Pentingnya Konsistensi Dalam Bisnis, Risiko Kegagalan Yang Nyata
Bukan karena tidak menguasai ilmunya, bukan karena ketatnya persaingan, dan bukan juga karena kehabisan modal. Tapi, alasannya sederhana namun menyakitkan, ini semua disebabkan oleh inkonsistensi yang saya alami. Apa maksudnya?
Yah, ilmu bisnis itu bisa dipelajari, kamu tidak bisa ini maka pelan-pelan bisa belajar, tidak bisa itu tinggal dipelajari. Semuanya bisa dilakukan selama kita tidak diam, saya mengalami hal tersebut dan sungguh-sungguh terjadi pada diri saya. Pelan-pelan semua saya pelajari dari nol yang pada akhirnya saya bisa menemukan ritme dari bisnis saya, dan saya pun merasakan perkembangan yang signifikan. Tapi, akhir-akhir ini justru sebaliknya, ada sesuatu yang membuat bisnis saya tidak berkembang.
Sesuatu tersebut adalah inkonsistensi, maksudnya saya pelan-pelan keluar dari ritme bisnis yang saya miliki. Dalam ritme bisnis, saya memiliki jadwal bekerja, apa yang harus dilakukan, dan langkah apa yang perlu diambil. Dan semuanya bergeser dengan tidak tepat karena ketidak konsistensi saya sendiri.
Nah, artikel ini saya buat untuk share kepada kalian semuanya, apa saja sih yang menyebabkan saya sempat tidak konsisten dalam mengembangkan bisnis. Alasannya mungkin menggelikan, tapi ini nyata dan bisa saja kalian tanpa atau dengan kesadaran akan mengalaminya. Dan menurut saya, tidak konsisten adalah risiko kegagalan bisnis yang nyata, jadi tidak ada salahnya untuk diperhatikan dengan serius.
Sebelumnya, baca juga: Cara membangun mental bisnis yang kuat.
Terlalu Banyak Main Game dan Streaming Video
Saya merasa ini adalah penyebab utama kenapa saya sempat tidak bisa konsisten dalam berbisnis. Dengan munculnya berbagai macam game keren seperti PUBG, Mobile Legends dan juga adanya platform nonton video seperti Youtube, Netflix, Iflix, Tiktok, dan lain sebagainya. Saya akui, saya terlena dengan kemajuan teknologi itu. Sebenarnya tidak ada salahnya refreshing dengan main game dan nonton video, tapi kalau berlebihan seperti saya jelas tidak baik.Dari sisi waktu, jelas terhabiskan dengan aktivitas ngegame dan nonton video yang menyebabkan waktu untuk mengelola bisnis jadi berantakan. Tidak hanya itu, dengan main game dan nonton video akan menyebabkan bengkaknya dana yang saya gunakan, buat beli gems, beli extra kuota, dan lain-lain secara berkali-kali.
Belajar dari pengalaman saya ini, saya pun pelan-pelan bangkit dari kebiasaan tidak produktif ini. Saat ini, saya sudah mulai berusaha konsisten dalam berbisnis, saya sudah mengurangi waktu untuk ngegame dan nonton video serta menggunakan waktu dengan lebih maksimal untuk menjalankan ritme bisnis yang seharusnya.
Tenggelamnya Motivasi Berbisnis
Salah satu senjata yang ampuh dalam berbisnis menurut saya adalah motivasi. Dengan adanya motivasi, kamu bisa melakukan apa saja, dari yang tidak bisa jadi bisa, dari yang tidak mampu jadi mampu. Saya mengalami ini, dengan motivasi saya belajar bisnis, saya paksa diri saya untuk bercapek-capek belajar, bersusah-susah mencoba, dan berpusing-pusing mikir, konsistensi bisnis pun berjalan lancar. Alhasil, saya merasa ada perkembangan bisnis yang signifikan.Tapi saya sempat kehilangan motivasi, lebih tepatnya motivasi saya tenggelam kalah oleh hal lainnya, salah satunya karena kebanyakan main game dan nonton video tadi.
Jujur saja, motivasi kenapa saya milih berbisnis adalah ingin jadi orang kaya, dengan begitu saya bisa jalan-jalan keliling dunia dan membangun rumah impian. Hampir saja saya kehilangan cita-cita saya tersebut, dan kini saya sudah memaku kembali motivasi untuk berbisnis, semoga tidak tenggelam lagi. Bagaimana dengan kalian? Saya harap kalian tidak pernah kehilangan motivasi bisnis, dan juga motivasi pada setiap hal baik yang perlu kalian lakukan.
Dipengaruhi Lingkungan Tempat Tinggal
Saya hidup di pedesaan, ada banyak tradisi dan kebudayaan di sini. Itu baik dan perlu dilestarikan, tapi itu juga bisa menjadi malapetaka bagi yang tidak bisa mengatur waktunya dengan baik. Contohnya adalah saya yang sempat tidak konsisten berbisnis karena adanya tradisi dan kebudayaan di lingkungan tempat tinggal saya.Seperti yang sudah saya ceritakan di atas, saya sempat kecanduan game dan nonton video. Bagaimana jadinya jika waktu saya habiskan untuk aktivitas tersebut dan menjalankan tradisi serta kebudayaan, kapan waktunya mengelola bisnis? Di sinilah saya kehabisan waktu untuk mengelola bisnis saya.
Bukan karena salah tradisi dan kebudayaannya, tapi salah saya sendiri kenapa tidak produktif dan tidak memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Ini saya jadikan pelajaran yang berharga, dan saya harap saya mampu mengatur waktu dengan baik dan bisa konsisten menjalankan bisnis.
Sering Menunda Pekerjaan
Dalam ritme bisnis yang saya miliki, saya punya rencana dan langkah demi langkah untuk mengelola bisnis agar cepat berkembang. Contohnya, posting produk di Instagram 2x dalam 1 hari, langkah ini sepertinya sangat mudah dilakukan dan tidak membutuhkan banyak waktu. Tapi dalam kenyataannya, saya pun tidak bisa melakukan hal semudah itu. Kok bisa?Bisa, ini karena saya sempat sering menunda pekerjaan. Sudah waktunya posting produk, tapi malas dan menundanya sampai jam maksimal posting lewat dan akhirnya tidak jadi posting. Ini tidak terjadi sekali, tapi berkali-kali yang menyebabkan target rencana tidak terpenuhi, harus mundur waktunya, yang pada akhirnya bisnis tidak konsisten dijalankan.
Saya menyadari ini benar-benar berbahaya untuk bisnis, dan saya saat itu berusaha keras untuk memperbaikinya. Dan untung, karena ada suatu kejadian, tiba-tiba motivasi awal saya berbisnis muncul dipikiran. Mungkin ini cara Tuhan mengingatkan saya, dan saat itu saya langsung bangkit dari kemalasan dan meninggalkan hal-hal tidak penting, bangkit menjalankan rencana dan konsisten serta fokus mengelola bisnis.
Selanjutnya: 5 kebiasaan kecil yang akan membuat kamu sukses.
----
Itulah sedikit pengalaman saya tentang pentingnya konsistensi dalam bisnis, yang menurut saya merupakan kunci dari gagal maupun berhasilnya suatu bisnis. Semoga isi artikel di atas bermanfaat dan menambah wawasan kalian. Jangan lupa share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.
No comments:
Post a Comment
Sebelum Anda memberikan komentar dan tanggapan atas artikel di atas, baca dan pahami aturan tanggapan kami pada laman TOS. Setiap komentar yang tidak sesuai dengan aturan tanggapan tidak akan di publikasikan.