mengalami perubahan. Namun, sebenarnya harus tetap anda buat walau tidak mengalami perubahan.
Membuat Laporan Keuangan
Setelah anda mencatat semua transaksi yang terjadi, maka langkah selanjutnya adalah dengan membuat laporan keuangan. Laporan keuangan terdiri dari laporan laba-rugi, neraca, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan juga catatan atas laporan keuangan.
Untuk selanjutnya, anda juga harus membuat catatan atas laporan keuangan. Isi dari catatan tersebut adalah apa saja yang dapat memberikan keterangan lebig lanjut seputar keuangan perusahaan anda. Seperti metode apa yang di gunakan dalam penyusutan, bank mana saja yang memberikan pinjaman, siapa saja perusahaan yang menjadi klien kalian, dan informasi-informasi lainnya.
Diatas adalah laporan keuangan bulanan, nantinya anda juga harus membuat laporan keuangan tahunan yang akan melibatkan semua transaksi dalam satu tahun penuh.
Selanjutnya: Jurnal akuntansi untuk pembentukan persekutuan firma.
---
Oke, mungkin hanya itu saja yang dapat saya berikan tentang bagaimana cara membuat laporan keuangan UKM. Semoga ulasan seputar cara membuat laporan keuangan UKM di atas dapat bermanfaat buat anda semuannya.
Jika anda adalah salah satu pelaku UKM yang belum mampu dalam membuat laporan keuangan, anda harus segera mengatasi masalah ini karena laporan keuangan sangatlah penting. Selain karena akan menghasilkan informasi keuangan yang jelas dan dapat di terima, laporan keuangan juga akan membantu anda dan atau calon investor dalam mengambil keputusan.
Jadi sebelum terlambat, ada baiknya jika mulai sekarang anda mencoba untuk belajar membuatnya, membuat laporan keuangan itu sebenarnya cukup mudah, hanya sedikit belajar pun semua orang nantinya akan bisa membuatnya. Tidak percaya? Coba deh kalian perhatikan cara membuat laporan keuangan UKM berikut ini.
Identifikasi Transaksi dan Penggolongan Akun
Sebelum anda membuat laporan keuangan, terlebih dahulu anda harus bisa dalam menggolongkan transaksi-transaksi yang sudah anda lakukan ke dalam suatu akun tertentu, ini berguna untuk memisahkan dan membedakan jenis transaksi yang terjadi. Misal, transaksi penjualan tunai, maka nanti transaksi penjualan tersebut anda masukkan ke dalam akun “Kas di tangan” untuk debet, dan anda masukkan ke dalam akun “Penjualan” untuk kredit. Perlu anda ketahui bahwa setiap transaksi tidak mungkin hanya di masukkan ke dalam satu akun saja, nanti pasti ada pasangan akunnya, akun di debet dan akun di kredit, hal ini dikarenakan suatu transaksi pasti akan mempengaruhi akun lain.
Lebih jelasnya, berikut adalah table transaksi-transaksi yang mungkin sering anda lakukan beserta penggolongan akunnya :
Transaksi | Akun di Debet | Akun di Kredit |
---|---|---|
Pembelian bahan baku kredit | Pembelian | Utang usaha |
Pembelian bahan baku tunai | Pembelian | Kas di tangan |
Pembelian barang dagang kredit | Pembelian | Utang usaha |
Pembelian barang dagang tunai | Pembelian | Kas di tangan |
Pembelian perlengkapan | Beban perlengkapan | Kas di tangan |
Return pembelian kredit | Utang usaha | Return pembelian |
Return pembelian tunai | Kas di tangan | Return pembelian |
Penjualan kredit | Piutang usaha | Penjualan |
Penjualan tunai | Kas di tangan | Penjualan |
Return penjualan kredit | Return penjualan | Piutang usaha |
Return penjualan tunai | Return penjualan | Kas di tangan |
Pembayaran gaji | Beban gaji | Kas di tangan |
Pembayaran telpon,air,listrik | Beban telpo,air,listrik | Kas di tangan |
Pembayaran utang melalui kas di tangan | Utang usaha | Kas di tangan |
Pembayaran transportasi | Beban transportasi | Kas di tangan |
Pembelian peralatan | Peralatan | Kas di tangan |
Depresiasi peralatan | Beban penyusutan peralatan | Akumulasi penyusutan peralatan |
Di setor modal tunai | Kas di tangan | Modal pemilik |
Penyetoran tunai ke bank | Kas di bank | Kas di tangan |
Pinjaman dari bank | Kas di tangan | Utang usaha |
Pembayaran utang melalui bank | Utang usaha | Kas di bank |
Di terima pembayaran piutang | Kas di tangan | Piutang usaha |
Jika nanti ada transaksi yang tidak termasuk di dalam transaksi pada table diatas, maka anda harus menggolongkannya ke akun baru, beri nama akun dengan nama yang jelas dan dapat di terima.
