Apa Saja Yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Resign Dari Pekerjaan?
– Akhir tahun 2018, saya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan sebagai staff Akuntansi di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kuliner. Keputusan itu sebenarnya sulit saya ambil kala itu, tapi pada akhirnya saya tidak pernah menyesalinya. Well, justru saat ini saya merasa kehidupan saya lebih baik.Teman-teman di sini, apakah kalian juga memiliki rencana untuk resign dari kantor kalian saat ini? Jika iya, saya punya saran kepada kalian, yaitu rencanakan dan persiapkan segala sesuatunya agar kalian tidak merasa menyesal di kemudian hari.
Apapun alasan kalian untuk resign dari pekerjaan, baik karena ada konflik atau memang sudah bosen atau karena alasan lain, itu tidak ada masalah dan tidak perlu ada ketakutan dalam diri kalian selama kalian memiliki rencana. Yap benar, yang paling penting itu persiapan dan rencana.
Jangan sekali-kali kalian resign sebelum memiliki persiapan dan rencana yang cukup matang, itu saran saya. Lalu, apa yang perlu dipersiapkan sebelum resign dari kantor? Dalam hal ini, sebagai seseorang yang pernah resign dari pekerjaannya, saya memiliki saran juga kepada kalian. Berikut beberapa saran saya kepada kalian terkait apa saja yang perlu disiapkan sebelum resign:
Sebelumnya, baca juga: 4 tips mengatasi lingkungan kerja yang tidak nyaman.
Pindah Kerja Atau Bisnis?
Setelah kalian resign, kamu mau apa? Ini tentu hal pertama yang harus kalian jawab dengan tegas sebelumya, artinya kalian harus sudah memutuskan dengan mantap langkah kedepannya, mau kerja di tempat lain atau mau berbisnis? Jika kalian ingin kerja lagi, maka saran saya sebelum resign harus sudah diterima di tempat kerja lain. Sehingga, ada jaminan bahwa kalian akan bekerja lagi dan kembali produktif dalam waktu dekat.Cari pekerjaan itu sulit, walaupun kalian memiliki pengalaman, namun tidak ada yang bisa menjamin akan mudah mendapatkan kembali pekerjaan.
Atau kalian ingin berbisnis? Jika iya maka akan lebih banyak lagi hal yang perlu kalian persiapkan sebelum resign. Sekedar mengingatkan saja, berbisnis itu sulit lho, hanya motivator yang tidak pernah berbisnis saja yang mengatakan bisnis itu mudah. Saya mengalami ini sendiri, saya resign karena ingin berbisnis, dan percayalah bahwa bisnis itu tidak mudah. Ini artinya, jangan gegabah mengatakan “saya ingin resign dan akan berbisnis”, pikirkan, persiapkan, dan rencanakan segala sesuatunya dulu!
Pikirkan Rencana Cadangan
Tapi, segala sesuatunya juga dapat berjalan tidak sesuai keinginan kalian, sehebat apapun persiapan dan rencana namun tetap saja tidak ada jaminan akan berhasil. Oleh karena itu, pikirkan dengan matang juga rencana B, C, dan D. Walaupun kalian akan resign karena sudah diterima di tempat kerja lain, menurut saya kalian masih harus menyiapkan rencana cadangan. Tidak ada jaminan kan di tempat baru tersebut akan lebih baik dari tempat lama?Apalagi ketika kalian memutuskan akan berbisnis, tambah banyak rencana cadangan yang diperlukan. Mungkin jika rencana cadangannya mengganti sektor bisnis karena bisnisnya sulit berkembang akan sulit, misalnya dari sektor kuliner ke teknologi. Tapi, cobalah persiapkan rencana cadangan di setiap aspek yang memiliki potensi kegagalan, misalnya kalian awalnya merencanakan pemasaran A, maka persiapkan juga rencana pemasaran B, C, dan D buat berjaga-jaga jika rencana pemasaran A sulit dilakukan.
Pertahankan dan Tingkatkan Konektivitas
Tidak sedikit orang-orang yang meninggalkan pekerjaannya dengan menyimpan rasa benci di hatinya kepada atasan atau bahkan kepada teman kerjanya. Biasanya orang seperti ini memutuskan resign karena ada konflik atau merasa tidak cocok dengan lingkungan kerja. Jika hal seperti ini terjadi, sebenarnya ada kerugian untuk orang yang mengalami, yaitu berkurangnya konektivitas yang dimilikinya. Apakah konektivitas itu penting?Kalau dari sisi pertemanan dan aspek sosial, jika terputusnya tali pertemanan, apakah itu baik? Silahkan dijawab sendiri sesuai dengan kepribadian. Tapi kalau dari sisi strategi, menurut saya itu tidak baik, kenapa? Konektivitas sebenarnya bisa menjadi rencana cadangan jika rencana awal sulit dilakukan atau gagal. Misalnya, kalian bisa kembali bekerja ke tempat lama jika tempat baru tidak lebih baik, jika kalian akrab maka tidak akan ada kecanggungan dan malu (ini kisah nyata dari teman saya).