Setelah anda paham dalam menggolongkan setiap transaksi, sekarang cobalah mengidentifikasi asset, hutang, dan modal yang anda miliki saat ini, hal ini anda lakukan untuk membuat neraca awal terlebih dahulu sebelum anda mulai belajar membuat laporan keuangan lebih lanjut.
Contoh:
Misalkan, nama perusahaan anda adalah UD. Cantik-cantik. Saat ini, pada akhir bulan Oktober 2014, anda memiliki asset sebagai berikut, memegang uang tunai sebesar 4 juta, di bank sebesar 5 juta. Anda memiliki peralatan seperti mesin, sebesar 25 juta. Anda juga memiliki persediaan sebesar 2 juta. Sedangkan hutang/kewajiban, anda hanya memiliki hutang dari bank sebesar 10 juta. Dengan begitu maka modal awal yang anda setor secara tunai adalah sebesar 26 juta (asset = hutang/kewajiban + modal).
Dengan uraian tersebut, maka neraca awal anda adalah sebagai berikut:
UD. Cantik-cantik
Neraca
31 Oktober 2014
Asset | ||
Kas di tangan | 4.000.000 | |
Kas di bank | 5.000.000 | |
Piutang usaha | 0 | |
Persediaan | 2.000.000 | |
Peralatan | 25.000.000 | |
Akumulasi penyusutan peralatan | 0 | 25.000.000 |
Jumlah asset | 36.000.000 | |
Kewajiban | ||
Utang usaha | 0 | |
Utang bank | 10.000.000 | |
Modal pemilik | 26.000.000 | |
Laba periode berjalan | 0 | |
Jumlah kewajiban dan ekuitas | 36.000.000 |
NB. Tidak semua akun masuk di dalam neraca, yang masuk dalam neraca hanyalah akun yang termasuk asset, hutang/kewajiban, dan juga modal.
Membuat jurnal
Oke, setelah anda membuat neraca awal, kini saatnya anda mulai belajar bagaimana cara membuat laporan keuangan UKM. Langkah pertama adalah dengan menjurnal semua transaksi yang dilakukan, jurnal ini di buat pada setiap terjadinya transaksi (bukan di akhir bulan).
Contoh, setelah pada akhir bulan oktober anda telah membuat neraca awal, pada bulan November ini anda mulai membuat jurnal. Dalam bulan November, asumsikan bahwa anda telah melakukan transaksi sebagai berikut:
- Tanggal 1 november, anda membayar gaji karyawan anda sebesar 3.000.000
- Tanggal 2 november anda membeli bahan baku secara kredit sebesar 500.000 dari UD. Sejahtera
- Tanggal 2 november, anda membeli lagi bahan baku secara kredit sebesar 800.000 dari UD. Makmur
- Tanggal 8 november, anda membayar biaya transportasis sebesar 200.000
- Tanggal 15 november, anda melakukan penjualan kredit sebesar 3.000.000 kepada UD. Pelangi
- Tanggal 16 november, anda menjual barang secara tunai sebesar 500.000 kepada pelanggan
- Tanggal 20 november, menjual secara tunai sebesar 2.000.000 kepada UD. Genit
- Tanggal 28 november, anda membayar biaya telpon, air, dan listrik sebesar 400.000
Tgl | Rekening/akun | Debet | Kredit |
---|---|---|---|
1-11-2014 | Beban gaji | 3.000.000 | |
Kas di tangan | 3.000.000 | ||
2-11-2014 | Pembelian | 500.000 | |
Utang usaha | 500.000 | ||
2-11-2014 | Pembelian | 800.000 | |
Utang usaha | 800.000 | ||
8-11-2014 | Beban transportasi | 200.000 | |
Kas di tangan | 200.000 | ||
15-11-2014 | Piutang usaha | 3.000.000 | |
Penjualan | 3.000.000 | ||
16-11-2014 | Kas di tangan | 500.000 | |
Penjualan | 500.000 | ||
20-11-2014 | Kas di tangan | 2.000.000 | |
Penjualan | 2.000.000 | ||
28-11-2014 | Beban telpon,air,listrik | 400.000 | |
Kas di tangan | 400.000 |
Memposting Jurnal ke Buku Besar
Setelah anda menjurnal transaksi, langkah selanjutnya adalah memposting jurnal tersebut ke dalam buku besar. Masing-masing akun/rekening yang ada dalam jurnal tersebut harus di posting satu per satu.
Nama rekening/akun : Kas di tangan
Tgl | Uraian | Debet | Kredit | Saldo akhir |
---|---|---|---|---|
Saldo awal | 4.000.000 | 4.000.000 | ||
4.000.000 | ||||
1-11-2014 | Gaji | 3.000.000 | 1.000.000 | |
8-11-2014 | Transportasi | 200.000 | 800.000 | |
16-11-2014 | Penjualan | 500.000 | 1.300.000 | |
20-11-2014 | Penjualan | 2.000.000 | 3.300.000 | |
28-11-2014 | Telpon,air,listrik | 400.000 | 2.900.000 |
Nama rekening : Utang usaha
Tgl | Uraian | Debet | Kredit | Saldo akhir |
---|---|---|---|---|
Saldo awal | 0 | 0 | ||
0 | ||||
2-11-2014 | Pembelian | 500.000 | 500.000 | |
2-11-2014 | Pembelian | 800.000 | 1.300.000 |
Nama rekening : Piutang usaha
Tgl | Uraian | Debet | Kredit | Saldo akhir |
---|---|---|---|---|
Saldo awal | 0 | 0 | ||
0 | ||||
15-11-2014 | Penjualan | 3.000.000 | 3.000.000 |
Nama rekening : Pembelian
Tgl | Uraian | Debet | Kredit | Saldo akhir |
---|---|---|---|---|
2-11-2014 | Pembelian kredit | 500.000 | 500.000 | |
2-11-2014 | Pembelian kredit | 800.000 | 1.300.000 |
Nama rekening: Penjualan
Tgl | Uraian | Debet | Kredit | Saldo akhir |
---|---|---|---|---|
15-11-2014 | Penjualan kredit | 3.000.000 | 3.000.000 | |
16-11-2014 | Penjualan tunai | 500.000 | 3.500.000 | |
20-11-2014 | Penjualan tunai | 2.000.000 | 5.500.000 |
Nama rekening: Beban gaji
Tgl | Uraian | Debet | Kredit | Saldo akhir |
---|---|---|---|---|
1-11-2014 | Gaji karyawan | 3.000.000 | 3.000.000 |
Nama rekening: Beban Transportasi
Tgl | Uraian | Debet | Kredit | Saldo akhir |
---|---|---|---|---|
8-11-2014 | Transportasi | 200.000 | 200.000 |
Nama rekening: Beban telpon, air dan listrik
Tgl | Uraian | Debet | Kredit | Saldo akhir |
---|---|---|---|---|
28-11-2014 | Telpon, air, listrik | 400.000 | 400.000 |
Akun/rekening yang lain tidak mengalami perubahan. Namun, sebenarnya harus tetap anda buat walau tidak mengalami perubahan.
Membuat Laporan Keuangan
Setelah anda mencatat semua transaksi yang terjadi, maka langkah selanjutnya adalah dengan membuat laporan keuangan. Laporan keuangan terdiri dari laporan laba-rugi, neraca, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan juga catatan atas laporan keuangan.