Atau jika kalian berbisnis, maka konektivitas bisa menjadi ladang ilmu berbagi dan bahkan pemasaran. Nah, ini tentang mempertahankan konektivitas, lalu bagaimana dengan mempertingkatkannya? Ini yang perlu kalian lakukan sebelum resign, khususnya jika kalian ingin berbisnis, konektivitas amat membantu untuk mengatasi segala permasalahan kedepannya, akan lebih baik lagi jika kalian bisa bergabung dengan komunitas yang sesuai dengan bisnis kalian, pasti akan ada ilmu dan partnership yang menguntungkan yang bisa didapat.
Ilmu Yang Mencukupi
Sudah yakinkah kalian dengan bekal ilmu yang didapatkan? Atau hanya merasa berilmu tanpa melihat kanan kiri? Sebelum kalian resign dari pekerjaan karena merasa sudah memiliki ilmu, coba sekali lagi pikirkan apakah kalian bisa mengaplikasikan ilmu yang dimiliki di tempat lain? Inilah salah satu penyebab kenapa orang berpengalaman juga masih kesulitan mendapatkan pekerjaan.Sekedar info saja, pengaplikasian ilmu di tempat 1 dengan tempat lain tidak selalu sama. Misalnya cabang ilmu akuntansi, boleh kalian merasa jago dan pengalaman di satu tempat, tapi bisa jadi di tempat lain metode, cara, peraturan, dan lainnya bisa berbeda, akan selalu ada perkembangan yang mungkin kalian tidak ketahui. Oleh sebab itu, sebelum resign, tidak ada salahnya ngobrol dengan teman-teman kalian yang seprofesi tentang bagaimana cara main di tempat mereka. Bisa juga kalian searching sebanyak-banyaknya tentang kasus-kasus sesuai pekerjaan kalian.
Bagaimana jika kita ingin berbisnis? Hmmnn, menurut saya bisnis tidak hanya bisa direncanakan di pikiran saja tanpa pernah melakukannya. Saran saya, jangan merasa sudah menguasai seluk beluk dari suatu bisnis jika hanya melihat dari berita, atau bacaan tertentu. Cobalah menjalankan bisnisnya sebelum kalian resign, pelajari apa potensi keuntungan dan kerugiannya. Kalian bisa melakukannya kecil-kecilan dulu tentunya, skala rumahan.
Dana Yang Cukup
Persiapan yang satu ini tidak kalah penting dari persiapan-persiapan di atas. Benar, kalian perlu dana yang berupa tabungan atau cadangan selama masa transisi. Terkhusus jika kalian akan berbisnis, dalam bisnis tidak ada jaminan juga bahwa akan langsung mengalami keuntungan, di bulan-bulan awal akan lebih berpotensi mengalami kerugian.Yang perlu diperhatikan, dana tersebut bukan hanya persiapan dana untuk kebutuhan sehari-hari kalian dan keluarga, tapi juga kebutuhan untuk modal bisnis, menutup kerugian bisnis, dan perkiraan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, misalnya kecelakaan, sakit, dan sebagainya.
Silahkan kalian tentukan sendiri kira-kira berapa bulan bisnis akan mengalami kerugian, dan berapa nilainya? Ketepatan perkiraan kalian akan menjadi salah satu penentu sulit mudahnya bisnis dikembangkan di masa-masa setelah resign.
Perkuat Mental
Mungkin sebagian orang menganggap ini terdengar klise, tapi menurut saya tidak. Bagi saya yang merasa sudah nyaman dengan keputusan resign dulu, mental sangat berjasa bagi saya untuk pantang menyerah dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Saya dulu sempat down dalam mengelola bisnis, tapi saya sedikit demi sedikit bisa bangkit karena saya merasa ada mental yang cukup kuat dalam diri saya.Begitu juga dengan kalian, apapun yang akan kalian lakukan selama masa setelah resign, jangan takut. Kalian sudah mempersiapkan segalanya, tinggal persiapkan mental kalian. Berusahalah dengan keras dan berdoa kepada Tuhan.
Selanjutnya: Kriteri pelamar yang banyak dicari perusahaan besar.
----
Oke ya kawan-kawan, itulah apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum resign dari pekerjaan kalian. Semoga penjelasan di atas bermanfaat dan membantu kalian menyiapkan hal-hal yang perlu disiapkan. Jangan lupa share juga artikel ini ya, thanks dan salam sukses.
No comments:
Post a Comment
Sebelum Anda memberikan komentar dan tanggapan atas artikel di atas, baca dan pahami aturan tanggapan kami pada laman TOS. Setiap komentar yang tidak sesuai dengan aturan tanggapan tidak akan di publikasikan.