UD. Cantik-cantik
Laporan Laba-Rugi
Untuk bulan berakhir 30 November 2014
Penjualan | 5.500.000 | |
Return penjualan | - (-) | |
Pendapatan bersih | 5.500.000 | |
Persediaan awal | 2.000.000 | |
Pembelian | 1.300.000 (+) | |
Persediaan akhir | 2.000.000 (-) | |
Return pembelian | - (-) | |
Beban pokok penjualan | 1.300.000 (-) | |
Laba kotor | 4.200.000 | |
Beban usaha | ||
Beban gaji | 3.000.000 | |
Beban transportasi | 200.000 | |
Beban telpon,air, dan listrik | 400.000 (+) | |
3.600.000 (-) | ||
Laba sebelum pajak | 600.000 | |
Pajak PPH | - (-) | |
Laba bersih | 600.000 |
UD. Cantik-cantik
Laporan Perubahan Modal
Untuk bulan yang berakhir 30 November 2014
Modal pemilik | 26.000.000 |
Laba bersih | 600.000 (+) |
Modal pemilik 30 November 2014 | 26.600.000 |
UD. Cantik-cantik
Neraca
Untuk bulan yang berakhir 30 November
Asset | ||
Kas di tangan | 2.900.000 | |
Kas di bank | 5.000.000 | |
Piutang usaha | 3.000.000 | |
Persediaan | 2.000.000 | |
Peralatan | 25.000.000 | |
Akumulasi penyusutan peralatan | 0 (-) | 25.000.000 (+) |
Jumlah asset | 37.900.000 | |
Kewajiban | ||
Utang usaha | 1.300.000 | |
Utang bank | 10.000.000 | |
Modal pemilik | 26.000.000 | |
Laba periode berjalan | 600.000 (+) | |
Jumlah kewajiban dan ekuitas | 37.900.000 |
UD. Cantik-cantik
Laporan Arus Kas
Untuk bulan yang berakhir 30 November
Arus kas dari aktivitas operasi | |
Penjualan tunai | 2.500.000 |
Pembelian bahan baku tunai | 0 |
Pembayaran gaji | 3.000.000 |
Pembayaran transportasi | 200.000 |
Pembayaran telpon,air, dan listrik | 400.000 |
Arus kas bersih yang digunakan dari aktivitas operasi | (1.100.000) |
Arus kas dari aktivitas investasi | |
(tidak ada) – ini menggambarkan aktivitas dari pelepasan/penjualan dan pemerolehan/pembelian investasi, aktiva tetap, property investasi. | 0 |
Arus kas dari aktivitas pendanaan | |
(tidak ada) – ini seperti aktivitas penerimaan pinjaman dari bank, dll. | 0 |
Penurunan kas bersih | (1.100.000) |
Kas awal (bulan oktober) | 4.000.000 |
Kas akhir (bulan ini – November) | 2.900.000 |
Untuk selanjutnya, anda juga harus membuat catatan atas laporan keuangan. Isi dari catatan tersebut adalah apa saja yang dapat memberikan keterangan lebig lanjut seputar keuangan perusahaan anda. Seperti metode apa yang di gunakan dalam penyusutan, bank mana saja yang memberikan pinjaman, siapa saja perusahaan yang menjadi klien kalian, dan informasi-informasi lainnya.
Diatas adalah laporan keuangan bulanan, nantinya anda juga harus membuat laporan keuangan tahunan yang akan melibatkan semua transaksi dalam satu tahun penuh.
Selanjutnya: Jurnal akuntansi untuk pembentukan persekutuan firma.
---
Oke, mungkin hanya itu saja yang dapat saya berikan tentang bagaimana cara membuat laporan keuangan UKM. Semoga ulasan seputar cara membuat laporan keuangan UKM di atas dapat bermanfaat buat anda semuannya.
No comments:
Post a Comment
Sebelum Anda memberikan komentar dan tanggapan atas artikel di atas, baca dan pahami aturan tanggapan kami pada laman TOS. Setiap komentar yang tidak sesuai dengan aturan tanggapan tidak akan di publikasikan.